Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Saat Perang Pasifik atau yang dikenal dengan Perang Asia Timur Raya yang
berlangsung selama empat tahun. Jepang mengalami beberapa kekalahan dan
menuju ambang kehancuran.
Jakarta, 28 Mei 1945 (Gedung Chuo Sangi In), anggota Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dilantik oleh Jenderal
Kumakichi Harada. Radjiman Wediodiningrat, tokoh pergerakan nasional, ditunjuk
sebagai ketuanya. Tapi tidak semua petinggi jepang sepakat dengan pelantikan
BPUPKI. Misalnya Jenderal Izagaki dan Yuichiro Nagano, keberatan dua jederal itu
tidak berarti banyak. Mayoritas petinggi militer Jepang tetap mendukung BPUPKI.
Sidang BPUPKI dari 29 Mei sampai 1 Juni 1945 berjalan mulus.
Setelah bersidang dua kali, kerja BPUPKI berakhir dengan baik sesuai harapan
Jenderal Kumakichi Harada. BPUPKI lalu dibubarkan oleh Jenderal Terauchi
Hisaichi. Diganti jadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), 7 Agustus
1945. 21 nama anggota PPKI diumumkan, sebagian besar berasal dari BPUPKI.
16 Agustus 1945, mereka sudah siap sidang. Sukarno, Hatta, dan Radjiman
Wediodiningrat, wakil PPKI terbang ke dalta Vietnam 12 Agustus 1945, saat ditengah
kabar pengeboman Hiroshima dan Nagasaki di Jepang. Jenderal Hisaichi Terauchi,
Panglima Angkatan Perang Jepang di Asia tenggara, menyambut kedatangan mereka.
Jenderal Terauchi berkata bahwa PPKI bisa segera memproklamasikan kemerdekaan
Indonesia. Kabar gembira itu tepat pada hari ulang tahun Hatta. Mereka semua
senang, kemerdekaan sudah di depan mata.
PROKLAMASI
Soekarno/Hatta