Anda di halaman 1dari 6

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian

Penelitian tugas akhir ini dilakukan di DAS Tuntang. Luas Daerah

Aliran Sungai (DAS) Tuntang yaitu 830,82 km2 meliputi 7 kabupaten yaitu

Kota Salatiga, Kabupaten Kendal, Kabupaten Magelang, Kabupaten Semarang,

Kabupaten Grobogan, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Demak.

Hulu Sungai Tuntang terletak di lereng utara Gunung Merbabu, namun

secara umum diketahui bahwa hulu sungai ini berada di Danau Rawa Pening.

Air dari Rawa Pening mengalir ke Sungai Tuntang kemudian ke timur laut,

kemudian berbelok ke barat laut dan akhirnya masuk ke Laut Jawa.

Secara geografis Daerah Aliran Kali Tuntang terletak pada 10° 15' 50"

BT - 110° 33' 20" BT dan 06° 51' 25" LS - 07° 26' 40" LS dengan panjang kali

utamanya 139 kilometer. Daerah Aliran Kali Tuntang dialiri oleh dua sungai

pendukung lainnya (anak sungai) yaitu Kali Senjoyo (120 km2 ) dan Kali

Bancak (140 km2 ). Kota-kota besar yang diliputi Daerah Aliran ini selain

Semarang dan Demak ialah Kota Salatiga dan Kota Ambarawa.

26
Gambar 2. Peta Daerah Aliran Sungai Tuntang
Pada peta Geologi DAS Tuntang terlihat bahwa di sebelah utara atau hilir

terdapat endapan aluvial. Hal ini karena merupakan daerah hulu sungai dengan

ketinggian kurang lebih 3 meter di atas permukaan laut. Endapan aluvial ini

merupakan jenis batuan yang dominan di DAS Tuntang. Jika dikaji dengan

menggunakan peta tata guna lahan, terlihat bahwa usahatani padi berada di bagian

geologi endapan aluvial.

Bagian tengah DAS Tuntang merupakan endapan berumur Miosen. Dimana

tata guna lahan di wilayah tengah ini adalah hutan yang berfungsi sebagai penahan

longsor untuk wilayah hilir dari DAS Tuntang..

Bagian hulu DAS Tuntang didominasi oleh geologi vulkanik yang berasal

dari periode Holosen. Dimana keberadaan geologi jenis ini dikaitkan dengan

munculnya Danau Rawa Pening. Jika dianalisa menggunakan peta penggunaan

lahan, bagian hulu ditutupi oleh penggunaan lahan pertanian dan sebagian kecil

untuk kegiatan pariwisata.

27
Gambar 3. Lokasi Stasiun Pengamatan
B. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dari bulan September 2021 – Januari 2022

C. Obyek Penelitian

Obyek penelitian yang ditinjau pada penelitian ini adalah debit andalan pada

Daerah Irigasi Kalikayen, Kecamatan Ungaran Timur, Kabupaten Semarang

dengan metode F.J.Mock.

D. Metode Penelitian

Jenis metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif yang bersifat

deskriptif, yaitu melalui studi literatur, pengumpulan data, dan analisis data.

Diagram alur dari penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 4.

28
Proses kegiatan penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu :

1. Tahapan Pendahuluan

Tahapan ini merupakan tahap studi kepustakaan, yaitu melalui

pengumpulan dan studi literatur yang berkaitan dengan penelitian ini. Hasil dari

tahap ini berupa sketsa dan interpretasi sementara keadaan daerah penelitian

yang akan digunakan dalam tahap pengumpulan data.

2. Tahapan Pengumpulan

Data Pada tahap ini pengambilan data berupa data sekunder, antara lain:

data curah hujan daerah penelitian, data klimatologi, peta daerah penelitian.

3. Tahapan Analisa

Tahapan ini melakukan pengolahan data dari data yang terkumpul, seperti

analisis perhitungan curah hujan rata-rata, analisis evapotranspirasi, analisis

debit andalan untuk mendapatkan ketersediaan air yang besar.

4. Tahapan Penyusunan Laporan

Tahap ini merupakan tahap terakhir dari tahap penelitian dimana tahap ini

hanya mengumpulkan data dari awal sampai akhir yang akan dirinci dalam

sebuah laporan penelitian.

E. Data dan Alat yang di Gunakan

Data-data yang perlukan di dalam menyelesaikan penelitian studi ini sesuai

dengan batasan masalah adalah sebagai berikut:

(a) Peta rupa bumi skala 1: 25.000 daerah Kabupaten Semarang

(b) Data curah hujan tahun 2008-2019 yang diperoleh dari Dinas Pertanian

Kabupaten Semarang.

29
(c) Data Klimatologi yang diperoleh dari stasiun Klimatologi Kabupaten Semarang

Alat yang digunakan dalam menganalisis data di atas adalah perangkat berupa

perangkat keras (Hardware) dan perangkat lunak (Software). Mulai dari pemasukan

data (Input) hingga pencetakan hasil (Output). Dimana perangkat keras (Hardware)

terdiri dari : komputer, printer, dan alat tulis. Sedangkan perangkat lunak (Software)

terdiri dari: Microsoft Office 2007, Microsoft Excel 2007.

Gambar 4. Diagram Alur Penelitian

30
F. Analisis

1. Analisis Curah Hujan

Daerah tangkapan hujan akan dihitung menggunakan Metode Aljabar.

Dengan menghitung metode aljabar di DAS Tuntang diperoleh rata-rata curah

hujan tiap stasiun per bulan (Januari – Desember). Untuk metode yang digunakan

dapat dilihat pada persamaan 1.

2. Analisis Evapotranspirasi

Untuk menghitung besarnya evapotranspirasi diperlukan data klimatologi seperti :

suhu udara, kelembaban udara, lama penyinaran matahari dan kecepatan angin.

Potensi evapotranspirasi (ET0) dihitung dengan Modified Penman Method (FAO).

Untuk langkah analisis menggunakan persamaan 3 sampai persamaan 11.

3. Analisis Ketersediaan Air

Untuk menghitung keberadaan air di DAS Tuntang digunakan hasil perhitungan

debit DAS dengan metode F.J. Mock. Dengan demikian, data yang digunakan

sebagai parameter dalam perhitungan debit air sungai, antara lain: data curah hujan

rata-rata bulanan, dan data evapotranspirasi potensial. Analisis ini menggunakan

persamaan 14 sampai persamaan 26.

4. Analisis Debit Andalan

Untuk menghitung Debit Andalan yang digunakan adalah hasil perhitungan debit

air DAS Tuntang dengan memasukan faktor koreksi sebesar 80% - 90%

31

Anda mungkin juga menyukai