Anda di halaman 1dari 23

Assalamu'alaikum

warahmatullahi
wabarakatuh
1. M Herman Surya N ( 1654151017 )
2. Putri Nur Syamsia ( 1814151057 )
3. Annisa Maretya Ningrum ( 2014151021 )
4. Candra Yoga Aditama ( 2014151009 )
5. Rahma Yani M Nur ( 2014151013 )
6. Ranggit Setri Pinanggih ( 2014151017 )
7. Desta Oktapiani ( 2014151021 )
8. Mustaqorrin Azizil ( 2014151025 )
9. Najwa Rizky Sabina ( 2014151029 )
10. Very Aftika ( 2014151031 )
11. Nadila Ivana Salsabila ( 2014151038 )
12. Azizul Rahmad Taufiq ( 2054151005 )
13. Aldi Alhamda Putra ( 2054151009 )
PENDAPATAN
NASIONAL
Pendapatan Nasional

Produksi barang dan jasa

Permintaan dan penawaran barang dan jasa

Output barang dan jasa

Investasi
Aliran sirkuler uang melalui
perekonomian

Rumah tangga menerima pendapatan dan menggunakan untuk


membayar pajak kepada pemerintah, mengkonsumsi barang dan jasa,
dan menabung melalui pasar uang.
Output barang dan jasa suatu perekonomian -GDP-
bergantung pada :

1. Faktor Produksi

Faktor Produksi merupakan inpit yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa.
Modal dan tenaga kerja merukana dua faktor produksi yang paling penting.

2. Fungsi Produksi

Fungsi produksi mencerminkan teknologi yang digunakan untuk mengubah modal dan
tenaga kerja menjadi output. Fungsi produksi dapat dinyatakan dengan persamaan :
Y = F(K.L)
Suatu sifat yang dimiliki banyak faktor produksi yaitu skala hasil konstan (constan returns
to scale). Secara matematis, fungsi produksi memiliki skala hasil konstan :
3. Penawaran Barang dan Jasa

Dari faktor-faktor produksi dan fungsi produksi ditentukanlah


jumlah barang dan jasa yang ditawarkan, yang sama dengan
output perekonomian. Secara matematis, hal ini ditulis dengan :
1. Harga Faktor Produksi

Harga faktor ptoduksi (factor prices) adalah jumlah yang dibayar ke faktor-faktor produksi, upah
(Wage) yang diterima oleh para pekerja dan sewa(rent) yang dikumpulkan para pemilik modal

2. Keputusan-keputusam yang dihadapi perusahaan kompetitif

Asumsi termudah yang dapat dibuat mengenai suatu perusahaan pada umumnya adalah bahwa
perusahan itu bersifat kompetitif. Ukuran sutu perusahaan kompetitif relatif kecil terhadap pasar
dimana perdagangan berlangsung , sehingga memiliki pengaruh yang kecil terhadap harga pasar.
Perusahaan kompetitif menetapkan harga output dan inputnya sebagaimana telah ditentukan.
Untuk membuat produk, perusahaan memerlukan dua faktor produksi, modal dan tenaga kerja.
Dimana teknologi produksi ditunjukkan dalam fungsi berikut:

Y = F(K.L)

Dimana:
Y = jumlah unit yang diproduksi
K = jumlah mesin yang digunakan
L = jumlah jam kerja
Tujuan perusahan adalah memaksimalkan laba. Laba adalah penerimaan dikurangi biaya
penerimaan yang diperoleh pemilik perusahaan setelah membayar biaya produksi. Untuk
menghitung laba maka digunakan persamaan sebagai berikut:

Laba = PY – WL – RK

Dimana:
PY = penerimaan
WL = Biaya tenaga kerja
RK = Biaya Modal
3. Permintaan perusahaan terhadap faktor-faktor produksi

Produk Marginal Tenaga Kerja

Produk Marginal Tenaga Kerja adalah jumpa output tambahan yang diperoleh oleh perusahaan
dari satu unit tenaga kerja tambahan, dengan mempertahankan jumlah tetap. Digambarkan
dengan menggunakan fungsi produksi :

