Anda di halaman 1dari 7

Bukan hanya sekedar penghibur Sumber: 

Musixmatch
Diriku ini sayang Penulis lagu: Rinto Harahap
Bukan pula sekedar pelepas Berulang kali aku mencoba selalu untuk mengalah
Rindumu oh sayang Demi keutuhan kita berdua walau kadang sakit
Sakit hatiku Lihatlah tanda merah di pipi bekas gambar tanganmu
Kau buat begitu Sering kau lakukan bila kau marah menutupi salahmu
Kau datang dan pergi Samakah aku bagai burung di sana yang dijual orang?
Sesuka hatimu Hingga sesukamu kau lakukan itu, kau sakiti aku
Oh kejamnya dikau Kalaulah memang kita berpisah, itu bukan suratan
Teganya dikau padaku Mungkin ini lebih baik agar kau puas membagi cinta
Kau pergi dan datang Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku
Sesuka hatimu Dulu segenggam emas kau pinang aku
Oh sakitnya hati Dulu bersumpah janji di depan saksi, uwo-uwo
Bencinya hati padamu Namun semua hilanglah sudah ditelan dusta, uwo-uwo
Sakitnya hati ini Namun semua tinggal cerita hati yang luka
Namun aku rindu Kalaulah memang kita berpisah, itu bukan suratan
Bencinya hati ini Mungkin ini lebih baik agar kau puas membagi cinta
Tapi aku rindu Pulangkan saja aku pada ibuku atau ayahku
Bukan hanya sekedar penghibur Dulu segenggam emas kau pinang aku
Diriku ini sayang Dulu bersumpah janji di depan saksi, uwo-uwo
Bukan pula sekedar pelepas Namun semua hilanglah sudah ditelan dusta, uwo-uwo
Rindumu oh sayang Namun semua tinggal cerita hati yang luka
Sakit hatiku Namun semua tinggal cerita hati yang luka
Kau buat begitu
Kau datang dan pergi
Sesuka hatimu
Oh kejamnya dikau
Teganya dikau padaku
Kau pergi dan datang
Sesuka hatimu
Oh sakitnya hati
Bencinya hati padamu
Sakitnya hati ini
Namun aku rindu
Bencinya hati ini
Tapi aku rindu
Di matamu masih tersimpan
Gelas-gelas kaca, tunjukkan padaku Selaksa peristiwa
Siapa diriku ini? Benturan dan hempasan
Ayah, aku tak punya Terpahat di keningmu
Ibu pun tak punya Kau nampak tua dan lelah
Siapa pun aku tak punya Keringat mengucur deras
Hanya air mata yang s'lalu bercerita kepadaku Namun kau tetap tabah, hm-hm
Gelas-gelas kaca, bunyikan suara Meski nafasmu kadang tersengal
Di manakah aku kini? Memikul beban yang makin sarat
Sepi yang mencekam Kau tetap bertahan
Menusuk hatiku Engkau telah mengerti
Ke mana aku melangkah? Htam dan merah jalan ini
Aku ingin pulang ke pangkuan ibunda, sayang Keriput tulang pipimu
Mataku terpejam, hati pun menangis Gambaran perjuangan
Menantikan dirimu Bahumu yang dulu kekar
Malam yang berlalu, tak pernah tersenyum Legam terbakar matahari
Menghantarkan tidurku Kini kurus dan terbungkuk, hm-hm
Gelas-gelas kaca Namun semangat tak pernah pudar
Berikan aku cerita Meski langkahmu kadang gemetar
Gelas-gelas kaca Kau tetap setia
Di manakah ayah, bunda? Ayah, dalam hening sepi kurindu
Gelas-gelas kaca, bunyikan suara Untuk menuai padi milik kita
Di manakah aku kini? Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Sepi yang mencekam Anakmu sekarang banyak menanggung beban
Menusuk hatiku Engkau telah mengerti
Ke mana aku melangkah? Hitam dan merah jalan ini
Aku ingin pulang ke pangkuan ibunda, sayang Keriput tulang pipimu
Mataku terpejam, hati pun menangis Gambaran perjuangan
Menantikan dirimu Bahumu yang dulu kekar
Malam yang berlalu, tak pernah tersenyum Legam terbakar matahari
Menghantarkan tidurku Kini kurus dan terbungkuk, hm-hm
Gelas-gelas kaca Namun semangat tak pernah pudar
Berikan aku cerita Meski langkahmu kadang gemetar
Terjemahkan ke bahasa Indonesia Kau tetap setia
Sumber: Musixmatch Sumber: Musixmatch
Penulis lagu: Rinto Harahap Penulis lagu: Ebiet G Ade
Seandainya aku punya sayap Aku masih seperti yang dulu
Terbang terbanglah aku Menunggumu sampai akhir hidupku
Kucari dunia yang lain Kesetiaanku tak luntur hati pun rela berkorban
Untuk apa disini Demi keutuhan kau dan aku
Seandainya dapat kau rasakan Biarkanlah aku memiliki
Kejam kejamnya dunia Semua cinta yang ada di hatimu
Tiada lagi kehadiran Apapun kan kuberikan cinta dan kerinduan
Untuk apa ku disini Untukmu dambaan hatiku
Menjerit dan menangis Malam ini tak ingin aku sendiri
Pilu dan derita Kucari damai bersama bayanganmu
Merintih dan berdoa Hangat pelukan yang masih kurasa
Dimanapun berada oh Kau kasih, kau sayang
Duniaku yang fana Aku masih seperti yang dulu
Ha-aa-aa Menunggumu sampai akhir hidupku
Seandainya aku punya sayap Kesetiaanku tak luntur hati pun rela berkorban
Terbang terbanglah aku Demi keutuhan kau dan aku
Ku cari dunia yang lain Malam ini tak ingin aku sendiri
Untuk apa ku disini Kucari damai bersama bayanganmu
Seandainya dapat kau rasakan Hangat pelukan yang masih kurasa
Kejam kejamnya dunia Kau kasih kau sayang
Tiada lagi kehadiran Malam ini tak ingin aku sendiri
Untuk apa ku disini Kucari damai bersama bayanganmu
Menjerit dan menangis Hangat pelukan yang masih kurasa
Pilu dan derita Kau kasih kau sayang
Merintih dan berdoa Malam ini tak ingin aku sendiri
Dimanapun berada oh Kucari damai bersama bayanganmu
Duniaku yang fana Sumber: Musixmatch
Ha-aa-aa Penulis lagu: Pance Pondaag
Seandainya aku punya sayap
Terbang terbanglah aku
Ku cari dunia yang lain
Untuk apa ku disini
Ku cari dunia yang lain
Untuk apa daku disini
Terjemahkan ke bahasa Indonesia
Sumber: Musixmatch
Masihkah kau ingat, sayang? Masihkah kau ingat waktu di desa
Gadis yang pernah kau sayang? Bercanda bersama di samping gereja
Dia menunggumu sayang Kala itu kita masih remaja
Cintanya Yang polos hatinya bercerita
Kau berikan dia janji Waktu kini t'lah lama berlalu
Kau berikan dia cinta Sudah sepuluh tahun tak bertemu
Yang indah Entah dimana kini kau berada
Kau nyanyikan lagu sayang Tak tahu dimana rumahnya
Tentang rembulan yang indah Hanya satu yang tak terlupakan
Semua lagu-lagu indah darimu Kala senja di gereja tua
Kau berikan dia mimpi Waktu itu hujan rintik-rintik
Kau berikan dia senyum yang indah Kita berteduh di bawah atapnya
Jangan, jangan kau sakiti hatinya Kita berdiri begitu rapat
Jangan lagi sayang Hingga suasana begitu hangat
Jangan, jangan kau hancurkan cintanya Tanganmu 'ku pegang erat-erat
Jangan lagi sayang Kenangan itu selalu 'ku ingat
Sedangkan bunga tak ingin layu Waktu kini t'lah lama berlalu
Sedangkan hujan bernyanyi merdu Sudah sepuluh tahun tak bertemu
Jangan, jangan lagi Entah dimana kini kau berada
Kau redupkan cinta yang indah ini Tak tahu dimana rumahnya
Jangan kau bersedih sayang Hanya satu yang tak terlupakan
Esok 'kan berganti sayang Kala senja di gereja tua
Masih ada lagi sayang baginya Waktu itu hujan rintik-rintik
Kau nyanyikan lagu sayang Kita berteduh di bawah atapnya
Tentang rembulan yang indah Meskipun kini kau telah berdua
Semua lagu-lagu indah darimu Itu bukanlah kesalahanmu
Kau berikan dia mimpi 'Ku hanya ingin dapat bertemu
Kau berikan dia senyum yang indah Bila bertemu puaslah hatiku
Jangan, jangan kau sakiti hatinya Bila bertemu puaslah hatiku
Jangan lagi sayang Sumber: Musixmatch
Jangan, jangan kau hancurkan cintanya Penulis lagu: Benny Panjaitan
Jangan lagi sayang
Sedangkan bunga tak ingin layu
Sedangkan hujan bernyanyi merdu
Jangan, jangan lagi
Kau redupkan cinta yang indah ini
Resah dan gelisah Tiada kisah paling indah
Menunggu di sini Kisah kasih di sekolah
Di sudut sekolah Tiada masa paling indah
Tempat yang kau janjikan Masa-masa di sekolah
Ingin jumpa denganku Tiada kisah paling indah
Walau mencuri waktu Kisah-kasih di sekolah
Berdusta pada guru Masa-masa paling indah
Malu aku malu (Masa indah)
Pada semut merah Kisah-kasih di sekolah
Yang berbaris di dinding (Kasih kita)
Menatapku curiga Sumber: Musixmatch
Seakan penuh tanya Penulis lagu: Obbie Messakh
"Sedang apa di sini?"
"Menanti pacar, " jawabku
Sungguh aneh tapi nyata Haruskah hidupku terus begini
Takkan terlupa Dengan derita yang tiada akhir
Kisah-kasih di sekolah Kemanakah jalan yang harus ku tempuh
Dengan si dia Agar kubahagia
Tiada masa paling indah Oh Tuhan berikan petunjukmu
Masa-masa di sekolah Untuk kujadikan pegangan hidupku
Tiada kisah paling indah Katakan salahku dan apa dosaku
Kisah-kasih di sekolah Sampai kubegini
Malu aku malu Aku tak sanggup lagi menerima derita ini
Pada semut merah Aku tak sanggup lagi menerima semuanya
Yang berbaris di dinding Oh Tuhan berikan petunjukmu
Menatapku curiga Untuk kujadikan pegangan hidupku
Seakan penuh tanya Katakan salahku dan apa dosaku
"Sedang apa di sini?" Sampai kubegini
"Menanti pacar, " jawabku Aku tak sanggup lagi menerima derita ini
Sungguh aneh tapi nyata Aku tak sanggup lagi menerima semuanya
Takkan terlupa Aku tak sanggup lagi menerima derita ini
Kisah-kasih di sekolah Aku tak sanggup lagi menerima semuanya
Dengan si dia Aku tak sanggup lagi menerima derita ini
Tiada masa paling indah Aku tak sanggup lag
Masa-masa di sekolah
Di dalam tidur, di dalam doa, di dalam mimpi Dikaulah mutiara yang lama ku cari
Kita bersama, kita bersatu bergandeng tangan Sekarang berjumpa
Di alam nyata apa yang terjadi Mutiara yang hilang hanyalah kiasan
Buah semangka berdaun sirih Tapi dikau orangnya
Aku begini engkau begitu, sama saja Kini aku telah bertemu
Ibu bapakku, ayah bundaku, entah kemana Dia yang t'lah lama ku cari
Ingin bertanya aku tak tahu pada siapa Mutiara yang hilang dulu
Air mataku dan air matamu apalah gunanya Jumpa lagi
Engkau begitu aku begini sama saja Jumpa lagi
Di dalam tidur, di dalam mimpi, kita berjanji
Membuka pintu, buka jendela, bersama-sama
Tapi lihatlah (tapi lihatlah) apa yang terjadi (apa yang terjadi) Walaupun langit pada malam itu
Kita selalu berbeda rasa (berbeda rasa) Bermandikan cahaya bintang
Aku begini (aku begini), engkau begitu (engkau begitu), sama saja Bulanpun bersinar betapa indahya
Ibu bapakku, ayah bundaku, entah kemana Namun menambah kepedihan oh
Ingin bertanya aku tak tahu pada siapa Ku akan pergi meninggalkan dirimu
Air mataku dan air matamu apalah gunanya Menyusuri liku hidupku
Engkau begitu, aku begini biarkanlah Janganlah kau bimbang dan janganlah kau ragu
Aku begini, engkau begitu, sama saja Berikan senyuman padaku
Sumber: Musixmatch Selamat tinggal kasih
Penulis lagu: Rinto Harahap Sampai kita jumpa lagi
Aku pergi takkan lama
Hanya sekejap saja
Lama sudah aku mencari Ku akan kembali lagi
Ketenangan di dalam diri Asalkan engkau tetap menanti
Atau tempat pautan hati Ku akan pergi meninggalkan dirimu
Kala ku sendiri Menyusuri liku hidupku
Dikaulah mutiara yang lama ku cari Janganlah kau bimbang dan janganlah kau ragu
Sekarang berjumpa Berikan senyuman padaku
Mutiara yang hilang hanyalah kiasan Selamat tinggal kasih
Tapi dikau orangnya Sampai kita jumpa lagi
Kini aku telah bertemu Aku pergi takkan lama
Dia yang t'lah lama ku cari Hanya sekejap saja
Mutiara yang hilang dulu Ku akan kembali lagi
Jumpa lagi Asalkan engkau tetap menanti
Chu cu cu cu ru cu cu
Aku pergi takkan lama Engkau telah mengerti
Chu cu cu cu ru cu cu no Hitam dan merah jalan ini
No no uh Keriput tulang pipimu
Menanti Gambaran perjuangan
Asalkan engkau tetap menanti Bahumu yang dulu kekar
Asalkan engkau tetap menanti Legam terbakar matahari
Menanti Kini kurus dan terbungkuk, hm-hm
Menanti Namun semangat tak pernah pudar
Menanti Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia
Sumber: Musixmatch
Di matamu masih tersimpan Penulis lagu: Ebiet G Ade
Selaksa peristiwa
Benturan dan hempasan
Terpahat di keningmu
Kau nampak tua dan lelah
Keringat mengucur deras
Namun kau tetap tabah, hm-hm
Meski nafasmu kadang tersengal
Memikul beban yang makin sarat
Kau tetap bertahan
Engkau telah mengerti
Htam dan merah jalan ini
Keriput tulang pipimu
Gambaran perjuangan
Bahumu yang dulu kekar
Legam terbakar matahari
Kini kurus dan terbungkuk, hm-hm
Namun semangat tak pernah pudar
Meski langkahmu kadang gemetar
Kau tetap setia
Ayah, dalam hening sepi kurindu
Untuk menuai padi milik kita
Tapi kerinduan tinggal hanya kerinduan
Anakmu sekarang banyak menanggung beban

Anda mungkin juga menyukai