Disusun Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
3. Apa peran manajer keuangan pada perusahaan?
4. Apa saja kegiatan utama manajer keuangan?
5. Apa fungsi manajemen keuangan?
6. Apa peranan manajemen keuangan ?
7. Apa tujuan manajemen ?
8. Bagaimana tanggungjawab manajemen keuangan?
1.3 Manfaat
Manfaat yang kita peroleh dari pembuatan makalah ini yaitu kita dapat
mengetahui serta memahami tentang konsep dasar manajemen keuangan pada
suatu perusahaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Konsistensi (Consistency) : Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi
harus konsisten dari waktu ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan
tidak boleh disesuaikan apabila terjadi perubahan di organisasi. Pendekatan
yang tidak konsisten terhadap manajemen keuangan merupakan suatu tanda
bahwa terdapat manipulasi di dalam pengelolaan keuangan.
2. Akuntabilitas (Accountability) : Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau
hukum yang melekat pada individu, kelompok, atau organisasi untuk
menjelaskan bagaimana dana, peralatan, atau kewenangan yang diberikan
pihak ketiga telah digunakan. Organisasi harus dapat menjelaskan bagaimana
dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah dia capai sebagai
pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat.
Semua pemangku kepentingan berhak untuk mengetahui bagaimana dana dan
kewenangan digunakan.
3. Transparansi (Transparency) : Organisasi harus terbuka dengan pekerjaannya,
menyediakan informasi berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para
pemangku kepentingan. Termasuk di dalamnya menyiapkan laporan keuangan
yang akurat, lengkap, dan tepat waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh
pemangku kepentingan dan penerima manfaat. Apabila organisasi tidak
transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal yang disembunyikan.
4. Kelangsungan Hidup (Viability) : Agar keuangan terjaga, pengeluaran
organisasi di tingkat strategic maupun operasional harus sejalan/disesuaikan
dengan dana yang diterima. Kelangsungan hidup (viability) merupakan suatu
ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan keuangan organisasi. Manager
organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan yang menunjukkan
bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana strategiknya dan memenuhi
kebutuhan keuangannya.
5. Integritas (Integrity) : Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu
yang terlibat harus mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan
catatan keuangan juga harus dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan
keakuratan pencatatan keuangan.
6. Pengelolaan (Stewardship) : Organisasi harus dapat mengelola dengan baik
dana yang telah diperoleh dan menjamin bahwa dana tersebut digunakan untuk
4
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Secara praktek, organisasi dapat
melakukan pengelolaan keuangan dengan baik melalui berhati-hati dalam
perencanaan strategic, identifikasi resiko-resiko keuangan, dan membuat
sistem pengendalian dan sistem keuangan yang sesuai dengan organisasi.
7. Standar Akuntansi (Accounting Standards) : Sistem akuntansi dan keuangan
yang digunakan organisasi harus sesuai dengan prinsip dan standar akuntansi
yang berlaku secara umum. Hal ini berarti bahwa setiap akuntan di seluruh
dunia dapat mengerti sistem yang digunakan organisasi.
5
pertama kali menarik laba dan harus dibayar sekalipun perusahaan tidak ada
laba atau dalam kondisi merugi.
Kedua sumber pendanaan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pendanaan ekuitas (modal sendiri). Dapat diperoleh dari tabungan
individu, teman dan atau saudara, investor perorangan lain, perusahaan-
perusahaan besar, perusahaan modal ventura, dan penjualan saham.
2. Pendanaan dari utang (pinjaman). Dapat diperoleh dari teman atau
saudara, investor perorangan lainnya, para pemasok bahan baku pemberi
pinjaman berbentuk asset, bank-bank komersial, program-program yang
didukung oleh pemerintah, lembaga-lembaga keuangan swadaya
masyarakat, perusahaan-perusahaan besar dan perusahaan modal ventura.
2. Menggunakan Dana Perusahaan
Penggunaan dana adalah laporan perubahan yang disusun atas dasar dua neraca
untuk dua waktu. Laporan tersebut menggambarkan perubahan dari masing-
masing elemen tersebut yang mencerminkan adanya sumber atau penggunaan
dana.
Pada umumnya rasio keuangan yang dihitung bisa dikelompokkan menjadi
enam jenis yaitu:
a. Rasio Likuiditas, rasio ini untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
memenuhi kewajiban finansial jangka pendeknya.
b. Rasio Leverage, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa banyak dana
yang di-supply oleh pemilik perusahaan dalam proporsinya dengan dana
yang diperoleh dari kreditur perusahaan.
c. Rasio Aktivitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen
dalam menggunakan sumber dayanya. Semua rasio aktifitas melibatkan
perbandingan antara tingkat penjualan dan investasi pada berbagai jenis
harta.
d. Rasio Profitabilitas, rasio ini digunakan untuk mengukur efektifitas
manajemen yang dilihat dari laba yang dihasilkan terhadap penjualan dan
investasi perusahaan.
6
e. Rasio Pertumbuhan, rasio ini digunakan untuk mengukur seberapa baik
perusahaan mempertahankan posisi ekonominya pertumbuhan ekonomi dan
industri.
f. Rasio Penilaian, rasio ini merupakan ukuran prestasi perusahaan yang paling
lengkap oleh karena rasio tersebut mencemirkan kombinasi pengaruh dari
rasio risiko dengan rasio hasil pengembalian.
3. Membagi Keuntungan
Ada juga orang yang berkata ,"Ah di perusahaan saya mengelola Dalam sebuah
bisnis, mengelola karyawan adalah hal yang sangat penting. Karena dengan
pengelolaan karyawan yang benar maka bisnis akan bisa berjalan dengan
benar. Akan tetapi karyawan tidak penting, karena hanya saya sendirian yang
mengerjakannya” Memang benar, kalau kita hanya mengerjakan sendiri maka
mengelola karyawan memang tidak penting. Bisnis yang seperti ini disebut self
employee. Bisa tidak kita menjadi kaya dari self employee? Jawabannya bisa.
Apakah bisa menjadi kaya raya? Jawabannya tidak. Jika anda ingin menjadi
kaya raya, maka bisnis anda harus memiliki karyawan. Nah, ketika kita sudah
memiliki karyawan ini maka mengelola karyawan menjadi sangat penting.
Mengelola 10 karyawan tentu berbeda dengan mengelola 100 karyawan.
Mengelola 1000 karyawan tentu berbeda dengan mengelola 10.000 karyawan.
Jika kita sudah memiliki karyawan yang banyak maka pengontrolan karyawan
menjadi sangat penting. Tentu lebih kompleks? Jawabannya iya. Akan tetapi
dengan banyaknya karyawan ini, sebenarnya bisnis malah bisa kita tinggalkan,
asalkan cara mengelolanya benar. Bisa dikatakan jika kita memiliki usaha yang
besar dan pengelolannya benar maka perusahaan akan bisa jalan sendiri,
sementara kita bisa jalan-jalan.
Setiap orang yang membangun bisnis, tentunya dia ingin kaya raya. Untuk
mencapai tujuan ini setiap pengusaha memiliki cara yang berbeda-beda. Secara
umum saya mengenal 2 macam , yang pertama pengusaha mengusahakan agar
karyawan adalah orang yang digaji saja, sementara jika ada keuntungan yang
besar maka itu menjadi milik pengusaha. Yang kedua pengusaha membagi
keuntungan dengan karyawan, jadi jika keuntungan besar maka karyawan juga
mendapat bagian keuntungan.
7
Cara pertama memang kelihatan logis, karena dengan mendapat keuntungan
yang besar tanpa berbagi dengan karyawan, maka pengusaha memliki
kuntungan besar. Akan tetapi dalam prakteknya cara kedua malah lebih efektif.
Dengan berbagi keuntungan dengan karyawan maka karywan akan lebih
merasa memiliki bisnis. Sehingga karyawan akan bekerja dengan setulus hati
dan sepenuh jiwa.
Dengan berbagi dengan karyawan ini ternyata pengontrolan karyawan akan
jauh lebih mudah. Jika karyawan hanya menjadi orang yang digaji, maka
tingkat kehilangan barang di perusahaan lebih tinggi, tetapi jika karyawan
mendapatkan bagian dari keuntungan maka tingkat kehilangan barang akan
menurun. Kenapa? Karena biasanya pencurian terbesar dilakukan oleh orang
dalam alias karyawan sendiri. Jika karyawan hanya menjadi orang yang digaji,
ketika temannya mencuri maka dia akan santai-santai saja. Akan tetapi, jika dia
mendapat bagian keuntungan, maka dia akan bertindak tegas jika temannya
mencuri, karena hal ini akan mengurangi keuntungan buat dia.
Seringkali mobil kantor cepat rusak. Akan tetapi jika karyawan bisa
menganggap bahwa itu mobil dia sendiri maka mobil tidak lebih cepat
rusaknya. Mobil akan lebih awet. Dengan adanya profit sharing ini maka
pengontrolan akan jauh lebih baik.
Alangkah lebih baik lagi jika para karyawan yang memiliki level tinggi mereka
mendapatkan bagian saham. Dengan cara seperti ini maka mereka akan
bertindak seolah-olah mereka memiliki perusahaan. Akan tetapi, pembagian
saham ini jangan dilakukan pada saat awal perusahaan berdiri. Pembagian
saham ini sebaiknya dilakukan ketika perusahaan sudah terbukti untung. Jadi,
yang perlu diingat adalah :
1. Jangan berikan sahamya sebelum perusahaan untung.
2. Jangan berikan ladangnya sebelum terbukti panen.
Cara membagi keuntungan usaha yang seperti ini akan menjadikan karyawan
termotivasi dan kitanya juga menjadi enak.
8
2.5 Fungsi Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan merupakan manajemen terhadap fungsi-fungsi
keuangan. Fungsi-fungsi keuangan tersebut meliputi bagaimana memperoleh dana
(raising of fund) dan bagaimana menggunakan dana tersebut (aloocation of fund).
Manajer keuangan berkepentingan dengan penentuan jumlah aktiva yang layak dari
investasi pada berbagai aktiva dan memilih sumber-sumber dana untuk
membelanjai aktiva tersebut. Kegiatan penting lain yang harus dilakukan manajer
keuangan menyangkut empat aspek, yang pertama dalam perencanaan dan
prakiraan, di mana manajer keuanagan harus bekerja sama dengan para manajer
yang ikut bertanggung jawab atas perencanaan umum perusahaan, yang kedua
manajer keuangan harus memusatkan perhatian pada berbagai keputusan investasi
dan pembiayaannya, serta segala hal yang berkaitan dengannya, yang ketiga
manajer keuangan harus bekerja sama dengan para manjer lain diperusahaan agar
perusahaan dapat beropersi seefisien mungkin dan yang keempat menyangkut
penggunaan pasar uang dan pasar modal.
Salah satu kepentingan di dalam manajemen yang merencanakan,
melaksanakan dan mengendalikan pemanfaatan sumber daya keuangan dalam
kegiatan entitas secara efisien dan efektif, dalam kerjasama secara terpadu dengan
fungsi-fungsi lainnya seperti riset dan penelitian, produksi, pemasaran dan
sumberdaya manusia. Dalam menjalankan fungsinya, tugas manajer keuangan
berkaitan langsung dengan keputusan pokok perusahaan dan berpengaruh terhadap
nilai perusahaan. Fungsi Manajemen Keuangan keuangan diataranya adalah :
1. Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisis, dan
pengendalian kegiatan keuangan. Dengan demikian dalam perusahaan,
kegiatan tersebut tidak terbatas pada "Bagian Keuangan".
2. Manajer keuangan perlu memperoleh dana dari pasar keuangan atau
financial market. Dana yang diperoleh kemudian diinvestasikan pada
berbagai aktiva perusahaan, untuk mendanai kegiatan perusahaan. Kalau
kegiatan memperoleh dana berarti perusahaan menerbitkan aktiva finansial,
maka kegiatan menanamkan dana membuat perusahaan memiliki aktiva riil.
3. Dari kegiatan menanamkan dana (disebut investasi), perusahaan
mengharapkan akan memperoleh hasil yang lebih besar dari
9
pengorbanannya. Dengan kata lain, diharapkan memperoleh "laba". Laba
yang diperoleh perlu diputuskan untuk dikembalikan ke pemilik dana (pasar
keuangan), atau diinvestasikan kembali ke perusahaan.
4. Dengan demikian "manajer keuangan" perlu mengambil keputusan tentang:
a) Penggunaan dana
b) Memperoleh dana
c) Pembagian laba.
