Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH SISTEM INFORMASI KEPERAWATAN

SISTEM INFORMASI MANAGEMEN RUMAH SAKIT

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1 (TINGKAT 3B)

1. BAGUS PRASETYO (P07120419041)


2. MINDRATU (P07120419052)
3. PUTRI NURUL ZAKILA (P07120419059)
4. SITI HAJAR USMAN (P07120419064)
5. TATA EKA APRILIA (P07120419067)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN PROGAM PROFESI

TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem Informasi Managemen Rumah Sakit”.
Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen Pengajar yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman
seperjuangan yang telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
ini tepat waktu.

Kami menyadari, bahwa laporan yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusun, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca guna
menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga
laporan ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Mataram, 01 Februari 2022

Kelompok 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................... ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................1
C. Tujuan..................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
A. Definisi.................................................................................................................
B. Tujuan Umum Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit..................................
C. Manfaat Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit............................................
D. Proses Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit..............................................
E. Strategi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.............................................
F. Arsitektur Infrastruktur Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit....................
G. Arsitektur Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit..........................
H. Keutungan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit.......................................
BAB III PENUTUP..................................................................................................
A. Kesimpulan............................................................................................................
B. Saran......................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini rumah sakit adalah pusat pelayanan kesehatan sangat
penting dalam masyarakat yaitu melakukan sebuah pelayanan harus
berdasarkan melalui pendekatan kesehatan (promotiv,preventif,kuratif dan
rehabiltatif) dan dilaksanakan menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Rumah sakit juga dituntut untuk menjalankan tugas dan fungsinya
dengan baik. Sebuah kualitas rumah sakit dapat berpengaruh pada citra rumah
sakit tersebut.
Pada zaman yang sudah modern ini dan globalisasi rumah sakit juga
dituntut ntuk mengikuti perkembangan yang telah ada dalam hal ini adanya
kompetisi yang sangat ketat antar rumah sakit. Hal ini berdampak pada
manajerial rumah sakit yang mengembangkan strategis salah satunya adalah
peranan system informasi manajemen di rumah sakit. Dalam hal ini teknologi
saat ini berkembang sangat cepat dan berpengaruh pada system informasi
manajemen.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan sumber daya
organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan pada berbagai
tingkat manajemen, data dapat diolah menjadi informasi sesuai keperluan
manajer sebagai pimpinan manajemen. Informasi yang diperlukan manajemen
dan manajer, maka harus dirancang suatu SIM yang baik.
Menurut Abdul Kadir (2003, p114) Sistem Informasi Manajemen
(SIM) adalah system informasi yang digunakan untuk mendukung operasi,
manajemen dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi biasanya,
SIM menyediakan informasi untuk operasi organisasi.
Rumah Sakit juga mempunyai SIM yang biasanya disebut SIMRS.
Dalam hal ini masyarakat belum sama sekali mengenal akan SIMRS bias
dikatakan tingkat pengetahuan masyarakat sangat rendah maka dari itu
perlunya masyarakat untuk terbuka ataupun pasien.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa dari definisi dari sistem informasi manajemen rumah sakit ?
2. Apa dari tujuan umum sistem informasi manajemen rumah sakit ?
3. Apa dari manfaat sistem informasi manajemen rumah sakit ?
4. Bagaimana proses sistem informasi manajemen rumah sakit ?
5. Bagaimana strategi sistem informasi manajemen rumah sakit ?
6. Bagaimana arsitektur infrastruktur sistem informasi manajemen rumah
sakit?
7. Bagaimana arsitektur aplikasi sistem informasi manajemen rumah sakit ?
8. Apa dari keutungan sistem informasi manajemen rumah sakit ?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui definisi dari sistem informasi manajemen rumah sakit
2. Untuk mengetahui tujuan umum sistem informasi manajemen rumah sakit
3. Untuk mengetahui manfaat sistem informasi manajemen rumah sakit
4. Untuk mengetahui proses sistem informasi manajemen rumah sakit
5. Untuk mengetahui strategi sistem informasi manajemen rumah sakit
6. Untuk mengetahui arsitektur infrastruktur sistem informasi manajemen
rumah sakit
7. Untuk mengetahui arsitektur aplikasi sistem informasi manajemen rumah
sakit
8. Untuk mengetahui keutungan sistem informasi manajemen rumah sakit
BAB II

PENDAHULUAN

A. DEFINISI

Sistem Informasi Manajemen terdiri dari tiga kata yaitu sistem,


informasi dan manajemen. Sistem adalah suatu himpunan dari unsur,
komponen atau variabel-variabel yang terorganisasi, saling berinteraksi, saling
tergantung satu sama lain dan terpadu. Informasi adalah data yang telah
disusun sedemikian rupa, sehingga bermakna dan bermanfaat karena dapat
dikomunikasikan kepada seseorang yang akan menggunkannya untuk
membuat keputusan. Manajemen adalah tindakan memikirkan dan mencapai
hasil-hasil yang diinginkan melalui usaha kelompok yang terdiri dari tindakan
mendayagunakan bakat-bakat manusia dan sumber-sumber daya.Sehingga
Sistem Informasi Manajemen berarti suatu sistem yang menyediakan kepada
pengelola organisasi maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan
tugas-tugas organisasi.
Jika lebih spesifik lagi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIMRS) adalah suatu prosedur pemrosesan data-data baik data-data umum
Rumah Sakit maupun data-data medik pasien sehingga dapat mendukung
proses pengambilan keputusan manajemen.
Menurut Abdul Kadir (2003, p114) sistem informasi manajemen
(SIM) adalah sistem informasi yang digunakan untuk menyajikan informasi
yang digunakan untuk operasi, manajemen, dan untuk pengambilan keputusan
dalam sebuah organisasi. Biasanya, SIM menyediakan informasi untuk
operasi menurut Haag (2000, p114) SIM juga sering disebut sebagai sistem
peringatan manajemen karena sistem ini memberikan peringatan kepada
pemakai (umumnya manajemen) terhadap masalah maupun peluang.
Sistem informasi manajemen atau SIM (bahasa Inggris: management
information system, MIS) adalah bagian dari pengendalian internal suatu
bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur
oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya
produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. SIM menggunakan perangkat
keras, dan perangkat lunak komputer, prosedur pedoman, model manajemen
dan keputusan dan sebuah “database”. SIM dapat mendukung fungsi operasi,
manajemen dan pengambilan keputusan.
Sistem informasi manajemen rumah sakit (SIMRS) merupakan
himpunan atau kegiatan dan prosedur yang terorganisasikan dan saling
berkaitan serta saling ketergantungan dan dirancang sesuai dengan rencana
dalam usaha menyajikan informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai
kebutuhan guna menunjang proses fungsi-fungsi manajemen dan pengambilan
keputusan dalam memberikan pelayanan kesehatan di RumahSakit.
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi
biasa, karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang
diterapkan pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini
umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen
informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap
pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung keputusan,
sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sebuah program
aplikasi yang dirancang untuk meningkatkan kinerja para :
1. Dokter dan Asisten Dokter
2. Bidan dan Perawat
3. Staff Administrasi dan Personalia
4. Apoteker
5. Logistik
6. TOP Manajerial
B. TUJUAN UMUM SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH
SAKIT
1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga
pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan pengguna
lainnya perlu memiliki akses ke informasi akuntansi manajemen dan
mengetahui bagaimana cara menggunakannya. Informasi akuntansi
manajemen dapat membantu mereka mengidentifikasi suatu masalah,
menyelesaikan masalah, dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi
dibutuhkan dam dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan).

