Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN INDIVIDU

LAPORAN PENDAHULUAN DAN LAPORAN TEHNIK INSTRUMENTASI PASIEN


DENGAN HERNIA INGUNIALIS

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Laporan Individu


Praktek Klinik Perioperatif 2
Di RSI Aisyiyah

Oleh:
Nama : SEKAR AYU IKA N
NIM : P17211181006

PRODI SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN MALANG


JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
LAPORAN TEHNIK INSTRUMENTASI

TUMOR MAMAE PADA NY. R

1. PENDAHULUAN

1. Pengertian

Hernia adalah suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah

yang lemah (defek) yang di liputi dinding. Meskipun hernia dapat terjadi di

berbagai tempat dari tubuh.

Hernia Inguinalis di bagi menjadi 2 yaitu lateralis dan medialis. Lateralis

artinya keluarnya tidak langsung menembus dinding abdomen. Hernia Oblique

artinya kanal yang berjalan miring dari lateral atas ke medial bawah. Hernia

inguniais lateralis sendiri menpunyai arti bahwa pintu keluarnya berada di sebalah

lateral vasa epigastria inferior.

Hernia Ingunialis lateral biasanya di karenakan kongenetal. Meskipun ada

penyebab lain. Herniotomy adalah membuka dan memotong kentong hernia sert

amengembalikan isi kantog hernia ke dalam cavum abdominalis.

2. Indikasi

Hernia Ingunialis

3. Tujuan

a. Memperlancar jalannya operasi

b. Dapat mengurangi rasa tidak nyaman pada penderita

c. Dapat mengatur alat secara sistematis dimeja mayo

d. Dapat mempertahankan kesterilan alat-alat instrument

4. Pengkajian

a. Identitas pasien

b. Kondisi lokasi
c. Kondisi fisik dan psikis

5. Persiapan pasien dan lingkungan

a. Persiapan pasien

1. Persetujuan tindakan operasi

2. Penandaan area operasi.

b. Persiapan lingkungan

1. Meja operasi

2. Lampu operasi

3. Mesin suction

4. Tampat sampah medis atau non medis

5. Mesin couter dan plat diatermi

6. Kelengkapan instrumen

2. PERSIAPAN ALAT

a. Set dasar

 Doek klem (towel klem) :1

 Disinfeksi klem :1

 Piset cirugis :2

 Pinset anatomis :2

 Gunting matzenbeum :1

 Handvast no 3 :1

 Pean Klem :4

 Kocker :4

 Nald foeder besar :1

 Gunting benang :1

 Langen back :2
 Allis klem :1

 Couter :1

 Suction :1

b. Set tambahan

 Cucing disinfektan :1

 Bengkok sedang :1

 Doek besar :2

 Doek sedang berlubang :1

 Doek sedang :1

 Doek kecil :2

 Sarung meja mayo :1

 Gown steril :3

 Towl / handuk :3

c. Set dan bahan penunjang

 Handscoon steril 6,5/7/7,5/8 : 1/1/1/1

 Disenfektan bethadine 10% : 100 cc

 Cairan NS 0,9% : 1 flash

 Mess no. 10 :1

 Spuit 3 cc :1

 Sufratule : secukupnya

 Benang T-Line :1

 Benang VIO :1

 Hypavix : secukupnya

 Kassa sedang : 10
 Deppers : 10

 Kassa Besar :5

 U-ped :1

 Merslin mesh :1

C. PROSEDUR TEHNIK INSTRUMENTASI

1. Sign in.

2. Pasien datang, cek status

a. Identitas pasien.

- Apakah pasien sudah tahu dengan tindakan yang akan dilakukan.

- Persetujuan tindakan.

- Cek Kembali penandaan area operasi

- Riwayat alergi.

3. Pada Perawat anestesi dilakukan :

- Persiapan mesin dan obat anastesi.

- Fungsi pulse oksimetri.

- Faktor penyulit.

- Resiko pendarahan dan penanganannya.

4. Pasien dilakukan pembiusan oleh dokter anestesi dibantu perawat anestesi

5. Atur posisi pasien supine dimeja operasi

6. Perawat sirkuler membantu memasang plat diatermi.

7. Pasang underpad dibawah lapangan operasi

8. Lakukan pencucian area operasi dengan sabun chlorhexidine, Kemudian

dikeringkan,

9. Instrumen melakukan surgical scrub, gowning and gloving.


10. Pasang sarung meja mayo di meja mayo lalu siapkan alat instrument di meja

mayo

11. Perawat instrumen memakaikan baju operasi kepada operator

12. Berikan disinfeksi klem, deepers dan bethadine 10% dalam cucing pada operator

untuk melakukan disinfeksi pada lapangan operasi.

13. Lakukan drapping :

a. Duk kecil (1) untuk bawah scrotum.

b. Duk besar (2) untuk bagian bawah dan atas.

c. Duk sedang (2) untuk bagian kanan/kiri

d. Duk kecil (1) untuk bagian bawah

14. Dekatkan meja mayo yang berisi instrumen dan linen lalu pasang kabel coutter

dan suction

15. Berikan pada operator pinset cirurgis untuk menandai area insisi.

16. Time out

a) Konfirmasi bahwa tim operasi telah memperkenalkan nama dan tugas

masing-masing? Sudah

b) Konfirmasi nama pasien, jenis tindakan dan area yang akan di operasi?

Sudah.

c) Apakah antibiotik sudah diberikan paling tidak 60 menit sebelum operasi?

sudah diberikan.

d) Apakah ada tindakan darurat atau prosedur diluar standart operasi yang

akan dilakukan? Tidak ada.

e) Berapa lama operasi? 30 menit

f) Bagaimana antisipasi kehilangan darah? Rawat perdarahan

g) Apakah ada perhatian khusus mengenai pembiusan pada pasien ini? Tidak
h) Apakah peralatan sudah steril? Sudah. Apakah ada perhatian khusus pada

peralatan? Benda tajam.

17. Berikan handvat mess no. 10 pada operator untuk dilakukan insisi pada kulit dan

asisten diberikan klem mosquito dan kassa untuk rawat perdarahan.

18. Insisi diperdalam sampai lemak sampai terlihat fasia, rawat perdarahan dengan

kassa, couter dan suction

19. Berikan langenback 2 pada assisten untuk melebarkan lapangan operasi

20. Berikan kocker 2 untuk menjepit fasia

21. Berikan gunting metzenboum untuk memperdalam insisi

22. Setelah fasia dilebarkan ditemukan muskulus, kemudian di split dengan deepers

yang dibasahi NS lalu dijepit dengan kokher untuk mencari funikulus

spermaticus, setelah ditemukan funikulus spermaticus berikan rol pita yang

dibasahi NS lalu ditegelkan pada funikulus, berikan kokher (1) untuk menjepit

ujung rol pita.

23. Berikan pinset anatomis (2) dan gunting matzenbaum untuk mencari kantong.

24. Setelah kantong ditemukan berikan pada operator pinset anatomis dan kassa

basah untuk membebaskan funikulus spermatikus dari kantong sampai tempat

preperitonial fat

25. Operator mengangkat kokher + pean dan diputar sampai bagian proksimal

kantong hernia kemudian diklem dengan kokher.

26. Berikan needle holder dan benang VIO untuk melakukan jahitan pada pangkal

kantong, dengan gunting jaringan (herniotomy).

27. Berikan nald foeder dan benang VIO 1-0 pada operator untuk menjahit defek agar

bisa menyempit

28. Berikan pada operator merslin mesh untuk di pasang melingkari funikulus.
29. Berikan double langenbeck pada asisten untuk membantu pemasangan merslin

mesh.

30. Kemudian dijahit dengan benang VIO dikaitkan dengan conjoint tendon

(hernioraphy), ligamentum, inguinal, tuberculun pubican

31. Berikan nald foeder dan benang VIO untuk menjahit fasia dan fat

32. Sign out

33. Cek kelengkapan instrument dan kassa, pastikan semua dalam keadaan lengkap.

34. Berikan nald foeder dengan benang T-Line dan pinset cirurgis pada operator dan

gunting benang + pean untuk menjepit benang pada asisten operator, lalu lakukan

penjahitan pada kulit.

35. Bersihkan luka operasi dengan kasa basah dan keringkan dengan kasa kering.

36. Tutup luka dengan suffratule sesuai kebutuhan.

37. Tutup luka dengan kassa kering sesuai kebutuhan.

38. Tutup luka dengan hipafik sesuai kebutuhan.

39. Operasi selesai, pasien dibersihkan dan dirapikan

40. Pindahkan pasien ke RR

41. Bersihkan ruangan operasi

42. Inventarisasi alat-alat yang telah dipakai dan hitung bahan habis pakai.

43. Catat pemakaian alat dan bahan habis pakai pada lembar depo.

44. Rapikan dan cuci alat instrument yang telah dipakai, set alat dan berikan alat ke

CSSD.

D. EVALUSI

Anda mungkin juga menyukai