Ditulis Oleh:
Muhammad Fauzan
(2114110230)1
Fiqh Ibadah
http://eprints.walisongo.ac.id/3530/3/091311035_Bab2.pdf
raniry.ac.id/3547/3/RIKA%20JULIANA.pdf
Disusun dan diajukan guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah Fikih, Dosen:
1
Lisnawati, S.H., M.H., Program Studi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya
Ringkasan Dan Analisis Abdul Aziz Muhammad Azzam dan
1.Shalat Berjamaah
berarti sejumlah orang yang dikumpulkan oleh satu tujuan Shalat jamaah
adalah shalat yang dikerjakan secara bersama-sama, sedikitnya dua orang, yaitu
yang satu sebagai imam dan yang satu lagi sebagai makmum. Berarti dalam shalat
sebagai imam dan yang lainnya sebagai makmum. Shalat berjamaah adalah
beberapa perkataan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan
salam, dengan maksud untuk beribadah kepada Allah, menurut syarat- syarat yang
shalat imamnya. Legalitas shalat jamaah ditetapkan dalam al-Qur‟an dan al-
2
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 1, terj. Mahyudin Syaf, (Bandung: PT Alma‟arif, 1973), hlm. 205
ص ٰلوة َ لَ ُه ُم فَاَقَ ْمتَ فِ ْي ِه ْم كُ ْنتَ َواِذَا َ ا َ ْس ِل َحت َ ُه ْم َو ْليَأ ْ ُخذ ُ ْْٓوا َّمعَكَ ِم ْن ُه ْم
َّ ط ۤا ِٕىفَة فَ ْلتَقُ ْم ال
Ayat di atas menjelaskan bahwa apabila berada dalam jamaah yang sama-
sama beriman dan ingin mendirikan shalat bersama mereka, maka bagilah
mereka menjadi dua golongan, kemudian hendaklah segolongan dari mereka shalat
bersamamu dan segolongan yang lain berdiri menghadapi musuh sambil menjaga
orang-orang yang sedang shalat. Hal ini menunjukkan betapa shalat fardhu adalah
ibadah yang sangat besar dan penting, sehingga dalam keadaan apapun
keadaan termasuk dalam keadaan berjihad di jalan Allah. Jihad akan lebih mudah
adalah berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar RA,
mengabarkan kepada kita Malik dari Nafi‟ dari Abdullah bin Umar sesungguhnya
Rasulullah SAW bersabda: Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat
Hadits di atas menjelaskan betapa pentingnya shalat berjamaah, karena Allah akan
memberikan kebaikan atau pahala sebanyak dua puluh tujuh derajat. Jadi sudah
sepantasnya seluruh umat Islam mengamalkan hal tersebut. Berdasarkan ayat Al-
Qur‟an dan sunnah Rasulullah SAW bahwa sholat berjamaah di masjid itu
Hukum shalat berjamaah menurut sebagian ulama‟ yaitu fardu „ain (wajib
„ain), sebagian berpendapat bahwa shalat berjamaah itu fardu kifayah, dan sebagian
lagi berpendapat sunat muakkad (sunat istimewa). Pendapat terakhir inilah yang
paling layak, kecuali bagi shalat jum‟at. Jadi shalat berjamaah hukumnya adalah
sunat muakkad karena sesuai dengan pendapat yang seadil-adilnya dan lebih dekat
kepada yang benar. Bagi laki-laki shalat lima waktu berjamaah di masjid lebih
baik dari pada shalat berjamaah di rumah, kecuali shalat sunah maka di rumah
lebih baik. Sedangkan bagi perempuan shalat di rumah lebih baik karena hal itu
merobohkan agama. Shalat merupakan amalan yang pertama kali dihisab kelak
di akhirat. Jika baik shalatnya, maka baik pula amal ibadahnya yang lain.
Sebaliknya, jika buruk shalatnya, maka buruk pula amal ibadah yang lainnya. 4
yang dilakukan secara ikhlas dan khusuk akan membuahkan perilaku yang
baik dan terpuji serta terjauhkan dari perbuatan keji dan mungkar.
muslim Allah SWT menginginkan umat Islam menjadi umat yang satu,
sehingga disyariatkan shalat jamaah setiap hari di masjid. Karena dengan jamaah
yang kaya atau yang miskin dan tidak memandang jabatan, sehingga dengan
berjamaah dapat dijadikan sebagai cara atau sarana untuk mempersatukan umat.
a) Pahalanya dua puluh tujuh kali lipat dari pada shalat sendirian. Rasulullah
SAW bersabda:
4
Ibnu Rif‟ah Ash-shilawy, Panduan Lengkap Ibadah..., hlm. 42.
