Anda di halaman 1dari 9

SOLIDARITY 2 (2) (2013)

Solidarity: Journal of Education, Society and


Culture
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/solidarity

PERANAN MATA PELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DALAM


MENGEMBANGKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA KELAS XI DI SMK
NEGERI 8 SEMARANG

Tintri Marganingsih 

Jurusan Sosiologi Antropologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel Abstrak


________________ ___________________________________________________________________
Sejarah Artikel: Dalam kurikulum SMK dikenalkan mata pelajaran kewirausahaan untuk memberikan
Diterima Februari 2013 nilai lebih kepada para lulusan SMK. Yakni, agar para lulusan bisa membuka lapangan
Disetujui Maret 2013
pekerjaan sendiri atau menjadi seorang wirausahawan kelak jika sudah menyelesaikan
Dipublikasikan
April 2013
pendidikannya. Bertolak dari hal tersebut perlu diketahui peranan mata pelajaran
kewirausahaan dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan siswa kelas XI di SMK
________________
Keywords:
Negeri 8 Semarang.
Subjects Entrepreneurship;
the Spirit of
Entrepreneurship.
____________________
Abstract
___________________________________________________________________
In the vocational curriculum introduced entrepreneurship subjects to give more value to the
vocational school graduates. Namely, that the graduates could open their own jobs or become an
entrepreneur someday if already completed their education. Departing from that to know the role
of entrepreneurial subjects in developing the entrepreneurial spirit in class XI student of SMK
Negeri 8 Semarang.

© 2013 Universitas Negeri Semarang

 Alamat korespondensi: ISSN 2252-7133


Gedung C7 Lantai 1 FIS Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
E-mail: unnessosant@gmail.com

120
Tintri Marganingsih / Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)

PENDAHULUAN memberikan pengertian dan perlunya


pendidikan wiraswasta. Hal ini dimantapkan
Data pengangguran yang dihasilkan dari dengan semboyan: “bila ada kemauan, pasti ada
survei-survei Badan Pusat Statistik (BPS) dari jalan” (where is a will, there is a way).
data Survei Angkatan Kerja Nasional Pembelajaran kewirausahaan
(SAKERNAS) Agustus 2007 mencatat bahwa memberikan ketrampilan khusus pada anak
jumlah pengangguran di Jawa Tengah bila didik, sehingga dapat mengelola ketrampilannya
dilihat komposisi umurnya cenderung sebagai sumber penghidupannya. Di sini
didominasi oleh penduduk 20-24 tahun. peranan pembelajaran kewirausahaan dalam
Banyaknya pengangguran pada umur ini implementasi ketrampilan, sehingga anak didik
kemungkinan disebabkan karena pada kelompok mampu bertahan dengan kemampuan
usia ini orang sudah selesai sekolah (BPS 2008: mengelola ketrampilan dirinya
16-17). (http://enewsletterdisdik.wordpress.com).
Pengamatan kondisi bulan Februari 2006- SMK merupakan sekolah dengan
2007, dari sejumlah angkatan kerja di Jawa spesifikasi program keahlian dengan tujuan
Tengah, yang berpendidikan SD ke bawah memberikan bekal ketrampilan kejuruan, yang
terdapat 4,29 persen dan 4,48 persen yang dapat dijadikan sebagai bekal hidup setelah anak
menganggur, kemudian seiring tingginya didik menyelesaikan masa belajarnya. SMK
pendidikan persentase pengangguran lebih Negeri 8 Semarang merupakan Sekolah
besar. Pendidikan SLTA umum mempunyai Menengah Kejuruan yang bertujuan
persentase terbesar pengagurannya dibanding mempersiapkan tenaga kerja profesional yang
pendidikan lainnya yaitu 17,64 persen pada memiliki ketrampilan dan sikap yang terintegrasi
Februari 2006 dan sedikit menurun menjadi sesuai bidangnya.
15,83 persen pada Februari 2007 dari angkatan Permasalahan yang di ketengahkan di sini
kerja tamatan SLTA umum. Jurusan pendidikan adalah bagaimanakah cara pengembangan jiwa
khusus lebih cenderung banyak mendapatkan kewirausahaan melalui mata pelajaran
pekerjaan atau persentase penganggurannya kewirausahaan siswa kelas XI di SMK Negeri 8
relatif kecil dibandingkan jurusan lainnya, hal Semarang, bagaimanakah peranan mata
ini bisa difahami karena mereka cenderung pelajaran kewirausahaan dalam pengembangan
dididik untuk siap kerja, lain halnya dari sekolah jiwa kewirausahaan siswa kelas XI di SMK
umum yang anak didiknya dipersiapkan untuk Negeri 8 Semarang, dan kendala apakah yang
melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi (BPS ditemui dalam pengembangan jiwa
2008: 19-23). kewirausahaan melalui mata pelajaran
Menurut Gunawan (2000: 73-74) kewirausahaan siswa kelas XI di SMK Negeri 8
penganggur sering menjadi masalah sosial Semarang.
adalah mereka yang enggan bekerja atau kurang
gigih berusaha, bahkan tidak mau berusaha atau METODE PENELITIAN
bersusah payah, tetapi ingin hidup enak dan
terpenuhi kebutuhannya, alias menjadi “parasit” Penelitian ini menggunakan metode
masyarakat/keluarga/orangtua/ saudaranya. kualitatif, karena dalam penelitian ini data hasil
Untuk itu agar mereka tidak berlarut-larut penelitian berupa data deskriptif yang tidak
menjadi “penggangu” masyarakat, menjadi dihitung menggunakan rumus-rumus statistik.
tugas masyarakatlah untuk mendekati dan Informan utama yang digunakan dalam
membinanya agar mau mencoba penelitian ini diantaranya guru mata pelajaran
berusaha/bekerja apa pun asal halal untuk dapat kewirausahaan kelas XI di SMK Negeri 8
menghasilkan sesuatu guna memenuhi Semarang, kepala SMK Negeri 8 Semarang,
kebutuhan hidupnya sehari-hari dari hasil siswa kelas XI SMK Negeri 8 Semarang yang
usaha/keringat sendiri. Misalnya dengan berasal dari jurusan Rekayasa Perangkat Lunak
121
Tintri Marganingsih / Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)

