Anda di halaman 1dari 15

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN ANAK USIA 1-2 TAHUN

MAKALAH ANTROPOBIOLOGI

OLEH

SOFANI NUR HANIFAH

NPM 19156140

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2021

I
Kata pengantar

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta'ala,


yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada kami semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas yang telah diberikan kepada kami berupa makalah dengan judul
karakteristik perkembangan dan pertumbuhan anak usia dini anak usia 1 - 2 tahun

Dalam penyusunan makalah ini kami yakin masih banyak kekurangannya maka
dari itu kami mengharap kepada para pendidik khususnya dan para pembaca umumnya
untuk memberikan saran dan kritik dalam rangka penyempurnaan makalah ini. Untuk itu
kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Semarang 24 Juli 2021

Penyusun,

Sofani Nur Hanifah

II
DAFTAR ISI

1. PENDAHULUAN............................................................................................................1
A. Latar
Belakang...............................................................................................................1
2. PEMBAHASAN ............................................................................................................. 2
A. karakteristik perkembangan dan pertumbuhan anak usia 1-2
tahun.............................. 2
B. Aspek-aspek perkembangan anak usia 1 - 2
tahun........................................................ 2
C. Perawatan yang tepat pada anak usia 1 - 2
tahun .......................................................... 5
3.
PENUTUPAN .....................................................................................................................1
2
A.
kesimpulan .....................................................................................................................12
B.
Saran ...............................................................................................................................1
2

III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Anak usia dini adalah anak yang berada pada rentang usia 0-6 tahun. Pada usia
tersebut merupakan masa keemasan atau biasa kita sebut golden age di mana masa ini
anak berada pada masa peka yaitu masa yang sangat mudah dalam menerima stimulasi
pengetahuan keterampilan dan juga pendidikan yang sesuai dengan tahapan
pertumbuhan dan perkembangan mereka. Oleh sebab itu stimulasi yang tepat dan
berkesinambungan sangat penting diberikan agar tumbuh kembang anak dapat
berjalan secara optimal. Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional diknas pada pasal 14 ayat 1 yang berbunyi:

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang
ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan
jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih
lanjut.

B. Tujuan pembahasan
Tujuan dari makalah ini adalah :
a. Menjelaskan pentingnya memahami karakteristik perkembangan dan pertumbuhan
anak usia 1-2 tahun
b. Menjelaskan aspek-aspek perkembangan anak usia 1 - 2 tahun
c. Menjelaskan perawatan yang tepat pada anak usia 1 - 2 tahun
d. Menjelaskan tentang gizi stimulasi dan lingkungan yang tepat pada anak usia 1 - 2
tahun

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. karakteristik perkembangan dan pertumbuhan anak usia 1-2 tahun

Pada hakekatnya setiap manusia mengalami proses pertumbuhan serta


perkembangan yang dimulai dari lahir hingga menjadi seorang remaja, dewasa
dan kemudian meninggal. Perkembangan anak manusia terbilang sangat
kompleks karena banyak sekali faktor yang berpengaruh dan saling terjalin dalam
proses perkembangan anak itu sendiri. Seperti faktor bawaan ataupun faktor
lingkungan yang notabene menjadi tempat berinteraksi serta tumbuh kembang
sang anak.
Aspek perkembangan yang ada pada anak usia dini meliputi aspek NAM,
bahasa, kognitif, sosial-emosional, fisik motorik dan seni. Semua aspek-aspek
perkembangan yang ada pada diri anak sangat perlu diperhatikan oleh orang tua
maupun pendidik agar perkembangan dari aspek-aspek tersebut dapat
berkembang secara optimal. Karena aspek perkembangan anak ini akan menjadi
dasar perkembangan anak untuk berkembang menjadi lebih baik lagi. Jika aspek
perkembangan anak dapat dimaksimalkan maka anak lebih siap saat menghadapi
hambatan pada masa perkembangan di masa berikutnya. Pada masa inilah yang
menjadi penentu serta pembentuk karakter dan tingkah laku anak sehingga
karakteristik perkembangan anak usia dini menjadi hal yang sangat penting untuk
dipelajari dan dipahami.

