Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini diharapkan mampu membantu saya dalam memperdalam mata kuliah
Landasan Pendidikan dalam kegiatan belajar. Selain itu, makalah ini diharapkan agar
dapat menjadi referensi para pembaca agar bisa mengetahui dan mendalami tentang
unsur-unsur pendidikan.
Oleh karena itu, makalah ini diharapkan agar pembaca menyadari bahwa pendidikan
adalah apa yang kita peroleh melalui belajar, berupa pengetahuan, nilai-nilai, dan
belajar itu sendiri. Seiring dengan berjalannya waktu, dunia pendididkan mengalami
perkembangan yang signifikan. Akhir kata, saya ucapkan terima kasih kepada para
pembaca yang sudah berkenan membaca makalah ini dengan tulus dan ikhlas. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat, khususnya bagi saya dan pembaca. Amin.
Akhirnya saya sebagai penulis mengharapkan kritikan dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca sekalian, demi kesempurnaan makalah ini dan demi
[DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………….………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..…………….. ii
BAB I PENDAHULUAN
3.1 KESIMPULAN…………………………………………………………………………….17
3.2 SARAN……………………………………………………………………………………..18
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan sarana untuk mengembangkan potensi diri agar menjadi manusia
yang mempunyai nilai tri-kompetensi dasar, yaitu: intelektualitas, humanitas, dan religiusitas.
Karena itu pendidikan merupakan agen of change untuk mengubah diri sendiri dan masyarakat
sekitar. Dalam arti sederhana pendidikan sering diartikan sebagai usaha manusia untuk membina
kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam masyarakat dan kebudayaan (Hasbullah, 2009:
1) Selain itu pendidikan adalah konsep yang memberikan apresiasi dan pemahaman yang seluasluasnya
terhadap peserta didik untuk memahami keragaman budaya sebagai realitas sosial yang
Melalui pendidikan, keberadaan, sifat, dan hakikat manusia senantiasa menarik untuk
dipelajari dan digali dari berbagai berbagai macam sudut pandang disiplin ilmu. Pendidikan
Manusia siapapun, sebagai apapun, di mana dan kapan pun berada, berhak atas pendidikan.
Manusia sebagai objek pendidikan adalah manusia dalam perwujudannya sebagai individu yang
terpadu dengan masyarakat. Dua sisi perwujudan ini dipandang penting pada proses pendidikan
agar di kemudian hari manusia dapat menemukan jati dirinya sebagai manusia (Suradi, 2012: 5).
Namun seperti yang kita ketahui bersama di Indonesia sendiri, kualitas pendidikan masih
sangat memperihatinkan, peserta didik yang seharusnya mendapat pendidikan yang layak masih
belum bisa mendapatkan haknya sebagai peserta didik. Hal ini menandakan bahwa kesadaran
akan kepedulian tentang pentingnya pendidikan terutama dalam tahap perkembangan peserta
didik bagi masyarakat maupun pemerintah masih sangat rendah. Masyarakat sering mengatakan
bahwa pendidikan tinggi hanya untuk orang-orang yang mampu dan memiliki kemampuan
Oleh karena itu pada makalah ini penulis mengambil suatu tema atau judul tentang
pengertian dan unsur-unsur suatu pendidikan. Karena dengan mengetahui suatu pengertian
tentang pendidikan maka kita akan mengetahui betapa pentingnya pendidikan bagi pembentukan
suatu karakter bangsa. Selain itu dengan mengetahui tentang unsur-unsur pendidikan yang mana
merupakan suatu pendukung dalam menunjang pendidikan, maka akan tercapailah suatu tujuan
pendidikan yang diinginkan. Pada makalah ini akan dijelaskan tentang bagaimana unsur-unsur
pendidikan.
1.2 Rumusan Masalah
Bedasarkan latar belakang di atas, yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
Dengan rumusan masalah di atas diharapkan dapat mengetahui tujuan penulisan dari
2. Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian pendidikan menurut para pakar.
