Anda di halaman 1dari 5

Nama : Putri Nareswari

Kelas : Beta 2018


NIM : 04011281823191

PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Hasil Nilai Normal Interpretasi


Kesadaran GCS 15 Compos mentis: 15 Compos
mentis
Tekanan TD berbaring: AHA 2017, Usia tua →
Darah 130/80 mmHg ≤120/80 = Normal Normal
120-129/≤80 = Meningkat
130-139/80-89 = Hipertensi
stage I
Nadi 82x/menit 60-100x/menit Normal
RR 20x/menit 16-20x/menit Normal
Temperatur 37,2℃ 35,5-37,2℃ Normal
Kepala Konjungtiva tidak Konjungtiva tidak anemis, s Normal
anemis, sklera tidak klera tidak ikterik
ikterik
Leher Tidak ada Tidak ada pembesaran KGB Normal
pembesaran KGB
Thoraks Simetris, retraksi Simetris, retraksi tidak ada Normal
tidak ada
Jantung Batas jantung Batas jantung normal, iktus Normal
normal, iktus kordis kordis tidak tampak, bunyi ja
tidak tampak, bunyi ntung normal, bising jantung
jantung normal, tidak ada
bising jantung tidak
ada
Paru Stem fremitus Stem fremitus normal, suara Normal
normal, suara nafas nafas vesikular normal
vesikular normal
Abdomen Datar, lemas, nyeri Datar, lemas, nyeri tekan (-), Normal
tekan (-), dan dan defans muscular (-), bisi
defans muscular (-), ng usus normal
bising usus normal
Ekstremitas Edema (-) Edema (-) Normal

Bertambahnya umur mengakibatkan tekanan darah meningkat, karena dinding arteri


pada usia lanjut (lansia) akan mengalami penebalan yang mengakibatkan
penumpukan zat kolagen pada lapisan otot, sehingga pembuluh darah akan berangsur-
angsur menyempit dan menjadi kaku (Anggraini dkk, 2009).
ANALISIS MASALAH
1. Bagaimana hubungan usia, jenis kelamin, dan pekerjaan terhadap kasus?
Penyakit Parkinson umumnya lebih sering terjadi pada laki-laki daripada
perempuan dengan perbandingan 3:2 dan terjadi pada usia anatar 40-70 tahun
(Basjirudin, 2002). Menurut WHO, rerata insindensi penyakit Parkinson adalah
4,5-19 per 100.000 populasi pertahunnya. Mayoritas studi melaporkan prevalensi
kasar (termasuk pria dan wanita diseluruh jenjang umur) jatuh di antara 100 dan
200 per 100.000 orang (Maras, 2004). Walaupum penyaki ini terjadi pada dekade
ke 5 atau ke 6, bukti terbaru menunjukkan bahwa peningkatan insidens dengan
penambahannya usia (Van Den, 2003). Telah lama diketahui bahwa sebagian
kecil pasien mengembangkan penyakit ini sejak usia dini. Pasien yang datang
dengan penyakit ini sebelum usia 40 tahun umumnya menderit PP ‘onset dini’,
yang dimulai antara usia 21 dan 40 tahun disebut PP ‘awitan muda’, sedangkan
yang dimulai sebelum usia 20 tahun disebut ‘Parkinsonisme juvenil’.
Pekerjaan yang memiliki risiko tinggi terhadap penyakit Parkinson adalah
pekerjaan dengan paparan metal yang tinggi dan lama. Komunitas pertanian juga
memiliki faktor risiko yang lebih besar untuk terkena penyakit Parkinson karena
paparan pestisida.

2. Apa kemungkinan penyebab gangguan tidur dan kesulitan BAB pada pasien?
Penyakit Parkinson (PP) secara klinis ditandai oleh tremor, kekakuan, akinesia/
bradikinesia, dan ketidakstabilan postur. Tanda dan gejala tersebut telah dipakai
sebagai acuan dalam menegakkan diagnosis penyakit Parkinson secara klinis. Di
samping gejala-gejala yang termasuk dalam kelompok gejala motorik tersebut,
terdapat pula gejala- gejala nonmotorik, yang mencakup: gangguan tidur (GT),
gangguan kognitif, konstipasi, kelainan mood, nyeri, hiposmia, dan disautonomia.
Gangguan tidur merupakan gejala nonmotorik terbanyak dijumpai. Pada penyakit
Parkinson, terjadi gangguan pada daerah pons sehingga dapat menyebabkan
gangguan tidur.
Susah BAB atau konstipasi merupakan salah satu manifestasi klinis non motorik
dari penyakit Parkinson. Hal ini terjadi karena penyakit Parkinson menghambat
gerakan volunter dari sistem traktus digestivus.

3. Apa saja pemeriksaan tambahan yang diperlukan pada kasus ini?


Pemeriksaan penunjang dilakukan bila ada indikasi atau untuk menyingkirkan
diagnosis banding, antara lain dengan melakukan pemeriksaan neuroimaging
(CT-Scan, MRI, atau PET) dan pemeriksaan laboratorium untuk penyakit
Parkinson sekunder.

4. Apa pemeriksaan gold standard untuk diagnosis kerja pada kasus?


Tidak ada pemeriksaan gold standard untuk penyakit Parkinson. Diagnosis
penyakit Parkinson ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis berupakan
ditemukannya kumpulan gejala berupa tremor, bradikinesia, rigiditas, dan
ketidakseimbangan postural. Pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan
laboratorium maupun imaging biasanya dalam batas normal. Kriteria diagnosis
klinis yang paling banyak dipakai adalah kriteria yang diajukan oleh UK
Parkinson’s Disease Society Brain Bank.
DAFTAR PUSTAKA
Kurniadi, Anthonius, dkk. 2018. Perbandingan Gangguan Tidur Pada Lanjut Usia Den
gan dan Tanpa Penyakit Parkinson. Jurnal Sinaps, Vol 1, No 2. FK Universita
s Sam Ratulangi.
Panduan Praktik Klinis Neurologi. 2016. Perdossi.
Pedoman Interpretasi Data Klinik. 2011. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai