Disusun Oleh :
Aldrian Alexander Simbolon
Anak Agung Putu Cecilia Savitri
Anatasya Delpia Putri
Dewa Ayu Putu Laksmi Putri Wijaya
Dwi Cahya Septiawan
Esa Nabila Putri
Dosen Pembimbing:
Arif Irawan, S.T
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perawatan GSE dan Peralatan
Bandara”.
Terima kasih kepada teman-teman yang telah membantu dalam penulisan makalah ini,
kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya
kami mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini dan semoga makalah ini dapat menjadi bahan informasi bagi perkembangan ilmu
pengetahuan, khususnya dalam hal generator AC dan Primary Velocity Transducer.
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………..1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………....2
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………..3
1. Pendahuluan…………………………………………………………………………… 4
2. Generator AC………………………………………………………………………….. 5
3. Kesimpulan…………………………………………………………………………….19
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………20
3
PENDAHULUAN
Listrik sangatlah penting bagi kehidupan manusia, dengan adanya listrik manusia bisa
mengerjakan pekerjaan dengan efektif, kita bisa menoton TV, menelfon, main games, memasak
dan lain-lain. Di dunia ada banyak sumber tenaga listrik, ada PLTA, ada PLTD, PLTU dan lain-
lain, semua itu membutuhkan alat untuk bisa menghasilkan listrik yaitu generator. Generator
adalah dinamo yang digunakan untuk mengubah energi mekanis menjadi energi listrik pada dan
berdasarkan arus yang dihasilkan generator dibagi menjadi dua yaitu generator AC dan genera
DC. Dan yang akan dibahas pada makalah ini lebih spesifik pada generator AC.
Generator Arus Bolak-balik sering disebut juga sebagai alternator atau generator AC (alternating
current) atau juga generator singkron. Alat ini sering dimanfaatkan di industri untuk mengerakkan
beberapa mesin yang menggunakan arus listrik sebagai sumber penggerak
4
Generator AC
Tegangan EMF ini akan menghasilkan suatu arus jangkar. Jadi diesel sebagai prime mover
akan memutar rotor generator, kemudian rotor diberi eksitasi agar menimbulkan medan
magnit yang berpotongan dengan konduktor pada stator dan menghasilkan tegangan pada
stator. Karena terdapat dua kutub yang berbeda yaitu utara dan selatan, maka pada 90o
pertama akan dihasilkan tegangan maksimum positif dan pada sudut 270o kedua akan
dihasilkan tegangan maksimum negatif. Ini terjadi secara terus menerus/continue. Bentuk
tegangan seperti ini lebih dikenal sebagai fungsi tegangan bolak-balik.
Generator arus bolak-balik sering disebut sebagai generator sinkron atau alternator.
Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang sangat penting dalam proses
perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam bentuk yang bermanfaat
untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga. Dalam generator arus bolak-balik
bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada bagian yang berputar atau rotor dan
lilitan jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin.
5
2.2 Prinsip Kerja Generator AC
Generator AC bekerja berdasarkan atas prinsip dasar induksi elektromagnetik Faraday.
Tegangan bolak-balik akan dibangkitkan oleh putaran medan magnetik dalam kumparan
jangkar yang diam. Dalam hal ini kumparan medan terletak pada bagian yang sama dengan
rotor dari generator. Nilai dari tegangan yang dibangkitkan bergantung pada :
1. Jumlah dari lilitan dalam kumparan;
2. Kuat medan magnetik, makin kuat medan makin besar tegangan yang diinduksikan; dan
3. Kecepatan putar dari generator itu sendiri.
Prinsip generator ini secara sederhana dapat dijelaskan bahwa tegangan akan
diinduksikan pada konduktor apabila konduktor tersebut bergerak pada medan magnet
sehingga memotong garis-garis gaya. Hukum tangan kanan berlaku pada generator dimana
menyebutkan bahwa terdapat hubungan antara penghantar bergerak, arah medan magnet,
dan arah resultan dari aliran arus yang terinduksi. Apabila ibu jari menunjukkan arah gerakan
penghantar, telunjuk menunjukkan arah fluks, jari tengah menunjukkan arah aliran elektron
yang terinduksi. Hukum ini juga berlaku apabila magnet sebagai pengganti penghantar yang
digerakkan. Terdapat dua jenis konstruksi dari generator ac, jenis medan diam atau medan
magnet dibuat diam dan medan magnet berputar.
