Anda di halaman 1dari 18

BUDAYA LAHAN KERING KEPULAUAN DAN PARIWISATA

BISNIS PARIWITASA

DISUSUN OLEH

NAMA KELOMPOK 7

1. CLAUDIA OKTOVIANI OKI


2. DARA HANNI INDAFLOMORI PATOLA
3. DELPHY MARTINI SELAN
4. GIOVANNY AUDYANA RADJAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KUPANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan penulisan makalah ini dengan judul “ Bisnis Pariwisata “

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan ,baik dari segi isi
maupun dari segi bahasa. Untuk itu, kami mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca yang bersifat membangun penyempurnaan makalah ini.

Akhir kata,kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah berperan
serta membantu dalam penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik dan saat ini dapat tersampaikan oleh pembaca.
DAFTAR ISI

Cover.................................................................................................................

Kata Pengantar .................................................................................................

Daftar pustaka...................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................................
C. Tujuan...................................................................................................

BAB II PEMBAHSAN

A. Sejarah Perkembangan Pariwisata.................................................


B. Pariwisata........................................................................................
C. Wisatawan ......................................................................................

BAB III PEMBAHASAN

A. Kesimpulan ..........................................................................................
B. Saran ....................................................................................................

Daftar Pustaka...................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan perjalan dari suatu tempat ke tempat lain, yang
bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha
mencari keseimbangan atau keserasian atau kesenangan dengan lingkungan
hidup dalam dimensi sosial budaya, alam dan ilmu. Pariwisata dapat
mendatangkan banyak manfaat bagi masyarakat secara ekonomi, sosial dan
budaya. Pariswisata merupakan industri pendapatan terbesar kedua dibeberapa
negara dunia, wisatawan tidak hanya sekedar jalan-jalan tetapi ingin melihat
budaya dan juga gaya hidup setempat. Orang yang memcari kebudayaan
mengeluarkan uang lebih banyak dari peda orang-orang yang sekedar jalaan-
jalan. Indonesia memiliki banyak obyek wisata yang menarik bagi wisatawan
dunia khusunya wilaya Nusa Tenggara Timur
Perkembangan sector pariwisata ini salah satunya memberikan
keuntungan ekonomis yang cukup tinggi. Keuntungan ekonomis ini membawa
pengaruh terhadapat pendapatan negara secara umumdan kesejateraan
masyarakat sekitanya secara khusus. Kehadiran wisatawan dapat diartikan
sebagai kehadiran rezeki bagi sejumlah orang baik para pelaku wisatawan dan
masyarakat sekitar. Namun adanya tuntutan ekomomi semata ada sejumlah
hal yang dikorbankakan. Misal saja, karena tuntutan penyediaan penginapan
bagi para wisatawan, sejumlah tempat dialifungsikan untuk mendirikan hotel.
Indonesia adalah salah satu negara yang terdiri beribu-ribu pulau besar
dan kecil, dan pendukungnya terdiri dari kelompok suku bangsa yang sangat
beragam wujudnya. Jika dipandang dari sudut budaya, di Indonesia terdapat
beragam budaya. Di Nusa Tenggara Timur terdapat berbagai tempat
pariwisata dan juga beragam budaya yang unik.
Dengan demikian sector pariwisata tidak hanya memberikan
keuntungan terhadap pelaku pariwisata saja tetapi juga untuk masyarakat
sekitar secara khusus.
B. Rumusan masalah
1. Bagaimana sejarah perkembangan pariwisata ?
2. Apa itu pariwista ?
3. Apa itu wisatawan ?
C. Tujuan Penulisan Makalah
1. Untuk mengetahui sejarah perkembangan pariwisata
2. Untuk mengetahui apa itu pariwisata
3. Untuk mengetahui wisatawan.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Pariwista