PEMBAHASAN
Pendidikan berasal dari kata “educare”, dalam bahasa latin memiliki konotasi melatih dan
pembimbingan dimana terdapat yang memimpin dan yang dipimpin. Agar manusia keluar dari
keterbatasan fisiknya dan mampu bekerjasaa dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang bertujuan
memberdayakan diri. Arti pendidikan itu sendiri juga menimbulkan berbagai macam pandangan,
termasuk bagaimana pendidikan harus diselenggarakan dan metode seperti apa yang harus
Secara bahasa pendidikan berasal dari bahasa Yunani “paedagogy” yang mengandung
makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar oleh seorang pelayan. Pelayan yang
mengantar dan menjemput dinamakan “ paeda gogos”. Dalam bahasa Romawi pendidikan
diistilahkan sebagai educate yang berarti mengeluarkan sesuatu yang berada di dalam. Dalam
bahasa Inggris pendidikan diistilahkan to educate yang berarti memperbaiki moral dan melatih
intelektual (Muhajir, 2000: 20 dalam Kadir, dkk, 2012: 59). Banyak pendapat yang berlainan
keseragaman arti.
1. Edgar Dalle
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
pemerintah, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan latihan yang berlangsung disekolah dan
diluar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan
peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tetap untuk masa yang akan datang.
2. Thompson
perubahan-perubahan yang tetap dalam kebiasaan perilaku, pikiran, dan sifatnya: 3. M.J. Longeveled
Bahwa pendidikan merupakan usaha pengaruh, perlindungan, dan bantuan yangdiberikan kepada anak
agar tertuju pada kedewasaannya, atau lebih tepatnya membantu anak
4. Plato
Ia adalah filosof Yunani yang hidup dari tahun 429 SM-346 M mengatakan bahwa :
“Pendidikan itu ialah membantu perkembangan masing-masing dari jasmani dan akal dengan
5. Aristoteles
Ia adalah filosof terbesar Yunani, guru Iskandar Makedoni, yang dilahirkan pada tahun
384 SM-322 SM) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah menyiapkan akal untuk
pengajaran”.
6. Ibnu Muqaffa
Ia salah seorang tokoh bangsa Arab yang hidup tahun 106 H- 143 H, pengarang Kitab
Kalilah dan Daminah) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu ialah yang kita butuhkan untuk
mendapatkan sesuatu yang akan menguatkan semua indera kita seperti makanan dan minuman,
dengan yang lebih kita butuhkan untuk mencapai peradaban yang tinggi yang merupakan santaan
7. Rousseau
pembekalan diri kita dengan sesuatu yang belum ada pada kita sewaktu masa kanak-kanak, akan
: 8. James Mill
Ia adalah seorang filosof Inggris, 1773-1836) mengatakan bahwa : “Pendidikan itu harus
menjadikan seseorang cakap, agar dia menjadi orang yang senantiasa berusaha mencapai
9. John Dewey
membentuk manusia baru melalui perantaraan karakter dan fitrah, serta dengan mencontoh
perbekalan yang tidak ada pada masa anak-anak, tetapi kita membutuhkannya di waktu dewasa.”
pendidikan sebagai berikut : “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi
pekerti ( karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan
generasi muda.
c. Pendidikan berfungsi menyiapkan anak didik untuk hari esok.2. Pendidikan Sebagai Proses
Pembentukan Pribadi
berkesinambungan (procedural).
Pendidikan diartikan sebagai suatu kegiatan terencana untuk membekali peserta didik
agar menjadi warga negara yang baik. Warga negara yang baik diartikan selaku pribadi yang
tahu hak dan kewajiban sebagai warga negara, hal ini ditetapkan dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat
Pendidikan diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehingga memilki bekal
dasar untuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan kerja.
Pendidikan nasional yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan Pancasila
serta UUD 1945 diarahkan untuk meningkatkan kecerdasan serta harkat dan martabat
bangsa,mewujudkan manusia serta masyarakat Indonesia yang beriman dan bertaqwa keoada
Tuhan Yang Maha Esa, berkualitas, dan mandiri sehingga mampu membangun dirinya dan
mengembangkan manusia Indoensia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan
keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dengan adanya pendidikan, maka akan timbul
dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri kita untuk lebih baik dalam
usahakan pendidikan mulai dari tingkat SD sampai pendidikan di tingkat Universitas. Pada
intinya pendidikan itu bertujuan untuk membentuk karakter seseorang yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi disini pendidikan hanya menekankan pada
intelektual saja, dengan bukti bahwa adanya UN sebagai tolak ukur keberhasilan pendidikan
Tujuan pendidikan adalah untuk mendorong setiap individu agar mampu mengembangkan
semua potensinya untuk pemenuhan diri. Setiap individu memiliki kebutuhan dan perhatian yang
spesifik berkaitan dengan pemenuhan dirinya, sehingga dalam menentukan kurikulum tidak ada
krikulum yang pasti dan ditentukan berlaku secara umum. Tujuan pendidikan memuat
gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan.
Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatan pendidikan
dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatan pendidikan.
Dalam menentukan tujuan pendidikan ada beberapa nilai yang perlu diperhatikan, seperti
a. Authonomy. Gives individuals and groups the maximum awareness, knowledge and ability
so that they can manage their personal and collective life to the greates possible extent.
b. Equity. Enable all citizens to participate in cultural and economic life by coffering them an
c. Survival. Permit every nation to transmit and enrich its cultural heritage over the
generations, but also guiide education towards mutual understanding and towards what has
Tujuan pendidikan harus mengandung ketiga nilai tersebut. Pertama, autonomy yaitu
baik. Kedua, equity (keadilan) yang berarti bahwa warga masyarakat untuk dapat berpartisipasi
dalam kehidupan berbudaya dan kehidupan ekonomi dengan memberikannya pendidikan dasar
yang sama. Ketiga, survival yang berarti bahwa dengan pendidikan akan menjamin pewarisan
Berdasarkan ketiga nilai diatas, pendidikan mengemban tugas untuk menghasilkan generasi
yang lebih baik, manusia yang berkebudayaan. Manusia sebagai individu yang memiliki
kepribadian yang lebih baik. Nilai-nlai tersebut menggambarkan pendidikan dalam suatu konteks
yang sangat luas, menyangkut kehidupan seluruh umat manusia dimana digambarkan bahwa
Tujuan pendidikan adalah untuk menciptakan suatu kehidupan yang lebih baik.
1. Memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar, dan indah untuk
kehidupan.
2. Tindakan Edukatif, yaitu individu membaktikan diri dan setia pada nilai yang di
yakini.
3. Tindakan Didaktis, tertuju pada proses pengajaran dan objek pembelajaran, secara
pendidikan.
4. Tujuan utama pengelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan
: 2.8.Unsur-unsur Pendidikan
1. Penserta Didik
menyebutkan demikian oleh karena peserta didik adalah subjek atau pribadi yang
otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Ciri-ciri khas dari peserta didik:
a. Insan yang unik.
2. Pendidik
dengan sasaran peserta didik. Sebagai seorang pendidik yang memahami akan fungsi dan
tugasnya, guru khususnya ia dibekali dengan berbagai ilmu keguruan sebagai dasar,
disertai pula dengan seperangkat latihan ketrampilan keguruan dan pada kondisi itu pula
a. Pancaran batin yang dapat menimbulkan pada orang lain sikap untuk mengakui,
Interaksi edukatif pada dasarnya adalah komunikasi timbal balik antara peserta didik
dengan pendidik yang terarah pada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan
secara optimal ditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi,
Dalam sistem pendidikan persekolahan, materi telah diramu dalam kurikulum yang
akan disajikan sebagai sarana pencapaian tujuan. Materi ini meliputi materi inti maupun
muatan lokal. Materi inti bersifat nasional yang mengandung misi pengendalian dan
kekayaan budaya sesuai dengan kondisi lingkungan. Dengan demikian jiwa dan semangat
Alat dan metode diartikan sebagai segala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan
dengan sengaja untuk mencapai tujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya
sedangkan metode melihat efisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan yang khusus dan
istimewa adalah “hukuman” yang pedagogis (mendidik), sehingga dapat memperbaiki diri. Alat
1. Alat yang preventif, adalah yang bermaksud mencegah terjadinya hal-hal yang tidak
2. Alat yang kuratif, adalah bermaksud memperbaiki misalnya ajakan, contoh, nasihat,
dorongan, pemberian kepercayaan, saran, penjelasan, bahkan juga hukuman: Untuk memilih dan
menggunakan alat pendidikan yang efektif ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan, yaitu :
b. Lingkungan Pendidikan
Lingkungan pendidikan biasanya disebut dengan tri pusat pendidikan, yaitu keluarga,
1. Keluarga
Keluarga merupakan pengelompokan primer yang terdiri dari sejumlah kecil orang
karena hubungan semenda dan sedarah. Fungsi dan peranan keluarga, di samping pemerintahan
dan masyarakat, dalam Sisdiknas Indonesia tidak terbatas hanya pada pendidikan keluarga saja,
akan tetapi keluarga ikut serta bertanggung jawab terhadap pendidikan lainnya. Dalam UU RI
No 2 Tahun 1989 tentang Sisdiknas yang menegaskan fungsi dan peranan keluarga dalam
merupakan pusat pendidikan yang penting dan menentukan karena itu tugas pendidikan adalah
mencari cara, membantu para ibu dalam setiap keluarga agar dapat memdidik anaknya secara
2. Sekolah
Sekolah merupakan sarana yang sengaja diancang untuk melaksanakan pendidikan. Dalam
kemajuan suatu zaman, keluarga tidak mungkin lagi dapat eemenuhi seluruh kebutuhan dan
aspirasi generasi muda terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Semakin maju suatu
masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam proses pembangunan masyarakat. Sekolah
seharusnya menjadi pusat pendidikan untuk menyiapkan manusia sebagai individu, warga
masyarakat, warga negara, dan warga dunia masa depan (Tirtarahardja & La Sulo, 2008: 173). c.: 3.
Masyarakat
baik langsung maupun tak langsung, ikut mempunyai peran dan fungsi edukatif. Fungsi
masyarakat sebagai pusat pendidikan sangat tergantung pada taraf perkembangan dari
masyarakat itu beserta sumber-sumber belajar yang tersedia di dalamnya. Di Indonesia sendiri,
perkembangan masyarakat itu sangat bervarisi sehingga wujud sosial kebudayaan dalam
masyarakat dalam dewasa ii memiliki tipe yang berbeda-beda (Tirtarahardja & La Sulo, 2008:
179).
Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yakni :
a. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan, baik yang dilembagakan (jalur sekolah dan
jalur luar sekolah) maupun yang tidak dilembagakan (jalur luar sekolah).
c. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang (by design) maupun
yang dimanfaatkan (utility). Perlu pula diingat bahwa manusia dalam bekerja dan hidup seharihari akan
selalu berupaya memperoleh manfaat dari pengalaman hidupnya itu untuk
meningkatkan dirinya. Dengan kata lain, manusia berusaha mendidik dirinya sendiri dengan
dan sebagainya.
1. Pengertian Sistem
Sistem berasal dari bahasa Yunani “systema” yang berarti sehimpunan bagian atau
komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan. Sistem
adalah suatu kesatuan integral dari sejumlah komponen. Komponen-koponen tersebut satu sama
lain saling berpengaruh dengan fungsinya masing-masing, tetapi secara fungsi komponenkoponen itu
terarah pada pencapaian satu tujuan (yaitu tujuan dari sistem ).: Beberapa definisi sitem menurut para
ahli:
a. Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan
atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang
b. Sistem meruapakan himpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi
sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuan tertentu. (Tatang Amirin, 1992:11)
2. Unsur-unsur Sistem
c. Adanya hubungan keterkaitan antar komponen satu dengan yang lain maupun antara
Pendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen. Komponen tersebut
4. Hubungan Sistem Pendidikan dengan Sitem Lain dan Perubahan Kedudukan dari
Sistem
Sistem pendidikan dapat dilihat dalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem, bidang
nonformal, dan informal merupakan subsistem dari bidang pendidikan sebagai sistem dan
seterusnya.
ataupunsebaliknya suatu sitem menjadi komponen dari sitem yang lebih besar, tidak lain
daripada perubahan cara memandang ruang lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang
lingkup suatu permasalahan.
b. Masalah Berjenjang
Semua masalah tersebut satu sama lain saling berkaitan dalam hubungan sebab akibat,
pencapaian tujuan pendidikan dengan cara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari
penggunaan analisis sistem ialah: bahwa dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik, artinya
harus memperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan yang akan
dipecahkan.
Komponen-komponen yang baik menunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi
komponen yang baik saja belum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal, manakala
Dalam ruang lingkup besar terlihat pula sistem yang satu saling berhubungan dengan
sistem yang lain. Hal ini wajar, oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan
satu aspek dari kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu butuhkan, sehingga semuanya
Kesimpulan yang dapat ditarik dari persoalan pengajaran dan pendidikan adalah:
a. Pengajaran dan pendidikan dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain.
b. Pembedaan dilakukan hanya untuk kepentingan analisis agar masing-masing dapat dipahami
lebih baik.
Pendidikan prajabatan berfungsi memberikan bekal secara formal kepada calon pekerja
dalam bidang tertentu dalam periode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan
bermaksud memberikan bekal tambahan kepada oramg-orang yang telah bekerja berupa
penataran, kursus-kursus, dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan prajabatan hanya
memberikan bekal dasar, sedangkan bekal praktis yang siap pakai diberikan oleh pendidikan
dalam jabatan.
jenjang pedidikan yang telah baku, misalnya SD,SMP,SMA, dan PT. Pendidikan nonformal
lebih difokuskan pada pemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat. Pendidikan
informal adalah suatu fase pendidikan yang berada di samping pendidikan formal dan nonformal.
Dapat disimpulkan bahwa pendidikan formal, nonformal, dan informal ketiganya hanya dapat
dibedakan tetapi sulit dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam arti terwujudnya
keluaran pendidikan yang berupa sumberdaya manusia sangat bergantung kepada sejauh mana
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pendidikan adalah proses untuk memberikan manusia berbagai macam situasi yang
bertujuan memberdayakan diri. Dalam arti luas pendidikan adalah hidup. Pendidikan adalah
segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
Dalam arti sempit pendidikan adalah sekolah. Pendidikan adalah pengajaran yang
diselenggarakan di sekolah sebagai lembaga pendidikan formal. Dalam arti alternatif atau luas
terbatas pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat, dan
sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat, untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat
memainkan peran dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang.
Unsur-unsur dalam pendidikan meliputi beberapa hal yang saling terkait. Unsur-unsur
tersebut antara lain tujuan pendidikan, kurikulum, peserta didik, pendidik, interaksi edukatif, isi
pendidikan, dan lingkungan pendidikan. Peserta didik berstatus sebagai subjek didik yaitu subjek
atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui keberadaannya. Pendidik adalah tenaga
kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara,
tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan khususannya, serta
pendidik (interaksi edukatif). Interaksi edukatif adalah komunikasi timbal balik antarpeserta
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik, luhur, pantas, benar
dan indah untuk kehidupan. Isi pendidikan merupakan materi-materi dalam proses pembelajaran
yang bertujuan agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Kurikulum adalah
seperangkat rencana dan peraturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang
digunakan sebagai pedoman cara penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
3.2 Saran
Dengan belajar tentang pengertian dan unsur-unsur pendidikan maka kita bisa tahu
bagaimana bagaimana hakikat pendidikan yang sesungguhnya dan pentingnya pendidikan dalam
proses pembentukan karakter suatu bangsa. Oleh karena itu sebagai generasi muda seharusnya
kita dapat berusaha lebih giat lagi untuk memajukan pendidikan di negara ini dengan terus
berkarya. Tingkatkan rasa kepedulian terhadap pendidikan terutama dalam diri masing-masing.
Jangan hanya karena tingginya biaya pendidikan bisa menghambat kita untuk memperoleh suatu
pendidikan, karena pada hakikatnya kita bisa mendapatkan pendidikan dimana saja, kapan saja,
dan dengan siapa saja tanpa dibatas oleh ruang dan waktu
DAFTAR PUSTAKA
Buku “Landasan Pendidikan” oleh Daeng Ayub Natuna, Fakultas Keguruan dan Ilmu
PENGERTIAN_DAN_UNSUR_PENDIDIKAN.
MAKALAH_Pengertian_dan_Unsur-unsur_Pndidikan
/makalah-pengertian-dan-unsur-unsur.html
/makalah-unsur-unsur-pendidikan.html