Anda di halaman 1dari 10

TEMATIK 

Arsitektur Hijau
Green Architecture adalah sebuah konsep arsitektur yang berusaha meminimalkan pengaruh buruk terhadap lingkungan alam
maupun manusia dan menghasilkan tempat hidup yang lebih baik dan lebih sehat, yang dilakukan dengan cara memanfaatkan
sumber energi dan sumber daya alam secara efisien dan optimal. ‘Green’ dapat diinterpretasikan sebagai sustainable
(berkelanjutan), earth friendly (ramah lingkungan), dan high performance building (bangunan dengan performa sangat baik).
 

Prinsip Arsitektur Hijau 


Pada tahun 1994 the one arsitektur hijau Amerika atau U.S. Green building Council mengeluarkan sebuah standar yang bernama
Leadership in Energy and Environmental Design (LEED) standards​. Adapun Dasar kualifikasinya adalah sebagai berikut :
 

1. Pembangunan yang berkelanjutan  


Diusahakan menggunakan kembali bangunan yang ada dan dengan pelestarian lingkungan sekitar. Tersedianya tempat
penampungan tanah, Taman diatas atap, penanaman pohon sekitar bangunan juga dianjurkan.

 
2. Pelestarian air  
Dilakukan dengan berbagai cara termasuk diantaranya pembersihan dan daur ulang air bekas serta pemasangan bangunan
penampung air hujan. Selain itu penggunaan dan persediaan air harus juga di pantai secara berkelanjutan.

Verrel Moalim (315180016), Joseph Mulia (315180110), Canguandha Yudha (315180118)


 

3. Peningkatan efisiensi energi 


Dapat dilakukan dengan berbagai cara misalnya membuat layout dengan orientasi bangunan yang mampu beradaptasi dengan
perubahan musim terutama posisi matahari.
 

4. Bahan bangunan terbarukan 


Material terbaik untuk arsitektur hijau adalah usahakan menggunakan bahan daur ulang atau bisa juga dengan menggunakan
bahan terbarukan sehingga membutuhkan sedikit energi untuk diproduksi. Bahan bangunan ini idealnya adalah bahan bangunan
lokal dan bebas dari bahan kimia berbahaya. Sifat bahan bangunan yang baik dalam arsitektur hijau adalah bahan mentah tanpa
polusi yang dapat bertahan lama dan juga bisa didaur ulang kembali.
 

5. Kualitas lingkungan dan ruangan 


Dalam ruangan diperhatikan hal-hal yang mempengaruhi bagaimana pengguna merasa dalam sebuah ruangan itu. Hal ini seperti
penilaian terhadap kenyamanan dalam sebuah ruang yang meliputi ventilasi, pengendalian suhu, dan penggunaan bahan yang
tidak mengeluarkan gas beracun.
 

Sumber Energi Alternatif 


Bayar bangunan yang menggunakan sumber energi regional seperti jaringan listrik PLN. Namun Alangkah baiknya apabila sebuah
bangunan dapat memenuhi kebutuhan energinya sendiri tanpa harus bergantung kepada sumber energi regional tersebut.

Salah satu caranya adalah dengan menggunakan sumber energi alternatif seperti misalnya angin dan tenaga surya. Kedua energi
ini adalah sumber energi yang sejatinya sangat melimpah di alam dan cukup mudah dikonversi menjadi energi.

Verrel Moalim (315180016), Joseph Mulia (315180110), Canguandha Yudha (315180118)


Arsitektur hijau di rumah 
Arsitektur hijau menekankan bahwa dekorasi dan perabotan di dalam sebuah rumah tidak perlu berlebihan. Hal ini juga
dimaksudkan hal ini juga dimaksudkan untuk mengurangi penggunaan bahan-bahan furniture yang tidak diperlukan. Saniter yang
lebih baik, Dapur yang bersih, desain hemat energi, pengolahan air yang benar, luas dan jumlah ruang yang sesuai kebutuhan,
serta ketersediaan ruang hijau.

 
Contoh Penerapan Arsitektur Hijau 
Nanyang Technological University Singapura 

Verrel Moalim (315180016), Joseph Mulia (315180110), Canguandha Yudha (315180118)


Roof Garden 
 
Berkat adanya dukungan dari pemerintah, bangunan-bangunan yang bergaya arsitektur hijau di Singapura bisa semakin
bertambah, salah satunya yang cukup menarik adalah Nanyang technological University yang ada di pusat kota Singapura.