6
2.3 Bagian – Bagian Generator AC
A. Pulley
Berfungsi untuk tempat V belt penggerak alternator yang memindahkan gerak putar
mesin untuk memutar alternator.
B. Kipas (fan)
Berfungsi untuk mendinginkan komponen altenator yaitu diode maupun kumparan pada
alternator.
C. Rotor
Fungsi rotor untuk menghasilkan medan magnet, kuat medan magnet yang
dihasilkan tergantung besar arus listrik yang mengalir ke rotor coil. Listrik ke rotor coil
disalurkan melalui sikat yang selalu menempel pada slip ring. Terdapat dua sikat yaitu
sikat positip berhubungan dengan terminal F, sikat negatip berhubungan dengan massa
atau terminal E. Semakin tinggi putaran mesin, putaran rotor altenator semakin tinggi
pula, agar listrik yang dihasilkan tetap stabil maka kuat magnet yang dihasilkan
7
semakin berkurang sebanding dengan putaran mesin.
D. Rotor alternator
Bila rotor dirangkai seperti gambar diatas, maka arus listrik akan mengalir dari
positip baterai, variable resistor, amper meter, slip ring, rotor coil, slip ring dan ke negatip
baterai. Adanya aliran listrik pada rotor menyebabkan rotor menjadi magnet, saat tahanan
pada variable resistor kecil maka arus yang mengalir sangat besar, magnet pada rotor
sangat kuat, namun bila tahanan variable resistor besar maka arus yang mengalir ke rotor
coil menjadi kecil sehingga kemagnetan juga menjadi kecil. Pada saat tahanan variable
resistor kecil maka voltmeter yang dipasang pada slip ring menunjukan tegangan yang
besar, sebaliknya saat tahanan variable resistor besar maka tegangan pada slip ring
menjadi kecil.
E. Stator
Stator berfungsi sebagai kumparan yang menghasilkan listrik saat terpotong medan
magnet dari rotor.Stator terdiri dari stator core (inti stator) dan stator coil. Disain stator
coil ada 2 macam yaitu model “delta” dan model “Y”. Pada model “Y”, ketiga ujung
kumparan tersebut disambung menjadi satu. Titik sambungan ini disebut titik “N” (neutral
point). Pada model delta ketiga ujung lilitan dijadikan satu sehingga membentuk segi tiga
(delta).
8
Model ini tidak memiliki terminal neutral (N). Stator coil menghasilkan arus listrik AC
tiga phase. Tiap ujung stator dihubungkan ke diode positip dan diode negatip.
F. Sikat (brush)
Sikat berfungsi untuk mengalir arus listrik dari regulator ke rotor coil. Pada
altenator terdapat dua sikat, yaitu :
1. Sikat positip yang berhubungan dengan terminal F alternator; dan
2. Sikat negatip berhubungan dengan bodi altenator dan terminal E
Sikat selalu menempel dengan slip ring, saat rotor berputar maka akan terjadi
gesekan antara slip ring dengan sikat, sehingga sikat menjadi cepat aus. Kontak sikat
dengan slip ring harus baik agar listrik dapat mengalir dengan baik, agar kontak sikat
dengan slip ring baik maka sikat ditekan oleh pegas.Sikat merupakan bagian yang sering
menjadi penyebab gangguan pada altenator, karena cepat aus. Sikat yang sudah pendek
dapat menyebabkan aliran listrik ke rotor coil berkurang, akibat tekanan pegas yang
melemah. Berkurangnya aliran listrik ke rotor coil menyebabkan kemagnetan rotor
berkurang dan listrik yang dihasilkan altenator menurun. Bila sikat suda pendek harus
segera diganti, sebab kalau sampai sikat habis maka slip ring akan bergesekan dengan
pegas sikat sehingga menjadi aus. Sikat yang sudah habis dapat menyebabkan liran listrik
ke rotor coil terputus, kemgnetan rotor hilang, altenator tidak dapat menghasilkan listrik,
tidak terjadi proses pengisian.
Sikat patah dan pecahnya rumah sikat sering dijumpai akibat kesalahan saat merakit
altenator. Saat rotor dilepas sikat akan keluar akibat tekanan pegas, pada kondisi tersebut
bila seseorang merakit rotor, maka bearing rotor akan menekan sikat sehingga sikat patah
dan hal ini dapat pula menyebabkan rumah sikat pecah, untuk menghindari hal tersebut
maka sikat harus dimasukkan ke rumahnya dan ditahan menggunakan kawat yang
dimasukan melaui lubang kecil yang sudah tersedia, bila sikat sudah tertahan oleh kawat
9
maka rotor dapat dimasukkan dengan aman.
G. Regulator
Regulator berfungsi untuk mengatur arus dan tegangan yang dihasilkan oleh
altenator. Arus yang dihasilkan altenator sampai putaran 2000 rpm sebesar 10 A atau
kurang, namun saat beban lampu dihidupkan maka arus yang dihasilkan pada putaran
2000 rpm sebesar 30 A atau lebih sesuai kapasitas dari altenator dan beban listriknya.
Tegangan yang dihasilkan altenator dijaga tetap stabil pada 13,8-14,8 Volt. Regulator
mekanik 6 terminal mempunyai terminal E, F, N, B, IG dan L. Pada regulator ini terdiri
dari dua bagian yaitu voltage regulator yang berfungsi untuk mengatur arus dan tegangan
pengisian dan voltage relay yang berfungsi untuk mengatur hidup dan matinya lampu
indicator pengisian sebagai indikasi sistem pengisian berfungsi.
Pola susunan terminal pada regulator tipe A adalah IG,N,F dan E,L,B, sedangkan
pola susunan terminal pada regulator tipe B adalah B,L,E dan F,N,IG. Meskipun terminal
regulator mempunyai pola tertentu, namun kita sering mengalami kesulitan dalam
menentukan terminal regulator, sehingga kita kesulitan menentukan apakah regulator
tertentu tipa A atau tipe B.
10
Prinsip kerja dari AVR adalah mengatur arus penguatan (excitacy) pada exciter.
Apabila tegangan output generator di bawah tegangan nominal tegangan generator, maka
AVR akan memperbesar arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dan juga sebaliknya
apabila tegangan output Generator melebihi tegangan nominal generator maka AVR akan
mengurangi arus penguatan (excitacy) pada exciter. Dengan demikian apabila terjadi
perubahan tegangan output Generator akan dapat distabilkan oleh AVR secara otomatis
dikarenakan dilengkapi dengan peralatan seperti alat yang digunakan untuk pembatasan
penguat minimum ataupun maximum yang bekerja secara otomatis.
AVR dioperasikan dengan mendapat satu daya dari permanen magnet generator
(PMG) sebagai contoh AVR dengan tegangan 110V, 20A, 400Hz. Serta mendapat sensor
dari potencial transformer (PT) dan current transformer (CT).
H. Sensing Circuit
Tegangan tiga phasa generator diberikan pada sensing circuit melewati PT dan 90R terlebih
dahulu, dan tegangan tiga phasa keluaran dari 90R
diturunkan kemudian disearahkan dengan
rangkaian dioda, dan diratakan oleh rangkaian
kapasitor dan resistor dan tegangan ini dapat diatur
dengan VR (Variable Resistant). Keuntungan dari
sensing circuit adalah mempunyai respon yang
cepat terhadap tegangan output generator. Output
Gambar 3.
tegangan respon berbanding lurus dengan output
Grafik hubungan sensing tegangan
tegangan Generator berbanding lurus seperti
terhadap output of Generator
ditinjukkan pada Gambar 3.
11
I. Comparative Amplifier
Rangkaian comparative amplifier digunakan sebagai pembanding antara sensing
circuit dengan set voltage. Besar sensing voltage dengan set voltage tidak mempunyai
nilai yang sama sehingga selisih/rentang besar tegangan tersebut. Selisih tegangan
disebut dengan error voltage. Ini akan dihilangkan dengan cara memasang VR (variable
resistance) pada set voltage dan sensing voltage.