10
2.7 Tujuan Manajemen Keuangan
Tujuan Manajemen Keuangan adalah untuk memaksimalkan nilai
perusahaan . Dengan demikian apabila suatu saat perusahaan dijual, maka harganya
dapat ditetapkan setinggi mungkin. Seorang manajer juga harus mampu menekan
arus peredaran uang agar terhindar dari tindakan yang tidak diinginkan.
Secara normatif tujuan keputusan keuangan adalah untuk memaksimumkan
nilai perusahaan. Nilai perusahaan merupakan harga yang biasa dibayar oleh calon
pembeli apabila perusahaan tersebut dijual. Bagi perusahaan yang menerbitkan
saham di pasar modal, harga saham yang diperjual berikan di bursa merupakan
indikator nilai perusahaan.
Memaksimumkan nilai perusahaan (atau harga saham) tidak identik dengan
memaksimumkan data per lembar saham (earning per share, EPS).
Hal ini disebabkan karena:
(1) memaksimumkan EPS mengabaikan nilai waktu uang, dan
(2) tidak memperhatikan faktor resiko.
Dengan demikian menaikkan nilai perusahaan tidak identik dengan
memksimumkan laba, apabila laba diartikan sebagai laba akutansi. Sebaliknya,
memaksimumkan nilai perusahaan akan identik dengan memksimumkan laba
dalam pengertian ekonomi (economic profit). hal ini disebabkan karena laba
ekonomi diartikan sebagai jumlah kekayaan yang bisa dikonsumsikan tanpa
membuat pemilik kekayaan tersebut menjadi lebih miskin. Sayangnya konsep
keuntungan ekonomi ini akan sulit diterapkan, sehingga kalau kita mendengar
istilah laba dalam lingkup perusahaan, bisa dipastikan pengertiannya adalah
pengertian akutansi.
Oleh karena itu tujuan pengelolaan keuangan tersebut sebenarnya bisa
berlaku untuk siapa saja,bukan terbatas pada perusahaan. Hanya saja untuk level
perusahaan ada beberapa kekhususan.
Kekhususan-kekhususan tersebut diantaranya adalah:
1. Perusahaan dimiliki oleh lebih dari satu orang
2. Ada peraturan-peraturan yang berlaku untuk perusahaan, akan tetapi tidak
untuk individu.
11
3. Penggunaan prinsip-prinsip akutansi untuk mencatat transaksi keuangan
dalam perusahaan.
12
3. Tercermin disisi aktiva (kiri) sebuah neraca. Komposisi aktiva harus
ditetapkan misalnya berapa aktiva total yang dialokasikan untuk kas atau
persediaan, aktiva yang secara ekonomis tidak dapat dipertahankan harus
dikurangi, dihilangkan atau diganti.
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Manajemen keuangan bukan hanya berkutat seputar pencatatan akuntansi.
Dia merupakan bagian penting dari manajemen program dan tidak boleh dipandang
sebagai suatu aktivitas tersendiri yang menjadi bagian pekerjaan orang keuangan.
Manajemen keuangan lebih merupakan pemeliharaan suatu kendaraan, apabila kita
tidak memberinya bahan bakar dan oli yang bagus serta service teratur, maka
kendaraan tersebut tidak akan berfungsi secara baik dan efisien. Lebih parah lagi,
kendaraan tersebut dapat dirusak ditengah jalan dan gagal untuk mencapai tujuan
yang ditetapkan.
Jadi, manajemen keuangan adalah aktivitas pemilik dan manajemen
perusahaan untuk memperoleh sumber modal yang semuah-murahnya dengan
menggunakanya seefektif, seefisien, dan seproduktif mungkin untuk menghasilkan
laba. Seorang manajer keuangan dalam suatu perusahaan harus mengetahui
bagaimana mengelola segala unsur dan segi keuangan, hal ini wajib dilakukan
karena keuangan merupakan salah satu fungsi penting dalam mencapai tujuan
perusahaan.
3.2 Saran
Apabila masih banyak kesalahan dalam penulisan makalah ini, kami selaku
mahasiswa minta maaf dan mohon dapat memberikan kritik yang dapat
membangun supaya kedepannya dapat membuat makalah lebih baik lagi
14
DAFTAR PUSTAKA
15