Anda di halaman 1dari 11

am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
PUTUSAN
Nomor 541 K/TUN/2014

si
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

ne
ng
MAHKAMAH AGUNG
Memeriksa perkara tata usaha negara dalam tingkat kasasi telah memutuskan sebagai

do
berikut dalam perkara:
gu PERKUMPULAN SAHABAT MUSLIM INDONESIA diwakili
oleh MUHAMMAD HIDAYAT S., kewarganegaraan Indonesia,

In
A
tempat tinggal Jalan Dahlia Raya No. 195 Perumnas 1 Jaka Sampurna
Bekasi Barat Kota Bekasi, pekerjaan Ketua Perkumpulan Sahabat
ah

lik
Muslim Indonesia;
Pemohon Kasasi dahulu sebagai Pemohon Keberatan;
am

ub
melawan:
PEMERINTAH KOTA CIREBON, tempat kedudukan Jalan
ep
Siliwangi No. 84 Kota Cirebon;
k

Dalam hal ini diwakili oleh kuasanya: 1. Yuyun Sri Wahyuni P., S.H.,
ah

2. Agus Sukmanjaya S.Sos, 3. Fery Djunaedy, S.H., M.H., 4. Chandra


R

si
Bima Pramana, S.H., 5. Dodi Solihudin, S.T., M.T., 6. Yadi
Supriyadi, S.H., M.H., 7. Suripto Indra W., S.H., ketujuhnya

ne
ng

Kewarganegaraan Indonesia, pekerjaan Pegawai Negeri Sipil pada


Pemerintah Daerah Kota Cirebon, beralamat di Jalam Siliwangi

do
gu

Nomor 84 Kota Cirebon;


Termohon Kasasi dahulu sebagai Termohon Keberatan;
In
A

Mahkamah Agung tersebut;


Membaca surat-surat yang bersangkutan;
ah

lik

Menimbang, bahwa dari surat-surat yang bersangkutan ternyata bahwa sekarang


Pemohon Kasasi dahulu sebagai Pemohon Keberatan telah menggugat sekarang
Termohon Kasasi dahulu sebagai Termohon Keberatan di muka persidangan Pengadilan
m

ub

Tata Usaha Negara Bandung pada pokoknya atas dalil-dalil sebagai berikut:
ka

Bahwa, Putusan Komisi Informasi Kota Cirebon Nomor 001/V/KI-KC/PC-


ep

A /2014, tanggal 8 Mei 2014, yang menyatakan permohonan penyelesaian sengketa


informasi publik tidak dapat diterima dengan alasan Pemohon tidak memilki kedudukan
ah

hukum adalah putusan yang keliru dan tidak sesuai peraturan perundang-undangan yang
es

berlaku, karena kedudukan hukum (legal standing) Pemohon Informasi (sekarang


M

ng

on

Halaman 1 dari 11 halaman. Putusan Nomor 541/K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
Pemohon Keberatan) adalah sah sebagai badan hukum, sesuai aturan Staatsblad 1939

R
Nomor 570 mengenai Perkumpulan Indonesia ;

si
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut di atas, Penggugat mohon kepada

ne
ng
Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung agar memberikan putusan sebagai berikut:
1 Membatalkan Putusan Komisi Informasi Kota Cirebon Nomor 001/V/KI-KC/PC-

do
A/2014 tanggal 8 Mei 2014;
gu 2 Memerintahkan Termohon untuk memberikan dan menyerahkan seluruh
informasi publik (dalam format hard copy), yang diminta oleh Pemohon

In
A
Keberatan sesuai dengan surat permintaan, dengan cara mengirimkan informasi/
dokumen melalui pos ke alamat domisili Pemohon Keberatan ;
ah

lik
3 Memerintahkan Termohon Keberatan untuk membayar seluruh biaya perkara ;
Bahwa terhadap gugatan tersebut, Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung telah
am

ub
mengambil putusan, yaitu Putusan Nomor 53/G/2014/PTUN.BDG, tanggal 9 September
2014 yang amarnya sebagai berikut:
1 Menolak keberatan Pemohon yang diajukan oleh Perkumpulan Sahabat Muslim
ep
k