(RPL), Multimedia dan Pekerjaan Sosial. Semarang mengadakan kegiatan bazar dan
Sedangkan informan pendukungnya yaitu orang kegiatan katering makanan.
tua siswa kelas XI SMK Negeri 8 Semarang. b. Cara yang dilakukan siswa kelas XI
Cara pertama, siswa kelas XI
HASIL DAN PEMBAHASAN mengembangkan jiwa kewirausahaannya
dengan banyak belajar, banyak mencari
1. Cara Pengembangan Jiwa Kewirausahaan informasi yang bagus. Cara kedua, selain di
melalui Mata Pelajaran Kewirausahaan sekolah siswa kelas XI mengembangkan jiwa
Siswa Kelas XI di SMK Negeri 8 kewirausahaannya di luar sekolah dengan
Semarang adanya pendampingan dari guru wirausaha
a. Cara yang dilakukan guru mata SMK Negeri 8 Semarang, serta pengawasan dari
pelajaran kewirausahaan masing-masing orang tua.
Cara Pertama, guru memberikan materi Cara pengembangan jiwa kewirausahaan
pelajaran kewirausahaan. Materi pelajaran melalui mata pelajaran kewirausahaan siswa
kewirausahaan yang diajarkan disesuaikan kelas XI di SMK Negeri 8 Semarang, dilakukan
dengan Standar Kompetensi (SK) dan dengan memberikan teori, praktik dan
Kompetensi Dasar (KD) dalam kurikulum mata pendampingan.
pelajaran kewirausahaan kelas XI. Cara kedua, Husaini Usman (dalam
sebelum memulai Kegiatan Belajar Mengajar http;//aguswibowo 82.blogspot.com/2009/01/
(KBM) guru memberikan motivasi-motivasi menumbuhkan-jiwa kewirausahaan.html)
berupa cerita-cerita yang menggambarkan orang menarik kesimpulan.
sukses yang disebabkan karena jiwa wirausaha Setidaknya dua cara efektif untuk
yang dimilikinya. Cara ketiga, saat Kegiatan menanamkan nilai-nilai kewirausahaan:
Belajar Mengajar (KBM) guru memberi tugas 1) Pembiasaan dalam keluarga.
kepada siswa untuk menuliskan pada selembar Semenjak anak-anak masih kecil,
kertas mengenai impian yang ingin dicapainya. orangtua harus sudah memperkenalkan jiwa
Cara keempat, guru mata pelajaran kewirausahaan. Misalnya, anak-anak diikutkan
kewirausahaan selalu menanamkan dan pada usaha kerajinan atau industri rumahtangga
menegaskan kepada siswa kelas XI, bahwa (home industry) yang ada di sekitar tempat
manusia itu harus mempunyai tujuan hidup. tinggalnya. Sekali dalam sebulan, anak-anak
Cara kelima, pada saat Kegiatan Belajar ditugasi ke pasar. Mereka harus mencari
Mengajar (KBM) berlangsung guru informasi berbagai harga barang-barang di
memberikan tugas kepada siswa kelas XI untuk pasar. Selanjutnya, hasil survai pasar tersebut
melakukan permainan perputaran usaha. Cara dianalisis dan dijadikan bahan diskusi rutin tiap
Keenam, saat Kegiatan Belajar Mengajar bulan di lingkungan keluarga.
(KBM) guru melatih siswa kelas XI untuk 2) Penanaman kewirausaan melalui
mempromosikan dan menjual produk yang telah pendidikan.
dihasilkannya. Cara ketujuh, dalam Kegiatan Di sekolah/Perguruan Tinggi, perlu
Belajar Mengajar (KBM) guru selain dimasukkan pelajaran atau mata kuliah
memberikan teori juga memberikan praktik kewirausahaan dengan proporsi lebih ketimbang
kewirausahaan. pelajaran/mata kuliah lainnya. Pelajaran
Cara kedelapan, guru memberikan tugas kewirausahaan itu, harus disajikan secara
kepada siswa kelas XI untuk melaksanakan piket sistematis serta disesuaikan dengan tingkatan
di SMK Negeri 8 Semarang, yang berkaitan pendidikan dan usia peserta didik. Sekali waktu,
dengan pengembangan jiwa kewirausahaan. sekolah perlu mengundang para pelaku bisnis
Cara kesembilan, guru mata pelajaran yang sukses. Jika memungkinkan, anak-anak
kewirausahaan dan pihak SMK Negeri 8 juga diikutkan dalam kegiatan magang kerja di
suatu usaha.
122
Tintri Marganingsih / Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)