C. MANFAAT SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT


1. Manfaat Operasional
a. Kecepatan
Manfaat yang paling terasa ketika SIM RS tersebut selesai
diimplementasikan adalah kecepatan penyelesaian pekerjaan-
pekerjaan administrasi. Ketika dengan sistem manual pengerjaaan
tagihan kepada mitra/pihak ke-3, misalnya, memakan waktu sampai 1
bulan sejak pasien selesai dilayani, dengan SIM RS hanya memakan
waktu 1-2 hari saja. Kecepatan ini tentu saja membuat efektifitas kerja
meningkat. Pada awal pemasangan SIM, ketika aliran kerja belum
lancar, peningkatan kecepatan belum terlalu terasa. Namun ketika
komitmen seluruh unit untuk tepat waktu memasukkan data dengan
akurasi entri data yang tinggi dipenuhi, maka akan terasa sekali
dampak dari SIMRS terhadap kecepatan kerja.
b. Akurasi
Hal lain yang juga terasa berubah adalah akurasi data, apabila dulu
dengan sistem manual orang harus mencek satu demi satu transaksi,
namun sekarang dengan SIMRS hal tersebut cukup dilakukan dengan
membandingkan laporan antar unit yang dihasilkan oleh SIM. SIMRS
juga dapat mencegah terjadinya duplikasi data untuk transaksi-
transaksi tertentu. Misalnya, pasien yang sama diregistrasi 2 kali pada
hari yang sama, maka SIMRS akan menolaknya, SIM RS juga akan
memberikan peringatan jika tindakan yang sama untuk pasien yang
sama dicatat 2 kali, hal ini menjaga agar user lebih teliti.
c. Integrasi
Hal lain yang juga terasa berpengaruh terhadap budaya kerja adalah
integrasi data di setiap unit. Bila dengan sistem manual, data pasien
harus dimasukkan di setiap unit, maka dengan SIM RS data tersebut
cukup sekali dimasukkan di pendaftaran saja. Hal ini jelas mengurangi
beban kerja adminstrasi dan menjamin konsistensi data. Ilustrasi pada
awal makalah ini merupakan gambaran proses integrasi pada beberapa
unit layanan di rumah sakit.
d. Peningkatan pelayanan
Pengaruh SIM RS yang dirasakan oleh pasien adalah semakin cepat
dan akuratnya pelayanan. Sekarang pasien tidak perlu menunggu lama
untuk menyelesaikan administrasinya, baik rawat inap ataupun rawat
jalan. Hal yang sama juga dirasakan perusahaan pelanggan, dimana
tagihan yang dikirim cukup akurat dan detil sehingga memudahkan
analisa mereka.
e. Peningkatan Efisiensi
Bila sebelumnya, beban pekerjaan lebih ke arah klerikal, sekarang
beban pekerjaan lebih ke arah analisa. Sebagai contoh, jika dahulu
konsentrasi bagian penagihan adalah membuat tagihan, sekarang
konsentrasinya lebih kepada umur tagihan itu sendiri. Selain itu,
karena kecepatan dan akurasi data meningkat, maka waktu yang
dibutuhkan untuk melakukan pekerjaanpekerjaan administrasi
berkurang jauh, sehingga karyawan dapat lebih fokus pada pekerjaan
utamanya. Tanpa SIM, perawat harus memasukan data standar asuhan
keperawatan secara berulang-ulang dan sangat memakan waktu, tetapi
dengan SIM, perawat hanya tinggal memasukan data diagnosa
penyakit pasien, dan komputer yang akan mencetak laporan SAK
untuk ditanda-tangani perawat.
f. Kemudahan pelaporan Pekerjaan
Pelaporan adalah pekerjaan yang menyita waktu namun sangat
penting. Dengan adanya SIM, proses pelaporan hanya memakan waktu
dalam hitungan menit sehingga kita dapat lebih konsentrasi untuk
menganalisa laporan tersebut.
2. Manfaat Manajerial
a. Kecepatan mengambil keputusan
Dengan sistem manual, manajer seringkali mengambil keputusan
berdasarkan informasi yang mungkin sudah tidak relevan lagi. Belum
lagi jika yang dibutuhkan adalah trend berdasarkan selang waktu
tertentu (harian/mingguan/dsb), ini mengakibatkan keputusan yang
diambil belum tentu sesuai dengan kondisi nyata. Namun dengan SIM,
informasi yang disajikan bersifat real time, bahkan kita dapat membuat
tabulasi dari informasi tersebut sehingga informasi yang kita dapat
sudah sangat spesifik sesuai dengan kebutuhan kita. Hal ini tentu saja
meningkatkan kualitas keputusan kita, di samping tentu saja
berkurangnya waktu untuk mengambil keputusan.
b. Akurasi dan kecepatan
Identifikasi masalah Karena laporan-laporan yang dihasilkan SIM RS
memberi gambaran dari hari ke hari mengenai kinerja rumah sakit,
maka jika ada hal-hal yang tidak normal dapat segera kita ketahui. Hal
ini membuat identifikasi potensi masalah dapat dilakukan lebih dini,
sehingga tindakan pencegahan atau penanggulangannya dapat segera
disusun.
c. Kemudahan penyusunan strategi
Sejalan dengan identifikasi masalah di atas, kita pun dapat menyusun
strategi ke depan berdasarkan data populasi, bukan lagi statistik,
karena SIM RS mampu memberikan data populasi dengan selang
waktu tertentu, bahkan menyajikan kecenderungan datanya kepada
kita. Ini tentu saja semakin menajamkan strategi yang kita susun.
3. Manfaat Organisasi
a. Budaya Kerja
Karena SIM RS ini mensyaratkan kedisiplinan dalam pemasukan data,
baik ketepatan waktu maupun kebenaran data, maka budaya kerja
yang sebelumnya menangguhkan hal-hal seperti itu, menjadi berubah.
Hal ini dapat terjadi karena integrasi SIM RS dengan seluruh unit
layanan. Sebagai contoh, jika unit registrasi tidak memasukkan data
pasien yang akan berobat, maka unit layanan tidak mungkin dapat
memasukkan layanan kepada pasien tersebut, dan kasir pun tidak
mungkin menerima pembayaran dari pasien tersebut. Katakanlah
semua unit sepakat untuk menangguhkan pemasukan datanya, maka
keesokan harinya, manajer akan melihat penurunan trend pasien atau
melihat ada pasien-pasien yang menggantung. Ada juga pengalaman
menarik yang kami temukan dalam implementasi SIM RS di suatu
Rumah Sakit, karena dasar perhitungan imbalan jasa medik untuk
dokter dan perawat dihitung berdasarkan data transaksi yang ada di
SIM, maka dokter yang berkepentingan dengan data tersebut menjadi
supervisor data yang dimasukkan tanpa diminta. Implikasinya adalah,
sedikit sekali data yang salah dimasukkan.
b. Transparansi
SIM RS sebaiknya dirancang menganut kebijakan data terpusat,
artinya data-data yang digunakan oleh seluruh rumah sakit berada di
bawah satu kendali. Misalnya untuk data tarif tindakan, unit layanan
tidak boleh dan tidak bisa memasukkan atau mengubah tarif yang ada,
data yang mereka masukkan hanya layanan yang diberikan kepada
pasien sehingga manipulasi tarif tidak dimungkinkan. Hal lain lagi,
pendapatan setiap unit layanan terlihat dari laporan harian yang selalu
dilaporkan kepada direktur. Dengan demikian setiap orang dapat
melihat jalannya proses transaksi di rumah sakit dan secara tidak
langsung juga turut mengawasi proses tersebut.
c. Koordinasi antar unit (Team working)
Karena seringkali data yang digunakan oleh unit layanan tertentu
adalah milik unit layanan yang lain, misalnya kode perusahaan
pelanggan adalah milik keuangan yang digunakan secara intensif oleh
medrec, maka ketika terjadi perubahan terhadap data tersebut, unit
yang bersangkutan akan mengkoordinasikannya dengan unit yang
terpengaruh. Apabila hal ini tidak dilakukan maka dengan sendirinya
akan terjadi kekacauan data referensi.
d. Pemahaman system
Apabila dulu dengan sistem manual, sedikit sekali personel yang
mengetahui atau perduli dengan proses yang terjadi di unit lain, maka
dengan adanya SIMRS hal tersebut terjadi dengan sendirinya. Ini
karena seringkali untuk memahami aliran data sampai datang kepada
unitnya, melibatkan berbagai unit lain. Ketika terjadi kesalahan setiap
user berusaha mencari tempat terjadinya kesalahan tersebut agar bukan
unitnya yang disalahkan. Efeknya adalah mereka menjadi paham
bagaimana sistem di rumah sakit tersebut bekerja.
e. Mengurangi biaya administrasi
Seringkali orang menyatakan bahwa dengan adanya komputerisasi
biaya administrasi meningkat. Padahal dalam jangka panjang yang
terjadi adalah sebaliknya, jika dengan sistem manual kita harus
membuat laporan lebih dulu di atas kertas, baru kemudian dianalisa,
maka dengan SIMRS analisa cukup dilakukan di layar komputer, dan
jika sudah benar baru datanya dicetak. Hal ini menjadi penghematan
yang cukup signifikan dalam jangka panjang. Implementasi SIMRS
tentunya tidak dapat berjalan dengan baik tanpa dukungan semua
pihak yang terkait serta political will dari pimpinan rumah sakit
maupun pemilik RS / Pemerintah. Apabila pekerjaan pengembangan
SIMRS tersebut akan diserahkan kepada konsultan, maka kewajiban
dan tanggung-jawab konsultan sebagai mitra kerja RS adalah harus
secara profesional memberikan data dan analisa yang obyektif dan
berupaya maksimal untuk keberhasilan implementasi SIMRS.