J. Amplifier Circuit
Aliran arus dari D11, D12, dan R34 adalah rangkaian penguat utama atau penguatan
tingkat terendah. Keluaran dari comparative amplifier dan keluaran dari over excitation
limiter (OEL) adalah tegangan negative dan dari tegangan negative kemudian pada
masukan OP201. Ketika over excitation limiter (OEL) atau minimum excitation limiter
(MEL) tidak operasi maka keluaran dari comparative amplifier dikuatkan oleh OP201 dan
OP301 masukan dari OP301 dijumlahkan dengan keluaran dari dumping circuit. OP401
adalah Amplifier untuk balance meter hubungan antara tegangan masuk dan tegangan
keluaran dari OP201 dan OP401 diperlihatkan pada bagan berikut.
12
L. Limited Circuit
Limited circuit adalah untuk penentuan pembatasan lebih dan kurang penguatan
(excitation) untuk pengaturan tegangan output pada sistem excitacy, VR125 untuk
pembatas lebih dari keluaran terminal C6 dan VR126 untuk pembatas minimal dari
keluaran terminal C6.
O. Dumping Circuit
Dumping circuit akan memberikan sensor besarnya penguatan tegangan dari AC
exciter dan untuk diberikan ke amplifier circuit dengan dijadikan feed back masukan
terminal OP301.
P. Unit Tyristor
Merupakan susunan dari tyristor dan dioda. Dan juga menggunakan fuse (sekring)
yang digunakan sebagai pengaman lebur dan juga dilengkapi dengan indikator untuk
memantau kerja dari tyristor yang dipasang pada bagian depan tyristor untuk tiap phase
diberikan dua fuse yang disusun pararel dan ketika terjadi kesalahan atau putus salah
satunya masih dapat beroperasi.
13
Rangkaian ini digunakan untuk mendeteksi operasional dari generator yaitu dengan
mendeteksi keluaran tegangan dan arus pada generator. Rangkaian ini juga digunakan
untuk membandingkan keluaran tegangan generator dengan eksitasi minimum yang
telah diseting. Rangkaian ini akan memberikan batas sinyal pada rangkaian AVR
apabila melebihi eksitasi minimum, kemudian output dari MEL (Minimum Eksitasi
Limiter) dikuatkan oleh amplifier.
R. Automatic Follower
Prinsip kerja dari alat ini adalah untuk melengkapi penguatan dengan pengaturan
secara manual oleh 70E. Untuk menyesuaikan pengoperasian generator dalam
pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal oleh sinyal error. Hal tersebut digunakan
untuk menjaga kesetabilan tegangan pada generator. Pengoperasian ini digunakan untuk
pengaturan manual (70E) untuk ketepatan tingkatan excitacy yang telah disesuaikan.
Kondisi pengoperasian generator dan pembandingan fluktuasi dari tegangan terminal
oleh sinyal tegangan error. Hal tersebut dijadikan pegangan untuk menjaga kestabilan
tegangan pada generator dengan adanya perubahan beban.
2. Generator 3 fasa
Generator yang dimana dalam sistem melilitnya terdiri dari tiga kumpulan kumparan
yang mana kumparan tersebut masing-masing dinamakan lilitan fasa. Jadi pada statornya
ada lilitan fasa yang ke satu ujungnya diberi tanda U – X.
14
Lilitan fasa yang ke dua ujungnya diberi tanda dengan huruf V – Y dan akhirnya ujung
lilitan fasa yang ke tiga diberi tanda dengan huruf W – Z.
