Anda di halaman 1dari 3

Bag 1

Perkenalkan nama saya Agi, Cerita ini kisah asli dari perjalanan dan
pengalaman hidup saya sendiri. Yang bermula saat saya awal masuk smk
tepatnya tahun 2008, pada saat itu saya masih remaja berumur belasan tahun
yang aktif dan sangat menyukai hal2 yg berhubungan dengan musik terutama
musik underground "maklum pada jaman itu hampir di setiap kota banyak
konser/event musik bahkan hampir setiap minggu". Tempta saya tinggal
adalah salah satu kota besar di pulau jawa yang terkenal akan seni khususnya
di ranah musik.
Saya bersama 4 teman saya akhirya mebentuk band bernama “JB08”
yang beranggota Ayus dan Ipey sebagai vokalis, Angga sebagai gitaris, Tian
sebagai drumer dan Saya sendiri sebagai bassis. Nama-nama ini panggilan
akrab kami sehari-hari. Kita pun aktif bahkan hampir setiap hari berkumpul,
brifing untuk menentukan sebuah lagu yang akan di bawakan saat latihan di
studio. Akhirnya band kita “JB08“ ini sering tampil di parade2 Hari
Kemerdekaan Indonesia 17 agustus.
Singkat cerita band kami pun memutuskan untuk rehat/vacum hanya
sebagai alasan kebenarnnya band kami bisa di bilang bubar, karena ada
kesalah pahaman di antara kita yg mungkin tidak bisa di ceritakan. “namanya
anak muda aktif dan lingkungan rumah kami yang bisa di bilang agak keras
pada masa itu”. Tapi silaturahmii kita tetap terjaga.
Setelah band kami bubar, kami lebih giat untuk menonton
konser/event musik yang sering di selengarakan di kota kami tinggal yang bisa
dibilang mungkin setiap hari sabtu dan minggu selalu ada konser musik. Bisa
diblang kami terbilang nekat hanya ada uang pas-pasan untuk ongkos kami
tetap berangkat. Pada masa itu kami masih berfikir pendek “Gimana nanti saja
nunggu gerbang masuk jebol kita masuk ke konser/event tersebut” kurang
lebih seperti itu hehe. Ohiya pada masa itu kebanyakan konser musik di
selenggarakan di dalam gedung lebih tepatnya Indoor yang dimana penjagaan
event sangat ketat.
Sebuah pristiwa pilu yang saya dan teman saya alami, bermula saat
kita akan menonton konser musik underground yg di adakan di salah satu
gedung Aula Pentas Seni yang berada di tengah kota kami tinggal, yg mungkin
tidak bisa di sebutkan lokasi tepat nya. Pada Hari Sabtu, 09 Februari 2008
menunjukan pukul 3 sore kami sedang berkumpul di masjid dekat rumah
mendapat info atau kabar akan di adakan konser musik undergorund di
gedung tersebut. Kami ber empat (4) (saya/Agi, Tian, Angga, Blek) berencana
akan menyaksikan konser tersebut, dan jelas kami pasti ada kendala “yah
maklum kami remaja belum punya pengasilan jelas sekali kami terkendala oleh
uang untuk membeli tiket masuk konser tersebut”.
Sedikit percakapan kami “ Yaudah kita gak usah nonton konsernya” ucap salah
satu teman saya yang bernama Angga.
Singkat percakapan yang sudah mengurungkan niat untuk
menyaksikan konser tersebut karna kendala tadi kita bergegas pulang
kerumah masing-masing untuk mandi mengingat sudah sore dan sudah
melakukan aktivitas harian.
Setelah saya selesai mandi salah satu teman saya Tian datang ke
rumah saya “Gi kita jadi saja nonton konsernya, kamu punya bekal kan?”
ucapnya bertanya kepada saya. “Ada tapi hanya buat ongkos sama tiket saja”
jawab saya kepada Tian.
“Oke mantap Gi” balas Tian kepada saya.
“Terus yang lainnya gimana soalnya tadi si blek bilangnya gak ada uang banget,
kalo gak di ajak kan kasihan, Jadi gimana yan?” Tanya Saya kepada Tian.
“Udah jangan khawatir nanti si blek saya kasih pinjem uang, tenang Saya baru
dapet arisan tadi siang hehe” balas Tian kepada Saya.
“Oh gitu pantas saja ini jaket sama sepatu baru” ujar Saya ke Tian.
“Yaudah kalo gitu saya kabarin temen yang lain sekaligus persiapan dulu, nanti
kita kumpul lagi di masjid” ujar Saya ke Tian.
“Oke sip” ujar Tian sambil menutup pembicaraan.
Lanjut beres persiapan mau berangkat tidak lupa saya Izin dulu ke
orang tua untuk nonton konser tersebut, dan tidak lama saya diperbolehkan
sama orang tua, tapi ada syaratnya yaitu saya mengantar dulu Bapak untuk
menjual sesuatu yah lumayan dapet uang tambahan juga dari Bapak hehehe.
Tidak terasa waktu sudah menjukan jam 5 sore dan kami sudah
berkumpul di depan masjid. Tanpa ada kendala lagi kami siap menuju konser
dengan delapan (8) orang yaitu Dayut bersama temannya, Angga, Blek, Tian,
Jaja, Rifki dan terakhir Saya.
Untuk menuju Jalan Raya dimana ada Angkutan Umum kami harus
berjalan kaki kurang lebih 1Km “lumayan olahraga dulu hehe”. Kami pun
berjalan kaki namun di tengah perjalanan ada seorang ibu-ibu (yang kepo
pingintau) sambil berucap “mau pada kemana nih pake baju item-item”.
“Mau kekuburan bu” balas Tian yang menjawab sendiri pertanyaan ibu-ibu
tersebut (saya disini merasa aneh dan heran kok jawabnya seperti itu).
(Hanya pecakapan singkat)
Sesampainya kami di jalan raya dan menunggu angkutan umum, kami
melakukan percakapan,
“kita berangkat delapan (8) Orang nanti pulang harus delapan (8) Orang juga”
ucap Dayut kepada Kita.
“Saya akan pulang sama bayangan sendiri” balas Tian ke Dayut.
“Aaah kamu mah sompral” ujar Saya ke Tian. (sebenarnya saya disini semakin
heran)
“hehehe” Tian pun hanya tertawa
Ia pun cuma tertawa .
Kemudian Angkutan Umum datang dan kami bergegas naik dan nanti
kami lanjut naik bus kota munuju Gedung lokasi diselenggarakannya konser
tersebut. Beberapa menit kemudian kami pun sampai tujuan. Lokasi diluar
gedung sangat ramai orang yang antusias untuk menonton konser tersebut
dan tempat penjualan tiket penuh, bahkan kami pada saat itu tidak kebagian
tiket karna sudah terjual habis dan pintu masuk gedung pun sudah ditutup,
kami semua kebingunga cara untuk masuk dan nonton konser.
Pada pukul 18.30 ada segerombolan orang yang memprovokasi untuk
menerobos pintu masuk untuk menyaksikan konser tersebut.

Anda mungkin juga menyukai