Anda di halaman 1dari 4

Nama Mahasiswa : Muhammad Rizaldy Arib

NIM : 02011282025281
Kelas : IPU A Indralaya

Maria Farida Indrati S. [Februari] 2020 [Edisi Revisi 1]. Ilmu Perundang Undangan jenis,
fungsi, dan materi muatan. DI Yogyakarta. PT. KANISIUS Anggota IKAPI.

ISI BUKU :
BAB I PERISTILAHAN DAN RUANG LINGKUP BAHASAN
1.1 Latar Belakang Hal. 1 (D)
1.2 Ilmu Pengetahuan Perundang undangan Hal. 7 (D)
1.3 peristilahan Hal. 10 (D)
1.4 fungsi ilmu perundang undangan dalam pembentukan hukum nasional (C1)
1.5 Ruang lingkup bahasan Hal. 16 (D)

BAB II NORMA HUKUM


2.2 penegertian norma Hal. 19 (4)
2.3 berbaga norma dalam masyarakat Hal. 20 (B)
2.4 statika dan sistem norma yang dinamik Hal. 24 (4)
2.5 dinamika norma hukum vertical dan horizontal Hal. 24 (4)
2.6 perbedaan norma hukum dan lainnya Hal. 26 (4)
2.7 norma hukum umum dan norma hukum individual Hal. 27 (4)
2.8 norma hukum abstrak dan norma hukum konkret Hal. 28 (4)
2.9 norma hukum yang terus menerus dan norma hukum yang sesekali (4)
2.10 norma hukum tunggal dan norma hukum berpasangan Hal. 32 (4)
2.11 norma hukum dalam peraturan perundang undangan Hal. 36 (C1)
2.12 hubungan pertanggung jawaban perbuatan Hal. 39 (4)
2.13 daya laku dan daya guna Hal. 40 (4)

BAB III NORMA HUKUM DALAM NEGARA


3.1 Hierarki norma hukum Hal. 43 (C2)
3.2 struktur norma dan struktur lembaga Hal. 45 (1/4)
3.3 hierarki norma hukum negara Hal. 46 (C2)
3.4 norma fundamental negara Hal. 47 (D)
3.5 aturan dasar negara / aturan pokok negara Hal. 50 (D)
3.6 undang undang formal Hal. 53 (C2)
3.7 peraturan pelaksana dan peraturan otonom Hal. 57 (C2)
BAB IV SISTEM NORMA HUKUM DI REPUBLIK INDONESIA MENURUT
UNDANG UNDANG DASAR 1945
4.1 sistem norma hukum Indonesia menurut UUD 1945 Hal. 59 (C2)
4.2 hubungan antara pancasila dan UUD 1945 Hal. 60 (A)
4.3 hubungan UUD 1945 dengan Tap MPR Hal. 62 (C2)
4.4 hubungan pancasila, UUD 1945, dan Tap MPR Hal. 68 (C2)
4.5 hubungan norma hukum dasar dan norma perundang undangan (D)

BAB V HIERARKI PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN NEGARA


REPUBLIK INDONESIA
5.1 hierarki peraturan perundang undangan Hal. 73 (C2)
5.2 ----------------------------------------------------- berdasarkan UU No. 1 Th. 1950
Hal. 74 (C2)
5.3 ----------------------------------------------------- berdasarkan Tap MPRS NO III 1966
Hal. 75 (C2)
5.4 ----------------------------------------------------- tanggapan Tap MPRS NO III 1966
Hal. 78 (C2)
5.5 ----------------------------------------------------- berdasarkan Tap MPRS NO III 2000
Hal. 89 (C2)
5.6 ----------------------------------------------------- tanggapan Tap MPRS NO III 2000
Hal. 93 (C2)
5.7 ----------------------------------------------------- berdasarkan UU NO 10 Th. 2004
Hal. 102 (C2)
5.8 ----------------------------------------------------- tanggapan UU NO 10 Th. 2004
Hal. 104 (C2)
5.9 ----------------------------------------------------- berdasarkan UU NO 12 Th. 2011
Hal. 114 (C2)
5.10 --------------------------------------------------- tanggapan UU NO 12 TH. 2011
Hal. 118 (C2)
5.11 --------------------------------------------------- penutup Hal. 132 (C2)