mengajukan proposal usaha kepada pihak


Ternyata cara menanamkan nilai-nilai sekolah.
kewirausahaan yang dikemukakan oleh Husaini 4) Adanya kerjasama dengan berbagai
Usman tidak sesuai dengan cara pengembangan pihak
jiwa kewirausahaan yang dilakukan pihak guru Pengembangan jiwa kewirausahaan siswa
maupun siswa kelas XI di SMK Negeri 8 kelas XI di SMK Negeri 8 Semarang didukung
Semarang. Cara-cara yang dilakukan oleh pihak oleh kerjasama dengan antarsekolah dan
guru mata pelajaran kewirausahaan kelas XI kerjasama antarinstansi di luar Dinas
maupun siswa kelas XI di SMK Negeri 8 Pendidikan.
Semarang, juga dapat berhasil dalam 2. Peranan Mata Pelajaran Kewirausahaan
mengembangkan jiwa kewirausahaan siswa Dalam Pengembangan Jiwa
kelas XI. Kewirausahaan Siswa Kelas XI di SMK
c. Faktor pendukung pengembangan jiwa Negeri 8 Semarang
kewirausahaan melalui mata pelajaran a. Mengembangkan jiwa kewirausahaan
kewirausahaan 1) Penuh percaya diri
1) Adanya dukungan dari warga SMK Pembelajaran kewirausahaan siswa kelas
Negeri 8 Semarang XI di SMK Negeri 8 Semarang memiliki
Pengembangan jiwa kewirausahaan siswa peranan dalam mengembangkan jiwa
kelas XI di SMK Negeri 8 Semarang, didukung kewirausahaan siswa kelas XI. Peranan tersebut
oleh semua warga SMK Negeri 8 Semarang dapat dilihat dari sikap siswa kelas XI yang
serta orang tua siswa kelas XI selalu percaya diri. Indikator sikap percaya diri
2) Adanya sarana dan prasarana di siswa kelas XI di SMK Negeri 8 Semarang
SMK Negeri 8 Semarang yang dalam menjalankan usahanya, diantaranya
mendukung adalah sikap yang penuh keyakinan dan optimis.
Pengembangan jiwa kewirausahaan siswa Dengan kemampuan yang dimilikinya, siswa
kelas XI di SMK Negeri 8 Semarang, didukung kelas XI dalam berwirausaha selalu bersikap
dengan adanya sarana dan prasarana yang percaya diri dan optimis bahwa usaha yang
disediakan di SMK Negeri 8 Semarang, antara dijalankannya tersebut akan berhasil.
lain: ruang teori (KBM), perpustakaan, koperasi 2) Memiliki inisiatif.
siswa ”Anugrah”, unit produksi jamur tiram, Pembelajaran kewirausahaan siswa kelas
unit produksi telur asin, unit produksi jus buah, XI di SMK Negeri 8 Semarang memiliki
aula untuk kegiatan kewirausahaan seperti peranan dalam mengembangkan jiwa
kegiatan katering makanan dan kegiatan bazar, kewirausahaan siswa kelas XI. Peranan tersebut
unit produksi Tempat Penitipan Anak/ TPA dapat dilihat dari dimilikinya inisiatif. Indikator
“Permata Bunda” dan hotel training yang pemilikan inisiatif siswa kelas XI di SMK Negeri
rencananya digunakan untuk panti jompo, dan 8 Semarang dalam menjalankan usahanya,
tempat ini khusus untuk praktik siswa kelas XI diantaranya adalah sikap yang cekatan dalam
jurusan Pekerjaan Sosial, serta unit produksi bertindak dan aktif. Ini bisa diketahui dari sikap
warnet yang digunakan khusus untuk praktik siswa kelas XI yang cepat merespon terhadap
siswa kelas XI jurusan RPL. peluang-peluang kerja yang ada disekitarnya,
3) Adanya pinjaman modal usaha yang dapat menghasilkan sesuatu yang
atau dana bergulir dari sekolah bermanfaat bagi dirinya maupun untuk orang
Pihak SMK Negeri 8 Semarang lain.
menyediakan dana bergulir untuk memberi Dalam pembelajaran kewirausahaan
pinjaman modal usaha sebesar Rp 3.000.000,00 siswa kelas XI memperoleh pengetahuan serta
bagi siswa di SMK Negeri 8 Semarang yang ketrampilan-ketrampilan khusus, yang dapat
ingin berwirausaha, dengan syarat siswa yang membekalinya menjadi seorang wirausahawan.
ingin memperoleh pinjaman modal usaha harus Dengan dimilikinya insiatif, membuat siswa
123
Tintri Marganingsih / Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)

kelas XI selalu bersikap cekatan dalam strategi yang baru, agar cabang usaha jus buah
bertindak, dan aktif dengan peluang kerja yang yang akan didirikannya dapat menghasilkan
ada, sehingga hal ini membuat siswa kelas XI kesuksesan seperti usaha jus buah yang telah
selalu berfikir untuk melakukan peranannya di ditekuninya sekarang ini.
dalam masyarakat untuk menemukan, Selain itu, peranan siswa kelas XI dalam
merencanakan sesuatu yang baru serta berwirausaha di masyarakat dapat menciptakan
menciptakan kesempatan kerja dan kemakmuran, kesempatan kerja untuk dirinya
kemakmuran bagi dirinya maupun untuk orang sendiri maupun untuk orang lain. Dengan
lain. berwirausaha siswa kelas XI berperan untuk
Suryana (2006: 4) menarik kesimpulan dapat lebih mandiri dalam mencukupi
sebagai berikut. kebutuhan hidupnya, selain itu dapat membantu
Fungsi dan peran wirausaha dapat menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang
melalui dua pendekatan, yaitu secara mikro dan lain. Hal ini dapat diketahui dari karyawan yang
makro. Secara mikro, wirausaha memiliki dua diperkerjakan oleh Revi untuk menjualkan
peran, yaitu sebagai penemu (innovator) dan usaha jus buahnya di Pusponjolo daerah
perencana (planner). Sebagai penemu, wirausaha pamularsih.
menemukan dan menciptakan sesuatu yang Gross, Mason dan McEachern (dalam
baru, seperti produk, teknologi, cara, ide, Berry 2003: 105-106), menarik kesimpulan
organisasi, dan sebagainya. Sebagai perencana, sebagai berikut.
wirausaha berperan merancang tindakan dan Peranan sebagai seperangkat harapan-
usaha baru, merencanakan strategi usaha baru, harapan yang dikenakan pada individu yang
merencanakan ide-ide dan peluang dalam menempati kedudukan sosial tertentu. Harapan-
meraih sukses, menciptakan organisasi harapan tersebut merupakan imbangan dari
perusahaan yang baru, dan lain-lain. Secara norma-norma sosial dan oleh karena itu dapat
makro, peran wirausaha adalah menciptakan dikatakan bahwa peranan-peranan itu
kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan ditentukan oleh norma-norma di dalam
kesempatan kerja yang berfungsi sebagai mesin masyarakat, maksudnya: kita diwajibkan untuk
pertumbuhan perekonomian suatu negara. melakukan hal-hal yang diharapkan oleh
Peranan siswa kelas XI di masyarakat “masyarakat” di dalam pekerjaan kita, di dalam
sebagai penemu, bahwa siswa kelas XI dalam keluarga dan di dalam peranan-peranan lainnya.
berwirausaha menemukan dan menciptakan Dengan demikian ternyata peranan siswa
sesuatu yang baru mengenai produk, cara dan kelas XI sebagai seorang wirausaha yang
ide yang baru. Dalam hal ini, siswa kelas XI diharapkan oleh masyarakat untuk menjalankan
mampu berperan menemukan dan menciptakan peranannya dilakukan dengan menemukan,
ide untuk menghasilkan produk yang baru dan merencanakan serta menciptakan kemakmuran
bermanfaat bagi masyarakat, dengan cara dan kesempatan kerja bagi orang lain.
mengolah sampah plastik untuk dibuat menjadi 3) Memiliki motif berprestasi
tas dan tempat pensil. Pembelajaran kewirausahaan siswa kelas
Peranan siswa kelas XI di mayarakat XI di SMK Negeri 8 Semarang memiliki
sebagai perencana, bahwa siswa kelas XI dalam peranan dalam mengembangkan jiwa
berwirausaha berperan merancang tindakan dan kewirausahaan siswa kelas XI. Peranan tersebut
usaha baru, merencanakan strategi usaha baru, dapat dilihat dari dimilikinya motif berprestasi.
merencanakan ide-ide dan peluang untuk Indikator pemilikan motif berprestasi siswa kelas
meraih kesuksesan usaha yang didirikannya. XI di SMK Negeri 8 Semarang dalam
Hal ini dapat diketahui dari rencana salah satu menjalankan usahanya adalah sikap yang selalu
siswa kelas XI yang bernama Revi Rizky R, berorientasi pada hasil. Dalam bekerja atau
yang berencana untuk membuka cabang usaha berusaha sikap yang selalu berorientasi pada
jus buah. Revi sedang merencanakan ide dan hasil, mempunyai tujuan sebagai dorongan
124
Tintri Marganingsih / Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)

