Anda di halaman 1dari 22

BAB 1

PENGANTAR

Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 1
Risiko merupakan kata yang sudah kita dengar
hampir setiap hari. Biasanya kata tersebut
mempunyai konotasi yang negatif, sesuatu yang
tidak kita sukai, sesuatu yang ingin kita hindari.
Sebagai contoh, jika kita jalan keluar dengan
mobil, maka ada risiko mobil kita bertabrakan
dengan mobil lainnya (kejadian yang tidak kita
inginkan). Jika kita mempunyai saham, ada risiko
harga saham yang kita pegang turun nilainya,
sehingga kita tidak memperoleh keuntungan
(kejadian yang tidak kita harapkan).

Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 2
Apa yang dimaksud dengan risiko?
Berbagai macam pengertian dan definisi,
misal:
Kerugian yang tidak diharapkan
Penyimpangan dari yang diharapkan
Kejadian yang tidak menguntungkan

Ukuran Risiko juga bermacam-macam


tergantung definisi dan karakteristik risiko,
misal standar deviasi, probabilitas, dll.
Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 3
Risiko muncul karena ada kondisi ketidakpastian.
Beberapa tingkatan ketidakpastian (lihat tabel 1)

Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 4
Fluktuasi mencerminkan ketidakpastian!!

Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 5
Cont…..
Fluktuasi cenderung meningkat dari tahun ke
tahun, yang meningkatkan ketidakpastian, dan
risiko.
Kenapa fluktuasi cenderung meningkat? Ada
beberapa faktor yang mendorong peningkatan
fluktuasi tersebut, seperti:
•Globalisasi dunia
•Liberalisasi dunia
•Pemrosesan Informasi yang semakin cepat,
reaksi investor yang semakin cepat

Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 6
Apakah Anda Tahu?

Odd tenggelam di bathtub: 1 dalam 685.000


Odd tersambar petir: 1 dalam 240.000
Odd pilot pesawat terbang Anda adalah pemabuk: 1
dalam 117
Odd kita akan mengalami kecelakaan kerja: 1 dalam
24.000
Odd akan mendapat hole in one dalam permainan golf: 1
dalam 15.000
Odd melahirkan bayi jenius: 1 dalam 250
Odd akan diaudit oleh IRS (Biro Pajak Amerika Serikat): 1
dalam 100
Odd memenangkan lotere: 1 dalam 14 juta

Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 7
Risiko beragam jenisnya, mulai dari risiko
kecelakaan, kebakaran, risiko kerugian, fluktuasi
kurs, perubahan tingkat bunga, dan lainnya.
Salah satu cara untuk mengelompokkan risiko
adalah dengan melihat tipe-tipe risiko.

Bagan berikut ini menunjukkan bahwa risiko bisa


dikelompokkan ke dalam beberapa dimensi:
 Risiko murni versus risiko spekulatif,
 Subyektif versus obyektif, dan
 Statis versus dinamis

Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 8
RISIKO

PURE SPEKULATIF

STATIS DINAMIS STATIS DINAMIS

SUBYEKTIF SUBYEKTIF SUBYEKTIF SUBYEKTIF

OBYEKTIF OBYEKTIF OBYEKTIF OBYEKTIF

Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 9
RISIKO MURNI (PURE RISK)
Risiko murni (pure risks) adalah risiko dimana kemungkinan
kerugian ada, tetapi kemungkinan keuntungan tidak ada.
Jadi kita membicarakan potensi kerugian untuk risiko tipe
ini. Beberapa contoh risiko tipe ini adalah risiko kecelakaan,
kebakaran, dan semacamnya. Contoh lain adalah risiko
banjir menghantam rumah kita. Kejadian seperti itu akan
merugikan kita. Tetapi rumah berdiri di tempat tertentu tidak
secara langsung akan mendatangkan keuntungan tertentu.
Jika terjadi kebakaran atau banjir, disamping individu yang
terkena dampaknya, masyarakat secara keseluruhan juga
akan dirugikan. Asuransi biasanya lebih banyak berurusan
dengan risiko murni.

Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 10
RISIKO SPEKULATIF (SPECULATIVE RISK)
Risiko spekulatif adalah risiko dimana kita mengharapkan
terjadinya kerugian dan juga keuntungan. Potensi kerugian
dan keuntungan dibicarakan dalam jenis risiko ini. Contoh tipe
risiko ini adalah usaha bisnis. Dalam kegiatan bisnis, kita
mengharapkan keuntungan, meskipun ada potensi kerugian.
Contoh lain adalah jika kita memegang (membeli) saham.
Harga pasar bisa meningkat (kita memperoleh keuntungan),
bisa juga analisis kita salah, harga saham bukannya
meningkat, tetapi malah turun (kita memperoleh kerugian).
Risiko spekulatif jiga bisa dinamakan sebagai risiko bisnis.
Kerugian akibat risiko spekulatif akan merugikan individu
tertentu, tetapi akan menguntungkan individu lainnya.
Misalkan suatu perusahaan mengalami kerugian karena
penjulannya turun, perusahaan lain barangkali akan
memperoleh keuntungan dari situasi tersebut. Secara total,
masyarakat tidak dirugikan oleh risiko spekulatif tersebut.
Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 11
RISIKO DINAMIS DAN STATIS
Risiko statis muncul dari kondisi
keseimbangan tertentu. Sebagai contoh, risiko
terkena petir merupakan risiko yang muncul
dari kondisi alam yang tertentu. Karakteristik
risiko ini praktis tidak berubah dari waktu ke
waktu. Risiko dinamis muncul dari perubahan
kondisi tertentu. Sebagai contoh, perubahan
kondisi masyarakat, perubahan teknologi,
memunculkan jenis-jenis risiko baru. Misal, jika
masyarakat semakin kritis, sadar akan
haknya, maka risiko hukum (legal risk) yang
muncul karena masyarakat lebih berani
megajukan gugatan hukum (sue) terhadap
perusahaan, akan semakin besar.
Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 12
RISIKO OBYEKTIF DAN SUBYEKTIF
Risiko obyektif adalah risiko yang didasarkan pada
observasi parameter yang obyektif. Sebagai contoh,
fluktuasi harga atau tingkat keuntungan investasi di
pasar modal bisa diukur melalui standar deviasi,
misal standar deviasi return saham adalah 25%
pertahun. Risiko subyektif berkaitan dengan persepsi
seseorang terhadap risiko. Dengan kata lain, kondisi
mental seseorang akan menentukan kesimpulan
tinggi rendahnya risiko tertentu. Sebagai contoh,
untuk standar deviasi return pasar yang sama
sebesar 25%, dua orang dengan kepribadian berbeda
akan mempunyai cara pandang yang berbeda. Orang
yang konservatif akan mengganggap risiko investasi
di pasar modal terlalu tinggi. Sementara bagi orang
yang agresif, risiko investasi di pasar modal dianggap
tidak terlalu tinggi. Perhatikan bahwa kedua orang
tersebut melihat pada risiko obyektif yang sama,
yaitu standar deviasi return sebesar 25% pertahun.

Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 13
Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 14
Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 15
Risiko ada dimana-mana, bisa datang kapan saja,
dan sulit dihindari. Jika risiko tersebut menimpa
suatu organisasi, maka organisasi tersebut bisa
mengalami kerugian yang signifikan. Dalam
beberapa situasi, risiko tersebut bisa
mengakibatkan kehancuran organisasi tersebut.
Karena itu risiko penting untuk dikelola.
Manajemen risiko bertujuan untuk mengelola risiko
sehingga organisasi bisa bertahan, atau
barangkali mengoptimalkan risiko. Perusahaan
seringkali secara sengaja mengambil risiko
tertentu, karena melihat potensi keuntungan
dibalik risiko tersebut.
Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 16
PROSES MANAJEMEN RISIKO

Manajemen risiko pada dasarnya


dilakukan melalui proses-proses berikut
ini.
Identifikasi risiko
Evaluasi dan Pengukuran Risiko, dan
Pengelolaan risiko

Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 17
IDENTIFIKASI RISIKO
Ada banyak tehnik untuk mengidentifikasi
risiko, misal:
Menganalisis sekuen terjadinya risiko, misal:
api kompor  kebakaran  kerugian
Melihat karakteristik bisnis, misal bank akan
menghadapi risiko kredit (pembayaran
hutang tidak lancar)
Bank yang aktif memperdagangkan sekuritas
akan menghadapi risiko pasar (instrumen
yang dipegang turun nilai pasarnya)

Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 18
EVALUASI DAN
PENGUKURAN RISIKO
Mempelajari karakteristik risiko
Melakukan pengukuran terhadap
risiko (mengembangkan ukuran besar
kecilnya risiko)
Mengukur dampak risiko tersebut
terhdap organisasi
Evaluasi dan pengukuran risiko bisa
digunakan untuk melakukan
prioritisasi risiko
Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 19
CONTOH-CONTOH TEHNIK
PENGUKURAN RISIKO
PROBABILITAS
VALUE AT RISK (VAR)
METODE DURASI
MATRIKS SEVERITY DAN FREKUENSI
STANDAR DEVIASI
CREDITMETRICS
TABEL KEMATIAN
Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 20
PENGELOLAAN RISIKO
PENGHINDARAN
DITAHAN (RETENTION)
DIVERSIFIKASI
TRANSFER RISIKO
PENGENDALIAN RISIKO
PENDANAAN RISIKO

Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 21
ORGANISASI BUKU INI

1. Pengantar Risiko dan Manajemen


Risiko Organisasi
2. Identifikasi dan Pengukuran Risiko:
Risiko Murni dan Risiko Spekulatif
3. Manajemen Risiko
4. Kasus dan Ilustrasi Penerapan
Manajemen Risiko

Manajemen Risiko
Mamduh M Hanafi 22

Anda mungkin juga menyukai