MPL = F(K, L+1) - F(K, L)


Peningkatan penerimaan dari satu unit tenaga kerja tambahan bergantung pada dua variabel
yaitu produk marjinal tenaga kerja dan harga output.
Manajer perusahaan mengetahui bahwa jika permintaan tambahan P X MPL melebihi upah W ,
unit tenaga kerja tambahan akan meningkatkan laba. Karena itu, manajer harus terus menambah
tenaga kerja sampai unit berikutnya tidak lagi menguntungkan yaitu sampai MPL berada pada
titik penerimaan tambahan sama dengan upah. Permintaan perusahaan terhadap tenaga kerja
ditentukan dengan P X MPL = W.
Produk marginal modal dan permintaan modal.

Perusahaan memutuskan berapa banyak modal yang akan digunakan dengan cara yang sama
seperti memutuskan berapa banyak tenaga kerja yang akan dipekerjakan. Produk marginal modal
(marginal product of kapital, MPK) adalah jumlah output tambahan yang diperoleh perusahaan
dari unit modal tambahan, dengan mempertahankan jumlah tenaga kerja yang tetap konstan :

MPK = F(K + 1,L) - F(K, L).

Jadi, produk marginal adalah perbedaan anatara jumlah output yang diproduksi dengan K+1 unit
modal dan yang diproduksi ganya dengan K unit modal. Peningkatan dalam laba dari menyewa
mesin tambahan dalah penerimaan tambahan dari menjual output mesin tersebut dikurangi
harga sewa mesin :
Δ laba = Δ penerimaan –Δ biaya
= (P X MPK) - R.
4. Pembagian Pendapatan Nasional

Jika seluruh perusahaan dalam perekonomian adalah kompetitif dan memaksimalkan laba, maka
setiap faktor produksi dibayar berdasarkan kontribusi marjinalnya pada proses produksi. Upah
rill yang dibayar kepada setiap pekerja = MPL dan harga sewa rill yang dibayar kepada setiap
pemilik modal = MPK. Upah rill total yang dibayar kepada tenaga kerja + MPL x L, dan
pengembalian rill total yang dibayarkan kepada pemilik modal + MPK x K

Pendapatan yang tersisa setelah perusahaan membayar faktor-faktor produsi adalah laba
ekonomis dari pemilik perusahaan yaitu:
Laba ekonomis = Y – (MPL x L) – (MPK x K)

Untuk menghitung distribusi nasional, persamaan diatas menjadi


Y = (MPL x L) + (MPK x K) – Laba ekonomis

Pendapatan total dibagi antara pengembalian kepada tenaga kerja, pengembalian kepada modal,
dan laba ekonomis
Jika fungsi produksi memiliki sifat konstan, maka laba ekonomis harus sama
dengan nol. Yaitu, tidak ada yang tersisa setelah faktor-faktor produksi dibayar.
Untuk menyatakan bahwa fungsi produksi memiliki skala konstan, maka

F (K, L) = (MPK x K) + (MPL x L).

Jika kita menyebut definisi alternatif sebagai laba akutansi maka,

Laba akutansi = Laba Ekonomis + (MPK x K).

Dalam asussi skala hasil konstan, maksimalisasi laba, dan persaingan laba ekonomis
adalah nol.
1. Konsumsi (C)

Seluruh bentuk konsumsi membentuk 2/3 dari GDP. Rumah tangga harus
memenuhi kebutuhan nya dengan pendapatan yang mereka memiliki
modal.Fungsi konsumsi menghubungkan konsumsi C dengan disposable
income Y-T kecendrungan mengkonsumsi marjinal .MPC adalah jumlah
kenaikan konsumsi ketika disposable income meningkat sebesar 1 dolar jadi
semakin tinggi disposable income maka semakin besar konsumsi.
C= C(Y-T)
Kurva Fungsi Konsumsi

Fungsi konsumsi menghubungkan konsumsi


C dengan disposable income Y-T
kecendrungan mengkonsumsi marjinal MPC
adalah jumlah kenaikan konsumsi ketika
diposable income meningkat sebesar 1
dolar.
2. Investasi