berprestasi untuk menciptakan kepuasan dalam kepercayaan yang telah diberikan orang lain
berwirausaha. kepadanya, dengan selalu berusaha untuk tidak
Siswa kelas XI dapat menghasilkan karya mengecewakan.
atau produk yang dapat dimanfaatkan dan 5) Berani mengambil risiko dengan
diminati oleh banyak orang. Selain itu, siswa penuh perhitungan
kelas XI juga sering mendapatkan pesanan Pembelajaran kewirausahaan siswa kelas
untuk membuat produk. Produk yang dihasilkan XI di SMK Negeri 8 Semarang memiliki
siswa kelas XI sudah mendekati bagus, tidak peranan dalam mengembangkan jiwa
jauh berbeda dengan produk yang berada kewirausahaan siswa kelas XI. Peranan tersebut
dipasaran, sehingga banyak orang yang dapat dilihat dari dimilikinya sikap siswa kelas
menyukai dan menggunakannya. Hal ini XI yang berani mengambil risiko dengan penuh
membuat siswa kelas XI sangat bangga dan perhitungan. Dalam berwirausaha siswa kelas
memiliki kepuasan batin tersendiri, karena hasil XI berani mengambil risiko dengan penuh
kerjanya tersebut dianggapnya sangat baik. perhitungan, kalau risiko yang akan diambilnya
David McClelland (dalam Budiman 1995: terlalu membahayakan, maka siswa kelas XI
23) menarik kesimpulan sebagai berikut. tidak akan mengambilnya, tetapi berusaha
Orang dengan n-Ach yang tinggi, yang mencari usaha yang lain dengan menyesuaikan
memiliki kebutuhan untuk berprestasi, kemampuannya.
mengalami kepuasan bukan karena b. Meningkatkan kemandirian
mendapatkan imbalan dari hasil kerjanya, tetapi 1) Siswa kelas XI memiliki bekal
karena hasil kerja tersebut dianggapnya sangat ketrampilan untuk berwirausaha
baik. Ada kepuasan batin tersendiri kalau secara mandiri
berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan Pembelajaran kewirausahaan siswa kelas
sempurna. Imbalan material menjadi faktor XI dapat memberikan bekal ketrampilan untuk
sekunder. berwirausaha, dan hal ini bermanfaat bagi siswa
Dengan demikian, ternyata menjadi kelas XI untuk membuka usaha saat masih
wirausaha membuat siswa kelas XI memiliki berstatus sebagai pelajar maupun setelah lulus
dorongan untuk berprestasi, mengalami sekolah. Berbagai ketrampilan yang telah
kepuasan karena hasil kerjanya tersebut diterima siswa kelas XI dalam mata pelajaran
dianggapnya sangat baik. Ada kepuasan batin kewirausahaan, yaitu ketrampilan untuk
tersendiri karena berhasil menyelesaikan membudidayakan jamur tiram, membuat telur
pekerjaannya dengan sempurna. Ini terbukti dari asin, membuat jus buah, membuat kerajinan
sikap masyarakat yang mau menerima dan tangan serta ketrampilan yang lainnya. Dengan
senang menggunakan produk atau karya yang ketrampilan yang dimilikinya tersebut, siswa
dihasilkan oleh siswa kelas XI. kelas XI bisa berwirausaha secara mandiri di
4) Memiliki jiwa kepemimpinan luar sekolah.
Pembelajaran kewirausahaan siswa kelas 2) Siswa kelas XI belajar memiliki
XI di SMK Negeri 8 Semarang memiliki tanggung jawab
peranan dalam mengembangkan jiwa Peranan mata pelajaran kewirausahaan
kewirausahaan siswa kelas XI. Peranan tersebut dalam meningkatkan kemandirian siswa kelas
dapat dilihat dari dimilikinya jiwa XI, bisa diketahui dari tanggung jawab siswa
kepemimpinan. Indikator pemilikan jiwa kelas XI dalam berwirausaha. Dengan
kepemimpinan siswa kelas XI di SMK Negeri 8 berwirausaha, siswa kelas XI belajar memiliki
Semarang dalam menjalankan usahanya, tanggung jawab. Meliputi tangung jawab
diantaranya yang terpenting adalah sikap dapat terhadap diri sendiri, orang tua, sekolah, mitra
dipercaya. Sikap dapat dipercaya tersebut, dapat kerja, pelanggan dan masyarakat luas. Dalam
diketahui dari sikap siswa kelas XI yang dalam menjalankan usahanya, siswa kelas XI selalu
berwirausaha selalu memegang teguh sadar akan tanggung jawabnya sebagai seorang
125
Tintri Marganingsih / Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)

wirausaha. Hal ini bisa diketahui dari tanggung sekali alasan dari siswa kelas XI jika diajak
jawab siswa kelas XI untuk mengembalikan untuk berwirausaha.
modal usaha yang telah dipinjamnya. c. Buku-buku penunjang pengembangan
3) Siswa kelas XI lebih mandiri dalam jiwa kewirausahaan jumlahnya terbatas
memenuhi kebutuhan hidupnya Buku-buku penunjang pengembangan
Peranan mata pelajaran kewirausahaan jiwa kewirausahaan yang disediakan pihak
dalam meningkatkan kemandirian siswa kelas sekolah jumlahnya terbatas. Koleksi buku yang
XI, bisa diketahui dari kemandirian siswa kelas berkaitan dengan kewirausahaan di
XI dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. perpustakaan belum optimal, jumlah buku
Dengan berwirausaha, siswa kelas XI bisa belum sesuai dengan kebutuhan.
mendapatkan keuntungan finansial yang d. Siswa kelas XI mengalami kendala
berguna untuk membantu memenuhi kebutuhan dalam pemasaran produk.
hidupnya. Dalam memasarkan produknya siswa
c. Membentuk mental pantang menyerah kelas XI di SMK Negeri 8 Semarang sering
Peranan mata pelajaran kewirausahaan mengalami kendala dalam hal pesaing dan
dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan pembeli. Saat siswa kelas XI menawarkan
siswa kelas XI di SMK Negeri 8 Semarang, bisa produk kepada konsumen pasti mengalami
diketahui dari mental siswa kelas XI yang kendala dari pesaing yang lain. Saat
pantang menyerah dalam melakukan sesuatu. memasarkan produk, siswa kelas XI di SMK
Hal ini ditunjukkan siswa dengan tidak mudah Negeri 8 Semarang sering menghadapi kendala
berputus asa jika mengalami kendala maupun dari para pembeli. Pembeli sering berhutang saat
kegagalan, melainkan mencoba lagi dengan membeli barangnya.
mendirikan usaha yang berbeda. e. Kendala yang berkaitan dengan pola
3. Kendala yang Ditemui Dalam pikir di dalam masyarakat
Pengembangan Jiwa Kewirausahaan Siswa kelas XI menyadari bahwa dengan
melalui Mata Pelajaran Kewirausahaan diajarkannya mata pelajaran kewirausahaan,
Siswa Kelas XI di SMK Negeri 8 mereka dapat menggunakan ketrampilannya
Semarang untuk berwirausaha secara mandiri, sehingga
a. Guru mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas XI akan terbiasa untuk menciptakan
mengalami kesulitan dalam praktik lapangan pekerjaan bukan harus selalu mencari
kewirausahaan pekerjaan. Pola pikir seperti ini mendorong
Pelatih atau guru mata pelajaran siswa kelas XI untuk berkembang dan
kewirausahaan kelas XI di SMK Negeri 8 termotivasi agar hidup lebih maju. Mereka tidak
Semarang, sering mengalami kesulitan dalam harus selalu memasrahkan hidupnya untuk
pembuatan produk saat praktik mata pelajaran mencari pekerjaan yang disediakan oleh
kewirausahaan, karena saat praktik guru mata pemerintah, tetapi mereka dapat berusaha
pelajaran kewirausahaan kurang mengerti cara menciptakan lapangan pekerjaaan untuk dirinya
membuat produk yang diinginkan. sendiri maupun untuk orang lain sesuai dengan
b. Sulitnya menumbuhkan minat siswa bakat, minat dan kemampuan yang dimilikinya.
kelas XI untuk berwirausaha Soemanto (2002: 30-31) menarik
Membuat dan membentuk siswa kelas XI kesimpulan sebagai berikut.
di SMK Negeri 8 Semarang untuk berminat Kebanyakan para lulusan/tamatan
wirausaha bukan hal yang mudah. Kendala pendidikan formal kita begitu selesai studi
yang paling utama dalam pengembangan jiwa cenderung untuk berupaya mencari pekerjaan.
kewirausahaan siswa kelas XI di SMK Negeri 8 Kebanyakan para tamatan sekolah berharap dan
Semarang adalah sulitnya menumbuhkan minat berpendirian agar mereka dapat memperoleh
siswa kelas XI untuk berwirausaha. Banyak pekerjaan yang tetap dan yang dapat mencukupi
kebutuhan hidup mereka. Pekerjaan yang
126
Tintri Marganingsih / Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)

