Anda di halaman 1dari 13

ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG

“ DHF (Dengue Haemorrhagic Fever) “


Dosen : Ns. Hilmah Noviandry R. S.kep., M.Kes

DISUSUN OLEH :
Khoirul Qomariyati Asyaroh
Kelas. 2B keperawatan

JURUSAN KESEHATAN PRODI D3 KEPERAWATAN


POLITEKNIK NEGERI MADURA
TAHUN PELAJARAN 2021
An. A usia 6tahun datang ke poliklinik anak dengan keluhan demam mendadak sejak 3hari,
muntah, tidak ada batuk pilek. Anak sudah diberi obat penurun panas tetapi suhu tubuh tetap tinggi.
Dari hasil pemeriksaan fisik klien didapatkan hasil TTV sebagai berikut : S = 39C N = 110x/menit
terdapat ptekie, epistaskis 1 kali. Ibu bertanya tentang penyakit yang dialami anaknya. Diagnose
sementara DHF. Klien tampak lemah dan ibu mengatakan anaknya sering terbangun dai tidurnya
saat malam hari karena tidak terbiasa dengan lingkungan RS.

FORMAT PENGKAJIAN

Tanggal/ jam MRS : 22 mei 2021 jam 10.00 wib

Ruang : Melati 62

No Register : 0123

Dx medis : DHF

Tanggal pengkajian : 22 mei 2021

IDENTITAS KLIEN

Nama : An. A Suami/Istri/Orang tua

Umur : 6 tahun Nama : Tn. B

Jenis kelamin : Perempuan Pendidikan : S1

Agama : Islam Pekerjaan : PNS

Suku bangsa : Indonesia Alamat : Jl. Garuda II

Bahasa : Indonesia Penanggung Jawab

Pendidikan : TK Nama : Tn. B

Status : Anak Pendidikan : S1

Alamat : Jl. Garuda II Alamat : Jl. Garuda II

Keluhan Pertama

Demam

Riwayat Penyakit Sekarang

An. A datang ke poliklinik anak dengan keluhan demam sejak 3 hari, muntah, tidak ada batuk pilek.
Anak sudah diberi obat penurun panas tetapi suhu tubuh tetap tinggi.

Upaya yang telah dilakukan

Memberi obat, pemeriksaan TTV

Terapi yang telah dilakukan

Pemberian obat panas


Riwayat penyakit dahulu

Px mengatakan tidak pernah memiliki penyakit sebelumnya

Riwayat penyakit keluarga

Px mengatakan ayahnya memiliki penyakit hipertensi

Keadaan lingkungan yang mempengaruhi timbulnya penyakit

Px mengatakan badannya mulai panas setela dia pulang bermain dari goa bersama teman –
temannya.

POLA FUNGSI KESEHATAN

1. Pola persepsi dan tata laksana kesehatan

Px masih tetap bermain meskipun badannya panas, namun setelah beberapa hari badannya mulai
melemas dan pasien mulai beristirahat sehingga dibawa ke poliklinik anak.

2. Pola nutrisi dan metabolisme

Keterangan Sebelum sakit Selama sakit


Frekuensi 3xsehari 2xsehari
Jenis Nasi, lauk sayur,buah,air putih Bubur, nasi, air putih, jus
jambu
Porsi 1 porsi habis ½ porsi habis
Makanan yang disukai Nasi goreng Bubur
Alergi makanan Tidak ada Tidak ada
Pantangan Daging sapi Daging sapi
Keluhan Tidak ada Mual, muntah

3. Pola eliminasi

Eliminasi Uri

Keterangan Sebelum sakit Saat sakit


Frekunsi 6-8x sehari 6-8x sehari
Pancaran Kuat Kuat
Jumlah 250cc sekali BAK 250cc sekali BAK
Bau Amoniak Amoniak
Warna Kuning pucat Kuning pucat
Perasaan setelah BAK Lega Lega
Total produksi urine 1500cc-2000cc/ hari 1500cc-2000cc/hari

Eliminasi Alvi

Keterangan Sebelum sakit Saat sakit


Frekuensi 1x sehari, pagi 1x sehari
Konsistensi Lunak berbentuk Lunak berbentuk
Bau Khas Khas
Warna Kuning kecoklatan Kuning, tidak berdarah
4. Pola aktivitas dan kebersihan diri

Aktivitas Sebelum sakit Saat sakit


Mobilitas rutin Sekolah Bed rest
Waktu senggang bermain Nonton tv
Mandi Bantuan sebagian Tergantung penuh
Berpakaian Bantuan sebagian Tergantung penuh
Berhias Bantuan sebagian Tergantung penuh
Makan minum Bantuan sebagian Tergatung penuh

5. Pola istirahat tidur

Keterangan Sebelum sakit Saat sakit


Jumlah jam tidur siang - 1-3 jam
Jumlah jam tidur malam 6-7 jam 1-2 jam
Pengantar tidur Tidak ada Tidak ada
Gagguan tidur Tidak ada Sering terbangun
Perasaan waktu bangun Nyaman Lemas dan pusing

6. Pola kognitif dan persepsi sensori

Klien dapat berbicara namun lemas, bisa melihat, mengikuti instruksi perawat,
mengidentifikasi bau obat, mengidentifikasi tes raba dan namun makanan terasa hambar.

7. Pola konsep diri

 Gambaran diri
“ saya capek tidur terus, ingin bermain ”
 Ideal diri
“ saya ingin cepat sembuh, supaya bisa cepat bersekolah dan bermain “
 Harga diri
“ saya malu kalo sakit terus nanti tidak naik kelas”
 Peran diri
“ saya sudah 3 hari di RS, saya tidak bisa belajar disekolah dan bermain lagi bersama teman-
teman “
 Identitas diri
“ saya tau kata mama, setiap orang pasti sakit. Jadi saya harus ersemangat untuk sembuh,
karena Allah itu baik ”

8. Pola hubungan peran

Hubungan px dengan keluarga baik dan harmonis

9. Pola fungsi seksual – seksulitas

Anak dapat mengkomunikasikan keinginan BAB dab BAK nya

10. Pola mekanisme koping


Menangis keras dan berteriak, tetapi mulai diam ketika sudah dinasehati.

11. Pola nilai dan kepercayaan

Keterangan Sebelum sakit Saat sakit


Nilai khusus Tidak ada Tidak ada
Praktik ibadah Shalat Shalat terkadang
Pengetahuan tentang praktik Tidak tahu cara sholat dengan
ibadah selama sakit duduk / berbaring

PEMERIKSAAN FISIK

1. Status kesehatan umum

Keadaan / penampilan umum : Melemah

Kesadaran : Sadar

BB Sebelum sakit : 22 kg

BB saat ini : 16 kg

BB Ideal : 20 kg

Perkembangan : Berkurang

Tanda –tanda vital : TD = 120 S = 39C N = 110x/menit

2. Kepala

 Rambut : Hitam, bersih


 Muka : Pucat, bersih, tidak ada jerawat
 Mata : Sklera putih
 Hidung : Bersih, tidak ada gangguan pernafasan
 Mulut : Bibir pucat, mukosa kering
 Gigi : Jumlah gigi 32, bersih
 Telinga : Bersih, tidak ada serumen, berfungsi dengan baik

3. Leher

Tidak ada pembesaran tiroid

4. Thorak (dada)

 Inspeksi : Simetris, tidak ada benjolan dan luka


 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan pada dada
 Perkusi : Suara paru sonor, suara jantung dulness
 Auskultasi : Tidak ada bunyi tambahan, iram jantung teratur

5. Abdomen

 Inpeksi : Bentuk mendatar simetris, tidak buncit


 Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
 Auskultasi : Bising usus normal, tidak terdengar arterial bruit
 Perkusi : Suara timpani

6. Tulang belakang

Tidak ada kelainan pada tulang belakang

7. Ekstremitas

CRT (normal)

8. Genetalia & Anus

Tidak terpasang kateter

9. Pemeriksaan neurologis

E4 V5 M6

ANALISA DATA

N0 Data Etiologi Problem


S Ds = Proses penyakit (mis. Infeksi, Hipertermia
Do = Suhu tubuh diatas nilai kanker)
normal
2. Ds = Faktor psikologis (mis. Stress, Defisit nutrisi
Do = Berat badan menurun keengganan untuk makan)
minimal 10% dibawah
rentang ideal
3. Ds = Px mengeluh sulit tidur Hambatan lingkungan (mis. Gangguan pola tidur
Do = Setiap malam pasien Kelembapan lingkungan
selalu terbangun merasa sekitar , suhu lingkungan,
tiidak nyaman. pencahayaan, kebisingan, bau
tidak sedap, jadwal
pemantauan/pemeriksaan
/tindakan)

