Anda di halaman 1dari 14

ETIKA ISLAM DALAM PENERAPAN ILMU

MAKALAH AIK IV

BAB II

PEMBAHASAN

A. ETIKA ISLAM
ISLAM DALAM PENERAPAN
PENERAPAN ILMU

1. Penge
Pengert
rtian
ian Etika
Etika
Istilah Etika berasal dari bahasa Yunani kuno. Bentuk tunggal kata ‘etika’ yaitu ethos
sedangkan bentuk jamaknya
jamaknya yaitu ta etha. Ethos mempunyai banyak arti yaitu : tempat
tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan/adat, akhlak,watak,
akhlak,watak, perasaan, sikap,
ara berpikir. !edangkan arti ta etha yaitu adat kebiasaan.
"rti dari bentuk jamak inilah yang melatar#belakangi terbentuknya
terbentuknya istilah Etika yang
oleh "ristoteles
"ristoteles dipakai untuk menunjukkan $ilsa$at moral. %adi, seara etimologis &asal usul
kata', etika mempunyai arti yaitu ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu
il mu tentang
adat kebiasaan &(.Bertens, )***'.
+alam (amus Bahasa Indonesia yang lama &oerwadarminta, sejak -0 1 mengutip
dari Bertens,)***', etika mempunyai arti sebagai : 2ilmu pengetahuan tentang asas#asas
akhlak &moral'3. !edangkan kata ‘etika’ dalam (amus Besar Bahasa Indonesia yang baru
&+epartemen endidikan dan (ebudayaan, -44 1 mengutip dari Bertens )***', mempunyai
mempunyai
arti :
-. ilmu tentang apa yang
yang baik dan apa yang
yang buruk dan tentang
tentang hak dan kewajiban
kewajiban moral
&akhlak'5
). kumpulan asas atau
atau nilai yang
yang berkenaan
berkenaan dengan
dengan akhlak5
akhlak5
0. nilai mengenai
mengenai benar dan salah yang
yang dianut suatu
suatu golongan atau masyarakat.
masyarakat.
Etika adalah studi tentang tingkah laku manusia, tidak hanya menentukan kebenarannya
 “

sebagaimana
sebagaimana adanya, tetapi juga menyelidiki man$aat atau kebaikan seluruh tingkah laku
manusia3.
Apakah Ilm it !
Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa "rab, masdar dari ‘alima 1 ya’lamu
yang berarti tahu atau mengetahui. +alam bahasa Inggeris Ilmu
 biasanya dipadankan
dipadankan dengan
dengan kata siene,
siene, sedang pengetahuan
pengetahuan dengan
dengan knowledge.
knowledge. +alam
 bahasa Indonesia
Indonesia kata siene
siene umumnya
umumnya diartikan Ilmu tapi sering juga diartikan dengan
dengan
Ilmu engetahuan, meskipun seara konseptual mengau paada makna yang sama. 6ntuk
lebih memahami pengertian Ilmu &siene' di bawah ini akan dikemukakan beberapa
 pengertian :
 Ilmu adalah pengetahuan
“ pengetahuan tentang sesuatu bidang yang
yang disusun secara bersistem menurut
metode-metode tertentu yang dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala
tertentu dibidang (pengetahuan) itu (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
+ari pengertian di atas nampak bahwa Ilmu memang mengandung arti pengetahuan, tapi
 pengetahuan
 pengetahuan dengan iri#iri khusus
khusus yaitu yang tersusun
tersusun seara sistematis
sistematis atau menurut
menurut 7oh
8atta &-9 : ' 2engetahuan
2engetahuan yang didapat dengan jalan keterangan disebut Ilmu.
Ilmu adalah kumpulan & akumulasi ' dari banyak pengetahuan, sedangkan
sedangkan
 pengetahuan
 pengetahuan merupakan kumpulan
kumpulan &akumulasi ' dari banyak
banyak in$ormasi .
B. Ke""kan Ilm Menrt
Menrt I#lam
Ilmu menempati kedudukan yang yang sangat penting dalam ajaran islam , hal ini terlihat dari
 banyaknya
 banyaknya ayat " " ;ur’an yang
yang memandang orang
orang berilmu dalam posisi
posisi yang tinggi dan
mulya disamping hadis#hadis nabi yang banyak memberi dorongan bagi umatnya untuk terus
menuntut ilmu. +idalam "l ;ur’an , kata ilmu dan kata#kata jadianya di gunakan lebih dari
<4* kali , ini bermakna bahwa ajaran Islam sebagaimana terermin dari " ;ur’an sangat
kental dengan nuansa nuansa yang berkaitan dengan ilmu, sehingga dapat menjadi iri
 penting dari agama
agama Islam sebagamana
sebagamana dikemukakan
dikemukakan oleh +r 7ahadi
7ahadi =hulsyani &-55 0'
sebagai berikut 5 ‘’Salah satu ciri yang membedakan Islam dengan yang lainnya adalah
 penekanannya terhadap
terhadap masalah ilmu (sains), l !uran dan l "sunah
"sunah mengajak kaum
muslim untuk mencari dan mendapatkan Ilmu dan keari#an ,serta menempatkan orang-orang 
 yang berpengetahuan pada
pada derajat tinggi’’ 
tinggi’’ 
 $$ah s%&%t
s%&%t ber#irman dalam $ !ur'’an
!ur'’an surat $ ujadilah ayat 

 $$ah meninggikan baberapa derajat (tingkatan) orang-orang
 “ orang-orang yang beriman
diantara kamu dan orang-orang yang berilmu (diberi ilmupengetahuan)%dan $$* maha
mengetahui apa yang kamu kerjakan+
"yat di atas dengan jelas menunjukan bahwa orang yang beriman dan berilmu akan menjadi
memperoleh kedudukan yang tinggi. (eimanan yang dimiliki seseorang akan menjadi
 pendorong untuk menuntut Imu ,dan,dan Ilmu yang dimiliki seseorang
seseorang akan membuat
membuat dia sadar
sadar
 betapa keilnya
keilnya manusia dihadapan
dihadapan "ah
"ah ,sehingga
,sehingga akan tumbuh rasa
rasa kepada "ah bila
bila
melakukan hal#hal yang dilarangnya, hal ini sejalan dengan $uirman
$uir man "ah:
"ah:
 sesungguhnya yang takut kepada
“ kepada allah diantara hamba
hamba "hambanya hanyaklah
hanyaklah ulama
(orang berilmu) ' (surat #aatir.)
+isamping ayat 1ayat >ur’an yang memposisikan Ilmu dan orang berilmu sangat istimewa,
" ;ur’an juga mendorong umat islam untuk berdo’a agar ditambahi ilmu, seprti terantum
dalam " ;ur’an sursat ?haha ayayt --9
dan katakanlah, tuhanku ,tambahkanlah kepadaku ilmu penggetahuan / .
 “

