Anda di halaman 1dari 4

GUNUNG TIDAR

Gunung Tidar adalah gunung yang berada di tengah-tengah Kota Magelang, Jawa
Tengah, dijuluki sebagai pakunya Tanah Jawa. yang terletak diketiggian 503 mdpl,
Gunung Tidar memiliki sejarah dalam perjuangan bangsa. Gunung ini tidak dapat
dipisahkan dengan pendidikan militer karena banyaknya kegiatan Akademi Militer
(Akmil) yang dilakukan di situ.

Nama Gunung Tidar berasal dari dua kata Bahasa Jawa, ‘Mati lan Modar’ (kalau tidak
mati, ya mampus). Konon saat itu Gunung Tidar menjadi pusat kerajaan gaib di pulau
Jawa karena dihuni oleh serangkaian bangsa jin sehingga siapapun yang masuk ke area
Gunung Tidar dipastikan akan tewas. sebelum ada manusia ditanah jawa bumi masih
gonjang-ganjing, yang menghuni cuma jin, roh halus dan jin-jin jahat.

Keberadaan Gunung Tidar tak bisa lepas dari mitos yang beredar di masyarakat secara
turun temurun. Konon, Pulau Jawa akan terbawa arus laut apabila tidak ditancapkan
paku di tengahnya. Kemudian ada utusan dewa yang bertugas menancapkan paku di
tengah-tengah Pulau Jawa, yang akhirnya dikenal sebagai Gunung Tidar. Terlepas dari
mitos tersebut, secara geografis letak Gunung Tidar memang berada di tengah-tengah
Pulau Jawa.

Gunung Tidar terkenal oleh masyarakat sekitar dengan wisata spiritualnya. Dikarenakan
di kawasan Gunung Tidar terdapat beberapa makam dan petilasan, di antaranya makam
Syekh Subakir, makam Kiai Sepanjang, makam Kiai Semar, dan petilasan Pangeran
Purbaya dalam bentuk pohon beringin besar.

butuh waktu kurang dari 30 menit untuk sampai di puncak Tidar. Secara umum, Gunung
Tidar memang masih cukup alami. Banyak tanaman pinus dan tanaman buah-buahan
tahunan seperti salak hasil penghijauan era tahun 1960an menjadikan Gunung Tidar
sangat rimbun.

Beberapa saat menapaki jalanan setapak pendakian kita akan bertemu dengan Makam
Syaikh Subakir. Konon Syaikh Subakir adalah penakluk Gunung Tidar, syekh Subakir
membawa batu hitam yang sudah di rajah konon rajah itu ditancapkan dipuncak tidar
dan dikenal sebagai pakunya tanah jawa setelah di tancapkan syekh Subakir merasa
aman, kemudian kembali ke turki menyampaikan bahwa pulau jawa sudah aman
akhirnya syekh Subakir membawa 20.000 manusia dari negara keling india untuk
menempati pulau jawa.

Syekh Subakir juga dikenal sebagai wali generasi pertama sebelum wali sembilan, dia
diutus dari sultan Muhammad I. dengan mengalahkan para jin penunggu Gunung Tidar
tersebut. Menurut legenda (hikayat) Gunung Tidar, Syaikh Subakir berasal dari negeri
Turki yang datang ke Gunung Tidar bersama kawannya untuk berdakwah di pulau Jawa
pada tahun 1404, mereka diantaranya:

1.Maulana Malik Ibrahim, berasal dari Turki, ahli mengatur negara.

2.Maulana Ishaq, berasal dari Samarkand, Rusia Selatan, ahli pengobatan.

3.Maulana Ahmad Jumadil Kubro, dari Mesir.

3222
4.Maulana Muhammad Al Maghrobi, berasal dari Maroko.

5.Maulana Malik Isro’il, dari Turki, ahli mengatur negara.

6.Maulana Muhammad Ali Akbar, dari Persia (Iran), ahli pengobatan.

7.Maulana Hasanudin, dari Palestina.

8.Maulana Aliyudin, dari Palestina.

9.Syekh Subakir, dari Iran, Ahli menumbali daerah yang angker yang dihuni jin jahat.

dengan maksud atau bertujuan untuk pertama, menyebarkan agama islam di indonesia.
kedua, ingin menumbali (menjadi tumbal untuk tolak balak) pulau jawa. ketiga, ingin
supaya pulau jawa terhuni oleh manusia.

Tidak jauh dari Makam Syaikh Subakir, kita akan berjumpa dengan sebuah makam yang
panjangnya mencapai 7 meter. Itulah Makam Kyai Sepanjang. Kyai Sepanjang bukanlah
sesosok alim ulama, tetapi adalah nama tombak yang dibawa dan dipergunakan oleh
Syaikh Subakir mengalahkan jin penunggu Gunung Tidar kala itu.

Situs makam terakhir yang kita jumpai sewaktu mendaki Gunung Tidar adalah Makam
Kyai Semar. Namun menurut beberapa versi ini bukanlah makam kyai Semar yang ada
dalam pewayangan. Tetapi Kyai Semar, jin penunggu Gunung Tidar waktu itu. Meski
demikian banyak yang percaya ini memang makam Kyai Semar yang ada dalam
pewayangan itu. Dan mana yang benar, adalah tinggal kita mau mempercayai yang
mana.

Di puncak Gunung Tidar terdapat lapangan lapangan yang cukup luas. Di tengah
lapangan itu terdapat tugu dengan simbol huruf Sa (dibaca seperti pada kata Solok)
dalam tulisan Jawa pada tiga sisinya. Simbol huruf Sa bermakna Sapa Salah Seleh (siapa
salah ketahuan salahnya). Tugu itulah yang dipercaya sebagian orang sebagai Pakunya
Tanah Jawa, yang membuat tanah Jawa tetap tenang dan aman.

Selain itu, juga ada legenda yang mengisahkan heroisme Syekh Subakir dalam
menaklukkan Kiai Semar, jin sakti penguasa Gunung Tidar, yang kala itu masih berupa
hutan lebat sebagai istana lelembut. Nama Kiai Semar berbeda dengan tokoh yang kita
kenal di pewayangan. Sedang Syekh Subakir berasal dari Turki, yang datang ke Pulau
Jawa untuk menyebarkan ajaran Islam. Sebelum lari, Kiai Semar dan pengikutnya
bersumpah suatu saat akan kembali ke Gunung Tidar, kecuali rakyat di daerah itu rela
menjadi pengikut Syekh Subakir.

Hingga saat ini, sebagian masyarakat masih ada yang meyakini dengan petilasan Syekh
Subakir, Kiai Semar dan Kyai Sepanjang (senjata Syeh Subakir) yang terdapat di kawasan
Gunung Tidar. Petilasan-petilasan tersebut, hingga saat ini masih terus dikunjungi oleh
orang-orang dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka datang secara mandiri dengan
kendaraan pribadi maupun rombongan dengan menyewa bus atau transportasi umum
lainnya.

Dengan fasilitasi yang cukup memadai, seperti tempat parkir dan jalan permanen
menuju puncak semakin memudahkan orang yang ingin berwisata ziarah ke Gunung
Tidar. Kini, Gunung Tidar menjadi salah satu tujuan wisata religius di Indonesia

3223
Gunung tidar sebelum dijadikan tempat wisata, gunung tidar tersebut dikelola oleh
warga untuk kas RW tetapi sekarang dikelola oleh pemerintah, dan dijadikan tempat
wisata pada tahun 2015 an..

Penetapan status Gunung Tidar sebagai Kebun Raya tak lepas dari rekomendasi dari
Lembaga Ilmu Pengetahun Indonesia (LIPI) yang sudah melakukan kajian terkait potensi
sumber daya alam yang dimiliki. Juga rekomendasi dari tim hukum Universitas
Diponegoro Semarang yang diminta mengkaji dari sisi hukum. Kemudian, pada 3 Mei
2019. dilakukan memorandum of understanding (MoU) antara Pemkot Magelang
dengan LIPI untuk penyusunan master plan Kebun Raya Gunung Tidar.

Salah satu alasan, Pemkot Magelang menjadikan Gunung Tidar sebagai Kebun Raya
adalah untuk menghindari peralihan pengelolaan dari pemerintah setempat kepada
pemerintah pusat. Sesuai Undang-Undang No.23/2013 tentang Pemerintah Daerah
bahwa hutan menjadi kewenangan pemerintah pusat. Beberapa syarat berkaitan
kriteria Kebun Raya, antara lain, zona penerima (parkir dam tempat duduk/santai
pengunjung), zona pengelola (kantor) dan zona koleksi (fungsi konservasi) sudah
tersedia diGunung Tidar.

3224
NAMA : ASA SABILA IKA ARDIYANTI

KLS/NO ABS : XII IPS 9/ 06

3225

Anda mungkin juga menyukai