mereka idam-idamkan adalah pekerjaan- memiliki motif berprestasi, memiliki


pekerjaan yang telah siap berada di lapangan. jiwa kepemimpinan dan berani
Kebanyakan orang yang telah berhasil mengambil risiko.
menyelesaikan studi pendidikan formal b. Berperan meningkatkan kemandirian
mempunyai kerelaan dan kesukaan untuk siswa kelas XI. Siswa kelas XI memiliki
sekedar memainkan peranan-peranan sebagai bekal ketrampilan untuk berwirausaha
buruh, pegawai, ataupun pesuruh. Jarang para secara mandiri, belajar memiliki
tamatan pendidikan formal yang mau dan tanggung jawab, dan dapat lebih
mampu menciptakan dan mengembangkan mandiri dalam memenuhi kebutuhan
pekerjaan, baik bagi diri sendiri maupun bagi hidupnya.
orang lain. Jarang sekali tamatan pendidikan c. Membentuk mental siswa kelas XI yang
formal yang berusaha mengamalkan dan pantang menyerah, jika siswa kelas XI
mengembangkan pengalaman pendidikan mengalami kendala maupun kegagalan
formal mereka untuk pengapdian umat manusia dari usaha yang didirikannya, siswa
melalui kegiatan-kegiatan wiraswasta. tidak mudah berputus asa melainkan
Ternyata siswa SMK Negeri 8 Semarang berusaha untuk mencari jalan
setelah lulus sekolah, mereka memiliki keluarnya.
keinginan dan minat untuk menciptakan 3. Adapun yang menjadi kendala dalam
lapangan pekerjaan sesuai dengan ketrampilan pengembangan jiwa kewirausahaan melalui
yang dimilikinya, sehingga hal ini tidak sesuai mata pelajaran kewirausahaan siswa kelas
dengan yang dikemukakan oleh Soemanto. XI di SMK Negeri 8 Semarang, antara lain:
Dengan pengembangan jiwa kewirausahaan guru mata pelajaran kewirausahaan
melalui mata pelajaran kewirausahaan dapat mengalami kesulitan dalam praktik
mengubah pola pikir siswa kelas XI di SMK kewirausahaan, sulitnya menumbuhkan
Negeri 8 Semarang. minat siswa kelas XI untuk berwirausaha,
buku-buku penunjang pengembangan jiwa
SIMPULAN kewirausahaan jumlahnya terbatas, kendala
dalam pemasaran produk, serta kendala
1. Cara pengembangan jiwa kewirausahaan yang berkaitan dengan pola pikir di dalam
melalui mata pelajaran kewirausahaan masyarakat.
siswa kelas XI di SMK Negeri 8 Semarang,
dilakukan dengan memberikan teori, DAFTAR PUSTAKA
praktik, pendampingan. Disamping itu
didukung dengan adanya sikap warga SMK Berry, David. 2003. Pokok-pokok Pikiran Dalam
Negeri 8 Semarang yang mendukung, Sosiologi. Jakarta: PT. RajaGrafindo
sarana dan prasarana yang mendukung, Persada.
pinjaman dana bergulir dari pihak SMK Budiman, Arief. 1995. Teori Pembangunan Dunia
Negeri 8 Semarang, serta kerjasama dengan Ketiga. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
berbagai pihak. Utama.
2. Peranan mata pelajaran kewirausahaan BPS. 2007. Profil Pengangguran Provinsi Jawa
dalam pengembangan jiwa kewirausahaan Tengah 2007. Semarang.
siswa kelas XI di SMK Negeri 8 Semarang Gunawan, Ary. 2000. Sosiologi Pendidikan (Suatu
adalah: Analisis Sosiologi tentang Pelbagai Problem
a. Mengembangkan jiwa kewirausahaan Pendidikan). Jakarta: PT Rineka Cipta.
siswa kelas XI dalam bentuk Suryana. 2006. Kewirausahaan Pedoman Praktis:
kepribadian kreatif dan inovatif, yang Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta:
mana siswa kelas XI memiliki sikap Salemba Empat.
penuh percaya diri, memiliki inisiatif,
127
Tintri Marganingsih / Solidarity: Journal of Education, Society and Culture 2 (2) (2013)

Saroni, Muhamad. 2008. Program


Kewirausahaan, Kartu As Pembelajaran
SMK.
http://enewsletterdisdik.wordpress.com.
(13 Jun. 2008).
Soemanto, Wasty. 2002. Pendidikan Wiraswasta.
Jakarta: PT Bumi Aksara.
Wibowo, Agus. 2009. Menumbuhkan Jiwa
Kewirausahaan.
http://aguswibowo82.blogspot.com/2009
/01/menumbuhkan-jiwa
kewirausahaan.html. (16 Jan 2009).

128

Anda mungkin juga menyukai