+alam hubungan inilah konsep membaa, sebagai salah satu wahana menambah ilmu
,menjadi sangat penting,dan islam telah sejak awal menekeankan pentingnya membaa ,
sebagaimana
sebagaimana terlihat dari $irman "ah yang pertama diturunkan yaitu surat "l "la; ayat
-sampai dengan ayat  yang artinya:
% bacalah dengan (menyebut) nama 0uhanmu
0uhanmu yang enciptakan,
% 1ia telah menciptakan manusia dari segumpal
s egumpal darah%
2% Bacalah, dan 0uhanmulah yang aha pemurah,
3% yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam45.67,
5% 1ia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya%
45.67 aksudnya llah mengajar manusia dengan perantaraan tulis baca%
"yat
"yat 1ayat trersebut , jelas merupakan sumber moti@asi bagi umat islam untuk tidak pernah
 berhenti menuntut
menuntut ilmu,untuk terus membaa
membaa ,sehingga posisi
posisi yang tinggi dihadapan
dihadapan "ah
akan tetap terjaga, yang berearti juga rasa takut kepeada "ah
"ah akan menjiwai seluruh
akti@itas kehidupan manusia untuk melakukan amal shaleh , dengan demikian nampak bahwa
keimanan yang dibarengi denga ilmu akan membuahkan amal ,sehingga Aurholis 7adjd
&-): -0*' meyebutkan bahwa keimanan dan amal perbuatan membentuk segi tiga pola
hidup yang kukuh ini seolah menengahi antara iman dan amal .
Ilmu sangat berman$aat, tetapi juga bisa menimbulkan benana
benana bagi manusia dan alam
semesta tergantung dengan orang#orang yang menggunakannya.
menggunakannya. 6ntuk itu perlu ada etika,
ukuran#ukuran yang diyakini oleh para ilmuwan yang dapat menjadikan pengembangan ilmu
dan aplikasinya bagi kehidupan manusia agar tidak menimbulkan dampak negati$.
$. Peran I#lam Dalam
Dalam Perkem%angan
Perkem%angan Iptek 
-. Pertama, menjadikan ";idah Islam sebagai paradigma ilmu pengetahuan.
pengetahuan. aradigma
inilah yang seharusnya dimiliki umat Islam, bukan paradigma sekuler seperti yang ada
sekarang. aradigma Islam ini menyatakan
menyatakan bahwa ";idah Islam wajib dijadikan
landasan pemikiran &;aidah $ikriyah' bagi seluruh bangunan ilmu pengetahuan. Ini bukan
 berarti menjadi ";idah Islam
Islam sebagai sumber
sumber segala maam
maam ilmu pengetahuan,
pengetahuan,
melainkan menjadi standar bagi segala ilmu pengetahuan. 7aka ilmu pengetahuan
pengetahuan yang
sesuai dengan ";idah
";idah Islam dapat diterima dan diamalkan, sedang yang bertentangan
dengannya,
dengannya, wajib ditolak dan tidak boleh diamalkan.
). Ke"a, menjadikan !yariah Islam &yang lahir dari ";idah Islam' sebagai standar bagi
 peman$aatan iptek
iptek dalam kehidupan
kehidupan sehari#hari. !tandar
!tandar atau kriteria inilah yang
yang
seharusnya
seharusnya yang digunakan umat Islam, bukan standar man$aat
&pragmatisme/utilitarianisme'' seperti yang ada sekarang. !tandar syariah ini mengatur,
&pragmatisme/utilitarianisme mengatur,
 bahwa boleh tidaknya
tidaknya peman$aatan
peman$aatan iptek, didasarkan
didasarkan pada ketentuan
ketentuan halal#haram
&hukum#hukum syariah Islam'. 6mat Islam boleh meman$aatkan iptek, jika telah
dihalalkan oleh !yariah Islam. !ebaliknya jika suatu aspek iptek telah diharamkan oleh
!yariah, maka tidak boleh umat Islam meman$aatkannya,
meman$aatkannya, walau pun ia menghasilkan
man$aat sesaat untuk memenuhi kebutuhan manusia
D. Hal Hal &ang
&ang Berkaitan Peran I#lam Dalam Perkem%angan Iptek 
1. Para"igma
Para"igma H%ngan
H%ngan Agama
Agama'Ipt
'Iptek 
ek 
6ntuk memperjelas, akan disebutkan dulu beberapa pengertian dasar.dasar. Ilmu pengetahuan
pengetahuan
&sains' adalah pengetahuan tentang gejala alam yang diperoleh melalui proses yang disebut
metode ilmiah &sienti$i method' &%ujun !. !uriasumantri, -)'. !edang teknologi adalah
 pengetahuan
 pengetahuan dan ketrampilan yangyang merupakan penerapan
penerapan ilmu pengetahuan
pengetahuan dalam kehidupan
kehidupan
manusia sehari#hari &%ujun !. !uriasumantri, -4'. erkembangan iptek, adalah hasil dari
segala langkah dan pemikiran untuk memperluas, memperdalam, dan mengembangkan iptek
&"gus, -'. "gama
"gama yang dimaksud di sini, adalah agama Islam, yaitu agama yang
diturunkan "llah !C? kepada Aabi 7uhammad !aw, untuk mengatur hubungan manusia
dengan eniptanya
eniptanya &dengan
& dengan a;idah dan aturan ibadah', hubungan manusia dengan dirinya
sendiri &dengan aturan akhlak, makanan, dan pakaian', dan hubungan manusia dengan
manusia lainnya &dengan aturan muamalah dan u;ubat/sistem pidana' &"n#Aabhani, )**-'.
Bagaimana hubungan agama dan iptekD !eara garis besar, berdasarkan
berdasarkan tinjauan ideologi
yang mendasari hubungan keduanya,
keduanya, terdapat 0 &tiga' jenis paradigma :
a. Pertama, paradagima sekuler, yaitu paradigma yang memandang agama dan iptek
adalah terpisah satu sama lain. !ebab, dalam ideologi sekularisme Barat, agama telah
dipisahkan dari kehidupan &$ashl al#dinan al#hayah'. "gama
"gama tidak dina$ikan
eksistensinya,
eksistensinya, tapi hanya dibatasi perannya dalam hubungan pribadi manusia dengan
tuhannya. "gama
"gama tidak mengatur kehidupan umum/publik. aradigma ini memandang
agama dan iptek tidak bisa menampuri dan menginter@ensi
menginter@ensi yang lainnya. "gama
"gama dan
iptek sama sekali terpisah baik seara ontologis &berkaitan dengan pengertian atau
hakikat sesuatu hal', epistemologis &berkaitan dengan ara memperoleh pengetahuan',
dan aksiologis &berkaitan dengan ara menerapkan pengetahuan'.
pengetahuan'.
 b. Ke"a, paradigma sosialis, yaitu paradigma dari ideologi sosialisme yang mena$ikan
eksistensi agama sama sekali. "gama
"gama itu tidak ada, dus, tidak ada hubungan dan kaitan
apa pun dengan iptek. Iptek bisa berjalan seara independen dan lepas seara total dari
agama. aradigma ini mirip dengan paradigma sekuler di atas, tapi lebih ekstrem. +alam
 paradigma sekuler,
sekuler, agama
agama ber$ungsi seara
seara sekularistik, yaitu
yaitu tidak dina$ikan
keberadaannya,
keberadaannya, tapi hanya dibatasi perannya dalam hubungan @ertikal manusia#tuhan.
!edang dalam paradigma sosialis, agama dipandang seara ateistik, yaitu dianggap tidak
ada &in#eist' dan dibuang sama sekali dari kehidupan.
aradigma tersebut didasarkan pada pikiran (arl 7ar &w. -440' yang ateis dan memandang
agama &(risten' sebagai andu masyarakat, karena agama menurutnya membuat orang
terbius dan lupa akan penindasan kapitalisme yang kejam. (arl 7ar mengatakan:
mengatakan: Feligion
is the sigh o$ the oppressed reature, the heart o$ the heartless world, just as it is the spirit o$ a
spiritless situation. It is the opium o$ the people. &"gama adalah keluh#kesah makhluk
tertindas, jiwa dari suatu dunia yang tak berjiwa, sebagaimana ia merupakan ruh/spirit dari
situasi yang tanpa ruh/spirit. "gama adalah andu bagi rakyat' &ihat (arl 7ar,
Gontribution to ?he Griti;ue o$ 8egels hilosophy o$ Fight, termuat dalam Hn Feligion,
-<:-9-#-9)' &Famly, )***: -#-'.
Berdasarkan paradigma sosialis ini, maka agama tidak ada sangkut pautnya sama sekali
dengan iptek. !eluruh bangunan ilmu pengetahuan dalam paradigma sosialis didasarkan pada
ide dasar materialisme, khususnya 7aterialisme +ialektis &Yahya arghal, -9: --)'. aham
7aterialisme +ialektis adalah paham yang memandang adanyaadanya keseluruhan proses
 perubahan yang
yang terjadi terus menerus
menerus melalui proses dialektika,
dialektika, yaitu
yaitu melalui pertentangan#
 pertentangan yang
yang ada pada materi
materi yang sudah mengandung
mengandung benih
benih perkembanganitu
perkembanganitu sendiri
&Famly, )***: --*'.
. Ketiga , paradigma Islam, yaitu paradigma yang memandang bahwa agama adalah
dasar dan pengatur kehidupan. ";idah Islam menjadi basis dari segala ilmu pengetahuan.
pengetahuan.
";idah Islam yang terwujud dalam apa#apa yang ada dalam al#>urJan dan al#8adits##
menjadi ;aidah $ikriyah &landasan pemikiran', yaitu suatu asas yang di atasnya dibangun
seluruh bangunan pemikiran dan ilmu pengetahuan manusia &"n#Aabhani, )**-'.
aradigma ini memerintahkan manusia untuk membangun
membangun segala pemikirannya
pemikirannya berdasarkan
";idah Islam, bukan lepas dari a;idah itu. Ini bisa kita pahami dari ayat yang pertama kali
turun :
-'. baalah dengan &menyebut' nama ?uhanmu
?uhanmu yang 7eniptakan, &>s. sl#"la; KL: -'.
"yat
"yat ini berarti manusia telah diperintahkan untuk membaa guna memperoleh berbagai
 pemikiran dan pemahaman.
pemahaman. ?etap
?etapii segala pemikirannya
pemikirannya itu tidak boleh lepas
lepas dari ";idah
";idah
Islam, karena i;raJ haruslah dengan bismi rabbika, yaitu tetap berdasarkan iman kepada
"llah, yang merupakan asas ";idah Islam &"l#>ashash, -: 4-'.
aradigma Islam ini menyatakan bahwa, kata putus dalam ilmu pengetahuan
pengetahuan bukan berada
 pada pengetahuan
pengetahuan atau $ilsa$at manusia
manusia yang
yang sempit, melainkan berada
berada pada ilmu "llah yang
yang
menakup dan meliputi segala sesuatu &Yahya arghal, -9: --<'. irman "llah
!C?: kepunyaan "llah#lah apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan adalah
&pengetahuan'
&pengetahuan' "llah 7aha meliputi segala sesuatu. &>s. an#AisaaJ K9L: -)'. "llah#lah yang
meniptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. perintah "llah Berlaku padanya, agar
kamu mengetahui bahwasanya "llah 7aha (uasa atas segala sesuatu, dan !esungguhnya
"llah ilmu#Aya benar#benar meliputi segala sesuatu. &>s. ath#?hala; KL: -)'.
(. A)i"ah
A)i"ah I#lam
I#lam Se%agai
Se%agai Da#ar
Da#ar Iptek 
Iptek 
Inilah peran pertama yang dimainkan Islam dalam iptek, yaitu a;idah Islam harus dijadikan
 basis segala konsep
konsep dan aplikasi
aplikasi iptek. Inilah paradigma
paradigma Islam sebagaimana
sebagaimana yang
yang telah
dibawa oleh Fasulullah !aw.aradigma
!aw.aradigma Islam inilah yang seharusnya diadopsi oleh kaum
muslimin saat ini. Bukan paradigma sekuler seperti yang ada sekarang.
+iakui atau tidak, kini umat Islam telah telah terjerumus dalam sikap membebek dan
mengekor Barat dalam segala#galanya5 dalam pandangan hidup, gaya hidup, termasuk dalam
konsep ilmu pengetahuan. Berokolnya paradigma sekuler inilah yang bisa menjelaskan,
mengapa di dalam sistem pendidikan yang diikuti orang Islam,
I slam, diajarkan sistem ekonomi
kapitalis yang pragmatis serta tidak kenal halal haram. Eksistensi paradigma sekuler itu
menjelaskan pula mengapa tetap diajarkan konsep pengetahuan yang bertentangan dengan
keyakinan dan keimanan muslim. 7isalnya ?eori +arwin yang dusta dan sekaligus bertolak
 belakang dengan
dengan ";idah
";idah Islam.
(ekeliruan paradigmatis ini harus dikoreksi. Ini tentu perlu perubahan $undamental dan
 perombakan total.
total. +engan ara mengganti
mengganti paradigma
paradigma sekuler yang
yang ada saat ini, dengan
dengan
 paradigma Islam yang
yang memandang
memandang bahwa ";idah
";idah Islam &bukan
&bukan paham sekularisme'
sekularisme' yang
seharusnya
seharusnya dijadikan basis bagi bangunan ilmu pengetahuan manusia.
manusia. Aamun di sini perlu
dipahami dengan seksama, bahwa ketika ";idah Islam dijadikan landasan iptek, bukan
 berarti konsep#konsep
konsep#konsep iptek harus bersumber
bersumber dari al#>urJan dan
dan al#8adits, tapi maksudnya
maksudnya
adalah konsep iptek harus distandardisasi benar salahnya dengan tolok ukur al#>urJan dan al#
8adits dan tidak boleh bertentangan dengan keduanya &"l#Baghdadi, -: -)'.
*. S+ariah
S+ariah I#lam
I#lam Stan"ar Peman,a
Peman,aata
atan
n Iptek 
eran kedua Islam dalam perkembangan iptek, adalah bahwa !yariah Islam harus dijadikan
standar peman$aatan iptek. (etentuan halal#haram &hukum#hukum syariah Islam' I slam' wajib
dijadikan tolok ukur dalam peman$aatan iptek, bagaimana pun juga bentuknya. Iptek yang
 boleh diman$aatkan,
diman$aatkan, adalah yang
yang telah dihalalkan oleh
oleh syariah Islam.
Islam. !edangkan iptek
iptek yang
tidak boleh diman$aatkan, adalah yang telah diharamkan syariah Islam.
(eharusan tolok ukur syariah ini didasarkan pada banyak ayat dan jugaj uga hadits yang
mewajibkan umat Islam menyesuaikan perbuatannya &termasuk menggunakan iptek' dengan
ketentuan hukum "llah dan Fasul#Aya. "ntara lain $irman "llah:
“ 7aka demi ?uhanmu, mereka &pada hakekatnya' tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka
tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan
mereka menerima dengan sepenuhnya3.
sepenuhnya3. &>s. an#AisaaJ K9L: '.
Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari ?uhanmu
?uhanmu dan janganlah kamu mengikuti
 pemimpin#pemimpin selain#AyaK)4L.
selain#AyaK)4L. "mat sedikitlah
sedikitlah kamu mengambil
mengambil pelajaran
&daripadanya'.
&daripadanya'. &>s. al#"raa$ K<L: 0'. K)4L 7aksudnya: pemimpin#pemimpin
pemimpin#pemimpin yang
membawamu kepada kesesatan.
!abda Fasulullah !aw:
“ Barangsiapa yang melakukan perbuatan yang tidak ada perintah kami atasnya, maka
 perbuatan itu tertolak3.
tertolak3. K8F. 7uslimL.

