MAKALAH
MAKALAH
1
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberi kami petunjuk dan
pertolongan sehingga kami dapat menyusun makalah ini. Dan tak lupa
shalawat beriring salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW
junjungan alam yang telah membawa kita umatnya dari alam kegelapan
kepada alam ilmu pengetahuan yang kita rasakan saat ini.
Di dalam makalah ini, kami akan membahas tentang “Politik di
Indonesia”, sejarah dan sistem pemerintahan yang sedang berjalan saat ini.
Kami hanya dapat berharap, apa yang kami tulis disini dapat
bermanfaat bagi kita semua. Ucapan terima kasih kepada semua pihak dan
narasumber yang telah mendukung dan membantu kami dalam
menyelesaikan makalah kami. Kami sadar, bahwa apa yang kami tulis masih
jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, kritikan dan saran yang sifatnya
membangun sangat kami harapkan.
Akhir kata, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini
dan hanya kepada Allah kita berlindung dan memohon ampun.
Disusun Oleh
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I : PENDAHULUAN 4
A. Latar Belakang 4
B. Rumusan Masalah 5
C. Tujuan5
BAB II : PEMBAHASAN 6
A. Pengertian Demokrasi dan Demonstrasi 6
B. Apa keterkaitan antara demokrasi dan demonstrasi 8
C. Bagaimanakah etika demonstrasi yang sesuai dengan sistem demokrasi
di Indonesia yakni demokrasi pancasila 9
D. Apa solusi untuk mengatasi demonstrasi yang dilakukan secara anarkis
dan tidak mencerminkan demokrasi pancasila 10
E. Bagaimana kriteria demokrasi di Indonesia 13
B. Saran 16
DAFTAR PUSTAKA 17
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu
negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan
warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut.
Hampir semua negara di dunia menyakini demokrasi sebagai “tolok ukur tak
terbantah dari keabsahan politik.” Kenyakinan bahwa kehendak rakyat adalah
dasar utama kewenangan pemerintah menjadi basis bagi tegak kokohnya
sistem politik demokrasi. Hal itu menunjukan bahwa rakyat di letakkan pada
posisi penting walau pun secara operasional implikasinya di berbagai negara
tidak selalu sama. Tidak ada negara yang ingin dikatakan sebagai negara yang
tidak demokratis atau negara otoriter
Negara indonesia adalah negara yang berdasarkan hukum adalah sebuah
negara yang berdasarkan demokrasi pancasila. Bahwa Negara memberikan
kebebasan kepada setiap warga negara untuk mengemukakan pendapat. Di
Indonesia, kemerdekaan menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak
asasi manusia dijamin oleh UUD 1945 dan deklarasi universal hak-hak asasi
manusia. Kemerdekaan setiap warga negara untuk menyampaikan pendapat
di muka umum merupakan perwujudan demokrasi dalam tatanan kehidupan
masyarakat berbangsa dan bernegara.
Demonstrasi yang dilakukan masyarakat untuk memprotes kebijakan
pemerintah pada saat itu juga cenderung anarkis. Mereka merusak fasilitas
umum, seperti yang sering kita jumpai dalam pemberitaan di televisi.
Demonstran merusak pagar gedung DPRD, melempari kaca gedung dengan
batu. Hal ini sebenarnya merugikan diri mereka sendiri. Karena biaya
perbaikan gedung sudah pasti diambil dari kas negara. Mereka melakukan
tindakan anarkis atas nama memperjuangan nasib rakyat. Tetapi para
demonstran yang anarkis ini sering kali lupa bahwa tindakan anarkis mereka
malah sebaliknya menyengsarakan rakyat.
4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1. Apa pengertian Demokrasi dan Demonstrasi?
2. Apa keterkaitan antara demokrasi dan demonstrasi?
3. Bagaimanakah etika demonstrasi yang sesuai dengan sistem demokrasi
di Indonesia yakni demokrasi pancasila?
4. Apa solusi untuk mengatasi demonstrasi yang dilakukan secara anarkis
dan tidak mencerminkan demokrasi pancasila?
5. Bagaimana kriteria demokrasi di Indonesia?
C. Tujuan
Tujuan dalam makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian demonstrasi
2. Mengetahui keterkaitan antara demonstrasi dan demokrasi
3. Mengetahui etika demonstrasi yang sesuai dengan sistem demokrasi di
Indonesia yakni demokrasi pancasila
4. Mengetahui solusi untuk mengatasi demonstrasi yang dilakukan secara
anarkis dan tidak mencerminkan demokrasi pancasila
5. Untuk mengetahui kriteria demokrasi di Indonesia
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Pengertian demonstrasi atau unjuk rasa atau demonstrasi (demo)
adalah sebuah gerakan protes yang dilakukan sekumpulan orang di
hadapan umum. Unjuk rasa biasanya dilakukan untuk menyatakan
pendapat kelompok penentang kebijakan atau dapat pula dilakukan
sebagai sebuah upaya penekanan secara politik dari kepentingan suatu
kelompok.
Demonstrasi pada umumnya dikenal dengan nama berbagai aksi
massa yang memperjuangkan tentang hal-hal tertentu, baik yang
mendukung ataupun menolak. Pengertian ini dapat dipahami bahwa
gerakan atau aksi yang dilakukan adalah untuk menunjukkan sikap yang
mendukung atau menolak dengan memberikan pengaruh melalui
penekanan dalam aksi untuk menyampaikan pendapat. Demonstrasi
merupakan alternatif dalam menanggapi kebijakan pemerintah yang
dinilai tidak menguntungkan kehidupan masyarakat. Masyarakat
mencoba mempresentasi hak idealnya kepada pemerintah dengan
berbagai format atau metode sendiri. Contoh dengan melakukan
diplomasi dengan pemerintah. Metode ini digunakan sebelum aksi
demonstrasi. Diplomasi adalah suatu cara yang digunakan untuk
menyampaikan aspirasi, argumentasi dan solusi kepada pemerintah
secara langsung tanpa peragaan seperti demonstrasi. Oleh karena itu,
demonstrasi merupakan suatu hal yang lebih bersifat reaktif daripada
sebuah upaya sistematis dan proaktif untuk perbaikan bangsa.
Kata dasar demonstrasi diambil dari pengertian demokrasi sebagai
bentuk dari penyampaian suara rakyat kepada suatu lembaga, dinas,
pemerintahan atau negara. Demonstrasi merupakan suatu aksi yang
digalang oleh suatu kumpulan masyarakat untuk menyampaikan
pendapat kepada pemerintah secara terang-terangan didepan umum.
Pada tahun 1998 hingga 2000-an awal, kata demontrasi jarang muncul
pada media cetak maupun elektronik. Namun di tahun-tahun ini, aksi
Unjuk Rasa atau demontrasi seperti tengah menjadi trend. Bahkan,
banyak ditemukan radikalisme dalam aksi demonstrasi. Terlebih di
kalangan mahasiswa.
7
B. APA KETERKAITAN ANTARA DEMOKRASI DAN DEMONSTRASI?
Indonesia adalah negara yang menganut demokrasi, yaitu demokrasi
pancasila. Salah satu dari 10 prinsip dasar demokrasi Pancasila yang
dianut oleh negara Indonesia adalah demokrasi yang berkedaulatan rakyat,
yaitu demokrasi di mana kepentingan rakyat harus diutamakan oleh wakil-
wakil rakyat, rakyat juga dididik untuk ikut bertanggung jawab dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Kebebasan menyampaikan pendapat
melalui unjuk rasa atau demonstrasi merupakan bagian dari implementasi
prinsip dasar tersebut.
Saat ini bagi hampir semua orang, demonstrasi dipandang dan diyakini
sebagai satusatunya cara efektif dalam mewujudkan aspirasi rakyat.
Demonstrasi sudah merembes ke tingkat politik lokal seperti di kawasan
pedesaan, kecamatan maupun tingkat pemerintahan daerah lainnya.
Demonstrasi dipandang sebagai cerminan kehidupan peradaban
masyarakat modern yang demokratis. Jadi tidak heran dan sangat wajar
jika dewasa ini hampir setiap perselisihan pendapat di lingkungan
masyarakat, baik antar masyarakat itu sendiri maupun dengan pemerintah,
selalu diikuti dengan aksi unjuk rasa atau demonstrasi dari pihak yang
merasa dirugikan.
Unjuk rasa atau demonstrasi harusnya bukan saja dipandang sebagai
ekspresi masyarakat yang wajar, melainkan juga sebagai indikator
penerapan prinsip demokrasi dalam kehidupan masyarakat yang
pluralistik, khususnya pada masyarakat yang sedang berubah. Tingkat
kemajuan demokrasi suatu masyarakat ditentukan dengan semakin
beragamnya aktivitas sosial, ekonomi, politik, budaya, serta keamanan.
Semakin beragam aktivitas masyarakat mengharuskan penanganan aksi
unjuk rasa sejalan dengan penguatan civil society dan good governance
dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Sebagai perwujudan demokrasi, aksi unjuk rasa telah dilaksanakan dan
diijinkan pemerintah di negara-negara maju maupun berkembang. Hampir
semua surat kabar ibu kota dihiasi oleh kabar berita unjuk rasa di negara
tersebut. Dua dari ketujuh prinsip tersebut adalah prinsip kebebasan
nurani dan prinsip perlunya pendidikan demokrasi. Prinsip pertama ingin
meneguhkan egalitarianisme dan kesantunan politik yang pada intinya
8
bahwa demokrasi menolak masyarakat yang terkotak-kotak dan saling
mencurigai satu dengan yang lainnya. Sedangkan prinsip kedua
menekankan bahwa prinsip ini memegang peran yang sangat penting.
Apalagi dalam konteks kebangsaan sekarang yang sedang aktif-aktifnya
belajar demokrasi. Menurutnya, demokrasi juga merupakan proses trial
and error, proses coba salah dalam demokrasi merupakan hal yang sangat
wajar apalagi jika suatu negara sedang berada dalam proses transisi
demokrasi tersebut.
9
ditonjolkan dalam unjuk rasa saat ini telah jauh memudar. Dalam hal ini,
demonstrasi tidak sesuai dengan demokrasi pancasila. Selain itu, saat ini
pelaksanaan unjuk rasa para demonstran bukan hanya sekedar
mengemukakan pendapat namun lebih mengarah pada memaksakan
pendapat, sehingga untuk memaksakan kehendaknya ini mereka
melakukan tindakan anarkis. Jadi tindakan anarkis yang dilakukan
merupakan wujud dari pemaksaan kehendak, dengan harapan agar
kehendak atau aspirasi yang mereka suarakan diperhatikan namun
mengabaikan nilai-nilai demokrasi Pancasila dimana etika atau tata cara
penyampaian pendapat telah diatur dalam undang-undang.
10
pendapat, sehingga untuk meksakan kehendaknya ini mereka
melakukan tindakan anarkis. Jadi tindakan anarkis yang dilakukan
merupakan wujud dari pemaksaan kehendak, dengan harapan agar
kehendak atau aspirasi yang mereka suarakan diperhatikan.
11
para demonstran kecewa, marah sehingga melakukan berbagai
tindakan anarkis sebagai luapan emosinya.
13
3. Frans Magnis Suseno mengemukakan kriteria suatu negara yang
demokratis yaitu :
a. Negara terikat pada hukum
b. Kontrol efektif terhadap pemerintah oleh rakyat
c. Pemilu yang bebas
d. Prinsip mayoritas, dan
e. Adanya jaminan terhadap hak-hak demokratis.
14
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pengertian demokrasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang untuk mengeluarkan pikiran baik secara lisan, tulisan, dan
sebagainya secara demonstratif di muka umum. Tujuan dari demonstrasi
adalah menyampaikan pendapat, menuntuk perubahan dan perbaikan, serta
menolak atau melayangkan protes terhadap suatu kebijakan yang dianggap
merugikan satu pihak dan menguntungkan pihak lainnya. Sedangkan dampak
dari demonstrasi dapat dibedakan menjadi dampak positif dan dampak
negatif. Dampak positif demonstrasi adalah perubahan dan perbaikan.
Sedangkan dampak negatifnya yaitu demonstrasi anarkis yang menimbulkan
kerugian, baik kerugian material maupun jiwa.
Kebebasan menyampaikan pendapat melalui unjuk rasa atau demonstrasi
merupakan bagian dari implementasi prinsip dasar demokrasi. Unjuk rasa
atau demonstrasi harusnya bukan saja dipandang sebagai ekspresi
masyarakat yang wajar, melainkan juga sebagai indikator penerapan prinsip
demokrasi dalam kehidupan masyarakat yang pluralistik, khususnya pada
masyarakat yang sedang berubah.
Penjelasan dan etika atau aturan demonstrasi yang ditetapkan oleh
undang-undang , tentu mempunyai tujuan dan makna tentang bagaimana
seharusnya aksi dan tindakan pelaksanaan dari pada demontrasi itu sendiri,
yang dibuat secara struktur dan sistematis serta sesuati dengan nilai-nilai
demokrasi pancasila. Dengan tujuan bahwa baik pelaksanaan (pendemo)
maupun yang dituju (didemo), haknya dijamin dengan pagar undang-undang
dan aturan yang berlaku, dengan tujuan untuk menghindari hal-hal yang tidak
diinginkan atau terjadinya pelanggaran HAM yang memakan korban jiwa.
Penanganan aksi demonstrasi yang baik adalah dengan dilandaskan pada
sikap yang jauh dari permusuhan. Antara demonstran dan sasaran yang
mengatasi demonstrasi. Melalui musyawarah yang dilandaskan pada sikap
saling menghormati dan membuka jalan penyelesaian yang elegan (dan
sejalan dengan tujuan konstitusi) terhadap aksi unjuk rasa atau demonstrasi.
15
B. SARAN
Memang tidak mudah untuk mewujudkan budaya demokrasi dalam hal ini
demonstrasi yang tertib dan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi pancasila.
Harus ada usaha dari semua warga negara. Yang paling utama adalah adanya
niat untuk memahami nilai-nilai demokrasi dan mempraktekanya secara
terus menerus, atau membiasakannya dalam kehidupan sehari-hari terutama
dalam praktek demonstrasi yang sehat.
Memahami nilai-nilai demokrasi memerlukan pembelajaran, belajar dari
pengalaman negara-negara yang telah mewujudkan budaya demokrasi
dengan lebih baik dibandingkan dengan Negara kita. Dalam usaha
mempraktekkan budaya demokrasi, kadang-kadang kita mengalami
kegagalan, tetapi kita tidak boleh untuk putus asa terhadap niat kita untuk
terus berusaha memperbaikinya dari hari kehari. Suatu hari nanti, kita
berharap bahwa demokrasi telah benar-benar membudaya di tanah air kita,
baik dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat, maupun dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
16
DAFTAR PUSTAKA
INTERNET
www.indonesiakemarin.blogspot.com/2007/05/tragedi-trisakti-12-mei-
1998.htm
BUKU
Kamal, Mustafa dkk. 2003. Pancasila dalam tinjauan Historis dan filosofis.
Yogyakarta : Citra Karsa Mandiri
17