Pada awalnya orang cenderung menetap di suatu tempat, perjalanan
dilakukan hanya untuk mencari bahan makanan atau mencari tempat
berlindung. Bersamaan dengan timbulnya kekaisaran mesir, perjalanan
untuk melakukan bisnis maupun kesenangan mulai berkembang, agar bisa
memberi tempat penginapan bagi mereka yang melakukan penjalan resmi
maka di bangunlahpusat-pusat akomondasi sepanjang jalan jalur-jalur
utama.
Perkembangan pariwisata di dunia secara umum dibagi menjadi 3 fase
1. Sebelum jaman modern ( sebelum 1990) adanya perjalan pertama kali
dilakukan oleh bangsa-bangsa primitif dari suatu tempat ke tempat
lain dengan tujuan untuk keberlangsungan hidup. Tahun 400 sebelum
masehi perjalanan mulai diaggap moderem karena sudah ada muhibah
oleh bangsa Sumeria dimana disaat itu ditemukan roda, huruf dan
fungsi uang dalam perdagangan. Muhibah wisata pada awalnya
dilakukan oleh bangsa Phoenosia dan Polynesia.
2. Pariwisata masa modern, batasan dunia modern dimaksud sesuda
tahun 1919 ditandai dengan pemakaian mobil untuk kepentimgan
perjalanan pribadi sesudah perang dunia I. perang dunia I memberi
pengalaman kepada orang untuk mengenal negara lain sehingga
membagkitkan minta berwisata ke negara lain. Adanya kesempatan
bersiwata ke negara lain memberi makna terhadap perkembangan
pariwisata internasional ssebagai alat mencapai perdamaian dunia,
perkembangan kemudia berlanjut dengan penggunaan mobil
anggkutan dan mobil pribadi lalu pesawat.
3. Pariwisata abat ke-20, perkembangan pariwisata banyak dipengaruhi
oleh perkembangan sarana angkutan motorisasi yakni sarana angkutan
berkekuatan listrik. Akibat dari perkembangan motorisasi maraknya
wisata domestic, tumbuhnya penginappan di sepanjang jalan utama,
munculnya pengusaha-pengusaha bus wisata.

Pariwisata di Indonesia mulai menunjukan aktivitas sejak tahun 1910-


1920, yakni sesudah keluarnya keputusan Gubernur Jendral Belandaattas
pembentukan vereneiging Touristen Veker (VTV) suatu badan (official
tourist bereau).
Majalah tourism diterbitkan dalam rangka mempromosikan Indonesia
dengan mengangkat come to java, Bandung the mountain cityto
Netherlend India, Batavia Queen City of East, the wayang wong or
wayang orang.

Pada masa pemerintahan belanda periwisata Indonesia sangat terbatas


pada kalangangan orang-orang kulit putih saja sehingga para perusahaan-
perusahaan yang bergerak dalam bidang kepariwisataan menjadi
monopoli NITour. Walapun kunjungan wisatawan pada masa itu sanggat
terbatas, dibeberapa kota dan tempat di Indonesia telah berdiri hotel untuk
menfasilitasi akomodasi bagi wisatawan yang berkunjung ke daerah
Hindia Belanda.

B. Pariwisata
1. Pengertian Pariwisata
Menurut A. J Burkart dan S. Medlik dalam Soekadjo( 2002)
mengatakan bahwa pariwisata berarti perpindahan orang untuk
sementtara dan dalam jangaka waktu pendek ke tujuan-tujuan di
luar tempat dimana mereka biasanya hidup dan bekerja dan
kegiatan-kegatan mereka selama tinggal di tempat-tempat tujuan
itu. Pariwisata pada hakekatnya adalah sebuah proseskepergia
seseorang atau kelompok menuju ketempat lain atau tempat
tinggalnya.
Menurut UU No. 10 Tahun 2009 pariwisata adalah berbagai
macam kegiatan pariwisata dan didukung berbagai fasilitas dan
layanan yang disediiakan oleh masyarkat, pengusaha, pemerintah
dan pemerintah daerah.
Menurut Soekadijo( 1996) pariwisata adalah gejalah yang
kompleks dalam masyarakat, didalamnya terdapat hotel, onyek
wisata, souvenir, pramuwisata, angkutan wisata, biro perjalanan
wisata, rumah makan dan banyak lainnya.
Menurut Mill dan Morisson (1985). Ada bebrapa variabul
sosioekonomi yang mempengaruhi permintaan pariwisata, yaitu :
a. Umur
Hubungan antara pariwisata dan juga umur mempunyai dua
komponen yaitu : besarnya waktu luang dan aktifitas yang
berhubungan dengan tingkatan umur tersebut. Terdapat juga
beberapa perbedaan pola konsumsi antara kelompok yang
lebih tua dengan kelompok yang lebih muda.

b. Pendapatan
Pendapatan merupakan faktor terpenting dalam membentuk
permintaan untuk mengadakan sebuah perjalanan wisata.
Bukan hanya perjalanan itu sendiri yang memakan biaya
wistawan juga harus mengeluarkan uang untuk jasa yang
terdpat pada tujuan wisata dan juga di semua aktifitas selama
mengadakan perjalanan.
c. Pendidikan
Tingkat pendidikan mempengaryhi tipe dari waktu yang luang
untuk digunakan dalam perjalanan yang dipilih. Selain itu juga
pendidikan merupakan suatu motivasi untuk melakuakan
perjalanan wisata. dapat juga dismpulkan bahwa tingkat
pendidikan mempengaruhi pandangan seseorang dan
memberikan lebih banyak pilihan yang bisa diambil oleh

Definisi pariwisat memang tidak pernah persis diantara para


ahli. Pada dasarnya pariwisata merupakan perjalanan dengan tujuan
untuk menghibur yang dilakukan diluar kegiatan sehari-hari yang
dilakukan guna untuk memberikan keuntungan yang bersifat permanen
ataupun sementara. Tetapi apabila dilihat dari segi konteks pariwisata
bertujuan untuk menghibur dan juga mendidik.

2. Sumber-sumber Pariwisata
Modal atau sumber pariwisata dapat dikompokan menjadi tiga
yaitu potensi alam, potensi kebudayaan dan potensi manusia
a) Potensi alam
Terdiri atas potensi fisik, flora dan fauna. Ketiga potensi
tersebut dapat menjadi atraksi wisata yang peran sama,
tetapi salah satu atraksi lebih menonjo. Pada umumnya
para wisatawan lebih tertarik pada alam terbuka seperti
pegunungan, hutan dan pantai
Contoh potensi alam di NTT yakni gunung kelimutu,
taman nasional komodo dll.
b) Potensi kebudayaan
Kebudayaan dalam arti luas, tidak hanya meliputi
kebudayaan tinggi, tetapi juga meliputi adat istiadat dan
segala kegiatan yang hidup di tengah-tenga masyarakat.