D. PROSES SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT


Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:
1. Perencanaan, Formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir tertentu
adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan. Oleh karenanya,
perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan dan identifikasi metode
untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran. Setelah
suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus diimplementasikan, dan
manajer serta pekerja harus memonitor pelaksanaannya untuk memastikan
rencana tersebut berjalan sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial
untuk memonitor pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif
sesuai kebutuhan, disebut kebutuhan.
3. Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara berbagai alternative
disebut dengan proses pengambilan keputusan. Fungsi manajerial ini
merupakan jalinan antara perencanaan dan pengendalian. Manajer harus
memilih di antara beberapa tujuan dan metode untuk melaksanakan tujuan
yang dipilih. Hanya satu dari beberapa rencana yang dapat dipilih.
Komentar serupa dapat dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.
Menurut Francisco Proses Manajemen adalah suatu proses Penukaran
terhadap nilai dan jasa.

E. STRATEGI SIMRS
Strategi adalah pendekatan pola pikir,perencanaan dan pengambilan
keputusan dalam situasi bisnis yang mengharuskan manajer untuk
mengetahui, memahami,menerima dan mendukung misi organisasi, atau unit
di dalam organisasi, dan menghubungkan misi tersebut dengan lingkungan
ditempat keputusan-keputusan tersebut akan diimplementasikan.
Model manajemen strategis yang mencakup pendekatan analitis dan
emergent biasanya terdiri dari tiga elemen : pola pikir strategis (strategic
thinking) perencanaan strategis (strategic planning) momentum strategis
(strategic momentum).
1. Strategic thinking
Strategic thinking mengenali kenyataan tentang perubahan
mempertanyakan asumsi dan kegiatan terkini membangun pemahaman
sistem melihat kemungkinan masa depan menciptakan ide-ide baru
mempertimbangkan kesesuaian organisasi dengan lingkungan
eksternal. Strategic thinking melakukan asesmen terhadap: perubahan
kebutuhan dari stake holders (pemangku kepentingan) perubahan
menyangkut teknologi, sosial dan demografi, ekonomi,
politik/perundangan tuntutan kompetitif.
2. Strategic planning
Strategic planning adalah process secara periodik dalam
mengembangkan satu perangkat langkah-langkah dalam organisasi
untuk mencapai misi dan visinya dengan menggunakan pola pikir
strategis.
3. Strategic momentum
Strategic momentum menyangkut kegiatan sehari-hari untuk
mengelola strategi guna pencapaian sasaran strategis dari organisasi.
F. ARSITEKTUR INFRASTRUKTUR SIMRS
Untuk kebutuhan sistem informasi rs saja, tetapi juga harus mampu
digunakan untuk berbagai hal, seperti jalur telepon ip, cctv, intelegent
building, medical equipment dan lain-lain.
Kebutuhan infrastruktur jaringan komputer kedepan bukan hanya
untuk kebutuhan sistem informasi rs saja, tetapi juga harus mampu digunakan
untuk berbagai hal, seperti jalur telepon ip, cctv, intelegent building, medical
equipment dan lain-lain.
Untuk mendukung pelayanan tersebut, maka infrastruktur jaringan
komunikasi data yang disyaratkan adalah:
1. Meningkatkan unjuk kerja dan memudahkan untuk melakukan
manajemen lalu lintas data pada jaringan komputer, seperti utilisasi,
segmentasi jaringan, dan security.
2. Membatasi broadcase domain pada jaringan, duplikasi ip address dan
segmentasi jaringan menggunakan vlan (virtual lan) untuk setiap
gedung dan atau lantai.
3. Memiliki jalur backbone fiber optik dan backup yang berbeda jalur,
pada keadaan normal jalur backup digunakan untuk memperkuat
kinerja jaringan/redudant, tapi dalam keadaan darurat backup jaringan
dapat mengambil alih kegagalan jaringan.
4. Memanfaatkan peralatan aktif yang ada, baik untuk melengkapi
kekurangan sumber daya maupun sebagai backup
5. Dianjurkan pemasangan oleh vendor jaringan yang tersertifikasi (baik
perkabelan maupun perangkat aktif).
6. Dokumentasi sistem jaringan lengkap (perkabelan, konfigurasi, uji
coba, dan sejenisnya) baik hardcopy maupun softcopy.