“Telah menceritakan kepada kita Abdullah bin Yusuf, ia berkata: telah
mengabarkan kepada kita Malik dari Nafi‟ dari Abdullah bin Umar sesungguhnya
Rasulullah SAW bersabda: Shalat berjamaah itu lebih utama daripada shalat
b) Mendapat perlindungan dan naungan dari Allah pada hari kiamat kelak.
c) Mendapat pahala seperti haji dan umrah bagi yang mengerjakan shalat subuh
umrah, tidak ada orang yang senang shalat berjamaah kecuali orang yang mu‟min
yang benar- benar telah dicintai Allah, dan tidak ada orang yang benci shalat
tertentu untuk shalat berjamaah, Hal itu dimaksudkan agar dapat saling
dan memperhatikan.
satu dengan yang lain sehingga saling mengerti dan memahami keadaan yang
lain. Seperti menjenguk yang sakit, mengantar jenazah, membantu yang kesusahan
dan kesulitan.
a) Persatuan umat, Allah SWT menginginkan umat Islam menjadi umat yang
satu, maka disyariatkan shalat berjamaah sehari semalam lima kali. Lalu Islam
sekali supaya jumlah umat semakin besar. Hal itu menunjukkan bahwa umat Islam
pemaklumatan dari umat akan penegakan syiar Allah SWT di muka bumi.
c) Merealisasikan penghambaan kepada Allah Tuhan semesta alam. Tatkala
Analisis
Dari semua hal di atas bahwa hukum sholat berjamaah adalah fardu ain dan pahala
2.Sholat Jum’at
Sholat Jumat lebih ditetapkan waktunya daripada sholat Dzuhur, dan merupakan
sebaik-baik sholat. Hari Jumat adalah hari paling baik dari berbagai hari yang ada.
Bahkan, Allah SWT mengampuni 600 ribu penghuni neraka di hari Jumat. Bagi
orang-orang yang meninggal di hari Jumat, Allah juga akan mencatatkan pahala
syahid dan dijaga dari siksa kubur Shalat Jum’at hukumnya Fardhu ‘ain bagi laki-
laki yang merdeka, berakal, balig dan mukim pada tempat yang kedengaran suara
adzan dengan syarat yang akan diterangkan sekalipun dia bukan termasuk
mustautin pada tempat tersebut. Dan tidak karena udzur dari segala udzur yang
wajib untuk laki-laki untuk perempuan tidak wajib tetapi wajib melaksana kan
sholat dzuhur. Dan juga wajib shalat Jum’at bagi orang yang sakit dan sebagainya
apabila dia hadir di dalam masjid tempat mendirikan shalat Jum’at dan pada waktu
mendirikan shalat Jum’at dan hadir dikala masuk waktu Jum’at dan tidak
bagi orang yang tidak wajib shalat Jum’at seperti anak-anak dan hamba sahaya.
Syarat Sah Sholat jumat syarat sah shalat jum’at, sebagai berikut :
1.Sholat Jumat dilakukan di suatu tempat (desa atau kota) yang termasuk ke dalam
lingkup perkampungan.
2. Dilakukan ketika sudah mulai waktu dzuhur
3. Wajib dilakukan secara berjama'ah dengan jumlah minimal yang hadir dalam
5. Sholat Jumat sudah dapat dimulai ketika khatib telah membacakan rukun dua
khutbah.
Selain itu, ada syarat wajib sholat Jumat yang juga tidak kalah penting untuk
1. Beragama Islam.
5. Sehat jasmani dan rohani (orang sakit tidak wajib sholat Jumat)
Analisis
Dengan hal di atas kita bisa mengetahui bahwa sholat jumat hkumnya fardu ain bagi
laki-laki dan sunnah untuk perempuan dan kita mengetahui mana hal yang menjadi
Sholat jenazah adalah ibadah yang dilakukan ketika ada seorang Muslim yang
meninggal dunia. Sholat ini hukumnya fardhu kifayah artinya wajib dikerjakan.
Namun jika sudah ada yang mengerjakannya, maka kewajiban umat Muslim
Shalat atas jenazah adalah ibadah yang masyru' dan dilakukan oleh
Rasulullah SAW dan juga para shahabat. Rasulullah SAW menshalati jenazah
bahwa hukum shalat jenazah adalah fardhu kifayah. Dimana bila sudah ada
satu orang yang mengerjakannya, gugurlah kewajiban orang lain. Namun AI-
Ashbagh berkata bahwa hukumnya sunnah kifayah, sehingga bila tak seorang pun
yang melakukannya, tidak ada yang berdosa kecuali hanya kehilangan kesunnahan.
B. Pensyariatan
Ada banyak dalil tentang pensyariatan shalat jenazah, salah satunya yang paling
dia meninggalkan harta utnuk membayar hutangnya? Kalau ada maka Rasulluah
SAW akan mensyalatinya, tetapi bi/a tidak (tidak dishalati)". Beliau berkata
kepada umat ls/ma, "Shalatilah jenazah saudara kalian ". (HR. Bukhari dan
Muslim)
Tata cara shalat jenazah sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits Nabi SAW
Dari Abi Umamah bin Sahl bahwa seorang shahabat Nabi SAW
Rukun ini maksudnya adalah kerangka yang bila ditinggalkan, shalat itu menjadi
tidak sah.
shalat jenazah terdiri dari 7 rukun. Rukun-rukunnya adalah niat, 4 takbir dengan
takbiratul ihram, membaca surat AI-Fatihah setelah takbir yang pertama, shalawat
kepada Rasulullah SAW, doa untuk mayit setelah takbir ketiga, salam dan
jenazah ada 5 perkara. Rukun-rukunnya adalah : niat, empat kali takbir, mendoakan
1. Niat
Jumhur ulama mengatakan shalat Jenazah sebagaimana shalat dan ibadah lainnya
tidak dianggap sah kalau tidak diniatkan. Dan niatnya adalah untuk melakukan
Alaihi). Niat itu adanya di dalam hati dan intinya adalah tekad serta menyengaja
di dalam hati bahwa kita akan melakukan shalat tertentu saat ini.
Shalat jenazah tidak sah bila dilakukan sambil duduk atau di atas kendaraan
(hewan tunggangan) selama seseorang mampu untuk berdiri dan tidak ada
uzurnya.
3. Takbir 4 kali
Aturan ini didapat dari hadits Jabir yang menceritakan bagaimana bentuk
(shalat ghaib) dan beliau takbir 4 kali. (HR. Bukhari: 1245, Muslim 952 dan
Ahmad 3:355}
Dalam riwayat Al-Baihaqi, membaca surat AI• Fatihah ini setelah takbir yang
ada shalawat dan keberkahan buat Nabi Ibrahim juga. Shalawat ini dibaca setelah
Mazhab AI-Hanabilah mengatakan bahwa shalawat ini sama dengan shalawat yang
kesalahannya, sebagaimana baju putih yang disucikan dari kotoran. Mandikan dia
dengan air, es dan embun. Ya Allah, jadikanlah kuburnya taman di antara taman•
7. salam
Dari lbnu Masud radhiyallahu 'anhu berkata bahwa Nabi SAW melakukan
F. Syarat
Agar shalat jenazah yang dilakukan menjadi sah hukumnya, para ulama
Syarat yang pertama sebenarnya gabungan dari semua syarat sah yang
■ Menutup Au rat
■ Menghadap ke Kiblat
hanya jenazah yang beragama Islam saja yang sah untuk dishalatkan. Sedangkan
jenazah yang bukan muslim, bukan hanya tidak sah bila dishalatkan, tetapi
Dasar dari larangan untuk menshalatkan jenazah yang bukan muslim adalah
Sesungguhnya mereka telah kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka mati
bunuh diri dan sejenisnya, para ulama berbeda pendapat tentang hal ini,
Para ulama mengatakan bahwa syarat agar jenazah sah dishalatkan adalah
bahwa jenazah itu sudah dimandikan sebelumnya, sehingga segala najis dan
Meski pun para ulama umumnya sepakat bahwa tujuan mandi janabah bukan
Hal itu karena mazhab Asy-Syafi'iyah memandang bahwa di antara enam penyebab
hadats besar, salah satunya adalah meninggalnya seseorang. Oleh karena itu, agar
jenazah terangkat dari hadats besarnya, harus dimandikan. Dan setelah itu baru
boleh dishalatkan.
Namun lain keadaannya dengan orang yang mati syahid, dimana ketentuan orang
mati syahid ini memang tidak perlu dimandikan. Dan tentunya juga tidak perlu
Hal itu sesuai dengan petunjuk Rasulullah SAW kepada para syuhada' Uhud,
Para ulama juga mensyaratkan agar jenazah sah dishalatkan dalam keadaan
kepadanya.
Analisis
Dengan beberapa hal di atas dapat saya analisis bahwa banyak hal yang masih harus
kita pahami tentang sholat jenazah contohnya janganlah kita menyolatkan jenzah
seorang kafir.
Ringkasan Dan Analisis
a. Pengertian Jama
wajib dalam satu waktu, seperti shalat Zuhur dengan Asar dan shalat Magrib
dengan shalat Isya. Seperti halnya seseorang melakukan jama' taqdim danjama'
ta'khir. Jama' taqdim adalah menggabungkan dua shalat dan dikerjakan dalam
waktu shalat pertama, yaitu: zhuhur dan ashar dikerjakan dalam waktu zuhur, dan
magrib 'isya' dikerjakan dalam waktu magrib. Jama' taqdim harus dilakukan
ta'khir adalah menggabungkan dua shalat dan dikerjakan dalam waktu shalat
kedua, yaitu: zuhur dan ashar dikerjakan dalam waktu ashar, magrib dan 'isya'
dikerjakan dalam waktu 'isya'. Jama' ta 'khir boleh dilakukan secara berurutan
dan boleh pula tidak secara berurutan sebagaimana yang dilakukan oleh
Rasulullah saw. Menjama' shalat boleh dilakukan oleh siapa saja yang
memerlukannya, baik musafir atau bukan dan tidak boleh dilakukan terus menerus
tanpa udzur, jadi dilakukan ketika diperlukan saja. Termasuk udzur yang
dalam perjalanan dan belum sampai di tempat tujuan, turun hujan, dan orang
sakit.Jama' berakar kata dari jama'a, yajma'u, jam 'an, yang berarti kumpul atau
bergabung. Secara terminology shalat Jama' adalah dua shalat yang dikerjakan
b. Pengertian Qasar
Sedangkan pembahasan mengenai pengertian shalat qaṣar ada dua hal yang
perlu diperhatikan yaitu pengertian menurut bahasa dan istilah. Kata Qaṣar
adalah shalat yang diringkas, yaitu meringkas raka’at shalat yang empat raka‟at
menjadi dua raka’at, akan tetapi shalat magrib dan subuh tidak dapat diqaṣar
(diringkas). Memendekkan rakaat shalat yang berjumlah empat menjadi dua rakaat
saja Misalnya ketika seorang muslim dalam perjalanan maka ada keringanan
ataupun qaṣar. Hal ini berdasarkan Al-Qur‟an surat Al-Nisa ayat 101:
ض َر ْبت ُ ْم َواِذَا
َ ض ِفى َ ْ ْس
ِ اْل ْر َ ع َل ْيكُ ْم فَلَي ُ ص ٰلو ِة ِمنَ ت َ ْق
َ ص ُر ْوا ا َ ْن ُجنَاح َّ الَّ ِذيْنَ َّي ْف ِتنَكُ ُم ا َ ْن ِخ ْفت ُ ْم ا ِْن ۖ ال
عد ًُّوا لَكُ ْم َكانُ ْوا ْال ٰك ِف ِريْنَ ا َِّن َكفَ ُر ْوا
َ ُّم ِب ْينًا.
Artinya :"Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, Maka tidaklah mengapa
Sesungguhnya orang-orang kafir itu adalah musuh yang nyata bagimu.”[QS. Al-
banyak agama secara umum. Islam sangat memperhatikan perintah shalat, tidak
boleh mengabaikannya dan mengancam dengan ancaman yang berat bagi yang
meninggalkannya. Shalat adalah tiang agama, kunci surga, sebaik-baik amalan, dan
yang pertama kali dihisab atas seorang mukmin pada hari kiamat. Allah
membolehkan shalat jama‟ dan qaṣar adalah untuk memberikan keringanan dan
kemudahan kepada setiap manusia agar dapat menjalankan ibadah dalam kondisi
apapun, dan shalat adalah ibadah yang tidak boleh ditinggal, sedangkan manfaat
dari keduanya ialah untuk memudahkan setiap umat manusia dalam berpergian jauh
Shalat Shalat jama‟ ialah mengerjakan 2 shalat fardhu dalam satu waktu. Jika
dikerjakan pada waktu yang pertama disebut jama‟ taqdim dan jika dikerjakan pada
waktu shalat yang kedua disebut jama‟ ta‟khir. Sedangkan shalat qaṣar adalah
meringkas shalat dari 4 raka‟at menjadi 2 raka‟at. Jama‟ dan qaṣar ini memiliki
syarat masing-masing.
1. Niat untuk menjama‟, yaitu niat untuk menjama‟ taqdim ketika memulai shalat
pertama dan dibolehkan ketika sudah melakukannya. Maksud dari niat untuk
menjama‟ ialah seseorang yang melaksanakan jama‟ taqdim harus di awali oleh
niat untuk menjama‟ shalat, karena segala perbuatan tergantung kepada niat
masing-masing. Waktu niat jama‟ taqdim ketika memulai shalat pertama dan
3. Bersambung, yaitu berurutan dengan tidak dipisah antara dua shalat yang dijama‟
dengan jarak yang panjang. Karena, menjama‟ shalat menjadikan dua shalat itu
dalam shalat, yaitu tidak dipisahkan antara dua shalat tersebut sebagaimana tidak
dibolehkan untuk memisahkan antara rakaat dalam satu shalat. Jika dua shalat itu
dipisah oleh jarak yang panjang meskipun udzur, baik itu lupa ataupun pingsan
maka shalat jama‟ itu menjadi batal dan wajib untuk mengakhiri shalat kedua pada
4. Terus berada dalan perjalanan hingga melakukan takbiratul iḥram pada shalat
kedua, meskipun perjalanannya itu baru berhenti setelah takbiratul iḥram dan shalat
kedua. Adapun jika perjalanan itu berhenti sebelum dimulainya shalat kedua maka
5. Tetapnya waktu shalat pertama dengan keyakinan dapat melakukan shalat kedua.
dengan shalat jumat di tempat yang sedang pelaksanaan shalat jumat tanpa adanya
kebutuhan, juga ragu tentang siapa yang lebih dahulu atau berbarengan dalam
pelaksanaan shalat jumatnya maka tidak boleh melakukan jama‟ shalat ashar
Analisi
Dengan begini kita mengetahui bahwa ada keringanan dalam islam untuk sholat
untuk orang musfir atau orang yang dalam perjalanan tapi tetap di ingat magrib dan
subuh tidak bisa Qasar dan tidak ada kata tidak melaksanakan sholat walawpun
dalam perjalanan
Ringkasan dan analisis Muhammad Ajib, Lc., MA Buku 33 Macam
Shalat sunnah adalah ibadah yang dilakukan diluar shalat wajib. Shalat ini apabila
Shalat sunnah dibagi menjadi 2 macam yaitu shalat sunnah rawatib dan shalat
1.Shalat Sunnah Rawatib Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang
shalat wajib lima waktu. Shalat yang dikerjakan sebelum shalat fardhu disebut
qabliyah, sedangkan setelah shalat fardhu disebut ba’diyah. Shalat sunnah rawatib
sesudah shalat zuhur, 2 rakaat sesudah shalat magrib, 2 rakaat sesudah shalat isya’,
2 rakaat sebelum shalat subuh b. Shalat sunnah ghairu muakkad, yaitu shalat sunnah
yang tidak dikukuhkan untuk dikerjakan. Jumlah rakaatnya ada 10 rakaat, yaitu: 2
rakaat sebelum zuhur, 2 rakaat sebelum zuhur, 4 rakaat sebelum ashar, dan 2 rakaat
sebelum magrib Shalat sunnah muakaad dan ghairu muakkad di kerjakan secara
tidak berjamaah, jika empat rakaat, tiap dua rakaat salam, tanpa azan dan iqamah,
diutamakan tempat shalat sunnah berpindah dari tempat shalat fardhu dan
sunnah yang terikat oleh waktu. Macam-macam shalat sunnah ini adalah sebagai
berikut:
a. Shalat Dhuha Shalat dhuha dikerjakan pada waktu matahari naik kira-kira
sepenggalah sampai matahari agak tinggi dan agak kepanasan. Kira-kira pukul
07.00- 11.00. Jumlah rakaatnya boleh 2,4,6, dan paling banyak 12 rakaat
b. Shalat Istikharah Shalat sunnah istikharah adalah shalat sunnah yang dilakukan
c. Shalat Qiyamul Lail (Shalat Tahajud, Tarawih, dan Witir) Shalat ini merupakan
shalat terbaik yang dikerjakan setelah shalat wajib. Shalat malam disebut juga
shalat tahajud. Shalat tarawih dikerjakan pada bulan ramadhan. Disebut shalat witir
karena jumlah rakaatnya ganjil. Jumlah rakaat shalat tahajud bisa 2 rakaat dan 4
Analisis
Dengan semua hal di atas bisa di simpulkan bahwa sholat sunnah itu ada banyak
sekali tetapi ada sholat sunnah yang sering di lakukan dan sholat sunnah kalau tidak
di laksanakan tidak mendapat dosa.