Berikt ini akan "i-ela#kan tentang h%ngan ilm "an keman#iaanh%ngan ilm
"an kema#lahatan hi"p#erta a+at'a+at al)ran "an ha"i#n+a.
A. ILMU DAN KEMANUSIAAN

ilsa$at merupakan kajian ilmu yang sangat dipertimbangkan dalam melakukan


 pelbagai bentuk tindakan manusia.
manusia. (ajian ilmu tersebut
tersebut diharapkan agar
agar manusia
meman$aatkan alam ini dengan bijak sesuai dengan kebutuhan yang tidak berlebihan pula
agar alam yang kita tempati ini tidak rusak dan menjadi benana bagi umat manusia.
8ubungan ilmu dengan kemanusiaan sangatlah erat sekali dikarenakan ilmu bisa
 berkembang karena
karena keberadaan
keberadaan manusia,manusia
manusia,manusia mewujudkan
mewujudkan si$at#si$at baiknya
baiknya untuk
memelihara kelangsungan hidup ini didunia dan manusia memenuhi kebutuhan hidupnya
 juga dengan ilmu.8al
ilmu.8al ini sesuai dengan
dengan $irman "lloh
"lloh !C? didalam
didalam "l#>ur’an
"l#>ur’an yaitu mnusia
diiptakan oleh "lloh sebagai
sebagai kholi$ah di bumi sebagai wakil tuhan untuk menjaga kehidupan
didunia ini.
?entunya degan ilmu manusia akan diarahkan kepada hal yang baik menurut dirinya dan
 berman$aat untuk lainnya.
lainnya. +an manusialah
manusialah yang bisa
bisa mengembangkan
mengembangkan keilmuaannnya
keilmuaannnya yang
didapat melalui proses berpikir.
1. H%ngan Antara Ilm Dan Keman#iaan

ada masa lampau kedudukan ilmu pengetahuan


pengetahuan dalam kehidupan sehari#hari belum
dapat dirasakan. Ilmu sama sekali tidak memberikan pengaruhnya
pengaruhnya terhadap masyarakat.
6ngkapan "ristoteles
"ristoteles tentang ilmu 26mat manusia menjamin urusannya untuk hidup sehari#
hari, barulah ia arahkan perhatiannya kepada ilmu pengetahuan3. &Man 7elsen,-4<'.
+ewasa ini ilmu menjadi sangat berguna dalam kehidupan sehari#hari, seolah#olah manusia
tidak dapat hidup tanpa ilmu pengetahuan. (ebutuhan yang sederhanapun sekarang
memerlukan ilmu, misalnya kebutuhan sandang, papan ,dan papan sangat tergantung dengan
ilmu. 7aka kegiatan ilmiah dewasa ini berdasarkan pada dua keyakinan
keyakinan berikut.
-. !egala sesuatu dalam realitas dapat diselidiki seara ilmiah, bukan saja untuk mengerti
realitas dengan lebih baik, melainkan juga untuk menguasainya lebih mendalam menurut
segala aspeknya.
). !emua aspek realitas membutuhkan juga penyelidikan primer, seperti air, makanan ,
udara, ahaya, kehangatan, dan tempat tinggal tidak akan ukup untuk penyelidikan itu. &Man
7elsen,-4<'.K-L
7elsen,-4<'.K-L
+engan demikian, ilmu pada dewasa ini mengalami $ungsi yang berubah seara
radikal, dari tidak berguna sama sekali dalam kehidupan praktis menjadi 2 tempat tergantung
2 kehidupan manusia. Hleh karena itu keterkaitan ilmu dengan kemanusiaan
kemanusiaan sangatlah erat
hubungannya
hubungannya dan tidak dapat dipisahkan sendiri#sendiri. 8al ini disebabkan ilmu tanpa
manusia tidak akan berkembang pesat sampai sekarang ini dan manusia tanpa ilmu juga tidak 
dapat hidup untuk proses pemenuhan kebutuhan yang kompleks.
Calaupun pada Naman dahulu sering kita ketahui dalam sejarah peradaban manusia
saat itu meman$aatkan ilmu hanya untuk berperang dan menguasai
menguasai daerah jajahan baru
sehingga peran serta ilmu itu sendiri jauh dari harapan manusia dalam segi nilai dan
moralitas. +an inilah yang mengubah pemikiran manusia saat ini untuk menapai hakekat
daripada keilmuan itu.
(ita ketahui juga ilmu saat ini berkembang dengan pesat yang mempengaruhi
reproduksi dan peniptaan manusia itu sendiri. %adi, ilmu bukan saja menimbulkan gejala
dehumanisasi
dehumanisasi namun bahkan kemungkinan mengubah hakikat kemanusiaan
kemanusiaan itu sendiri, atau
dengan ilmu bukanlah sarana yang membantu manusia menapai tujuan hidupnya, namun
 juga meniptakan
meniptakan tujuan hidup itu sendiri.
sendiri.K)L
K)L
+engan ilmu manusia dapat meman$aatkan segala sesuatu didasari nilai yang positi$
sehingga dalam kehidupan bersosialnya dapat terjalin hubungan yang serasi, seimbang,
selaras.

(. Man,aat Ilm %agi Keman#iaan

Ilmu pada dasarnya mengungkap realitas sebagaimana adanya.8asil#hasil kegiatan


keilmuan memberikan alternati$ kepada manusia untuk mengambil suatu keputusan yang
menurut dirinya menjadi keputusan yang terbaik, walaupun nantinya keputusan itu dianggap
kurang tepat oleh manusia lain. "kan tetapi hakikat kebenaran pastinya akan diman$aatkan
oleh manusia seara umum karena si$at daripada kebenaran yang mengungkap
mengungkap adalah waktu.
7enghadapi kenyataan
kenyataan seperti ini, ilmu yang mempelajari alam sebagaimana adanya mulai
mempertanyakan
mempertanyakan hal#hal yang bersi$at seharusnya:
seharusnya: untuk apa sebenarnya ilmu itu harus
dipergunakan
dipergunakan D dimana batas wewenang penjelejahan keilmuanD (earah mana
 pengembangan
 pengembangan keilmuan harus diarahkanD ertanyaan
ertanyaan ini jelas tidak
tidak merupakan urgensi
urgensi
ilmuwan seperti Gopernius, =alileo, dan ilmuwan seangkatannya, namun bagi ilmuwan
yang hidup dalam abad kedua puluh yang telah mengalami dua kali perang dunia dan hidup
dalam bayangan perang dunia ketiga, pertanyaan#pertanyaan tidak dapat dielakkan. +an
untuk menjawab pertanyaan ini maka ilmuwan berpaling kepada hakikat moral.
Banyaknya
Banyaknya kejadian yang melanda umat manusia dewasa ini, manusia semakin menyadari
 bahwa man$aat
man$aat ilmu sangat penting membentuk
membentuk etika, moral,
moral, norma, dan kesusilaan.
kesusilaan.
"rti kesusilaan menurut eibniN $ilsu$ pada Naman modern berpendapat bahwa kesusilaan
kesusilaan
adalah hasil suatu 2 menjadi3 yang terjadi di dalam jiwa. erkembangan dari na$su alamiah
yang gelap sampai kehendak yang sadar, yang berarti sampai kesadaran kesusilaan yang telah
tumbuh lengkap, disebabkan oleh akti@itas jiwa sendiri. "pa yang benar#benar
benar#benar kita kehendaki
telah terkandung sebagai benih di dalam na$su alamiah yang gelap. &8arun 8adiwijoyo,
-*, hlm. 99#9'. Hleh karena itu, tugas kesusilaan pertama ialah meningkatkan
 perkembangan
 perkembangan itu dalam diri manusia
manusia sendiri. (esusilaan
(esusilaan hanya berkaitan
berkaitan dengan batin kita.
kita.
K0L

$. ,ng#i man#ia "alam perkem%angan


perkem%angan ilm

7anusia merupakan makhluk yang sangat sempurna dibanding dengan makluk#makluk


iptaan "lloh yang lain di muka bumi ini.+engan dibekali pembawaan dari "lloh !C?
 berupa akal untuk
untuk mengelola keseimbangan
keseimbangan alam ini.?ujuan
ini.?ujuan "lloh
"lloh meniptakan manusia
manusia itu
sendiri adalah sebagai wakil atau kholi$ah seara langsung di muka bumi ini agar tujuan
hidup menjadi serasi, selaras, seimbang.
7anusia mendapatkan ilmu melalui perantaraan kalam yang diiptakan oleh "lloh.8al ini
sesuai dengan $irman "lloh surat "l#"la; "yat -# sebagai berikut :
' ] _ PQ  _ x P ] _ PV  ` P    P  _ X ] P WQ fP &v' ] U PQ  PV _`Z U ] P WQ fP  STUV WX&'    
P `  P  _ qX   P  P  _ 
P Z \  P c _ X&' O 
 PQ fP   
_ U  
P `  P PQ R 
P  _ X O  P  STUV WX  
P PQ R 
P &' O  P Z [\  _ `Z U _ 
P  ] U ^  P c _ X
&
"rtinya: Bacalah dengan (menyebut) nama 0uhanmu
0uhanmu yang enciptakan, 1ia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah% Bacalah, dan 0uhanmulah
0uhanmulah yang aha pemurah,
8ang
8ang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam, 1ia mengajar kepada manusia apa
 yang tidak diketahuinya%

