Tintri Marganingsih
Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
120
Tintri Marganingsih / Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)
(RPL), Multimedia dan Pekerjaan Sosial. Semarang mengadakan kegiatan bazar dan
Sedangkan informan pendukungnya yaitu orang kegiatan katering makanan.
tua siswa kelas XI SMK Negeri 8 Semarang. b. Cara yang dilakukan siswa kelas XI
Cara pertama, siswa kelas XI
HASIL DAN PEMBAHASAN mengembangkan jiwa kewirausahaannya
dengan banyak belajar, banyak mencari
1. Cara Pengembangan Jiwa Kewirausahaan informasi yang bagus. Cara kedua, selain di
melalui Mata Pelajaran Kewirausahaan sekolah siswa kelas XI mengembangkan jiwa
Siswa Kelas XI di SMK Negeri 8 kewirausahaannya di luar sekolah dengan
Semarang adanya pendampingan dari guru wirausaha
a. Cara yang dilakukan guru mata SMK Negeri 8 Semarang, serta pengawasan dari
pelajaran kewirausahaan masing-masing orang tua.
Cara Pertama, guru memberikan materi Cara pengembangan jiwa kewirausahaan
pelajaran kewirausahaan. Materi pelajaran melalui mata pelajaran kewirausahaan siswa
kewirausahaan yang diajarkan disesuaikan kelas XI di SMK Negeri 8 Semarang, dilakukan
dengan Standar Kompetensi (SK) dan dengan memberikan teori, praktik dan
Kompetensi Dasar (KD) dalam kurikulum mata pendampingan.
pelajaran kewirausahaan kelas XI. Cara kedua, Husaini Usman (dalam
sebelum memulai Kegiatan Belajar Mengajar http;//aguswibowo 82.blogspot.com/2009/01/
(KBM) guru memberikan motivasi-motivasi menumbuhkan-jiwa kewirausahaan.html)
berupa cerita-cerita yang menggambarkan orang menarik kesimpulan.
sukses yang disebabkan karena jiwa wirausaha Setidaknya dua cara efektif untuk
yang dimilikinya. Cara ketiga, saat Kegiatan menanamkan nilai-nilai kewirausahaan:
Belajar Mengajar (KBM) guru memberi tugas 1) Pembiasaan dalam keluarga.
kepada siswa untuk menuliskan pada selembar Semenjak anak-anak masih kecil,
kertas mengenai impian yang ingin dicapainya. orangtua harus sudah memperkenalkan jiwa
Cara keempat, guru mata pelajaran kewirausahaan. Misalnya, anak-anak diikutkan
kewirausahaan selalu menanamkan dan pada usaha kerajinan atau industri rumahtangga
menegaskan kepada siswa kelas XI, bahwa (home industry) yang ada di sekitar tempat
manusia itu harus mempunyai tujuan hidup. tinggalnya. Sekali dalam sebulan, anak-anak
Cara kelima, pada saat Kegiatan Belajar ditugasi ke pasar. Mereka harus mencari
Mengajar (KBM) berlangsung guru informasi berbagai harga barang-barang di
memberikan tugas kepada siswa kelas XI untuk pasar. Selanjutnya, hasil survai pasar tersebut
melakukan permainan perputaran usaha. Cara dianalisis dan dijadikan bahan diskusi rutin tiap
Keenam, saat Kegiatan Belajar Mengajar bulan di lingkungan keluarga.
(KBM) guru melatih siswa kelas XI untuk 2) Penanaman kewirausaan melalui
mempromosikan dan menjual produk yang telah pendidikan.
dihasilkannya. Cara ketujuh, dalam Kegiatan Di sekolah/Perguruan Tinggi, perlu
Belajar Mengajar (KBM) guru selain dimasukkan pelajaran atau mata kuliah
memberikan teori juga memberikan praktik kewirausahaan dengan proporsi lebih ketimbang
kewirausahaan. pelajaran/mata kuliah lainnya. Pelajaran
Cara kedelapan, guru memberikan tugas kewirausahaan itu, harus disajikan secara
kepada siswa kelas XI untuk melaksanakan piket sistematis serta disesuaikan dengan tingkatan
di SMK Negeri 8 Semarang, yang berkaitan pendidikan dan usia peserta didik. Sekali waktu,
dengan pengembangan jiwa kewirausahaan. sekolah perlu mengundang para pelaku bisnis
Cara kesembilan, guru mata pelajaran yang sukses. Jika memungkinkan, anak-anak
kewirausahaan dan pihak SMK Negeri 8 juga diikutkan dalam kegiatan magang kerja di
suatu usaha.