B. Aspek-aspek perkembangan anak usia 1 - 2 tahun


Aspek perkembangan yang ada pada anak usia dini meliputi aspek NAM,
bahasa, kognitif, sosial-emosional, fisik motorik dan seni.
1. Agama dan moral
Fokus pengembangan aspek moral adalah pada pembentukan perilaku
yang mulia dan bermoral tinggi yang dapat dilakukan melalui penanaman nilai-

2
nilai yang berkaitan dengan keimanan, rasa kemanusiaan, hidup bermasyarakat
dan bernegara. Lingkup perkembangan agama dan moral dapat dimulai dari
pengenalan agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, dan
menghormati agama orang lain.
Pada anak usia 1 sampai 2 tahun dapat dikenalkan agama yang dianut
dengan memberi teladan yang baik. Contohnya adalah mengajak anak untuk
beribadah ke masjid untuk yang beragama muslim. Pada usia tersebut anak akan
peka terhadap apa yang dilihatnya sehingga anak akan mengikuti gerakan gerakan
kecil seperti saat salat. Anak secara langsung akan mengerti bahwa mukena
adalah simbol untuk perempuan dan peci adalah simbol untuk laki-laki ketika
salat atau beribadah.
Dalam penanaman moral, anak dibiasakan untuk tidak dibuat kecewa atau
tidak dibohongi. Karena kebiasaan kebiasaan yang buruk akan menuntun anak
untuk mengikuti hal yang serupa. Sehingga teladan yang baik harus kita contoh
kan pada anak sejak dini mungkin.

2. Bahasa
Menurut soetjiningsih (2012 : 168) bahasa mencakup setiap sarana
komunikasi dengan menimbulkan pikiran dengan perasaan untuk menyampaikan
makna kepada orang lain. Sedangkan menurut vygotsky dalam wolkfolk (1995)
dalam Susanto (2011 : 73) menyatakan bahwa "language provide a means for
expressing ideas and asking question and it provides the categories and konsep
thinking". Bahasa menyediakan arti untuk mengekspresikan ide-ide dan
menanyakan pertanyaan dan juga menyediakan kategori serta konsep untuk
berpikir.
Pada usia 1 sampai 2 tahun, perkembangan bahasa anak mulai dapat
diterima oleh orang dewasa disekitarnya. Anak mulai mampu untuk memahami
kata-kata tunggal atau kata-kata sederhana yang diucapkan serta mampu
memproduksi atau mengucapkan kata-kata tersebut. Anak juga dapat
menunjukkan hal-hal yang ditanyakan seperti menunjukkan bagian tubuh hidung,

3
tangan, kaki dan mata. Anak juga sudah mampu mengenali dan menunjukkan
anggota keluarganya.

3. Kognitif

Dalam perkembangannya, kognitif memiliki tahapan-tahapan


perkembangan yang akan dilalui oleh sartiap anak. Tahapan-tahapan
perkembangan intelektual yang dirumuskan oleh piaget berhubungan dengan
pertumbuhan otak anak. Terdapat empat tahapan perkembangan kognitif menurut
piaget yang terdiri dari tahap sensorimotor (0-2 tahun), tahap praoperasional (2 - 7
tahun), tahap operasional konkret (8 - 11 tahun), dan tahap operasional formal
(11 tahun keatas).

Anak usia 1 hingga 2 tahun tergolong dalam tahap sensorimotor di mana


pada tahap ini menggambarkan seseorang berpikir melalui gerak tubuh.
Maksudnya kemampuan untuk belajar dan meningkatkan kemampuan intelektual
berkembang sebagai suatu hasil dari perilaku gerak dan konsekuensinya.

Pada anak usia 1 sampai 2 tahun, perkembangan kognitif mereka


berkembang lebih baik. Anak mulai memahami manfaat benda-benda yang ada di
sekitarnya contohnya anak mampu menggunakan sisir untuk rambutnya,
mengoceh lewat telepon atau memutar kemudi pada mobil mainannya. Anak
mampu membedakan kelompok misalkan mobil dan hewan. Anak mampu
mengenali bayangan dirinya di cermin. Anak mulai mengikuti kata-kata dan
meniru tindakan orang dewasa.

4. Sosial-emosional

Menurut Susanto (2011:40), Perkembangan sosial merupakan pencapaian


kematangan dalam hubungan sosial dapat juga diartikan sebagai proses belajar
untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok moral dan tradisi
meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan
bekerjasama.

4
Sedangkan emosi adalah perasaan yang ada dalam diri individu. Goleman
dalam Tirtayani (2014:3) menyatakan bahwa emosi merujuk pada suatu perasaan
atau pikiran pikiran khasnya suatu keadaan biologis dan psikologis serta
serangkaian kecenderungan untuk bertindak.

5. Fisik motorik

Menurut Waharsono dalam Edi waspada (2014 : 33) mengemukakan


bahwa sejalan dengan meningkatnya ukuran tubuh dan meningkatnya
kemampuan fisik, maka meningkat pulalah kemampuan geraknya. Pertumbuhan
dan perkembangan fisik anak akan mencapai taraf yang paling baik jika anak
diberikan nutrisi atau gizi yang baik dan diberikan kesempatan untuk melakukan
kegiatan-kegiatan yang dapat melatih dan mengembangkan otot-otot nya.