Diagnosa Keperawatan

1. Hipertermia b/d proses penyakit d/d suhu tubuh diatas nilai normal

2. Defisit nutrisi b/d faktor psikologis d/d berat badan menurun minimal 10% dibawah rentang ideal

3. Gangguan pola tidur b/d hambatan lingkungan d/d pasien selalu terbangun pada malam hari
INTERVENSI

No Dx. KEP Tujuan & Kriteria Intervensi Rasional


hasil
1. Hipertermia b/d Tujuan : Setelah Observasi : Observasi
proses penyakit dilakukan asuhan 1. Identifikasi 1. Untuk
d/d suhu tubuh keperawaatn selama penyebab mengetahui
diatas nilai normal 2x24 jam suhu hipertermia penyebab
tubuh pasien (mis. hipertermia
menurun Dehidrasi, pada pasien
Kriteria hasil : terpapar 2. Untuk
1. suhu tubuh lingkungan mengetahui
pasien menurun panas, dan
penggunaan mengontrol
ingkubator) suhu tubuh
2. Monitor suhu pasien
tubuh Terapeutik
Terapeutik 1. Untuk
1. Sediakan mengurangi
lingkungan suhu tubuh
yang dingin yang panas
2. Longgarkan pada pasien
atau lepaskan 2. Untuk
pakaian mengatasi
3. Hindari suhu panas
pemberian pasien
antipiretik 3. Untuk
atau aspirin menghindari
Edukasi terjadi gejala
1. Anjurkan – gejala yang
tirah baring bisa
Kolaborasi menyertai
1. Kolaborasi demam
pemberian Edukasi
cairan dan 1. Supaya
eritrolit pasien dapat
intravena, jika beristirahat
perlu dengan
nyaman
Kolaborasi
1. Untuk
menghindari
terjadinya
komplikasi
2. Defisit nutrisi b/d Tujuan : Setalah Observasi : Observasi
factor psikologis dilakukan asuhan 1. Identifikasi 1. Untuk
d/d berat badan keperawatan selama status nutrisi mengatur
menurun minimal 2x24 jam asupan 2. Identifikasi pola diet
10% dibawah nutrisi pasien kebutuhan pada pasien
rentang ideal membaik kalori dan 2. Untuk
Kriteria hasil : jenis nutrient memnuhi
1. Berat badan 3. Monitor pola nutrisi
pasien asupan pada pasien
meningkat makan 3. Untuk
2. kebutuhan 4. Monitor berat menghindari
nutrisi pada badan terjadinya
pasien Terapeutik : defgisit
terpenuhi 1. Lakukan oral nutrisi
hygiene 4. Untuk
sebelum mengatur
makan, jika asupan nutrisi
perlu yang
2. Sajikan dibutuhkan
makanan pasien
secara Terapeutik
menarik dan 1. Untuk
suhu yang menjaga
sesuai kebersihan
3. Berikan pasien
suplemen 2. Untuk
makanan, jika membantu
perlu memenuhi
Edukasi : kebutuhan
1. Ajarkan diet nutrisi pasien
yang 3. Untuk
diprogramkan meningkatkan
Kolaborasi : stamina
1. Kolaborasi Edukasi
dengan ahli 1. Untuk
gizi untuk mengontrol
menentukan berat badan
jumlah kalori pasien
dan jenis Kolaborasi
nutrient yang 1. Untuk
dibutuhkan, membantu
jika perlu memenuhi
gizi pasien
3. Gangguan pola Tujuan : Setelah Observasi : Observasi
tidur b/d dilakukan asuhan 1. Identifikasi 1. Untuk
hambatan keperawatan selama pola aktivitas mengtaur
lingkungan 2x24 jam pola tidur dan tidur pola tidur
pasien membaik 2. Identifikasi pasien
Kriteria hasil : faktor 2. Untuk
1. Pola tidur pasien penggangu mengurangi
membaik tidur (fisik rasa tidak
dan/atau nyaman
psikologis pasien
Terapeutik : Terapeutik
1. Modifikasi 1. Untuk
lingkungan mengatur dan
(mis. embantu
Pencahayaan, pasien
kebisingan, memenuhi
suhu, matras, frasa nyaman
dan tempat saat tidur
tidur) 2. Untuk
2. Batasi waktu mengatur
tidur siang, pola tidur
jika perlu pasien yang
3. Tetapkan baik
jadwal tidur 3. Untuk
rutin membantu
4. Lakukan pasien
prosedur memenuhi
untuk waktu tidur
meningkatkan yang baik dan
kenyamanan benar
(mis. Pijat, 4. Untuk
pengaturan meberikan
posisi, terapi rasa nyaman
akupresur) pada pasien
Edukasi Edukasi
1. Jelaskan 1. Untuk
pentingnya memberi
tidur cukup tahu
selama sakit pentingnya
2. Anjurkan tidur yang
menepati cukup
kebiasaan 2. Untuk
waktu tidur memberitahu
pasien bahwa
waktu tidur
yang teratur
itu penting
IMPLEMENTASI HARI PERTAMA