+apat kita ketahui tentang ayat diatas bahwa "lloh meniptakan


meniptakan manusia dengan penuh kasih
sayang dan kesempurnaan
kesempurnaan baik seara $isik dan rohani. +engan dibekali hal diatas maka
$ungsi manusia terhadap ilmu adalah menemukan,
menemukan, mengembangkan,
mengembangkan, meniptakan, kemudian
menge@aluasi
menge@aluasi terhadap ilmu yang didapatnya melalui proses berpikir yang alami dan
sistematis. dengan pemikiran seperti itu manusia bisa membagi atau memetakan suatu ilmu
degan spesi$ikasi tertentu yang berkembang saat ini dan sudah diman$aatkan oleh manusia.
Ilmu merupakan abang pengetahuan yang mempunyai iri#iri tertentu, meskipun
seara metodoloigis ilmu tidak membedakan ilmu#ilmu alam dengan ilmu#ilmu sosial seara
garis besar.
Berhubungan dengan ilmu sosial maka ada keterkaitan antara manusia dengan
kemanusiaan
kemanusiaan sehingga melahirkan konsep ilmu itu sendiri yaitu :
-. Interaksi
). saling ketergantungan
0. (esinambungan
(esinambungan dan erubahan
9. (eragaman/(esamaan/erbedaan
. (on$lik dan konsensus
. ola &attern'
<. ?empat
?empat atau lokasi
4. (ekuasaan atau ower 
. Ailai (eperayaan
-*. (eadilan +an emerataan
--. (elangkaan
-). (ekhususan
-0. Budaya &Gulture'
-9. Aasionalisme.K9L
Aasionalisme. K9L