Bangunan ini juga terkenal karena adanya Green roof yang melengkung di atas bangunan yang berfungsi sebagai ruang terbuka
hijau. Ruang ini difungsikan sebagai tempat berkumpul yang indah di tengah suasana kota yang padat.

atap ini juga berfungsi sebagai insulasi termal dan penangkap air hujan yang kemudian digunakan untuk irigasi di area lanskap
bangunan. Secara desain rumput yang ditanam pada atap juga menjadi bentuk penyesuaian pola yang menyatu dengan
lingkungan sekitar.

 
Allianz Tower

Verrel Moalim (315180016), Joseph Mulia (315180110), Canguandha Yudha (315180118)


Glass Wall

Allianz Tower juga menggunakan ​Double Glazing untuk kulit luar gedung. Satu kombinasi antara 8mm reflective glass dan 6mm
clear glass yang dipasang dengan 12mm ruang ‘hampa udara’. Kulit luar glazing ini akan mengurangi masuknya panas ke dalam
gedung secara drastis dan menghilangkan polusi suara dari luar. Sebagian ruang kantor pun menggunakan lampu-lampu LED dan
T5 fluorescence yang hemat energi.

Allianz Tower merupakan gedung pertama di Jakarta yang menerapkan konsep ESD atau ​Green Architecture​. Banyak yang
berharap dengan adanya Allianz Tower banyak bangunan-bangunan yang akan dibangun nanti akan lebih memperhatikan
lingkungan seperti halnya dengan Allianz Tower yang menerapkan konsep ​Green Architecture​. Selain itu menggunakan teknologi
resapan air, pemanfaatan air hujan, proses daur ulang, sehingga benar-benar ramah lingkungan.

Verrel Moalim (315180016), Joseph Mulia (315180110), Canguandha Yudha (315180118)


Micro Emission Sun-Moon Mansion 

Sun  Moon  Mansion  memang  sudah  dikelilingi  banyak  pepohonan.  Tidak  hanya  itu,  ia  juga  dilewati  hamparan 
sungai  dengan  air  yang  jernih.  Letaknya  yang  tepat  berada  di  kawasan  solar  membuatnya  menggunakan  98% 
tenaga  surya.  Tidak  hanya  itu,  bangunan  ini  juga  memiliki  30  bangunan  dengan  konsep  teknologi  green  building. 
Sun  Moon  Mansion  menghemat  sekitar  88%  biaya  energi,  karena  dinding,  jendela,  pintu,  dan  beberapa  bagian 
lainnya memiliki fitur khusus yang bisa mengubah energi surya menjadi listrik. 

Verrel Moalim (315180016), Joseph Mulia (315180110), Canguandha Yudha (315180118)


Vertical Garden 

Vertical Forest Milan, Italia

Hutan vertikal ala Kota Milan. Bangunan residensial yang konsepnya bukan lagi taman melainkan hutan
vertikal. Berbagai macam tanaman hias ditanam untuk menyelimuti bangunan tersebut, tetapi bukan
hanya tanaman hias kecil saja, ada juga pohon-pohon eksotis lainnya yang ditanam, sehingga membuat
bangunan ini menjadi hutan vertikal. Setiap balkon pada hunian gedung ini ditanami sebanyak mungkin
pohon yang mampu ditampung. Proyek ini merupakan karya dari Stefano Boeri, dan hasilnya sungguh
mengagumkan. Total dua tower residensial siap huni, lengkap dengan taman di balkon dan pohon yang
akan memasok udara segar di setiap hunian. Bisa kita bayangkan jika hal ini diterapkan pada
apartemen-apartemen yang ada di Indonesia, polusi udara kota akan berkurang secara signifikan.

Alasan Memilih Green Architecture: 


Tema ini dianggap cocok dengan fungsi bangunan yang merupakan hotel yang memiliki kolumbarium dan crematorium, kehadiran tanaman
yang memberikan kesan tenang dan rileks, situasi ini dapat membantu keluarga yang sedang berduka, selain itu warna hijau juga dapat
memicu munculnya kepribadian plegmatis dari dalam diri seseorang sehingga orang tersebut bisa lebih mengendalikan diri.

Verrel Moalim (315180016), Joseph Mulia (315180110), Canguandha Yudha (315180118)

Anda mungkin juga menyukai