122
Tintri Marganingsih / Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)
kelas XI selalu bersikap cekatan dalam strategi yang baru, agar cabang usaha jus buah
bertindak, dan aktif dengan peluang kerja yang yang akan didirikannya dapat menghasilkan
ada, sehingga hal ini membuat siswa kelas XI kesuksesan seperti usaha jus buah yang telah
selalu berfikir untuk melakukan peranannya di ditekuninya sekarang ini.
dalam masyarakat untuk menemukan, Selain itu, peranan siswa kelas XI dalam
merencanakan sesuatu yang baru serta berwirausaha di masyarakat dapat menciptakan
menciptakan kesempatan kerja dan kemakmuran, kesempatan kerja untuk dirinya
kemakmuran bagi dirinya maupun untuk orang sendiri maupun untuk orang lain. Dengan
lain. berwirausaha siswa kelas XI berperan untuk
Suryana (2006: 4) menarik kesimpulan dapat lebih mandiri dalam mencukupi
sebagai berikut. kebutuhan hidupnya, selain itu dapat membantu
Fungsi dan peran wirausaha dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang
melalui dua pendekatan, yaitu secara mikro dan lain. Hal ini dapat diketahui dari karyawan yang
makro. Secara mikro, wirausaha memiliki dua diperkerjakan oleh Revi untuk menjualkan
peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan usaha jus buahnya di Pusponjolo daerah
perencana (planner). Sebagai penemu, wirausaha pamularsih.
menemukan dan menciptakan sesuatu yang Gross, Mason dan McEachern (dalam
baru, seperti produk, teknologi, cara, ide, Berry 2003: 105-106), menarik kesimpulan
organisasi, dan sebagainya. Sebagai perencana, sebagai berikut.
wirausaha berperan merancang tindakan dan Peranan sebagai seperangkat harapan-
usaha baru, merencanakan strategi usaha baru, harapan yang dikenakan pada individu yang
merencanakan ide-ide dan peluang dalam menempati kedudukan sosial tertentu. Harapan-
meraih sukses, menciptakan organisasi harapan tersebut merupakan imbangan dari
perusahaan yang baru, dan lain-lain. Secara norma-norma sosial dan oleh karena itu dapat
makro, peran wirausaha adalah menciptakan dikatakan bahwa peranan-peranan itu
kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan ditentukan oleh norma-norma di dalam
kesempatan kerja yang berfungsi sebagai mesin masyarakat, maksudnya: kita diwajibkan untuk
pertumbuhan perekonomian suatu negara. melakukan hal-hal yang diharapkan oleh
Peranan siswa kelas XI di masyarakat “masyarakat” di dalam pekerjaan kita, di dalam
sebagai penemu, bahwa siswa kelas XI dalam keluarga dan di dalam peranan-peranan lainnya.
berwirausaha menemukan dan menciptakan Dengan demikian ternyata peranan siswa
sesuatu yang baru mengenai produk, cara dan kelas XI sebagai seorang wirausaha yang
ide yang baru. Dalam hal ini, siswa kelas XI diharapkan oleh masyarakat untuk menjalankan
mampu berperan menemukan dan menciptakan peranannya dilakukan dengan menemukan,
ide untuk menghasilkan produk yang baru dan merencanakan serta menciptakan kemakmuran
bermanfaat bagi masyarakat, dengan cara dan kesempatan kerja bagi orang lain.
mengolah sampah plastik untuk dibuat menjadi 3) Memiliki motif berprestasi
tas dan tempat pensil. Pembelajaran kewirausahaan siswa kelas
Peranan siswa kelas XI di mayarakat XI di SMK Negeri 8 Semarang memiliki
sebagai perencana, bahwa siswa kelas XI dalam peranan dalam mengembangkan jiwa
berwirausaha berperan merancang tindakan dan kewirausahaan siswa kelas XI. Peranan tersebut
usaha baru, merencanakan strategi usaha baru, dapat dilihat dari dimilikinya motif berprestasi.
merencanakan ide-ide dan peluang untuk Indikator pemilikan motif berprestasi siswa kelas
meraih kesuksesan usaha yang didirikannya. XI di SMK Negeri 8 Semarang dalam
Hal ini dapat diketahui dari rencana salah satu menjalankan usahanya adalah sikap yang selalu
siswa kelas XI yang bernama Revi Rizky R, berorientasi pada hasil. Dalam bekerja atau
yang berencana untuk membuka cabang usaha berusaha sikap yang selalu berorientasi pada
jus buah. Revi sedang merencanakan ide dan hasil, mempunyai tujuan sebagai dorongan
124
Tintri Marganingsih / Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)
berprestasi untuk menciptakan kepuasan dalam kepercayaan yang telah diberikan orang lain
berwirausaha. kepadanya, dengan selalu berusaha untuk tidak
Siswa kelas XI dapat menghasilkan karya mengecewakan.