Pada anak usia 1 sampai 2 tahun merupakan masa dimana anak sedang
aktif-aktifnya dalam bergerak, seperti berjalan terus-menerus, memegang pensil
dan mencoret-coret kertas secara tidak beraturan. Gerakan anak yang lincah serta
kemampuan gerakan tubuh agar terkoordinir dan seimbang dapat tercapai dengan
dukungan asupan nutrisi atau gizi yang baik. Sehingga pengetahuan tentang gizi
yang baik pun perlu dipahami oleh orang tua khususnya seorang ibu.

C. perawatan yang tepat pada anak usia 1 - 2 tahun


Dalam menunjang perkembangan anak, peran orang tua sangatlah penting.
Maka dari itu banyak hal yang perlu dipelajari dan dipahami oleh orang tua
guna menunjang perkembangan anak-anaknya. Salah satunya adalah menjadi
orangtua yang kreatif serta inovatif dalam mendampingi perkembangan anak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merawat dan menjaga kesehatan anak
usia 1 hingga 2 tahun adalah:

1. Memperhatikan gizi pada makanan anak


a. Gizi
Saat anak menginjak usia 1 tahun, orangtua harus tepat dalam
memilih makanan penunjang periode emas pertumbuhan mereka. Karena pada

5
usia ini anak akan memasuki periode tumbuh kembang yang mana nantinya
akan mempengaruhi masa depannya nanti. Dalam masa ini seorang anak tidak
boleh terlepas dari perhatian seorang ibu karena dengan perhatian yang
maksimal anak akan menerima stimulasi secara optimal. Organ-organ tubuh
anak akan dipersiapkan agar sesuai dengan fungsinya sehingga asupan gizi
serta nutrisi yang tepat pun harus diberikan pada masa ini.
Menurut organisasi kesehatan dunia who MPASI yang baik harus
memenuhi syarat-syarat berikut:
1) Kayak energi, protein dan mikronutrien (terutama zat besi, seng,
kalsium vitamin A, vitamin C dan folat)
2) Tidak pedas atau asin
3) Mudah dikonsumsi si kecil
4) Disukai si kecil
5) Tersedia dan terjangkau
6) Menjaga makanan anak.

Gambar 2.1

Untuk mengenalkan makanan pada anak, yang pertama adalah nasi


lembek atau bubur karena tekstur tersebut sangat mudah dicerna oleh anak usia
1 sampai 2 tahun. Sebagai pengenalan cukup dengan makanan tunggal terlebih
dahulu. Jika anak sudah mulai menikmatinya dapat kita berikan makanan
campuran seperti nasi yang lembek dengan sayuran. Dalam memberikan
makanan pada anak tidak perlu mahal yang perlu kita fokuskan adalah gizi
yang terdapat pada makanan yang akan kita berikan. Kuning telur yang kaya

6
akan protein dan vitamin A sangat bagus untuk perkembangan anak. Makanan
mengandung kalsium seperti susu keju atau yoghurt juga perlu kita kenal kan.
Kacang-kacangan seperti kacang hijau dan kedelai juga dapat memenuhi
kebutuhan zat besi serta protein anak. Makanan yang mengandung kaya akan
karoten dan vitamin c dapat ditemukan pada buah-buahan yang berwarna
jingga seperti pepaya mangga sayur-sayuran wortel dan bayam. Seorang ibu
harus menjadi sosok yang kreatif serta inovatif saat menyajikan makanan
dalam upaya memenuhi gizi anak. Karena dengan gizi yang baik
perkembangan anak pun akan lebih optimal.
Selain makanan yang bergizi pengetahuan tentang makanan yang tidak
sehat untuk anak juga perlu dipahami oleh orang tua khususnya seorang ibu.
Seperti makanan yang mengandung kadar gula tinggi perlu dihindari. Mungkin
minuman kemasan yang manis terasa enak bagi anak-anak namun pada
dasarnya, minuman tersebut mengandung kadar gula yang tinggi sehingga
orang tua perlu adanya pengawasan yang tinggi agar anak tidak terbiasa
mengkonsumsi minuman tersebut.
Jadwal makan yang teratur juga perlu diperhatikan oleh seorang ibu.
Ada anak usia 1 hingga 2 tahun sebaiknya diberikan makan sebanyak 3 sampai
4 kali sehari dengan porsi semangkok penuh atau tiga perempatnya. Makanan
penunjang dapat diberikan 1 atau 2 kali perhari mengikuti nafsu makan anak,
karena makanan penunjang sangat berguna dalam memenuhi asupan gizi pada
anak yang memiliki nafsu makan rendah. Pemberian ASI pada anak dapat
diberikan sampai anak usia 2 tahun.

b. Imunisasi lengkap
Imunisasi adalah hal yang sangat penting guna menjaga kesehatan
anak. Seorang ibu harus benar-benar memastikan bahwa anak sudah
mendapatkan imunisasi yang sudah di atur oleh pemerintah agar ketahanan
anak lebih terjamin.