Perusahaan membeli barang-barang investasi untuk menambah persediaan


modalnya dan mengganti modal yang ada setelah habis dipakai. Jumlah
barang yang diminta tergantung pada tingkat bunga yang mengukur biaya
dari dana yang digunakan untuk membiayai investasi. Investasi
memberikan keputusan investasi yang sama meskipun tidak perlu
meminjam, tetapi menggunakan dananya sendiri.
Fungsi investasi mengaitkan jumlah investasi
atau pada tingkat bunga rill r. Investasi
bergantung pada tingkat bunga rill karena
tingkat bunga adalah biaya pinjaman. Fungsi
investasi miring kebawah : ketika tingkat
bunga naik, semakin sedikit proyek investasi
yang menguntungkan
3. Pembelian Pemerintah

Pembelian pemerintah atau belanja pemerintah adalah komponen ketiga dari permintaan terhadap
barang dan jasa.

1. Pemerintah pusat membeli senjata, peluru kendali, dan jasa pegawai pemerintah
2. Pemerintah lokal membeli buku-buku untuk perpustakaan, membangun gedung-gedung, dan
memperkerjakan para guru
3. Pemerintah disemua tingkat membuat jalan dan pekerjaan publik lainnya.

Pembelian hanya satu jenis pengeluaran pemerintah. Jenis pengeluaran lain adalah pembayaran
transfer kepada rumah tangga, seperti tunjangan kesejahteraan. Pembayaran transfer
mempengaruhi permintaan terhadap barang dan jasa secara langsung. Pembayaran langsung
adalah lawan dari pajak.

Proses politis yang mengarah ke kebijakan fiskal tertentu, yaitu pada tingkat pembelian pemerintah
dan pajak. Jadi pembelian pemerintah sebagai variabel eksogen.
FAKTOR YANG MENYEIMBANGKAN PERMINTAAN DAN PENAWARAN
TERHADAP BARANG DAN JASA

1.Ekuilibrium dipasar barang dan jasa

Permintaan terhadap barang dan jasa perekonomian berasal dari konsumsi,investasi, dan
pembelian pemerinrah . Konsumsi bergantung pada pendapatan disposable, investasi
bergantung pada tingkat bunga rill.

2.Ekulibrium di Pasar Uang

Karna tingkat bunga merupakan biaya pinjaman dan pengembalian karna meminjamkan dana
kepasar keuangan, maka kita bisa lebih baik memahami peran dari tingkat bunga dalam
perekonomian dengan mengkaji pasar uang. Ada 2 jenis tabungan yaitu tabungan nasional dan
tabungan publik.
Kurva Tabungan, Investasi, Dan Tingkat Bunga

Tingkat bunga menyesuaikan menuju titik keseibangan tabungan dan investasi. Garis
vertikal menunjukan tabungan –penawaran dari dana pinjaman. Garias miring kebawah
menunjukan investasi- permintaan terhadap dana pinjaman. Perpotongan kedua kurva ini
menentukan tingkat bunga keseimbangan.
Kurva Kenaikan Permintaan Investasi Ketika Tabungan
Bergantung Pada Tingkat Bunga

Ketika tabungan bergantung pada tingkat


bnga, pergeseran kekanan dalam kurva
investasi menaikan tingkat bunga dan
jumlah investasi. Tingkat bunga yang lebih
tingi mendorong orang-orang
meningkatkan tabungan, yang pada
gilirannya membuat investasi meningkat.
FUNGSI PRODUKSI Cobb-Douglas

Menurut Paul douglas pembagian pendapatan nasional diantara modal dan tenaga
kerja tetap konstan selama perioda yang panjang. Fungsi produksi harus mempunyai
unsur dimana

Pendapatan modal = MPK X K = ἀy

Keterangan :
ἀ = konstanta antara 0 dan 1 yang mengukur bagian modal dari pendapatan
Terima kasih
wassalamualaikum
warahmatullahi wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai