Anda di halaman 1dari 4

SMK Negeri 2 Dumai

Teknik Audio Video


Penerapan Rangkaian Elektronika (PRE)
Semester Genap 2020/ 2021 Ravica Chandra, S.Pd

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS)

Ravica Chandra
SMK Negeri 2 Dumai
e-mail : chandraravica@gmail.com

SEKILAS TENTANG KEBUTUHAN LISTRIK di INDONESIA


Energi listrik adalah salah satu kebutuhan masyarakat modern yang sangat penting. Ketiadaan
energi listrik akan sangat mengganggu keberlangsungan aktivitas manusia. Oleh karena itu
kesinambungan dan ketersediaan energi listrik perlu dipertahankan setiap waktu. Rasio elektrifikasi
Indonesia saat ini 87%, hal tersebut menunjukkan 8,5 juta penduduk Indonesia atau setara dengan
2500 desa yang belum dialiri listrik. Letak geografis Indonesia merupakan salah satu penyebab masih
banyaknya daerah yang belum terjangkau Perusahaan Listrik Negara (PLN) seperti pulau Selaru di
ujung Selatan kabupaten Maluku Tenggara Barat dan beberapa daerah lainnya. Indonesia merupakan
negara tropis yang mempunyai potensi energi surya dengan insolasi harian rata – rata 4,5 – 4,8
kWh/m2 / hari. Sehingga energi surya menjadi sumber energi terbarukan yang potensial untuk
dikembangkan di Indonesia. PLTS digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik secara mandiri pada
rumah tinggal yang akan digunakan siang dan malam hari.

I. PENDAHULUAN Apabila dilihat dari proses pembangkitannya,


penggunaan energi surya sangat ramah
lingkungan dan energi yang tersedia tidak
terbatas. Pada kali ini, akan dibahas peran
elektronika daya dalam PLTS terutama pada
Solar Charge Controller dan Inverter.

II. KOMPONEN DALAM PLTS SEDERHANA


A. Panel Surya (Solar Cell)

Gambar 1. Instalasi PLTS di Rumah Tangga

Pembangkit Listrik Tenaga Surya


(PLTS) adalah pembangkit listrik yang
menggunakan sinar matahari sebagai
sumbernya. Panel sel surya menangkap cahaya
matahari dan mengubahnya menjadi arus listrik
yang kemudian disimpan dalam baterai Gambar 2. Panel Surya
sehingga dapat memenuhi kebutuhan energi
Apa itu panel surya atau solar cell ?
sehari-hari.
Solar Cell adalah suatu komponen yang dapat
Pembangkitan listrik dengan tenaga digunakan untuk mengubah energi cahaya
surya dapat dilakukan secara langsung matahari menjadi energi listrik dengan
misalnya dengan memasang solar panel pada menggunakan prinsip yang disebut efek
atap rumah untuk memenuhi kebutuhan energi photovoltaic. Efek photovoltaic itu sendiri adalah
rumah tersebut atau dengan pembangkitan suatu fenomena di mana muncul tegangan
terpusat yang dilakukan di suatu wilayah listrik karena adanya suatu hubungan atau
kemudian energi dialirkan ke rumah-rumah.
SMK Negeri 2 Dumai Ravica Chandra, S.Pd
kontak dari dua elektroda, dimana keduanya dibandingkan dengan bahan penyusun sel
dihubungkan dengan sistem padatan atau surya yang lain meski dengan ukuran
cairan saat mendapatkan energi cahaya. penampang yang sama. Panel surya yang satu
ini juga menjadi salah satu yang paling banyak
Oleh karena itulah, solar cell sering
digunakan karena paling cocok untuk
disebut juga dengan sel photovoltaic (PV). Efek
kebutuhan sehari-hari.
photovoltaic ini ditemukan pertama kali oleh
Henri Becquerel (wikipedia.org) pada tahun Sayangnya jenis solar panel yang satu
1839. ini akan membutuhkan cahaya yang sangat
terang ketika beroperasi. Ia akan mengalami
Bahan Solar Cell
pengurangan efisiensi jika berada pada cuaca
Untuk menghasilkan listrik, sel surya
yang berawan dan mendung. Untuk ciri-ciri
dibuat dari bahan semikonduktor yang
panel surya monocrystalline silicon ini memiliki
mengubah cahaya menjadi listrik. Bahan yang
warna hitam dan juga bentuk yang tipis seperti
paling umum digunakan sebagai semikonduktor
yang telah disebutkan sebelumnya.
selama proses pembuatan sel surya adalah
silikon. Panel surya monokristalin dan 2. Polycrystalline Silikon
polikristalin memiliki sel yang terbuat dari wafer
silikon.
Cara Kerja Solar Cell
Cara kerja panel surya berarti
membahas proses yang terjadi di dalam sel
surya. Sederhananya, ketika sel surya
menyerap cahaya, maka terdapat pergerakan
antara elektron di sisi positif dan negatif.
Adanya pergerakan ini menciptakan arus listrik
sehingga dapat digunakan sebagai energi alat-
alat elektronik.
Jenis-jenis Solar Cell
Gambar 4. Solar Cell Polycrystalline Silicon
Jenis-jenis panel surya beserta
kelebihan dan kekurangannya, sebagai berikut : Teknologi panel surya ini merupakan
teknologi panel yang terbuat dari batang silikon
1. Monocrystalline Silicon
yang kemudian dicairkan. Teknologi panel ini
memiliki kelebihan dari segi susunannya yang
lebih rapi dan lebih rapat. Untuk cirinya,
biasanya solar panel ini memiliki penampilan
yang unik karena terkesan seperti ada retakan-
retakan di dalam sel surya yang dimilikinya.
Panel surya polycrystalline memiliki
kekurangan ketika digunakan pada daerah yang
rawan dan sering mendung. Ketika diletakkan
atau digunakan pada area seperti ini, maka
efisiensi yang dimilikinya akan turun.
Jika dibandingkan dengan efisiensi
monocrystalline, polikristalin silikon ini memiliki
Gambar 3. Solar Cell Monocrystalline Silicon efisiensi yang lebih rendah. Oleh karena itu
Sel surya satu ini ini bisa disebut untuk menghasilkan tenaga listrik dengan
sebagai salah satu sel surya yang paling efisien jumlah yang sama, jenis panel tenaga surya
digunakan. Hal ini disebabkan karena yang satu ini akan diperlukan penampang yang
penampangnya dapat menyerap cahaya lebih besar.
matahari dengan lebih efisien dibandingkan
dengan bahan sel surya yang lainnya.
Efisiensi konversi cahaya matahari
menjadi listrik yang dimiliki oleh bahan sel surya
ini adalah sekitar 15%. Jumlah ini merupakan
salah satu jumlah yang cukup besar jika
2 SMK Negeri 2 Dumai
Ravica Chandra, S.Pd SMK Negeri 2 Dumai
B. Solar Charge Control (SCC)

Gambar 6. Blok Solar Charge Control


Solar charge control adalah komponen
penting dalam Pembangkit Listrik Tenaga
Surya.
Solar charge controller (SCC) berfungsi
untuk :
• Charging Mode : mengisi baterai (kapan
Gambar 5. Bentuk Fisik Solar Charge Control baterai diisi, menjaga pengisian kalau
baterai penuh)
Arus yang dihasilkan oleh panel surya
tidak langsung mengisi baterai, melainkan • Operation Mode : Pegunaan batarai ke
harus melewati Solar Charge Controller terlebih beban (pelayanan betarai ke beban di
dahulu untuk mengatur tegangan dan arus input putus kalau baterai sudah mulai kosong)
pengisian baterai sehingga tidak terjadi C. Batrai
overcharge atau overvoltage , serta mengatur
arus saat baterai discharge agar tidak terjadi
discharge berlebihan (dapat memperpendek
usia baterai).
Secara umum, proses yang terjadi
dalam Solar Charge Controller adalah konversi
DC ke DC untuk menghasilkan tegangan input
baterai yang stabil. Gambar 6. memperlihatkan
blok diagram dari Charge Controller . Dari blok
diagram di atas terlihat bahwa pengaturan
tegangan input baterai oleh Solar Charge Gambar 7. Bentuk Baterai Deep Cycle Power
Controller dilakukan dengan sensing arus dan
Baterai yang dipakai adalah baterai
tegangan output panel surya sebagai input
rechargeable sehingga dapat dipakai berulang-
mikrokontroler yang terhubung ke rangkaian
ulang. Sebaiknya digunakan baterai MF
Buck-Boost (rangkaian yang dapat menaikkan
(Maintenance Free). Aki/ baterai ini
atau menurunkan tegangan) . Sensing arus dan
menggunakan konsep deep cycle battery yang
tegangan input baterai dilakukan untuk
rechargeable dan dapat digunakan pada waktu
memberikan umpan balik ke mikrokontroler
yang dikehendaki.
agar tegangan input baterai dapat terjaga stabil.
Pada Solar Charge Controller yang dilengkapi Baterai Deep Cycle Merupakan jenis
dengan sensor temperatur, kontrol tegangan baterai yang dirancang untuk menghasilkan
input baterai juga dipengaruhi oleh temperatur arus listrik stabil dan dalam waktu lama. Baterai
panel surya serta temperatur baterai. Hal ini jenis Deep Cycle memiliki ketahanan terhadap
dilakukan agar diperoleh proses charging dan siklus pengisian (charge) – pelepasan
usia baterai yang optimum. (discharge) berulang-ulang dan konstan.

SMK Negeri 2 Dumai 3


SMK Negeri 2 Dumai Ravica Chandra, S.Pd
D. Inverter

Gambar 8. Bentuk Inverter


Inverter pada sistem PLTS adalah
sebuah komponen atau alat pada sistem solar
panel yang berfungsi untuk merubah arus DC
(Direct Current) yang dihasilkan oleh panel
surya menjadi arus listrik AC (Alternating
Current).
Jika dilihat dari jenis penggunaan, ada
tiga jenis inverter yang banyak digunakan pada
aplikasi listrik surya, yaitu:
• Stand-Alone Solar Inverter
• Grid-Tie Solar Inverter
• Battery Backup Solar Inverter

E. Beban

Gambar 9. Kipas Angin


Kipas angin merupakan salah satu
perangkat elektronik rumah tangga yang dapat
memanfaatkan system PLTS di rumah anda.

4 SMK Negeri 2 Dumai

Anda mungkin juga menyukai