Waktu Dx keperawatan Implementasi Paraf


Rabu, 22 mei 2021 Dx 1 . Monitor suhu tubuh
10.10 wib Respon : Perawat
dapat menangani
pasien dengan tepat
dan benar

Rabu, 22 mei 2021 . Longgarkan atau


10.15 wib lepaskan pakaian
Respon : Suhu panas
pada tubuh pasien
mulai berkurang

Rabu, 22 mei 2021 . Anjurkan tirah baring


12.00 wib Respon : Pasien dapat
meminimalkan fungsi
semua system organ
pasien sehingga
pasien merasa lebih
nyaman

Rabu, 22 mei 2021 Dx 2 . Identifikasi status


12.30 wib nutrisi
Respon : Status nutrisi
pasien membaik

Rabu, 22 mei 2021 . Sajikan makanan


12.45 wib secara menarik dan
suhu yang sesuai
Respon : Pasien
merasa asupan
nutrisinya terpenuhi

Rabu, 22 mei 2021 . Monitor berat badan


21.00 wib pasien
Respon : Berat badan
pada pasien mulai
ideal

Kamis, 23 mei 2021 Dx 3 . Identifikasi pola


08.00 wib aktivitas dan tidur
Respon : Pasien dapat
menyeimbangkan
aktivitas dan
istirahatnya

Kamis, 23 mei 2021 . Batasi waktu tidur


10.00 wib siang
Respon : Pasien dapat
menyeimbangkan
antara tidur di siang
dan malam harinya

. Tetapkan jadwal
Kamis, 23 mei 2021 tidur rutin
10.15 wib Respon : Pasien
merasa lebih nyaman
ketika waktu tidurnya
sudah teratur antara
siang dan malam

. Jelaskan pentingnya
Kamis, 23 mei 2021 tidur cukup selama
11.00 wib sakit
Respon : Pasien
mengetahui fungsi
waktu tidur yang
cukup dan teratur

EVALUASI HARI PERTAMA

Waktu Dx keperawatan Evaluasi


Rabu dan kamis Dx 1 Ds = Pasien mengatakan
22-23 mei 2021 panasnya sudah mulai
berkurang
Do = suhu tubuh pasien
menurun
A = Masalah teratasi sebagian
P = lanjutkan Intervensi
Rabu dan kamis Dx 2 Ds = Pasien mengatakan nafsu
22-23 mei 2021 makannya mulai membaik
Do =
1. Porsi makanan yang
dihabiskan lebih banyak
2. BB Saat sakit 16kg
3. BB Saat ini 18kg
A = Masalah teratasi sebagian
P = Lanjutkan Intervensi

Rabu dan kamis Dx 3 Ds = Pasien mengatakan


22-23 mei 2021 tidurnya sudah nyaman
Do = 1. Pola tidur pasien
membaik
A = Masalah teratasi
P = Hentikan Intervensi

IMPLEMENTASI HARI KE-2

Waktu Dx keperawatan Implementasi Paraf


Jum’at, 24 mei Dx 1 . Sediakan lingkungan yang
2021 dingin
Respon : Suhu panas pada
tubuh pasien menurun

. Hindari pemberian antipiretik


atau aspirin
Respon : Pasien terhindar dari
gejala-gejala yang bisa
menyertai demam

. Kolaborasi pemberian cairan


dan elektrolit intravena
Respon : cairan dan zat-zat
pada tubuh pasien terpenuhu,
sehingga pasien lebih segar

Jum’at 24 mei Dx 2 . Identifikasi kebutuhan kalori


2021 dan jenis nutrient
Respon : Pasien menjadi lebih
berenergi dan segar untuk
beraktivitas

. Berikan suplemen makanan


Respon : Stamina pada pasien
meningkat sehingga pasien
terlihat lebih sehat

. Kolaborasi dengan ahli gizi


untuk menentukan jumlah
kalori dan jenis nutrient yang
dibutuhkan
Respon : Asupan nutrisi pasien
terpenuhi dengan baik

EVALUASI HARI KE-2

Waktu Dx keperawatan Evaluasi


24 mei 2021 Dx 1 Ds = Pasien mengatakan suhu tubuhnya
menurun
Do = 1. Suhu tubuh pasien menurun
A = Masalah teratasi
P = Hentikan Intervensi
24 mei 2021 Ds = Pasien mengatakan asupan nutrisipasien
membaik
Do =
1. Porsi makan pasien bertambah
2. Berat badan pasien bertambah
3. Pasien menjadi segar
A = Masalah teratasi
P = Hentikan Intervensi

Anda mungkin juga menyukai