Potensi kebudayaan asal NTT misalnya rumah budaya


sumba desa Rende.
c) Potensi manusia
Adalah kemampuan yang ada dalam diri manusia yang
dapat dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata.
3. Jenis-jenis Pariwisata
Menurut Pendit(1994) pariwisata dapat dibedakan menurut
motif wisatawan untuk mengunjungi suatu tempat. Jenis-jenis
pariwisata yakni
a. Wisata Budaya
Yaitu perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan
untuk memperluas pandangan hidup seseorang dengan
jalan mengadakan kunjungan atau peninjauan ketempat
lain atau luar negeri, mempelajari keadaan rakyat,
kebiasaan adat istiadat mereka, budaya dan seni
mereka. Seiring perjalanan serupa ini disatukan dengan
kesempatan-kesempatan mengambil bagian dari
kegiatan-kegiatan budaya seperti eksposisi seni( seni
tari, seni drama, seni music,dan seni suara) atau
kegiatan yang bermotif kesejaraan dan sebagainya.
b. Wisata Mariti atau Bahari
Jenis wisata ini lebih sering dikaitkkan dengan olahraga
air, lebih-lebih di danau, pantai, danau, teluk atau laut
seperti memancing, berlayar, menyelam sambil
melakukan pemotretan, kompetisi berselancar dll.
c. Wisata cagar Alam (taman konvervasi)
Untuk jenis wisata ini biasanya banyak diselenggarakan
oleh agen atau biro perjalanan yang mengkhususkan
usaha-usaha dengan jalann mengatur wisata ketempat
atau daerah cagar alam. Wisata cagar alam ini banyak
dilakukan oleh penggemar atau pencintaalam dalam
kaitannya dengan kegemaran memotret binatang atau
marga satwa serta pepohonan kembang beraneka warna
yang mendapkan perlingdungan dari pemerintah dan
masyarakat. wisata ini banyak dikaitkan dengan
keindahan alam, kesegaran hawa udara di pegunungan,
keajaiban hidup binatang dan marga satwa yang
langkah serta tumbuh-tumbuhan yang jarang terdapat di
tempat lain.
d. Wisata Konvensi
Berbagai negara pada dewasa ini membangunwisata
konvensi ini dengan menyediakan fasilitas 4.Wisata
Konvensi
Yang dekat dengan wisata jenis politik adalah apa yang
dinamakan wisata konvensi. Berbagai negara pada
dewasa ini membangun wisata konvensi ini dengan
menyediakan fasilitas bangunan dengan ruangan–
ruangan tempat bersidang bagi para peserta suatu
konfrensi, musyawarah, konvensi atau pertemuan
lainnya baik yang bersifat nasional maupun
internasional
5. Wisata Pertanian (Agrowisata)
Sebagai halnya wisata industri, wisata pertanian ini
adalah pengorganisasian perjalanan yang dilakukan ke
proyek–proyek pertanian, perkebunan, ladang
pembibitan dan sebagainya dimana wisatawan
rombongan dapat mengadakan kunjungan dan
peninjauan untuk tujuan studi maupun melihat–lihat
keliling sambil menikmati segarnya tanaman beraneka
warna dan suburnya pembibitan berbagai jenis sayur–
mayur dan palawija di sekitar perkebunan yang
dikunjungi.
6. Wisata Buru
Jenis ini banyak dilakukan di negeri–negeri yang
memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu
yang dibenarkan oleh pemerintah dan digalakan oleh
berbagai agen atau biro perjalanan. Wisata buru ini
diatur dalam bentuk safari buru ke daerah atau hutan
yang telah ditetapkan oleh pemerintah negara yang
bersangkutan, seperti berbagai negeri di Afrika untuk
berburu gajah, singa, ziraf, dan sebagainya. Di India,
ada daerah–daerah yang memang disediakan untuk
berburu macan, badak dan sebagainya, sedangkan di
Indonesia, pemerintah membuka wisata buru untuk
daerah Baluran di Jawa Timur dimana wisatawan boleh
menembak banteng atau babi hutan.
7. Wisata Ziarah
Jenis wisata ini sedikit banyak dikaitkan dengan agama,
sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau
kelompok dalam masyarakat. Wisata ziarah banyak
dilakukan oleh perorangan atau rombongan ke tempat–
tempat suci, ke makam–makam orang besar atau
pemimpin yang diagungkan, ke bukit atau gunung yang
dianggap keramat, tempat pemakaman tokoh atau
pemimpin sebagai manusia ajaib penuh legenda. Wisata
ziarah ini banyak dihubungkan dengan niat atau hasrat
sang wisatawan untuk memperoleh restu, kekuatan
batin, keteguhan iman dan tidak jarang pula untuk
tujuan memperoleh berkah dan kekayaan melimpah.
d. Bisnis Pariwsata
1. Pengertian Bisnis Pariwisata
Bisnis pariwisata adalah usaha yang menyediakan barang dan
jasabagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dan penyelenggaraan
pariwisata. Sector pariwisata memang cukup menjanjikan untuk
turut membantu menaikan cadangan devisa dan secara pragmatis
juga mampu meningkatkan pendapatan masayarakat. Prospek
industry pariwisata di Indonesia di prediksi WTO akan semakin
cemerlang, dengan perkiraan pada tahun 2010 akan menggalami
pertumbuhan hingga 4,2 % per tahun. Selain itu sector industry
pariwisata nasional memberikan kontribusi nasional bagi program
pembangunan
2. Tujuan Pariwisata
a) Dalam bisnis pariwisata untuk memcapai profit maksimum
melalui peningkatan pendaptandilakuan dengan
menetapkan kebijakan diskriminasi harga
b) Kebijakan deskriminasi harga umunya menunjukan suatu
tindakan monopoli yang dapat meningkatkan supernormal
profit.
c) Meningkat devisa negara
d) Memperkenalkan keindahan alam dan kebudayaan
Indonesia
e) Meningkatkan persaudaraan persahabatan nasional dan
internaisonal
3. Bentuk-bentuk Pariwisata Bisnis \