BAB VI LEMBAGA NEGARA DAN PERUNDANG UNDANGAN


6.1 sistem pemerintahan nri berdasarkan UUD 1945 sebelum perubahan (C3)
6.2 presiden penyelenggara tertinggi pemerintahan negara Hal. 139 (C3)
6.3 presiden penyelenggara pemerintahan dan perundang undangan (C3)
6.4 presiden penegang kekuasaan pemerintahan negara Hal. 142 (C3)
6.5 DPR memberi persetujuan setiap rancangan UU Hal. 143 (C3)
6.6 hakikat UU menurut Rosseu Hal. 144 (D)
6.7 Cita negara dalam sistem pemerintahan Hal. 145 (D)
6.8 lembaga lembaga negara lainnya Hal. 147 (C3)
BAB VII LEMBAGA NEGARA DAN PERUNDANG UNDANGAN (SESUDAH
PERUBAHAN UUD 1945)
7.1 sistem perubahan negara RI Hal. 149 (D)
7.2 presiden penyelenggara pemerintahan negara Hal. 155 (C3)
7.3 presiden penyelenggara pemerintahan negara dan prundang undangan (C3)
7.4 DPR membentuk kekuasaan undang undang bersama presiden Hal. 158 (C3)
7.5 lembaga lembaga negara lainnya Hal. 160 (C3)

BAB VIII LEMBAGA PEMERINTAHAN DAN PERUNDANG UNDANGAN


(SEBELUM PRUBAHAN UUD 1945)
8.1 presiden Hal. 161 (C3)
8.2 menteri” negara Hal. 163 (C3)
8.3 kepala lembaga pemerintah non departemen Hal. 166 (C3)
8.4 direktorat jendral departemen Hal. 166 (C3)
8.5 badan negara Hal. 167 (C3)
8.6 pemerintah daerah Hal. 168 (C3)
8.7 kepala daerah Hal. 172 (C3)
BAB IX LEMBAGA PEMERINTAHAN DAN PERUNDANG UNDANGAN
(SESUSDAH PERUBAHAN UUD 1945)
9.1 presiden Hal. 173 (C3)
9.2 menteri” negara Hal. 180 (C3)
9.3 lembaga pemerintah non kementerian Hal. 192 (C3)
9.4 direktorat jendral kementerian Hal. 212 (C3)
9.5 badan negara Hal. 214 (C3)
9.6 pemerintah daerah Hal. 215 (C3)
9.7 kepala daerah Hal. 218 (C3)

BAB X JENIS PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN


10.1 perpu di tingkat pusat Hal. 222 (C2)
10.2 perpu di tingkat daerah Hal. 246 (C2)
10.3 perpu peninggalan zaman hindia belanda Hal. 249 (C2)
10.4 perpu peninggalan zaman orde lama Hal. 253 (C2)
10.5 perpu peninggalan zaman orde baru Hal. 258 (C2)

BAB XI FUNGSI DARI BERBAGAI JENIS PERATURAN PERUNDANG


UNDANGAN
11.1 fungsi UU dan peraturan pemerintah pengganti UU Hal. 263 (C1)
11.2 fungsu peraturan pemerintah Hal. 269 (C1)
11.3 fungsi perores Hal. 271 (C1)
11.4 fungsi permen Hal. 274 (C1)
11.5 fungsi fungsi peraturan kepala lembaga non kementerian Hal. 278 (C1)
11.6 fungsi peraturan dirjen (kementerian) Hal. 279 (C1)
11.7 fungsi peraturan badan negara Hal. 281 (C1)
11.8 fungsi peraturan daerah Hal. 282 (C1)
11.9 fungsi peraturan kepala daerah Hal. 282 (C1)

BAB XII MATERI MUATAN UNDANG UNDANG DAN PERATURAN


PERUNDANG UNDANGAN LAINNYA
12.1 materi muatan UU (sebelum perubahan UUD 1945) Hal. 283 (C2)
12.2 materi muatan PERPU (sebelum perubahan UUD 1945) Hal. 292 (C2)
12.3 materi muatan Per-UU-an sesudah perubahan UUD 1945 menurut UU NO 10
Th. 2004 Hal. 295 (C2)
12.4 materi muatan Per-UU-an sesudah perubahan UUD 1945 menurut UU NO 12
Th. 2011 Hal. 301 (C2)
12.5 tanggapan terhadap perkembangan teori tentang materi muatan peraturan
perundang undangan Hal. 303 (D)

BAB XIII ASAS PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN YANG


BAIK Hal. 307-327 (4)

Anda mungkin juga menyukai