Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Oleh:
Nama : SEKAR AYU IKA N
NIM : P17211181006
1. PENDAHULUAN
1. Pengertian
Hernia adalah suatu penonjolan abnormal organ atau jaringan melalui daerah
yang lemah (defek) yang di liputi dinding. Meskipun hernia dapat terjadi di
artinya kanal yang berjalan miring dari lateral atas ke medial bawah. Hernia
inguniais lateralis sendiri menpunyai arti bahwa pintu keluarnya berada di sebalah
penyebab lain. Herniotomy adalah membuka dan memotong kentong hernia sert
2. Indikasi
Hernia Ingunialis
3. Tujuan
4. Pengkajian
a. Identitas pasien
b. Kondisi lokasi
c. Kondisi fisik dan psikis
a. Persiapan pasien
b. Persiapan lingkungan
1. Meja operasi
2. Lampu operasi
3. Mesin suction
6. Kelengkapan instrumen
2. PERSIAPAN ALAT
a. Set dasar
Disinfeksi klem :1
Piset cirugis :2
Pinset anatomis :2
Gunting matzenbeum :1
Handvast no 3 :1
Pean Klem :4
Kocker :4
Gunting benang :1
Langen back :2
Allis klem :1
Couter :1
Suction :1
b. Set tambahan
Cucing disinfektan :1
Bengkok sedang :1
Doek besar :2
Doek sedang :1
Doek kecil :2
Gown steril :3
Towl / handuk :3
Mess no. 10 :1
Spuit 3 cc :1
Sufratule : secukupnya
Benang T-Line :1
Benang VIO :1
Hypavix : secukupnya
Kassa sedang : 10
Deppers : 10
Kassa Besar :5
U-ped :1
Merslin mesh :1
1. Sign in.
a. Identitas pasien.
- Persetujuan tindakan.
- Riwayat alergi.
- Faktor penyulit.
dikeringkan,
mayo
12. Berikan disinfeksi klem, deepers dan bethadine 10% dalam cucing pada operator
14. Dekatkan meja mayo yang berisi instrumen dan linen lalu pasang kabel coutter
dan suction
15. Berikan pada operator pinset cirurgis untuk menandai area insisi.
masing-masing? Sudah
b) Konfirmasi nama pasien, jenis tindakan dan area yang akan di operasi?
Sudah.
sudah diberikan.
d) Apakah ada tindakan darurat atau prosedur diluar standart operasi yang
g) Apakah ada perhatian khusus mengenai pembiusan pada pasien ini? Tidak
h) Apakah peralatan sudah steril? Sudah. Apakah ada perhatian khusus pada
17. Berikan handvat mess no. 10 pada operator untuk dilakukan insisi pada kulit dan
18. Insisi diperdalam sampai lemak sampai terlihat fasia, rawat perdarahan dengan
22. Setelah fasia dilebarkan ditemukan muskulus, kemudian di split dengan deepers
dibasahi NS lalu ditegelkan pada funikulus, berikan kokher (1) untuk menjepit
23. Berikan pinset anatomis (2) dan gunting matzenbaum untuk mencari kantong.
24. Setelah kantong ditemukan berikan pada operator pinset anatomis dan kassa
preperitonial fat
25. Operator mengangkat kokher + pean dan diputar sampai bagian proksimal
26. Berikan needle holder dan benang VIO untuk melakukan jahitan pada pangkal
27. Berikan nald foeder dan benang VIO 1-0 pada operator untuk menjahit defek agar
bisa menyempit
28. Berikan pada operator merslin mesh untuk di pasang melingkari funikulus.
29. Berikan double langenbeck pada asisten untuk membantu pemasangan merslin
mesh.
30. Kemudian dijahit dengan benang VIO dikaitkan dengan conjoint tendon
31. Berikan nald foeder dan benang VIO untuk menjahit fasia dan fat
33. Cek kelengkapan instrument dan kassa, pastikan semua dalam keadaan lengkap.
34. Berikan nald foeder dengan benang T-Line dan pinset cirurgis pada operator dan
gunting benang + pean untuk menjepit benang pada asisten operator, lalu lakukan
35. Bersihkan luka operasi dengan kasa basah dan keringkan dengan kasa kering.
42. Inventarisasi alat-alat yang telah dipakai dan hitung bahan habis pakai.
43. Catat pemakaian alat dan bahan habis pakai pada lembar depo.
44. Rapikan dan cuci alat instrument yang telah dipakai, set alat dan berikan alat ke
CSSD.
D. EVALUSI