atau produk yang dapat dimanfaatkan dan 5) Berani mengambil risiko dengan
diminati oleh banyak orang. Selain itu, siswa penuh perhitungan
kelas XI juga sering mendapatkan pesanan Pembelajaran kewirausahaan siswa kelas
untuk membuat produk. Produk yang dihasilkan XI di SMK Negeri 8 Semarang memiliki
siswa kelas XI sudah mendekati bagus, tidak peranan dalam mengembangkan jiwa
jauh berbeda dengan produk yang berada kewirausahaan siswa kelas XI. Peranan tersebut
dipasaran, sehingga banyak orang yang dapat dilihat dari dimilikinya sikap siswa kelas
menyukai dan menggunakannya. Hal ini XI yang berani mengambil risiko dengan penuh
membuat siswa kelas XI sangat bangga dan perhitungan. Dalam berwirausaha siswa kelas
memiliki kepuasan batin tersendiri, karena hasil XI berani mengambil risiko dengan penuh
kerjanya tersebut dianggapnya sangat baik. perhitungan, kalau risiko yang akan diambilnya
David McClelland (dalam Budiman 1995: terlalu membahayakan, maka siswa kelas XI
23) menarik kesimpulan sebagai berikut. tidak akan mengambilnya, tetapi berusaha
Orang dengan n-Ach yang tinggi, yang mencari usaha yang lain dengan menyesuaikan
memiliki kebutuhan untuk berprestasi, kemampuannya.
mengalami kepuasan bukan karena b. Meningkatkan kemandirian
mendapatkan imbalan dari hasil kerjanya, tetapi 1) Siswa kelas XI memiliki bekal
karena hasil kerja tersebut dianggapnya sangat ketrampilan untuk berwirausaha
baik. Ada kepuasan batin tersendiri kalau secara mandiri
berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan Pembelajaran kewirausahaan siswa kelas
sempurna. Imbalan material menjadi faktor XI dapat memberikan bekal ketrampilan untuk
sekunder. berwirausaha, dan hal ini bermanfaat bagi siswa
Dengan demikian, ternyata menjadi kelas XI untuk membuka usaha saat masih
wirausaha membuat siswa kelas XI memiliki berstatus sebagai pelajar maupun setelah lulus
dorongan untuk berprestasi, mengalami sekolah. Berbagai ketrampilan yang telah
kepuasan karena hasil kerjanya tersebut diterima siswa kelas XI dalam mata pelajaran
dianggapnya sangat baik. Ada kepuasan batin kewirausahaan, yaitu ketrampilan untuk
tersendiri karena berhasil menyelesaikan membudidayakan jamur tiram, membuat telur
pekerjaannya dengan sempurna. Ini terbukti dari asin, membuat jus buah, membuat kerajinan
sikap masyarakat yang mau menerima dan tangan serta ketrampilan yang lainnya. Dengan
senang menggunakan produk atau karya yang ketrampilan yang dimilikinya tersebut, siswa
dihasilkan oleh siswa kelas XI. kelas XI bisa berwirausaha secara mandiri di
4) Memiliki jiwa kepemimpinan luar sekolah.
Pembelajaran kewirausahaan siswa kelas 2) Siswa kelas XI belajar memiliki
XI di SMK Negeri 8 Semarang memiliki tanggung jawab
peranan dalam mengembangkan jiwa Peranan mata pelajaran kewirausahaan
kewirausahaan siswa kelas XI. Peranan tersebut dalam meningkatkan kemandirian siswa kelas
dapat dilihat dari dimilikinya jiwa XI, bisa diketahui dari tanggung jawab siswa
kepemimpinan. Indikator pemilikan jiwa kelas XI dalam berwirausaha. Dengan
kepemimpinan siswa kelas XI di SMK Negeri 8 berwirausaha, siswa kelas XI belajar memiliki
Semarang dalam menjalankan usahanya, tanggung jawab. Meliputi tangung jawab
diantaranya yang terpenting adalah sikap dapat terhadap diri sendiri, orang tua, sekolah, mitra
dipercaya. Sikap dapat dipercaya tersebut, dapat kerja, pelanggan dan masyarakat luas. Dalam
diketahui dari sikap siswa kelas XI yang dalam menjalankan usahanya, siswa kelas XI selalu
berwirausaha selalu memegang teguh sadar akan tanggung jawabnya sebagai seorang
125
Tintri Marganingsih / Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)
wirausaha. Hal ini bisa diketahui dari tanggung sekali alasan dari siswa kelas XI jika diajak
jawab siswa kelas XI untuk mengembalikan untuk berwirausaha.
modal usaha yang telah dipinjamnya. c. Buku-buku penunjang pengembangan
3) Siswa kelas XI lebih mandiri dalam jiwa kewirausahaan jumlahnya terbatas
memenuhi kebutuhan hidupnya Buku-buku penunjang pengembangan
Peranan mata pelajaran kewirausahaan jiwa kewirausahaan yang disediakan pihak
dalam meningkatkan kemandirian siswa kelas sekolah jumlahnya terbatas. Koleksi buku yang
XI, bisa diketahui dari kemandirian siswa kelas berkaitan dengan kewirausahaan di
XI dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. perpustakaan belum optimal, jumlah buku
Dengan berwirausaha, siswa kelas XI bisa belum sesuai dengan kebutuhan.
mendapatkan keuntungan finansial yang d. Siswa kelas XI mengalami kendala
berguna untuk membantu memenuhi kebutuhan dalam pemasaran produk.
hidupnya. Dalam memasarkan produknya siswa
c. Membentuk mental pantang menyerah kelas XI di SMK Negeri 8 Semarang sering
Peranan mata pelajaran kewirausahaan mengalami kendala dalam hal pesaing dan
dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan pembeli. Saat siswa kelas XI menawarkan
siswa kelas XI di SMK Negeri 8 Semarang, bisa produk kepada konsumen pasti mengalami
diketahui dari mental siswa kelas XI yang kendala dari pesaing yang lain. Saat
pantang menyerah dalam melakukan sesuatu. memasarkan produk, siswa kelas XI di SMK
Hal ini ditunjukkan siswa dengan tidak mudah Negeri 8 Semarang sering menghadapi kendala
berputus asa jika mengalami kendala maupun dari para pembeli. Pembeli sering berhutang saat
kegagalan, melainkan mencoba lagi dengan membeli barangnya.
mendirikan usaha yang berbeda. e. Kendala yang berkaitan dengan pola
3. Kendala yang Ditemui Dalam pikir di dalam masyarakat
Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Siswa kelas XI menyadari bahwa dengan
melalui Mata Pelajaran Kewirausahaan diajarkannya mata pelajaran kewirausahaan,
Siswa Kelas XI di SMK Negeri 8 mereka dapat menggunakan ketrampilannya
Semarang untuk berwirausaha secara mandiri, sehingga
a. Guru mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI akan terbiasa untuk menciptakan
mengalami kesulitan dalam praktik lapangan pekerjaan bukan harus selalu mencari
kewirausahaan pekerjaan. Pola pikir seperti ini mendorong
Pelatih atau guru mata pelajaran siswa kelas XI untuk berkembang dan
kewirausahaan kelas XI di SMK Negeri 8 termotivasi agar hidup lebih maju. Mereka tidak
Semarang, sering mengalami kesulitan dalam harus selalu memasrahkan hidupnya untuk
pembuatan produk saat praktik mata pelajaran mencari pekerjaan yang disediakan oleh
kewirausahaan, karena saat praktik guru mata pemerintah, tetapi mereka dapat berusaha
pelajaran kewirausahaan kurang mengerti cara menciptakan lapangan pekerjaaan untuk dirinya
membuat produk yang diinginkan. sendiri maupun untuk orang lain sesuai dengan
b. Sulitnya menumbuhkan minat siswa bakat, minat dan kemampuan yang dimilikinya.
kelas XI untuk berwirausaha Soemanto (2002: 30-31) menarik
Membuat dan membentuk siswa kelas XI kesimpulan sebagai berikut.
di SMK Negeri 8 Semarang untuk berminat Kebanyakan para lulusan/tamatan
wirausaha bukan hal yang mudah. Kendala pendidikan formal kita begitu selesai studi
yang paling utama dalam pengembangan jiwa cenderung untuk berupaya mencari pekerjaan.
kewirausahaan siswa kelas XI di SMK Negeri 8 Kebanyakan para tamatan sekolah berharap dan
Semarang adalah sulitnya menumbuhkan minat berpendirian agar mereka dapat memperoleh
siswa kelas XI untuk berwirausaha. Banyak pekerjaan yang tetap dan yang dapat mencukupi
kebutuhan hidup mereka. Pekerjaan yang
126
Tintri Marganingsih / Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)
128