Indonesia, diwakili Muhammad Hidayat S.;


ah

2. Menguatkan Putusan Komisi Informasi Kota Cirebon Nomor : 001/V/KI- KC/PC-


R

si
A/2014, tanggal 8 Mei 2014 ;
3. Menghukum Pemohon keberatan untuk membayar biaya perkara yang

ne
ng

diperhitungkan sebesar Rp. 259.000,- (Dua ratus lima puluh sembilan ribu rupiah);
Menimbang, bahwa sesudah putusan terakhir ini diucapkan/diberitahukan

do
gu

kepada Pemohon Keberatan pada tanggal 09 September 2014, kemudian terhadapnya


oleh Pemohon Keberatan diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 24
In
September 2014, sebagaimana ternyata dari Akta Permohonan Kasasi Nomor 53/
A

G/2014/PTUN-BDG yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Tata Usaha Negara


Bandung. Permohonan tersebut diikuti dengan Memori Kasasi yang diterima di
ah

lik

Kepaniteraan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung tersebut pada tanggal 07 Oktober
2014;
m

ub

Bahwa, Termohon Kasasi yang pada tanggal 09 Oktober 2014 telah diberitahu
tentang Memori Kasasi dari Pemohon Kasasi, akan tetapi Termohon Kasasi tidak
ka

ep

mengajukan Jawaban (Kontra memori Kasasi);


Menimbang, bahwa permohonan kasasi a quo beserta alasan- alasannya telah
ah

diberitahukan kepada pihak lawan dengan saksama, diajukan dalam tenggang waktu dan
R

es

dengan cara yang ditentukan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
M

Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun


ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, maka secara

R
formal dapat diterima;

si
alasan kasasi

ne
ng
Menimbang, bahwa alasan-alasan yang diajukan oleh Pemohon Kasasi dalam
Memori Kasasi pada pokoknya sebagai berikut:

do
gu 1 Bahwa pokok keberatan atau Permohonan Kasasi yang kami ajukan atas perkara
nomor 53/G/2014/PTUN-BDG, adalah terkait mengenai kedudukan hukum atau legal
standing dari Pemohon Kasasi (Perkumpulan Sahabat Muslim Indonesia), apakah sah

In
A
atau tidak sebagai Pemohon Informasi Publik, sesuai peraturan perundang-undangan
yang berlaku;
ah

lik
2 Bahwa Putusan PTUN Bandung nomor 53/G/2014/PTUN-BDG sebagai Putusan
Banding yang menguatkan Putusan Komisi Informasi Kota Cirebon nomor 001/V/KI-
am

ub
KC/PS-A/2014. dalam sengketa informasi publik antara Perkumpulan Sahabat Muslim
Indonesia melawan Pemerintah Kota Cirebon. menurut Pemohon Kasasi adalah tidak
ep
tepat dan keliru dalam penerapan hukumnya;
k

3 Bahwa pertimbangan hukum Majelis Hakim PTUN Bandung yang memeriksa


ah

dan memutus perkara a quo. yang semata merujuk kepada pasal 12 Undang-Undang
R

si
nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan, dan pasal 11 Peraturan
Komisi Informasi 1 tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi

ne
ng

Publik, serta keterangan saksi atas nama Agus Wijayanto Nugroho, sebagai dasar
pertimbangan hukum untuk menyimpulkan bahwa Perkumpulan Sahabat Muslim

do
gu

Indonesia tidak memiliki legal standing sebagai Pemohon Informasi Publik, menurut
Pemohon Kasasi adalah tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
In
A

bedaku, dan melanggar asas keadilan;


4 Bahwa Ketentuan pasal 12 ayat (2) Undang-Undang Rl nomor 17 tahun 2013
ah

lik

tentang Organisasi Kemasyarakatan, yang menyebutkan pengesahan organisasi


kemasyarakatan berbentuk Perkumpulan dilakukan oleh Menteri yang
m

menyelenggarakan urusan dl bidang Hukum dan Hak Asasi Manusia, menurut Pemohon
ub

Kasasi belum dapat diterapkan pelaksanaannya. Karena pelaksanaan ketentuan tersebut


ka

harus dilakukan berdasarkan Undang-Undang. Sebagaimana ditentukan oleh pasal 12


ep

ayat (3) Undang-Undang Rl nomor 17 tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan.


ah

Sedangkan RUU Perkumpulan, sampai saat ini masih berproses di OPR dan belum
R

disahkan menjadi undang-undang;


es
M

ng

on

Halaman 3 dari 11 halaman. Putusan Nomor 541/K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
5 Bahwa ketentuan pasal 11 ayat (1) huruf a angka 2 Peraturan Komisi informasi 1

si
tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik, yang
menyebutkan Identitas Pemohon yang sah yaitu Anggaran Dasar yang telah disahkan

ne
ng
oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dan telah tercatat di Berita Negara
Republik Indonesia dalam hal Pemohon adalah Badan Hukum, sesungguhnya dapat

do
gu langsung diterapkan pelaksanaannya terhadap badan hukum yang tidak berbentuk
Perkumpulan. Sedangkan terhadap badan hukum berbentuk Perkumpulan, penentuan
keabsahan badan hukumnya adalah mengacu kepada aturan Staatsblad 1939 nomor 570

In
A
mengenai Perkumpulan Indonesia. Yaitu, pengesahan badan hukum Perkumpulan
dilakukan melalui pendaftaran kepada dan diberikan nomor registrasi oleh Pengadilan
ah

lik
Negeri setempat. Mengingat, aturan mengenai badan hukum Perkumpulan masih
menggunakan aturan Staatsblad 1939 nomor 570, sebagai aturan yang sah yang masih
am

ub
berlaku di Indonesia, dan belum dinyatakan dicabut;
6 Bahwa saksi atas nama Agus Wijayanto Nugroho yang memberikan keterangan
ep
pada persidangan di PTUN Bandung, menurut Pemohon Kasasi adalah saksi yang tidak
k

sah. Karena yang bersangkutan tidak pemah diajukan, baik oleh Pemohon Kasasi
ah

maupun Termohon Kasasi, untuk menjadi saksi atau ahli yang didengar keterangannya
R

si
di muka persidangan;
7 Bahwa maksud Pemohon Kasasi (semula Pemohon Keberatan) mengajukan

ne
ng

permohonan kepada Majelis Hakim PTUN Bandung dalam perkara nomor 53/G/2014/
PTUN-BDG untuk dapat menghadirkan saksi atau ahli atas nama Abdul Hamid

do
gu

Dipopramono (dalam jabatannnya sebagai Ketua Komisi Informasi Pusat) dan saksi atau
ahli atas nama Bambang Hardi Winata (dalam jabatannya selaku Panitera/Sekretaris
In
A

yang merangkap sebagai Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Komisi


Informasi Pusat), adalah untuk menguatkan dalil hukum dan bukti-bukti yang telah
ah

lik

disampaikan Pemohon Kasasi kepada Majelis Hakim PTUN Bandung perkara nomor
53/G/2014/PTUN-BDG. Dalam hal ini, Pemohon Kasasi berharap agar saksi atas nama
Abdul Hamid Dipopramono dan saksi atas nama Bambang Hardi Winata, dapat
m

ub

memberikan kesaksian di muka persidangan mengenai keabsahan legal standing


ka

Pemohon Informasi (Perkumpulan Sahabat Muslim Indonesia) sebagai Pemohon Badan


ep

Hukum. Karena Pemohon Kasasi mengetahui kalau Komisi Informasi Pusal telah
ah

menerapkan aturan mengenai syarat sah legal standing Pemohon Informasi yang
R

berbentuk Perkumpulan dan LSM adalah didasarkan kepada aturan Staatsblad 1939
es

nomor 570. Dimana bukti identitas Pemohon Perkumpulan/LSM yang dianggap sah
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
adalah berupa Akta Pendirian/Anggaran Dasar Perkumpulan/LSM yang telah

