DISUSUN OLEH :
NADIA ELSA U D
171610798
2. Aspek Operasi
1) Bahan baku dan bahan penolong
Perencanaan bahan baku dan bahan pembantu merupakan bagian
utama untuk perhitungan kebutuhan modal kerja. Hal-hal yang perlu
diperhatikan adalah suplier, kuantitas, harga beli, persyaratan
pembelian, ketersediaan, dan persediaan. Bahan baku yang
digunakan adalaah ubi jalar, minyak goreng daan bumbu pelengkap.
2) Proses Produksi
Proses produksi pada dasarnya menjelaskan tahapan-tahapan proses
yang diperlukan untuk menghasilkan produk atau output yang
dimaksud. Bentuk proses produk keripik ubi ini dibahas dalam
bentuk resep. Keripik ubi jalar dibuat pertama dengan mengupas
kulit luar ubi, kemudian dicuci dan di iris tipis-tipis. Setelah itu di
cuci kembali sambil menyiapkan penggorengan yang berisi minyak
panas. Masukkan irisan ubi jalar tadi secukupnya. Tunggu sampai
irisan ubi keras dan mengapung di atas minyak. Kemudian angkat
dan tiriskan minyaknya. Setelah minyak kering, segera campurkan
bumbu kedalam irisan ubi yang sudah matang tadi, saat masih panas
tingkat menempelnya bumbu akan lebih bagus, jadi usahakan
mencampur bumbu saat masih panas. Seteah hasil gorengan ubi
dingin, kemudian dikemas dengan plastik berbagai ukuran.
Selanjutnya produk siap dipasarkan.
3) Sarana Penunjang
Instalasi sarana penunjang berkaitan dengan tata letak (lay-out) yang
termasuk dalam anggaran investasi. Pemasangan sarana penunjang
ini meliputi listrik, air, telepon, internet, dan lain-lain.
3. Aspek SDM
Kompetensi adalah ciri-ciri yang harus dimiliki oleh seseorang
sehingga dapat dicapai performansi prima dalam suatu bidang pekerjaan.
Pada indikator kompetensi karyawan, kita harus melihat tiga sisi, yaitu sisi
pertumbuhan, efisiensi, dan stabilitas. Di sisi pertumbuhan, akan memantau
durasi bekerja, tingkat pendidikan, dan biaya pelatihan seorang karyawan.
Selain itu tingkat turnover karyawan dan kemampuan meraih pelanggan
juga bisa termonitor.
Sementara itu, di sisi efisiensi, harus dilihat proporsi para
professional (karyawan dengan keahlian tertentu). Begitu juga dengan nilai
tambah per karyawan dan professional serta keuntungan yang dihasilkan
oleh setiap karyawan atau professional. Adapun sisi stabilitas akan terlihat
dari turnover professional di sebuah perusahaan. Perencanaan tenaga kerja
langsung (TKL), juga perlu memperhatikan hal-hal mengenai kualifikasi,
tarif upah, jumlah tenaga yang dibutuhkan, dan persyaratan kerja. Karena
dalam usaha ini pemilik juga merupakan investor aktif yang berarti pemilik
juga menjalankan pekerjaan operasional, maka sistem penggajian tidak
dihitung secara spesifik melainkan menerima pembagian dari laba yang
didapatkan. Sehingga untuk saat ini usaha pemilik belum memerlukan
tenaga kerja tambahan karena masih dapat mengelola sendiri usaha ini.
5. Aspek Finansial
Salah satu komponen yang mendukung pembangunan nasional
adalah tersedianya lembaga intermediasi yang mempunyai fungsi
menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali ke
masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya. Lembaga
intermediasi yang ada dibedakan dalam 3 kategori yakni :
1) Berbentuk Bank tunduk pada Undang-Undang Pokok Perbankan
Berbentuk Koperasi Simpan Pinjam tunduk pada Undang-Undang
Koperasi
2) Lembaga Keuangan Mikro lainnya yang belum diatur undang-
undang
Lembaga keuangan mikro yang membantu mengembangkan iklim
wirausaha di Indonesia diatur dalam Surat Edaran Menteri
Keuangan No. SE-31/MK/2000 tanggal 5 Mei 2000 tentang
Pelaksanaan Program PUKK. Dalam hal ini Pembinaan Usaha Kecil
dan Koperasi mengacu kepada Surat Keputusan Menteri Keuangan
No.316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 yang menggantikan
Surat Keputusan Menteri BUMN/Kepala Badan Pembina BUMN
No. Kep.216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999. Sumber
pendanaan dari Program Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi
(PUKK) berasal dari penyisihan laba BUMN termasuk saldo dana
Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) tahun-tahun
sebelumnya yang merupakan sumber pendanaan utama dalam
merealisir terwujudnya pemerataan kehidupan perekonomian
masyarakat melalui kemitraan dengan para pengusaha kecil dan
koperasi serta lingkungan masyarakat sekitarnya. Pelaksanaan
Program Pembinaan Usaha Kecil, Koperasi (PUKK) dan Bina
Lingkungan dilaksanakan di dalam lingkup masyarakat yang
bertujuan untuk mendorong tercapainya pertumbuhan ekonomi
rakyat, melalui pemerataan di sektor ekonomi dimana anggota
masyarakat golongan pengusaha kecil dan koperasi di beri
kesempatan untuk melakukan perluasan usahanya, berdasarkan
bantuan pinjaman untuk modal kerja / pinjaman lunak yang berasal
dari penyisihan laba BUMN.
6. Aspek Hukum
Aspek Hukum meliputi perizinaan untuk melaksanakan kegiatan industri.
Usaha Kripik ubi barokah membutuhkan surat perizinaan berupa :
1) Pembuatan surat perijinan ke Bappeda
Pembuatan surat perijinan ke Bappeda bertujuan untuk mendapatkan
perijinan tentang usaha yang akan dikelola. Audiensnya yaitu
kesekretariatan direktur beserta jajarannya yang bertanggung jawab
tentang perijinan.
2) Pembuatan surat standarisasi BPOM
Pembuatan surat standarisasi BPOM bertujuan untuk meminta
standarisasi produk/barang yang dihasilkan perusahaan. Audiensnya
yaitu para manager produksi, karena produksi harus sesuai dengan
standar yang ditetapkan oleh pemerintah. Saluran komunikasinya
yaitu formal dengan pembuatan surat ijin rekomendasi untuk
standarisasi yang produknya telah dilakukan pengujian sebelumnya
3) Sertifikat halal dari MUI
B. Saran
Studi kelayakan usaha ini dilakukan dengan waktu yang cukup
banyak, namun penulis agak lalai dalam menenyelesaikannya, untuk para
pembaca yang budiman jangan lupa mengerjakan tugas tepat pada
waktunya agar semua terselesaikan tanpa-tanpa tergesa-gesa dan hasilnya
memuaskan.
DAFTAR PUSTAKA