Menurut Pendit (2002: 37) bentuk pariwisata dapat dibagi menjadi


lima kategori yaitu menurut asal wisatawan, menurut akibatnya
terhadap neraca pembayaran, menurut jangka waktu, menurut jumlah
wisatawan, dan menurut alat angkut yang dipergunakan. Bentuk-
bentuk pariwisata tersebut dijelaskan dibawah ini:

a) Menurut asal wisatawan pertama-tama perlu diketahui


wisatawan itu berasal dari dalam atau luar negeri. Kalau
asalnya dari dalam negeri berarti sang wisatawan hanya
pindah tempat sementara di dalam lingkungan wilayah
negerinya sendiri dan selama ia mengadakan
perjalanan, maka disebut pariwisata domestik,
sedangkankalau ia datang dari luar negeri disebut
pariwisata internasional.
b) Menurut akibatnya terhadap neraca pembayaran
kedatangan wisatawan dari luar negeri adalah
membawa mata uangasing. Pemasukan valuta asing ini
berarti memberi dampak positif terhadapneraca
pembayaran luar negeri suatu negara yang
dikunjunginya, yang inidisebut pariwisata aktif.
Sedangkan, kepergian seorang warga negara ke luar
negeri memberikan dampak negatif terhadap neraca
pembayaran luarnegerinya, disebut pariwisata pasif.
c) Menurut jangka waktu kedatangan seorang wisatawan
di suatu tempat atau negara diperhitungkan pula
menurut waktu lamanya ia tinggal di tempat atau
negara yang bersangkutan. Hal ini menimbulkan
istilah-istilah pariwisata jangkapendek dan pariwisata
jangka panjang, yang mana tergantung
kepadaketentuan-ketentuan yang diberlakukan oleh
suatu negara untuk mengukur pendek atau panjangnya
waktu yang dimaksudkan.
d) Menurut jumlah wisatawan perbedaan ini
diperhitungkan atas jumlah wisatawan yang
datang,apakah sang wisatawan datang sendiri atau
rombongan. Maka timbulahistilah-istilah pariwisata
tunggal dan pariwisata rombongan.
e) Menurut alat angkut yang dipergunakan dilihat dari
segi penggunaan yang dipergunakan oleh sang
wisatawan, maka kategori ini dapat dibagi menjadi
pariwisata udara, pariwisata laut, pariwisata kereta api
dan pariwisata mobil, tergantung apakah sang
wisatawan tiba dengan pesawat, udara, kapal laut,
kereta api, atau mobil

C. Wisatawan
1. Pengertian Wisatawan
Pengertian wisatawan menurut pendit(2002) yaitu:
a. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk
bersenang-senang, untuk keperluan pribadi, untuk keper;ian
kesehatan dan sebagainya
b. Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk
maksud menghadiri pertemuan, konfrensi, musyawara,atau
didalam hubungan sebagai utusan berbagai badan atau
organisasi( ilmu pengetahuan, administrasi diplomtik,
olaraga, keagamaan dan sebagainya).
c. Orang-orang yang melakukan perjalanan dengan maskud
bisnis.
d. Pejabat pemerintah dan orang-orang militer yang
mengadakan perjalanan ke luar nrgrgi