B. /il#a,at "alam
"alam kema#lahatan
kema#lahatan hi"p
hi"p in#ani
(ehidupan seara lebih baik merupakan tujuan yang ingin diapai oleh manusia
dalam kehidupannya.
kehidupannya. 6ntuk menapai hidup seara lebih baik manusia perlu untuk dibentuk
atau diarahkan. embentukan manusia
manusia itu dapat melalui pendidikan atau ilmu yang
mempengaruhi pengetahuan
pengetahuan tentang diri dan dunianya, melalui kehidupan sosial atau polis,
dan melalui agama.
agama. +alam paper kerja ini kami akan membahas tentang unsur#unsur
 pembentuk manusia
manusia yang dapat
dapat membantu manusia
manusia untuk hidup lebih baik. +engan kata lain,
konteks #ilsa#at budaya sebagai ilmu tentang kahidupan manusia  akan lebih disempitkan atau
dibatasi pada kerangka berpikir  pembentukan manusia yang yang lebih baik . embentukan manusia
yang lebih baik bukan dalam arti moral5 baik buruknya manusia, tetapi dalam arti
 pembentukan
 pembentukan manusia sebagai
sebagai makhluk yang
yang hidup dan berbudaya
berbudaya dalam perspekti$
perspekti$ $ilsa$at
 budaya, yakni
yakni hidup yang lebih
lebih bijaksana, dan lebih kritis. ilsa$at
ilsa$at bukanlah ilmu positi$
positi$
seperti $isika, kimia, biologi, tetapi $ilsa$at adalah ilmu kritis yang otonom di luar ilmu#ilmu
 positi$. (elompok menoba
menoba mengangkat
mengangkat tiga unsur pembentukan
pembentukan manusia.
manusia. (etiga unsur
unsur
 pembentuk itu antara
antara lain:
&-' pengetahuan manusia
manusia tentang diri sendiri dan lingkungannya'
lingkungannya'
&)' manusia dalam hubungannya dengan hidup komunitas'  dan
&0' agama membantu manusia hidup dengan lebih baik .
engetahuan
engetahuan menjadi unsur yang penting dalam usaha membentuk manusia yang
lebih baik. +engan pengetahuan yang memadai manusia dapat mengembangkan diri dan
hidupnya. "pa
"pa yang diketahui seara lebih umum dalam pengetahuan,
pengetahuan, dalam ilmu diketahui
seara lebih masuk akal. +alam hal ini ilmu lebih kritis daripada hanya menerima apa yang
didapat dari pengetahuan. !ekalipun demikian kelompok megangkat pengetahuan untuk
memahami hidup manusia dan seara kritis dilihat oleh ilmu. engetahuan yang dimaksud di
sini lebih pada pengetahuan manusia tentang diri sendiri dan dunianya. (etika manusia
mengetahui dan mengenal dirinya seara penuh, ia akan hidup seara lebih sempurna dan
lebih baik dalam dunia yang adalah dunianya. Berkaitan dengan itu manusia juga
membutuhkan pengetahuan
pengetahuan tentang lingkungan atau dunianya. +engan pengetahuan
pengetahuan yang ia
miliki tentang dunia atau lingkungannya, manusia dapat mengadaptasikan dirinya seara
epat dan lebih mudah.
7anusia ternyata tidak hidup sendirian dalam dunianya. Ia hidup dalam hubungan
dengan dan membutuhkan manusia lain, yang menunjukkan
menunjukkan hakikat dari manusia, yaitu
sebagai makhluk sosial. 7anusia membutuhkan
membutuhkan orang lain untuk dapat membentuk dan
mengembangkan
mengembangkan dirinya sehingga dapat hidup seara lebih baik5 lebih bijaksana dan lebih
kritis. +engan demikian manusia pada hakikatnya hidup bersama dengan orang lain atau
hidup dalam suatu komunitas tertentu, mengalami kehidupan polis. %adi, kebersamaannya
kebersamaannya
dengan orang lain dalam suatu komunitas inilah yang turut menentukan pembentukan yang
memperkenankan
memperkenankan manusia itu hidup atas ara yang lebih baik dan lebih sempurna dalam
dunianya.
6nsur lain yang menurut kelompok dapat membantu membentuk manusia sehingga
manusia dapat hidup seara lebih baik, lebih bijaksana adalah agama. +engan kata lain,
agama mengandung nilai#nilai uni@ersal yang pada hakikatnya mengajarkan yang baik bagi
 penganutnya.
 penganutnya.
(etiga unsur pembentuk manusia untuk hidup seara lebih baik itu akan dilihat dan
dijelaskan seara lebih dalam pokok#pokok berikut.
I. Man#ia mengetahi "irin+a "an "nian+a
?elah dikatakan sebelumnya &pada bagian pendahuluan' bahwa pengetahuan
merupakan salah satu unsur yang penting dalam hubungan dengan pembentukan manusia
untuk hidup seara lebih baik dan lebih sempurna. 7anusia adalah makluk yang sadar dan
mempunyai
mempunyai pengetahuan
pengetahuan akan dirinya. !elain itu juga manusia juga mempunyai pengetahuan
akan dunia sebagai tempat dirinya bereksistensi. +unia yang dimaksudkan di sini adalah
dunia yang mampu memberikan manusia kemudahan dan tantangan dalam hidup. +unia di
mana manusia bereksistensi dapat memberikan kepada manusia sesuatu yang berguna bagi
 pembentukan
 pembentukan dan pengembangan
pengembangan dirinya.
engetahuan merupakan kekayaan dan kesempurnaan bagi makhluk yang
memilikinya. 7anusia dapat mengetahui segala#galanya, maka ia menguasai
menguasai makhluk lain
yang penguasaannya
penguasaannya terhadap pengetahuan
pengetahuan kurang. +alam lingkungan manusia sendiri
seseorang yang tahu lebih banyak adalah lebih baik bila dibandingkan
dibandingkan dengan yang tidak tahu
apa#apa. engetahuan menjadikan manusia berhubungan
berhubungan dengan dunia dan dengan orang
lain, dan itu membentuk manusia itu sendiri.
 Aamun, pengetahuan
pengetahuan manusia
manusia begitu kompleks.
kompleks. engetahuan manusia menjadimenjadi
kompleks karena dilaksanakan
dilaksanakan oleh suatu makhluk yang bersi$at daging dan jiwa sekaligus,
maka pengetahuan manusia merupakan sekaligus indera&i dan intelekti# . engetahuan
dikatakan indera&i lahir atau luar  bila pengetahuan
pengetahuan itu menapai
menapai seara langsung, melalui
 penglihatan, pendengaran,
pendengaran, peniuman,
peniuman, perasaan
perasaan dan peraba,
peraba, kenyataan yang
yang mengelilingi
manusia. !ementara, pengetahuan itu dikatakan indera&i batin ketika pengetahuan itu
memperlihatkan kepada manusia,
manusia, dengan ingatan dan khayalan, baik apa yang tidak ada lagi
atau yang belum pernah ada maupun yang terdapat di luar jangkauan manusia.
engetahuan intelekti#  merupakan
 merupakan watak kodrati pengetahuan manusia yang lebih tinggi.
alu bagaimana pengetahuan yang dimiliki manusia tentang dirinya dan dunianya
dapat membentuk manusia untuk hidup seara lebih baikD 7anusia mengetahui dirinya
 berarti mengenal
mengenal dengan baik kelebihan
kelebihan dan kekurangan
kekurangan yang
yang ada pada dirinya.
dirinya. !ementara,
manusia mengetahui duninya berarti menusia mengenal seara baik apa yang ada atau
terkandung dalam dunianya itu, baik potensi yang dapat memudahkan manusia itu sendiri
maupun tantangan yang diperhadapkan
diperhadapkan kepadanya. (ekurangan manusia dapat diatasi dengan
apa yang ada dalam dunianya. ?entu
?entu saja melalui suatu relasi, baik relasi dengan orang lain
maupun relasi dengan alam. engetahuan
engetahuan dan pengenalan
pengenalan atas diri dan dunianya membantu
manusia untuk mengarahkan dirinya kepada hidup yang lebih baik. !alah satu ara manusia
mengetahui dirinya dan lingkungannya adalah melalui pendidikan. +an pendidikan di sini
tentu saja pendidikan yang diharuskan untuk seni yang baik, yang khas hanya untuk manusia,
dan yang membedakannya dari semua binatang.
%adi, melalui pengetahuanlah manusia mempunyai hubungan dengan dirinya, dunia
dan orang lain. 7elalui pengetahuan benda#benda dimanis$estasikan
dimanis$estasikan dan orang#orang
dikenal, dan bahwa tiap orang menghadiri dirnya. 7elalui pengetahuan
pengetahuan pula manusia bisa
 berada lebih tinggi,
tinggi, dan dapat membentuk
membentuk hidupnya seara
seara lebih baik. +engan pengetahuan
pengetahuan
manusia dapat melalukan sesuatu atau membentuk kembali sesuatu yang rusak menjadi baik
 berdasarkan pengetahuan
pengetahuan yang
yang dimilikinya. 7elalui pengetahuan
pengetahuan manusia
manusia dapat mengenal
mengenal
dirinya, orang lain dan dunia di sekitarnya, sehingga ia mampu menempatkan dirinya dalam
dunianya itu &dapat beradaptasi dengan dunianya'.
II. Man#ia "alam hi"p k0mnita#
!eara umum komunitas dapat diartikan sebagai suatu perkumpulan atau persekutuan
manusia yang bersi$at permanen demi penapaian suatu tujuan umum yang diinginkan. +an
umumnya tujuan yang hendak diapai itu didasarkan atas kesatuan inta dan keprihatinan
timbal balik satu dengan yang lain. %adi, seara tidak langsung hidup komunitas dapat
dimengerti sebagai suatu kehidupan dimana terdapat indi@idu#indi@idu manusia yang
membentuk suatu persekutuan guna manapai suatu tujuan bersama. +an tujuan yang diapai
itu selalu merunjuk pada nilai#nilai tertentu yang diinginkan bersama. 7isalnya, nilai
kebaikan, keindahan, kerja sama dan sebagainya. !elanjutnya, dalam menapai tujuan
 bersama itu setiap indi@idu
indi@idu &anggota persekutuan'
persekutuan' saling berinteraksi atau bekerjasama
bekerjasama satu
dengan yang lain guna terapainya tujuan yang ingin diapai.
"kan tetapi serentak pula tak dapat disangkal bahwa melalui kehidupan komunitas
kepribadian manusia dapat dibentuk melalui proses sosialisai dan internalisasi. "rtinya,
melalui nilai#nilai yang diapai dalam hidup komunitas itu disampaikan kepada setiap
indi@idu &anggota persekutuan'. !elanjutnya,
!elanjutnya, nilai#nilai itu dijadikan oleh pegangan dalam
diri setiap indi@idu.
+alam hubungan dengan pembentukan manusia untuk hidup seara lebih baik, maka
 pertanyaan yang
yang patut dikemukakan
dikemukakan adalah apakah
apakah kehidupan
kehidupan komunitas dapat
dapat membentuk
manusia untuk hidup seara lebih baik atau lebih
l ebih bijaksana dan kritisD
7enjawab pertanyaan di atas maka dapat dikatakan bahwa kehidupan komunitas
dapat membentuk
membentuk hidup manusia
manusia seara
seara lebih baik.
baik. +apat dikatakan demikian karena pada
dasarnya kodrat manusia adalah makhluk sosial. Itu berarti manusia selalu berada bersama
dengan sesamanya
sesamanya atau orang lain. Ia tidak berada sendirian, melainkan selalu berada
 bersama dengan
dengan orang lain. 7anusia
7anusia selalu berada dengan orang lain dan membentuk
membentuk suatu
 persekutuan yang
yang disebut sebagai
sebagai komunitas. 7ereka
7ereka membentuk hidup besama karena karena ada
nilai yang ingin diapai seara bersama. Ailai yang ingin diapai adalah membentuk hidup
 secara lebih baik . Ailaihidup secara lebih baik  itu
 itu diapai lewat interaksi atau kerja sama
setiap indi@idu dalam komunitas.
komunitas. !elanjutnya, setelah
setelah menapai nilai yang diinginkan itu
&membentuk hidup secara lebih baik) , kemudian disosialisasikan kepada indi@idu &anggota
komunitas' dan selanjutnya indi@idu menjadikan nilai tersebut menjadi pegangan dalam
dirinya. +engan demikian dapat disimpulkan bahwa melalui kehidupan komunitas dapat
membentuk hidup manusia seara lebih baik, lewat nilai yang ditemukan dalam kehidupan
komunitas itu. Ailai itulah yang membentuk manusia menjadi lebih baik, lebih bijaksana dan
kritis dalam hidup.
III. Agama
Agama mem%ant man#ia hi"p le%ih %aik 
"rti budaya telah diangkat kembali oleh renesans dengan karakter naturalistik , yaitu
 budaya dipahami
dipahami sebagai pembentukan
pembentukan manusia
manusia dalam dunianya,
dunianya, yakni sebagai pembentukan
pembentukan
yang memperkenankan
memperkenankan manusia hidup atas ara yang lebih bijaksana dan lebih sempurna
dalam dunia yang adalah dunianya. +alam konteks ini, agama mendapat tempat dan peranan
 penting. "gama
"gama dimengerti
dimengerti sebagai unsur integral
integral dari budaya,
budaya, terutama karena mengajarkan
mengajarkan
 bagaimana hidup
hidup dengan baik,
baik, hidup dengan bijaksana dan nilai#nilai
nilai#nilai uni@ersal lainnya.
lainnya.
+alam agama terkandung ajaran#ajaran kebijaksanaan
kebijaksanaan &dalam arti tertentu $ilsa$at dipahami
sebagai kebijaksanaan'
kebijaksanaan' yang dapat mengarahkan manusia kepada hidup yang lebih baik.
+engan demikian, hidup yang lebih baik dalam perspekti$ $ilsa$at budaya adalah
 pembentukan
 pembentukan kebijaksanaan seara internal dalam
dalam diri manusia melalui
melalui ajaran#ajaran agama.
agama.
7anusia tidak dapat dilepaskan dari agama dalam kehidupannya. 7aksudnya adalah
 bahwa agama
agama menjadi sarana di mana manusia dapat
dapat memenuhi
memenuhi keinginannya
keinginannya untuk dapat
hidup dengan lebih bijaksana. +engan kata lain agama membantu manusia untuk dapat hidup
lebih baik. 7elalui agama manusia dapat menjadi bijaksana untuk menapai realisasi dirinya
yang lengkap sehingga menjadi suatu microcosmos yang sempurna dalam macrocosmos%
!etiap agama umumnya mengajarkan kepada para penganut atau pengikutnnya
pengikutnnya untuk
hidup sebagai orang yang saleh, baik di hadapan manusia maupun di hadapan yang ilahi.
+engan demikian agama dapat mengarahkan manusia kepada hidup yang lebih baik. "gama
membentuk manusia untuk menjadi lebih baik, lebih bijaksana dengan menanamkan nilai#
nilai uni@ersal dalam diri manusia itu.

