PROTOTYPE
KURIKULUM KURIKULUM
PROTOTIPE MERDEKA
Disunting oleh
Dr. Bachtiar S. Bachri, M.Pd.
Lembaga Pengembangan Pembelajaran dan Profesi
Universitas Negeri Surabaya
2
BAHAN RUJUKAN
4
KURIKULUM MAKRO (NASIONAL) DAN KURIKULUM MIKRO (PEMBELAJARAN DI KELAS)
Sumber : UNESCO,
Efficiency and
Effectivity 2013; OECD, 2014;
MOECRT,2021
5 6
KURIKULUM KURIKULUM
PROTOTIPE MERDEKA
7
8
Sumber: Kemdikbudristek, 2022 9
Sumber: Kemdikbudristek, 2022 1
0
OPSI KURIKULUMSD TAHUN 2024
1 11
1
ARAH PERUBAHAN KURIKULUM
❑ Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam ❑ Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam
• pelajaran ditentukan per minggu pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam satu
tahun
❑ Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu
untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan ❑ Fokus pada materi yang esensial, Capaian
yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta • Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
didik
❑ Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan
❑ Materi pembelajaran yang tersedia kurang berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan
beragam sehingga guru kurang leluasa dalam karakteristik peserta didik
mengembangkan pembelajaran kontekstual
❑ Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi
❑ Teknologi digital belum digunakan secara sistematis guru untuk dapat terus mengembangkan praktik
untuk mendukung proses belajar guru melalui mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.
berbagi praktik baik
1212
STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA
PAUD SD
SMP SMA
13
PERKEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA
Berbasis kompetensi Pembelajaran yang fleksibel Karakter Pancasila
• Pengetahuan, • CP disusun dalam fase- • Sinergi antara kegiatan
keterampilan, fase (2- pembelajaran rutin sehari-
dan sikap dirangkaikan 3 tahun per fase), sehingga hari di kelas dengan
sebagai satu kesatuan peserta didik memiliki kegiatan non- rutin (projek)
proses yang kesempatan untuk belajar interdisipliner yang
berkelanjutan sehingga sesuai dengan tingkat berorientasi pada
membangun kompetensi pencapaian (TaRL), pembentukan dan
yang utuh, dinyatakan kebutuhan, kecepatan, dan penguatan karakter
sebagai Capaian gaya belajarnya. berdasarkan kerangka
Pembelajaran (CP). • Muatan atau konten Profil Pelajar Pancasila.
dikurangi agar peserta
didik memiliki waktu yang
memadai untuk
menguasai kompetensi
yang ditargetkan.
1
4
PERKEMBANGAN KURIKULUM MERDEKA
STRUKTUR MINIMUM OTONOMI SEDERHANA GOTONG ROYONG
1
6
SEKOLAH DASAR
(SD)
Perubahan mata pelajaran.
Kurikulum 2013 Arah perubahan kurikulum
IPA dan IPS sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri- IPA dan IPS digabung menjadi IPAS (Ilmu Pengetahuan
sendiri Alam dan Sosial) sebagai fondasi sebelum anak belajar
IPA dan IPS terpisah di jenjang SMP
1
7
SEKOLAH MENENGAH
PERTAMA
Beberapa perubahan terkait struktur mata
pelajaran di SMP.
Setiap tengah dan akhir semester ada unit inkuiri yang mengintegrasikan mapel-mapel dalam masing-masing
IPA dan IPS
Siswa menulis esai sebagai salah satu syarat kelulusan. Partisipasi dalam berbagai kegiatan pembelajaran
diharapkan memberi inspirasi terkait topik yang dipilih.
1
9
SEKOLAH MENENGAH ATAS (Kelas 11 dan 12)
Paduan antara peminatan dan perkembangan holistik.
Pilihan program peminatan (sejak kelas 10) Siswa memilih mata pelajaran dari kelompok pilihan
Siswa yang masuk ke dalam suatu program cenderung hanya akan Siswa memilih mata pelajaran dari minimum 2 kelompok pilihan hingga syarat
mempelajari disiplin ilmu tersebut saja. Kesempatan untuk minimum jam pelajaran terpenuhi (total JP: 40/minggu; JP untuk mapel pilihan:
eksplorasi disiplin ilmu yang lain semakin sempit. 22 JP/minggu)
Siswa perlu mengambil keputusan tentang studi di perguruan tinggi Ada 5 kelompok mata pelajaran yang direkomendasikan, yaitu:
sejak lulus SMP, dan kajian menunjukkan bahwa banyak diantara
mereka yang merasa salah jurusan ● MIPA: Matematika peminatan, Fisika, Kimia, Biologi, Informatika
● IPS: Ekonomi, Sosiologi, Geografi, Antropologi
Terjadi stratifikasi program, di mana IPA dianggap lebih baik ● Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra Indonesia, Bahasa dan Sastra
daripada yang lain, dan kesempatan untuk masuk ke berbagai Inggris, Bahasa Asing lainnya
program studi di perguruan tinggi lebih besar untuk lulusan ● Vokasi/Karya Kreatif: Budidaya, Rekayasa, dsb.
program IPA ● Seni dan Olahraga* (khusus untuk sekolah-sekolah yang ditetapkan
pemerintah)
Angka siswa masuk perguruan tinggi masih rendah
Sekolah membuka minimum 2 kelompok mata pelajaran. Apabila sumberdaya
memungkinkan, sekolah dapat membuka lebih dari dua kelompok
Sekolah dapat bekerja sama dengan pemangku kepentingan setempat untuk
mengembangkan CP mata pelajaran Vokasi
uri 2
0
MARI DISKUSI ……
25
2
1
Penyunting
Dr. Bachtiar S. Bachri, M.Pd.
e-mail: bachtiarbachri@unesa.ac.id
22
Terimakasih