1. Ketika kumparan diputar didalam medan magnet,satu sisi kumparan (biru) bergerak ketas
sedang lainnya(kuning)bergerak kebawah;
2. Kumparan mengalami perubahan garis gaya magnet yang semakin sedikit,sehingga pada
kedua sisi kumparan mengalir arus listrik mengitari kumparan mengalir arus listrik
mengitari kumparan hingga kumparan sinusoid
3. Pada posisi sinusoid kumparan tidak mengalami perubahan garis gaya magnet sehingga
tidak ada listrik yang mengalir pada kumparan
5. Kumparan terus berputar hingga sisi biri bergerak kebawah dan sisi kuning bergerak
keatas
7. Agar menimbulkan medan magnet yang berpotongan dengan konduktor pada stator rator
diberi eksitasi.Karena ada dua kutub yang berbeda,utara dan selatan,maka tegangan yang
dihasilkan pada stator adalah tegangan bolak balik dengan gelombang sinusoidal
15
8. Tegangan dan arus listrik yang dihasilkan ini disalurkan melalui kabel jaringan listrik
untuk akhirnya digunakan masyarakat
Komutator pada generator DC berguna untuk menjaga arah putar rotor supaya tetap
satu arah putaran. atau menyearahkan arus-tegangan dari AC menjadi DC secara mekanis
pada terminalnya untuk generator DC.
16
banyak sehingga ini menjadi salah satu kekurangan dari komutator yaitu konstruksinya
rumit. Karena konstruksinya yang rumit dan membutuhkan kawat atau kabel yang banyak,
generator DC menjadi mahal harganya.
Selain itu, akibat komutator mempunyai segmen-segmen yang banyak dengan jarak
yang relatif dekat, ketika komutator berputar dengan kecepatan yang tingi akan
menghasilkan suara yang bising. Dan akibat jarak yang dekat antartiap segmen,
kapasitas tegangannya juga rendah (max 5MW) karena dikhawatirkan akan terjadi
peloncatan bunga api listrik. Kelemahan berikutnya pada komutator adalah komutator yang
sedang berputar harus dihubungkan dengan brush (yang terdiri dari material Carbon) guna
untuk menyalurkan arus DC ke rotor generator. Hal ini mengakibatkan maintenance yang
dilakukan harus lebih sering, karena brush akan mengalami "Aus" yang mengakibatkan
adanya serpihan-serpihan karbon pada komutator. Namun, salah satu keunggulan Generator
DC adalah mempunyai Torsi awal yang besar, sehingga banyak digunakan sebagai starter
motor.
2. Generator AC
17
Bentuk fisik dari slip ring adalah seperti cincin-cincin yang dihubungkan satu
sama lain. berbeda dari bentuk komutator yang mempunyai banyak segmen.Hal Ini
memberikan banyak keuntungan pada Slip Ring. Slip Ring tidak membutuhkan terlalu
banyak kawat atau kabel yang dihubungkan kepadanya, sehingga konstruksinya sederhana.
hal ini juga mengakibatkan harga dari Generator AC lebih murah. Selain itu Slip ring juga
tidak mempunyai banyak segmen-segmen yang berjarak , sehingga saat Slip ring berputar
dengan kecepatan tinggi tidak mengakibatkan bising.
Kemungkinan terjadinya peloncatan bunga api jugasemakin sedikit karena ,jarak antar
cincin lumayan jauh, hal ini mengakibatkan kapasitas tegangannya menjadi tinggi
(750MW). Namun, generator AC juga mempunyai kekurangan yaitu Torsi Awal yang
dihasilkan lemah.
18
KESIMPULAN
Generator listrik bolak balik (AC) adalah alat yang digunakan untuk memproduksi listrik
bolak balik (AC). Generator ini terdiri dari dua bagian, yaitu rotor dan stator. Rotor adalah bagian
generator yang bergerak, seperti kumparan.Sedangkan Stator adalah bagian generator yang diam,
seperti magnet permenen,cincin, dan sikat/terminal. Generator arus bolak-balik sering disebut
sebagai generator sinkron atau alternator. Generator arus bolak-balik memberikan hubungan yang
sangat penting dalam proses perubahan energi dari batu bara, minyak, gas, atau uranium ke dalam
bentuk yang bermanfaat untuk digunakan dalam industri atau rumah tangga. Dalam generator
arus bolak-balik bertegangan rendah yang kecil, medan diletakan pada bagian yang berputar atau
rotor dan lilitan jangkar pada bagian yang diam atau stator dari mesin.
19
DAFTAR PUSTAKA
20