Simposium Nasional RAPI XI FT UMS- POLARITAS PELARUT SEBAGAI PERT IMBANGAN DALAM…
Wafa Faizah
Isi fix
evi rosliany
EKSTRAKSI DEDAK PADI MENJADI MINYAK MENTAH
DEDAK PADI (CRUDE RICE BRAN OIL) DENGAN
PELARUT N-HEXANE DAN ETHANOL
Subriyer Nasir, Fitriyanti, Hilma Kamila
ABSTRAK
Minyak dedak padi atau lebih dikenal rice bran oil merupakan minyak hasil ekstraksi dedak padi,
dimana dalam pengolahannya meliputi dua faktor penting yaitu stabilisasi dan ekstraksi. Minyak dedak padi
dapat digunakan sebagai minyak makan (edible oil), sebagai bahan baku pada produk kosmetik dan farmasi.
Tujuan Penelitian ini adalah untuk menentukan waktu optimum pada proses stabilisasi dedak dan
proses ekstraksi dengan menggunakan pelarut berupa n-hexane dan ethanol serta menganalisa kandungan %
FFA dan densitas dari rendemen minyak mentah dedak padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu
optimum untuk stabilisasi adalah 15 menit pada temperatur 110oC, dan waktu optimum untuk ekstraksi
adalah selama 1 jam pada temperatur didih pelarut (solvent) yang digunakan. Hal ini memperkuat dugaan
bahwa semakin lama waktu ekstraksi maka semakin tinggi % FFA ( Free Fatty Acid) yang terkandung dalam
minyak. Berdasarkan karakteristik minyak yang dihasilkan dari ekstraksi, ternyata pelarut n-hexane
memberikan karakteristik baik dibandingkan ethanol.
V = Volume titran 10
W = berat sampel
5
Penentuan Densitas
0
1. Timbang piknometer kosong (a). 0 20 40 60 80
2. Isi piknometer dengan aquadest, kemudian waktu pemanasan (menit)
ditimbang beratnya (b).
3. Isi piknometer dengan sampel minyak kemudian
Gambar 3. Grafik Waktu Stabilisasi
ditimbang beratnya (c).
Dedak terhadap %CRBO
Hexane) 40
% FFA
1. 1 18.34 % 13.60 %
35
2. 2 19.20 % 15.06 %
n-Hexane
3. 3 21.28 % 17.86 % 30 Ethanol
25
25 0 1 2 3 4
Waktu Ekstraksi (Jam)
% crude rice bran oil
DAFTAR PUSTAKA