7
Gambar 2.2

c. Memperhatikan waktu tidur anak.


Tidur adalah salah satu kegiatan penting bagi anak. Dengan
memperhatikan pola tidur anak, perkembangan anak akan lebih optimal.
Dengan keaktifan anak pada usia 1 sampai 2 tahun anak cenderung
membutuhkan tidur setidaknya sebanyak 11 sampai 15 jam dalam sehari.
Sehingga seorang ibu hendaknya membiasakan anak untuk tidur siang dan
tidur malam tidak terlalu larut.

Gambar 2.3
d. Menjaga kebersihan
Mengajarkan kebersihan pada anak sejak dini adalah hal yang sangat
penting. Contoh membiasakan anak untuk mencuci tangan sebelum makan
atau mencuci tangan dan kaki sebelum tidur. Di samping itu, menjaga

8
kebersihan dapat mengusir penyakit atau bakteri yang menempel pada anak
saat seharian bermain.

Gambar 2.4

2. Stimulasi Perkembangan anak usia 1-2 tahun

Beberapa stimulasi pada anak usia 1 hingga 2 tahun yaitu waktu tidur
yang cukup, nutrisi dan gizi yang baik, hubungan yang harmonis antara anak
dan orang tua, menciptakan lingkungan rumah yang aman untuk di eksplorasi
oleh anak.
Mendampingi anak saat bermain dan belajar merupakan dukungan
terbesar yang diterima oleh seorang anak. Anak merasa didampingi dan
diperhatikan sehingga hubungan atau interaksi antara ibu dan anak akan
terjalin dengan baik serta harmonis. Misalnya ibu mendampingi anak bermain
play-doh adonan bermain atau lilin. Anak diajak untuk membentuk binatang
yang lucu memberikan warna pada adonan sehingga anak merasa sangat
senang dan nyaman.

Gambar 2.5

9
Hubungan yang baik akan menciptakan komunikasi yang baik
sehingga perkembangan bahasa anak akan berkembang dengan baik pula.
Hubungan yang baik juga memperbesar intensitas interaksi sehingga
perkembangan fisik motorik serta kognitif akan berkembang seiring kegiatan
yang dilakukan. Dalam komunikasi yang baik, ibu yang baik akan selalu
menanamkan nilai-nilai agama dan moral di sela-sela kegiatan mereka.

10
BAB III

PENUTUPAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil makalah ini, saya menyimpulkan bahwa aspek-aspek
perkembangan anak usia 1 sampai 2 tahun sebagian besar bergantung pada peranan
orang tua dalam merawat serta menstimulasi perkembangannya.
Peranan orang tua dalam menstimulasi aspek-aspek perkembangan pada
anak usia 1 hingga 2 tahun meliputi memperhatikan waktu tidur yang cukup, nutrisi
dan gizi yang baik, hubungan yang harmonis antara anak dan orang tua,
menciptakan lingkungan rumah yang aman untuk di eksplorasi oleh anak. Hubungan
yang baik akan menciptakan komunikasi yang baik sehingga perkembangan bahasa
anak akan berkembang dengan baik pula. Hubungan yang baik juga memperbesar
intensitas interaksi sehingga perkembangan fisik motorik serta kognitif akan
berkembang seiring kegiatan yang dilakukan. Dalam komunikasi yang baik, ibu yang
baik akan selalu menanamkan nilai-nilai agama dan moral di sela-sela kegiatan
mereka.

B. Saran
Demikian bahasan makalah ini yang dapat saya paparkan. Besar harapan saya
makalah ini dapat bermanfaat untuk banyak kalangan. Karena keterbatasan
pengetahuan dan referensi penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan agar
makalah ini dapat disusun menjadi lebih baik lagi di masa yang akan datang.

11
DAFTAR PUSTAKA

Soetjiningsih, 2012. Perkembangan anak dan permasalahan dalam buku ajar I. Ilmu
Perkembangan Anak Dan Remaja. Jakarta : Sagungseto

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini. Kencana: Jakarta

Yusuf, Syamsu. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya), 2002, h. 5

Tirtayani, Luh Ayu. 2014. Perkembangan Sosial Emosional Pada Anak Usia Dini.
(Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014), hlm. 3

Waspada, Edi. 2014. Perbedaan Pengaruh Permainan Tradisional Dan Latihan Kecerdasan
Kinestetik Terhadap Kemampuan Motorik Dan Kecerdasan Emosional. Thesis.
Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Anda mungkin juga menyukai