BAB III
PENUTUP

A. Ke#impla
Ke#implan
n
-. Ilmu sangat berman$aat, tetapi
tetapi juga bisa menimbulkan
menimbulkan benana
benana bagi
bagi manusia dan
dan
alam semesta tergantung dengan orang#orang yang menggunakannya. 6ntuk itu perlu
ada etika, ukuran#ukuran yang diyakini oleh para ilmuwan yang dapat menjadikan
 pengembangan
 pengembangan ilmu dan aplikasinya
aplikasinya bagi kehidupan
kehidupan manusia agar
agar tidak menimbulkan
menimbulkan
dampak negati$.
). eran Islam yang
yang utama dalam perkembangan
perkembangan iptek
iptek setidaknya ada
ada ) &dua'. ertama,
ertama,
menjadikan ";idah
";idah Islam sebagai paradigma pemikiran dan ilmu pengetahuan.
pengetahuan. %adi,
 paradigma Islam,
Islam, dan bukannya
bukannya paradigma sekuler,
sekuler, yang
yang seharusnya
seharusnya diambil oleh umat
Islam dalam membangun struktur ilmu pengetahuan. (edua, menjadikan syariah Islam
sebagai standar penggunaan iptek. %adi, syariah Islam#lah, bukannya standar man$aat
&utilitarianisme', yang seharusnya dijadikan tolok ukur umat Islam dalam
mengaplikasikan
mengaplikasikan iptek. %ika dua peran ini dapat dimainkan oleh umat Islam dengan baik,
insyaallah akan ada berbagai berkah dari "llah kepada umat Islam dan juga seluruh umat
manusia. 7ari kita simak $irman#Aya:
$ir man#Aya: 2(alau sekiranya penduduk negeri#negeri
negeri#negeri
 beriman dan bertakwa,
bertakwa, pastilah (ami
(ami akan melimpahkan
melimpahkan kepada mereka
mereka berkah dari
langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan &ayat#ayat
&ayat#ayat (ami' itu, maka (ami siksa
mereka disebabkan perbuatannya3. &>s. al#"’raa$
al#"’raa$ K<L: '.

Anda mungkin juga menyukai