Cohen(19972) mengklasifikasikan tingkat wisatwan atas tingkat


familiarisasi dari daerah yang akan dikunjungi, serta tingkat
pengorganisasian perjalanan wisata. Atas dasar ini Cohen
menggolongkan wisatawan menjadi 4 yakni :

a. Drifter , adalah wisatawan yang ingin mengunjungi daerah


yang sama sekali belum diketahuinya, yang berpergian dalam
jumlah kecil.
b. Eksplorer adalah wisatawan yang melakukan perjalanan
dengan mengatur perjalanannya sendiri, tidak mau mengikuti
jalan-jalan wisata yang sudah umum melainkan mencari hal-
hal yang tidak umum.
c. Individual mass tourist adalah wisatawan yang menyerakan
pengaturan perjalanannya kepada agen perjalanan dan
mengunjugi daerah tujuan wisata yang sudah terkenal.
d. Organized mass tourist adalah wisatawan yang hanya mau
mengunjugi daerah tujuan wisata yang sudah terkenal, denagn
fasilitas yang dapat ditemuinya di tempat tinggalnya dan
dalam perjalannya selalu dipandu oleh pemandu wisata.

Wisatawan memiliki beragam motif, minat, ekspetasi


karakteristik sosial, ekonomi, budaya dan sebagainya(Heher; 2003).
Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan dari tempat
kediaamannya tanpa menetap di tempat yang didatangimya atau hanya
sementara waktu tinggal di tempat yang didatangginy. Organisasi
Wisata Dunia(WTO), menyebut wisatawan sebagai pelancong yang
melakukan perjalananke sebuah daerah atau tempat asing dan
menginap minimal 24 jam atau maksimal enam bulan di tempat
tersebut(Soekadijo; 1997).

Wisatawan adalah pengguna produk atau layanan. Menurut UU


No.10 Tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan wisatawan
adalah orang yang melakukan wisata. Sedangkan menurut Shite(2004:
49) pengertian wisatawan dibagi menjadi 2 yakni:

a. Wisatawan Nusantara
Wisatawan nusanara adalah wisatawan dalam negeri atau
wisatawan domestic.
b. Wisatawan Mancanegara
Wisatwan mancanegara adalah wisatawan suatu negara
yang mengadakan kegiatan wisata keluar lingkungan dari
negaranya.

Menurut Internasional Union Of Official Trevel Organizasion dalam


Gamal Suwantoro(2009:4) menggunakan batasan mengenai wisatawan
secara umum. Penjungjung (visitor)yaitu setiap orang yang datang ke
suatu negara atau tempat laindan biasanya dengan maksud apapun kecuali
untuk melakukan pekerjaan yang menerima upah
Ada dua kategori tentang pengunjung yakni

1). Wisatawan( tourist) merupakan pengunjung yang tinggal


sementara sekurang-kurangnya 24 jam disuatu negara. Dapat
digolongkanmenjadi :
a. Pesier ( lyesure), untuk keperluan rekreasi liburan kesehatan,
studi, keagamanan dan olaraga.
b. Hubungan (relationship) dagang, sanak-saudara dll.
2). Pelancong( ekscursionist) merupakan penjungunjung
sementara yang tinggal dalam suatu negarayang di kunjungi dalam
waktu kurang dari 24 jam.

2. Ciri-ciri Wisatawan
Menurut Burkat dan Meldik(1981) wisatawan memiliki 4 ciri utama
yakni:
a. Wisatawan adalah orang yang melakukan perjalanan ked an
tinggal diberbagai tempat tujuan.
b. Tempat tujuan wisatawan berbedadari tinggal dan tempat kerjanya
sehari-hari. Karena itu kegiatan wisata dan penduduk yang
berdiam dan bekerja di tempat tujuan wisata.
c. Wisatawan bermaksud kembali beberapa hari atau pulang, karena
itu perjalanan bersifat semetara dan berjangka pendek.
d. Wisatawan melakukan perjalanan bukan untuk mencari tempat
tinggal untuk menetap di tempat tujuan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bisnis pariwisata adalah aspek kegiatan kepariwisataan yang berorientasi


pada penyediaan jasa pariwisata. Bisnis pariwisata meliputi seluruh kegiatan
penyediaan jasa (services) yang dibutuhkan wisatawan. Kegiatan ini meliputi
jasa perjalanan (travel) dan transportasi, penginapan, jasa boga, rekreasi dan
jasa-jasa lain yang terkait, seperti jasa informasi, telekomunikasi, penyediaan
tempat dan fasilitas untuk kegiatan tertentu, penukaran uang (money changer)
dan jasa hiburan (entertainment).

Pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan secara berulang-ulang dari


satu tempat ke tempat yang lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan
maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan
kebahagiaan dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, alam
dan ilmu. Kehadiran wisatawan dapat diartikan sebagai kehadiran rezeki bagi
sejumlah orang maupun para pelaku pariwisata dan orang-orang yang berada
di sekitar lingkungan pariwisata.

Wisatawan adalah orang-orang yang mengadakan perjalanan dengan


maksud salah satu dari alasan berikut : bersantai, rekreasi dan liburan,
mengunjungi teman-teman dan kerabat, usaha dan profesional, berobat dan
keagamaanWisatawan adalah orang-orang yang mengadakan perjalanan
dengan maksud salah satu dari alasan berikut : bersantai, rekreasi dan liburan,
mengunjungi teman-teman dan kerabat, usaha dan profesional, berobat dan
keagamaan

Wisata merupakan kegiatan perjalanan baik individu maupun kelompok


dari tempat tinggal menuju suatu tempat tertentu untuk mendapatkan
pengalaman di luar aktifitas kesehariannya (seperti: bekerja, sekolah,
mengurus rumah tangga dan lain-lain) dalam waktu yang sementara.
B. Saran

Pariwisata merupakan perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain,


yang bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai
usaha mencari keseimbangan atau keserasian atau kesenangan dengan
lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya, Alam dan ilmu. Untuk itu
setiap warga masyarakat dapat bekerja sama dalam menjaga kelestarian
pariwisata salah satunya menjaga kebersihan lingkungan pariwisata agar
tidak tercemar dan dapat diminati oleh banyak orang. Penulis berharap
agar pemerintah hendaknya memberi dukungan secara optimal terhadap
upaya pengembangan khususnya dalam upaya perbaikan dan penambahan
sarana dan prasarana pariwisata dan memberikan pelatihan kepariwisataan
kepada pengelola dan masyarakat setempat agar memiliki keterampilan
dalam menjalankan kegiatan pariwisata sebagai bentuk pemberdayaan
masyarakat. Pemerintah juga ikut berpartisipasi dalam pengembangan
pariwisata mulai dari proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan,
maupun penerimaan manfaat dan keuntungan. Masyarakat perlu menjaga
dan memelihara sumber daya alam dan Budaya yang merupakan potensi
atau modal utama yang dapat Menarik kedatangan wisatawan.Masyarakat
harus menjaga kebersihan serta kelestarian lingkungan wisata
tersebut.Karena kebersihan dan kelestarian lingkungan merupakan kunci
utama dalam pembangungan pariwisata.masyarakat harus memberikan
dukungan dan partisipasi aktif dalamupaya pembangunan dan
pengembangan pariwisata guna menjadikannya sebagai produk ekonomi
kreatif ke depannya.
DAFTAR PUSTAKA

Maesharo, R. (2019). Dampak Citra, Destinasi, Kualitas pelayan dan Harapan Wisatawan.
Guepedia.

Sapta, I. S., & Landra , N. (2018). Bisnis Pariwisata. Bali: CV. Noah Aletheia.

Simanjuntak, B. A., Tanjung, F., & Nasution , R. (2017). Sejarah Pariwisata; Menuju
Perkembangan Pariwisata Indonesia. DKI Jakarta: Yasasan Pustaka Obor Indonesia.

Suwena, I. K., & Widyatmaja, I. G. (2017). Pengetahuan Dasar Ilmu Pariwisata. Denpasar,
Bali: Pustaka Larasan.

Utama, I. G. (2014). Pengantar Industri Pariwisata. Yogyakarta: CV BUDI UTAMA.

jurnal

Wula, H. V. (2019). Potensi Desa Rende Kabupaten Sumba Timur. Jurnal PAMATOR, 73-77.

internet

https://donabisnis.com/pengertian-bisnis-pariwisata/

Anda mungkin juga menyukai