G. ARSITEKTUR APLIKASI
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) merupakan prosedur
pemrosesan data rumah sakit memanfaatkan teknologi informasi yang
terintegrasi untuk menghasilkan informasi yang tepat waktu dan efektif untuk
mendukung proses pengambilan keputusan bagi pihak manajemen, sehingga
dalam tahapannya akan membuat beberapa SOP (standard operating
procedure) baru guna menunjang kelancaran penerapan SIMRS yang tertata
dengan baik dan rapi.
1. Front Office
Selama proses perawatan, pasien akan menggunakan sumber daya,
mendapat layanan dan tindakan dari unit-unit seperti farmasi,
laboratorium, radiologi, gizi, bedah,invasive, diagnostic non invasive dan
lainnya. Unit tersebut mendapat order/pesanan dari dokter (misalnya
berupa resep untuk farmasi, formulir lab dan sejenisnya) dan perawat.
Jadi dokter dan perawat sebagai aktor/SDM inti pada proses bisnis
Rumah Sakit (seluruh order berasal dari mereka). Karena itu kami
menyebutkan inti sistem ini sebagai order communation system. Front
Office SIMRS meliputi:
a. Antrian registrasi
b. Modul appointment
c. Registrasi
d. Pelayanan informasi
e. Pengaduan
f. Pelayanan informasi
g. Publik
2. Back office
Rumah Sakit merupakan unit yang mengelola sumber daya fisik (manusia,
uang, mesin/alat kesehatan/aset, material seperti obat, reagen, alat tulis
kantor, barang habis pakai dan sejenisnya). Walaupun proses bisnis setiap
Rumah Sakit unik tapi tetap terdapat proses umum, diantaranya
perencanaan, pembelian/pengadaan, pemeliharaan stok/inventory,
pengelolaan Aset, pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang,
kas, buku besar dan lainnya). Proses back office ini berhubungan/link
dengan proses pada front office, digambarkan berikut ini :
a. Komuniasi
One Medic – One Solutions for Health Information System  merupakan
suatu aplikasi piranti lunak yang telah dikembangkan sejak tahun
2008.  Protocol komunikasi yang tersedia telah dilengkapi dengan
system keamanan sehingga dapat menekan berbagai tindakan cyber
crime oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Manfaat Intergasi secara Online bertujuan untuk mengantisipasi
pengulangan pekerjaan administrasi yang dapat memicu
terjadinya human error sehingga potensi kerugian Rumah Sakit dapat
ditekan.  Fitur-fitur SIMRS One Medic sebagai solusi untuk menjawab
tantangan masa depan industri pelayanan medik:
1. Security system
Modul ini dapat mengatur informasi dan data  yang diperbolehkan
untuk diaksesbaik oleh pihak internal maupun eksternal.
Pengaturan tersebut dilakukan selain untuk melindungi
kerahasiaan data pasien juga untuk menghindari penyalahgunaan
informasi penting lainnya oleh pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab.
2. MPI server solutions
adalah sistim komunikasi online  yang dirancang untuk
menjembatani komunikasi antar sistem. Aplikasi MPI server
solutions dapat digunakan sebagai alat konfirmasi  hak-hak pasien
terhadap jenis tindakan medis dan obat-obatan yang dapat
diberikan oleh Rumah Sakit sesuai dengan ketentuan Pihak
Penjamin
3. Billing records system
Seluruh data tindakan medik dan obat-obatan yang diberikan pada
pasien otomatis terekam secara online dan dapat diatur sesuai
dengan format penagihan yang ditetapkan oleh Pihak Penjamin.
Feature ini dapat mempersingkat proses pekerjaan administrasi
penagihan sehingga dapat menekan angka piutang.
b. Kolaborasi
Salah satu kolaborasi untuk mengembangkan SIMRS adalah
dalam bentuk Kerjasama Operasional (KSO) atau Build Operational
Transfer (BOT).Menurut PSAK no 39, KSO merupakan
bentuk kerjasama antara 2 belah pihak atau lebih dimana masing-
masing pihak sepakat untuk melakukan suatu usaha bersama
dengan menggunakan asset dan/atau hak usaha yang dimiliki dan
secara bersama-sama menanggung resiko atas usaha tersebut.
Rumah Sakit mempunyai peluang pasar berupa kunjungan
pasien sedangkan konsultan/vendor akanbertindak sebagai investor
untuk menyediakanteknologi informasi yang selalu update baik berupa
Perangkat keras (Server, PC &Jaringan), Perangkat
lunak (Software) maupun sumber daya manusia (Brainware) baik
tenaga operator ( Data Entry), Programmer maupun tenaga lainnya.