R
didaftarkan dan telah memperoleh nomor registrasi khusus dari Pengadilan Negeri

si
setempat. Pemohon Kasasi juga mengharapkan agar saksi-saksi yang diajukannya dapat

ne
ng
memberikan kesaksian dan/atau menerangkan bahwa ada beberapa Yurisprudensi
Putusan Komisi Informasi Pusat maupun Putusan Komisi Informasi Provinsi/Kabupaten/

do
Kota seluruh Indonesia, yang putusannya menyatakan legal standing Pemohon
gu Perkumpulan dan LSM adalah sah dengan bukti identitas Akta Pendihan yang telah
didaftarkan dan drberi nomor registrasi oleh Pengadilan Negeri setempat;

In
A
8 Bahwa menurut Pemohon Kasasi, Majelis Hakim perkara nomor 53/G/2014/
PTUN-BDG telah melakukan penyimpangan prosedur beracara di Pengadilan Tata
ah

lik
Usaha Negara dan juga bertindak tidak adil. Yaitu. melakukan tindakan menghadirkan
dan meminta keterangan dari saksi yang tidak sah. Dalam hal Ini saksi atas nama Agus
am

ub
Wijayanto Nugroho adalah bukan saksi yang diajukan oleh pihak Pemohon Kasasi
ataupun Termohon Kasasi untuk didengar keterangannya di muka persidangan.
Sehingga, keterangan saksi yang didengar keterangannya melalui prosedur yang tidak
ep
k

sah, tidak dapat dijadikan pertimbangan hukum untuk memutus perkara. Namun,
ah

Majelis Hakim perkara nomor 53/G/2014/PTUN-BDG justru menjadikan keterangan


R

si
saksi atas nama Agus Wijayanto Nugroho sebagai salah satu pertimbangan hukum yang
menentukan untuk memutus perkara. Padahal, diketahui kalau yang dimohon oleh

ne
ng

Pemohon Kasasi (semula Pemohon Keberatan) untuk didengar keterangannya di muka


persidangan PTUN Bandung adalah saksi atau ahli atas nama Abdul Hamid

do
gu

Dipopramono dan/atau atas nama Bambang Hardi Winata, bukan atas nama Agus
Wijayanto Nugroho;
In
A

9 Majelis Hakim perkara nomor 53/G/2014/PTUN-BDG juga telah bertindak tidak


adil dan merugikan Pemohon Kasasi (semula Pemohon Keberatan). Dalam hal ini,
ah

Majelis Hakim perkara nomor 53/G/2014/PTUN-BDG dengan begitu saja mengabaikan


lik

dan sama sekali tidak mempertimbangkan seluruh bukti-bukti yang disampaikan oleh
pihak Pemohon Kasasi. Padahal, diantara sekian bukti yang disampaikan oleh pihak
m

ub

Pemohon Kasasi. terdapat bukti adanya Putusan dan Penetapan PTUN Bandung,
ka

Putusan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat, serta Putusan Komisi Informasi Kota
ep

Cirebon, yang menunjukkan Perkumpulan Sahabat Muslim Indonesia ditempatkan


ah

sebagai pihak yang memenuhi syarat kedudukan hukum, dan sah secara hukum menjadi
R

Pihak dalam kasus sengketa keterbukaan informasi publik. Termasuk bukti Putusan
es

Kasasi Mahkamah Agung Rl yang telah berkekuatan hukum telap (inkracht), yang juga
M

ng

on

Halaman 5 dari 11 halaman. Putusan Nomor 541/K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
menunjukkan kalau Perkumpulan Sahabat Muslim Indonesia adalah diakui sebagai

R
pihak yang sah dan memiliki kedudukan hukum (Legal Standing) dalam perkara

si
dimaksud;

ne
ng
10 Bahwa putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung, Penetapan Eksekusi
Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung, Putusan Kasasi Mahkamah Agung Rl,

do
gu Putusan Komisi Informasi Provinsi Jawa Barat, dan Putusan Komisi Informasi Kota
Cirebon yang dijadikan bukti surat dan telah disampaikan oleh Pemohon Kasasi kepada
Majelis Hakim perkara nomor 53/G/2014/PTUN-BDG, adalah Putusan dan Penetapan

In
A
yang telah menjadi Yurisprudensi dalam kasus sengketa informasi publik. Dengan
demikian, Majelis Hakim perkara nomor 53/G/2014/PTUN-BDG seharusnya dapat
ah

lik
mempertimbangkan adanya Yurisprudensi tersebut, dan dapat menjadikannya sebagai
rujukan dan/atau dasar untuk membuat kesimpulan serta menjatuhkan putusan. Namun,
am

ub
Majelis Hakim perkara nomor 53/G/2014/PTUN-8DG sama sekali tidak
mempertimbangkan dan mengabaikan begitu saja bukti-bukti Pemohon Kasasi yang
menjelaskan adanya Yurisprudensi tersebut, yang sesungguhnya membuktikan
ep
k

keabsahan legal standing Pemohon Kasasi;


ah

11 Bahwa Pemohon Kasasi sangat kuatir kalau Majelis Hakim PTUN Bandung
R

si
yang menangani perkara nomor 53/G/2014/PTUN-BDG, sesungguhnya tidak
memahami dengan benar substansi keterbukaan informasi publik sebagaimana

ne
ng

diamanatkan oleh Undang-Undang nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi


Publik, yang menyebutkan bahwa hak mendapatkan informasi publik adalah hak

do
gu

konstitusional setiap warga negara, dan merupakan hak asasi manusia yang dijamin dan
dilindungi;
In
A

12 Bahwa negara menjamin dan melindungi hak konstitusional warga negara atas
akses informasi publik sebagai hak asasi manusia, juga melalui penerapan ancaman
ah

sanksi pidana kepada badan publik yang bertindak secara sengaja menghambat hak
lik

warga negara atas akses informasi publik. Yang diatur dalam pasal 52 Undang-Undang
nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Infonnasi Publik. Konteks perlindungan
m

ub

hukum ini seharusnya dipahami oleh Majelis Hakim perkara nomor 53/G/2014/PTUN-
ka

BDG sebagai suatu keadaan yang menghendaki agar pihak yang berwenang
ep

menyelesalkan kasus sengketa informasi publik, yaitu Komisi Informasi/Pengadilan/


Mahkamah Agung, dapat melihat sengketa informasi publik dalam perspektif
ah

pemenuhan hak warga negara itu sebagai sesuatu yang harus didahulukan. Dan
es

pertimbangan hukum yang sepatutnya digunakan untuk memutuskan apakah warga


M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
negara dapat atau tidak dapat mengakses satu informasi yang dipersengketakan. adalah

R
pertimbangan hukum dalam perspektif untuk melindungi hak warga negara atas akses

si
informasi publik. yang merupakan tujuan akhir dari proses penyelesaian sengketa

ne
ng
informasi publik itu sendiri;
13 Bahwa legal standing yang dimaksud dalam kedudukan warga negara selaku

do
gu pihak yang mengakses informasi public, bukanlah legal standing layaknya seorang
penggugat di Pengadilan, yang diharuskan memiliki kepentingan langsung atas obyek
hukum yang digugatnya. Dalam hal ini, legal standing warga negara sebagai pengakses

In
A
informasi publik adalah cukup dibuktikan dengan identitas kewarganegaraan. Untuk
warga negara perseorangan, identitasnya dapat berupa KTP, Kartu Keluarga, Akta
ah

lik
Kelahiran, Akta Nikah. Paspor dan/atau identitas lainnya yang sah. Yang menunjukkan
kalau dirinya adalah Warga Negara Indonesia. Untuk Pengakses informasi publik yang
am

ub
berkedudukan tidak sebagai perseorangan, melainkan bertindak untuk dan atas nama
Kelompok Orang, maka identitasnya sebagai Pengakses informasi publik dibuktikan
dengan bukti surat yang menunjukkan kalau yang bersangkutan bertindak mewakili atau
ep
k

bertindak untuk dan atas nama Kelompok Orang. Yaitu, berupa Surat Kuasa dan anggota
ah

Kelompok disertai bukti identitas perseorangan (KTP) dari masing-masing anggota


R

si
kelompok. Sedangkan bagi Pengakses informasi publik yang bertindak untuk dan atas
nama badan hukum atau badan publik lainnya, maka bukti identitasnya yang sah adalah

ne
ng

berupa bukti surat yang menunjukkan kalau yang bersangkutan adalah sah bedindak
untuk dan atas nama badan hukum atau badan publik lainnya. Dalam hal ini, dapat

do
gu

berupa Akta Pendirian/Anggaran Dasar dan Badan Hukum/Badan Publik lainnya, yang
pada Akta dimaksud terdapat nama dan Pengakses informasi publik tersebut yang
In
dinyatakan didalam Akta sebagai memiliki hak dan kewenangan untuk bertindak
A

mewakili dan/atau bertindak untuk dan atas nama badan hukum/badan publik lainnya;
14
ah

Bahwa pengaturan mengenai tata cara pendirian dan pengesahan badan hukum
lik

Indonesia, baik badan hukum pnvat maupun badan hukum publik, saat ini diatur oleh

undang-undang yang berbeda satu dengan lainnya. Untuk Yayasan, pengaturannya oleh
m

ub

Undang-Undang Yayasan nomor 16 tahun 2001. untuk badan hukum PT (Perseroan


ka

Terbatas) oleh Undang-Undang nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, dan
ep

untuk badan hukum Koperasi oleh Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 tentang
ah

Perkoperasian. Sedangkan untuk badan hukum Perkumpulan. dan juga badan hukum
R

Persekutuan Komandlter atau CV (Commanditaire Vennootschap), belum ada undang-


es

undang yang secara khusus mengatur tentang tata cara pendirian dan pengesahan badan
M

ng

on

Halaman 7 dari 11 halaman. Putusan Nomor 541/K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
hukumnya. Sehingga, aturan yang digunakan saat ini adalah aturan Staatsblad 1939

R
nomor 570. Yang menentukan bahwa pengesahan badan hukum Perkumpulan adalah

si
melalui pendaftaran dan pemberian nomor registrasi oleh Pengadilan Negeri;

ne
ng
15 Bahwa Pengadilan Negeri di seluruh Indonesia sampai saat ini masih
memberlakukan prosedur pengesahan badan hukum Perkumpulan dan badan hukum

do
gu Persekutuan Komanditer (CV) melalui prosedur pendaftaran dan pemberian nomor
registrasi khusus;
16 Bahwa badan hukum Perkumpulan ataupun badan hukum Persekutuan

In
A
Komanditer (CV) yang telah didaftarkan dan diberikan nomor registrasi khusus oleh
Pengadilan Negeri, pada kenyataannya dapat beraktivitas secara sah dalam berbagai
ah

lik
kegiatan di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Termasuk berkegiatan
dan berhubungan kedinasan dengan berbagai lembaga negara/instansi pemerintahan.
am

ub
Dalam hal ini. Persekutuan Komanditer (CV) dapat menjadi peserta pengadaan barang/
jasa di instansi pemerintah. Begitupun, tidak sedikit badan hukum Perkumpulan di
ep
Indonesia yang legalitasnya didasarkan kepada Akta Pendlrian yang telah didaftarkan
k

dan mendapat nomor registrasi dari Pengadilan Negeri, tanpa harus dilengkapi dengan
ah

bukti pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM Rl. dapat memperoleh dana hibah
R

si
dan/atau bantuan sosial dari instansi pemerintah pusat/daerah. serta dapat memperoleh
bantuan luar negeri;

ne
ng

17 Bahwa berlandaskan kepada prinsip penegakan hukum yang adalah bertujuan


untuk menegakkan keadilan, untuk melindungi kepentlngan umum (hajat hidup orang

do
gu

banyak), untuk melindungi hak konstitusional warga negara, untuk melindungi hak asasi
manusia, dan terutama untuk memberikan kemanfaatan nyata kepada pencari keadilan
In
A

yang menggunakan proses penegakan hukum sebagai instrumen legal untuk


memperjuangkan pemenuhan haknya. maka Pemohon Kasasi berpendapat dan
ah

lik

berkesimpulan kalau tindakan Termohon Kasasi (badan publik Pemerintah Kota


Cirebon) yang dengan secara sengaja tidak memenuhi kewajiban hukumnya yang
ditentukan oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku, yakni tidak membuka
m

ub

informasi kepada publik agar dapat diakses oleh setiap orang, dan tindakan Majelis
ka

Komisioner Komisi Informasi Kota Cirebon sengketa nomor 001A//KI-KC/PS-A/2014


ep

yang justru membenarkan tindakan Termohon Kasasi menutup akses informasi dari
ah

pengetahuan publik. serta tindakan Majelis Hakim PTUN Bandung perkara nomor 53/
R

G/2014/PTUN-BDG yang turut menyetujui dan mendukung tindakan Termohon Kasasi


es

yang menghambat dan menghalang-halangi hak warga negara atas akses informasi
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
public, adalah TINDAKAN YANG TIDAK BENAR dan seharusnya DAPAT

R
DIKOREKSI secara hukum. demi dan untuk kehormatan hukum itu sendiri;

si
18 Bahwa adalah tidak adil kalau Pemohon Kasasi (Perkumpulan Sahabat Muslim

ne
ng
Indonesia) yang sudah berulang kali menggunakan haknya untuk mengakses informasi
publik dengan legal standing berupa Akta Pendirian/Anggaran Dasar yang telah

do
diregistrasi oleh Pengadilan Negeri Bekasi, dan oleh berbagai badan publik maupun
gu Komisi Informasi di pusat dan di daerah dinyatakan sah dan diakui, tiba-tiba oleh
Komisi Informasi Kota Cirebon dan PTUN Bandung justru dinyatakan tidak sah dan

In
A
dianggap tidak memenuhi syarat kedudukan hukum. Padahal. Komisi Informasi Kota
Cirebon sendiri dan juga PTUN Bandung pernah juga menangani sengketa informasi
ah

lik
publik yang mendudukkan Perkumpulan Sahabat Muslim Indonesia sebagai pihak yang
legal standingnya dinyatakan sah. Begitupun, ada ratusan sengketa informasi publik
am

ub
lainnya di seluruh Indonesia, dengan pihak warga negara yang menggunakan identitas
Perkumpulan/LSM berupa Akta Notaris. yang dinyatakan memenuhi syarat kedudukan
hukum.
ep
k

PERTIMBANGAN HUKUM
ah

Menimbang, bahwa terhadap alasan-alasan tersebut Mahkamah Agung


R

si
berpendapat:
Bahwa alasan tersebut tidak dapat dibenarkan, oleh karena Putusan Judex Facti

ne
ng

sudah benar dan tidak salah menerapkan hukum dengan pertimbangan sebagai berikut:
Bahwa Perkumpulan Sahabat Muslim Indonesia (Pemohon Kasasi) tidak

do
gu

memenuhi persyaratan sebagai badan hukum (Ex Pasal 12 Undang-Undang Nomor 17


Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan Junto Pasal 11 Peraturan Komisi
In
Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Keterbukaan
A

Informasi Publik). Lagi pula alasan-alasan kasasi tidak dapat dibenarkan, karena
alasan-alasan tersebut pada hakekatnya mengenai penilaian hasil pembuktian yang
ah

lik

bersifat penghargaan tentang suatu kenyataan, hal mana tidak dapat dipertimbangkan
dalam pemeriksaan pada tingkat kasasi, karena pemeriksaan pada tingkat kasasi hanya
m

ub

berkenaan dengan tidak dilaksanakan atau ada kesalahan dalam pelaksanaan hukum
sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 30 Undang-Undang No. 14 Tahun 1985
ka

ep

sebagaimana yang telah diubah dengan Undang-Undang No.5 Tahun 2004;


Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, ternyata putusan
ah

Judex Facti dalam perkara ini tidak bertentangan dengan hukum dan/atau undang-
R

es
M

ng

on

Halaman 9 dari 11 halaman. Putusan Nomor 541/K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
undang, maka permohonan kasasi yang diajukan Pemohon Kasasi: PERKUMPULAN

si
SAHABAT MUSLIM INDONESIA, tersebut harus ditolak;
Menimbang, bahwa dengan ditolaknya permohonan kasasi, maka Pemohon

ne
ng
Kasasi dinyatakan sebagai pihak yang kalah, dan karenanya dihukum untuk membayar
biaya perkara dalam tingkat kasasi ini;

do
gu Memperhatikan pasal-pasal dari Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009
tentang Kekuasaan Kehakiman, Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang
Mahkamah Agung sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun

In
A
2004 dan perubahan kedua dengan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009, Undang-
Undang Nomor 5 Tahun 1986 tentang Peradilan Tata Usaha Negara sebagaimana telah
ah

lik
diubah dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2004 dan perubahan kedua dengan
Undang-Undang Nomor 51 Tahun 2009, serta peraturan perundang-undangan lain
am

ub
yang terkait;
MENGADILI,
ep
Menolak permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi: PERKUMPULAN
k

SAHABAT MUSLIM INDONESIA, tersebut;


ah

Menghukum Pemohon Kasasi untuk membayar biaya perkara dalam tingkat


R

si
kasasi sebesar Rp500.000,00 (lima ratus ribu Rupiah);

ne
ng

Demikianlah diputuskan dalam rapat permusyawaratan Mahkamah Agung pada


hari Kamis, tanggal 29 Januari 2015, oleh Dr. H. Supandi, S.H., M.Hum, Hakim Agung
yang ditetapkan oleh Ketua Mahkamah Agung sebagai Ketua Majelis, Dr. Irfan

do
gu

Fachruddin, S.H., C.N. dan Dr. H. M. Hary Djatmiko, S.H., M.S. Hakim-Hakim Agung
sebagai Anggota Majelis, dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari
In
A

itu juga oleh Ketua Majelis beserta Hakim-Hakim Anggota Majelis tersebut dan dibantu
oleh Kusman, S.IP.S.H.,M.Hum, Panitera Pengganti dengan tidak dihadiri oleh para
ah

lik

pihak;
m

ub

Anggota Majelis: Ketua Majelis,


ka

ttd/ Dr. Irfan Fachruddin, S.H., C.N. ttd/ Dr. H. Supandi.,S.H.,M.Hum


ep

ttd/ Dr. H.M. Hary Djatmiko,S.H.,M.S


ah

es

Panitera Pengganti,
M

ng

on
gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10
am

u b
Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia

ep
putusan.mahkamahagung.go.id
hk

a
ttd/ Kusman, S.IP.,S.H.,M.Hum

si
ne
ng
Biaya-biaya

1. Meterai ……..……Rp 6.000,00


2. Redaksi ……….… Rp 5.000,00

do
gu 3. Administrasi …...
Jumlah ……………….
Rp489.000,00
Rp500.000,00

In
A
Untuk Salinan
MAHKAMAH AGUNG – RI
ah

lik
a.n. Panitera
Panitera Muda Tata Usaha Negara,
am

H. ASHADI, SH

ub
ep
k

NIP : 220 000 754


ah

si
ne
ng

do
gu

In
A
ah

lik
m

ub
ka

ep
ah

es
M

ng

on

Halaman 11 dari 11 halaman. Putusan Nomor 541/K/TUN/2014


gu

d
In
A

Disclaimer
Kepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas
h

pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.
ik

Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :
Email : kepaniteraan@mahkamahagung.go.id Telp : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Anda mungkin juga menyukai