H. KEUNTUNGAN SIMRS
1. Dapat memantau perkembangan Rumah Sakit secara akurat
2. Dapat meningkatkan pelayanan dibidang kesehatan kepada masyarakat
secara akurat.
3. Rumah Sakit tersebut dapat terpantau secara langsung oleh lembaga-
lembaga dari luar atau dalam Negeri secara akurat, sehingga
mempermudah akses bagi lembaga tersebut jika akan memberikan
informasi serta mempermudah akses jika ingin memberikan dana.
4. Dapat menyimpan data base Rumah Sakit mulai dari Pasien, Karyawan
yang terdiri dari Data Rumah Sakit, data administrasi,data Aset Rumah
Sakit dan lain-lain
5. Dapat mengangkat brand image Rumah Sakit tersebut secara tidak
langsung dengan memiliki fasilitas modern.
6. Dapat mengurangi beban kerja sub-bagian rekam medis dalam menangani
berkas rekam medis,Bagian Rekam Medis memang sub-bagian yang
paling direpotkan mulai dari coding,indexing,filling dan lain-lain.
Sebagian Rumah Sakit di Indonesia masih mengggunakan petugas Rekam
Medis ataupun kurir dalam mendistribusikan berkas-berkas ke masing-
masing pelayanan.
7. Dapat mengurangi pemakaian kertas.Pemakaian kertas masih belum bisa
dihilangkan di Indonesia karena data medis sangat rentan dengan hukum
dan akan memporakporandakan perdagangan kertas di Indonesia .
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management
information system, MIS) adalah bagian dari pengendalian internal suatu
bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur
oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya
produk, layanan, atau suatu strategi bisnis.
Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan
piramida dimana lapisan dasrnya terdiri dari informasi untuk pengolahan
transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan berikutnya terdiri dari
sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.
Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu
perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen, dan lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk
mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh manajemen tingkat
puncak.

B. SARAN
Makalah ini telah dibuat oleh penulis dengan tujuan supaya para pembaca
lebih mengetahui tentang system informasi manajem Rumah Sakit. Makalah
yang di buat oleh penulis jauh dari sempurna maka penulis meminta saran dari
para pembaca makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA

Adikoesoemo. 2003. Manajemen Rumah Sakit. Jakarta : pustaka  Sinar Harapan


Greef, Judith A. 1996. Komunikasi Kesehatan Dan Perubahan Perilaku. Djokjakarta:
Gadjah Mada University Press.
Notoatmojo, Soekidjo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Rineka Cipta.
Muninjaya, Gde AA, 2004. Manajemen Kesehatan,ed.2. Jakarta : EGC
Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi, Penerbit Andi, Yogyakarta, 2003.
Andri Kristanto. 2003.  Perancangan Sistem Informasi dan Aplikasinya. Yogyakarta :
Gava Media.
Jogiyanto H.M., Akt., Ph.D. 2005. Analisis Analisis dan Desain Sistem Informasi.
Yogyakarta : Penerbit Andi.
Witarto, 2004. Memahami Sistem Informasi. Yogyakarta : Penerbit Andi.
http://studentgoblog.blogspot.com/2012/04/sistem-informasi-manajemen-rumah-
sakit.html

https://rusdinncuhi.wordpress.com/2013/07/04/makalah-sistem-informasi-
manajemen-rumah-sakit/

Anda mungkin juga menyukai