Anda di halaman 1dari 9

BAB 1.

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perilaku merupakan seperangkat perbuatan atau tindakan seseorang dalam melakukan 


respon  terhadap  sesuatu  dan  kemudian  dijadikan  kebiasaan  karena adanya  nilai  yang 
diyakini. Perilaku kesehatan gigi dan mulut merupakan respons seseorang terhadap stimulus
yang berhubungan dengan konsep sehat, sakit, dan penyakit, terutama di bidang gigi dan
mulut (Notoatmodjo, 2012). 

Kesehatan gigi dan mulut termasuk bagian keseluruhan dari kesehatan tubuh secara
umum artinya kesehatan gigi dan mulut dapat merepresentasikan kondisi kesehatan individu
secara menyeluruh, Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut penting untuk diterapkan agar
terhindar dari gangguan-gangguan penyakit yang berdampak pada kesehatan secara umum,
tingkat percaya diri, dan mengganggu aktivitas sehari-hari seperti terganggunya efektivitas
dan kehadiran di sekolah ataupun tempat individu tersebut bekerja (Kemenkes, 2019).
Menurut FDI (Fédération Dentaire Internationale) World Dental Federation,
permasalahan yang umum terjadi pada gigi dan mulut salah satunya adalah Kerusakan gigi
(karies). Karies merupakan penyakit paling umum dan paling banyak dialami oleh orang di
dunia. Karies disebabkan karena konsumsi gula berlebihan, kurangnya perawatan kesehatan
gigi, dan sulitnya akses terhadap pelayanan kesehatan gigi yang sesuai standar. Berdasarkan
The Global Burden of Disease Study 2016 masalah kesehatan gigi dan mulut khususnya
karies gigi merupakan penyakit yang dialami hampir dari setengah populasi penduduk dunia
(3,58 miliar jiwa). Berdasarkan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2019
diketahui masalah kesehatan gigi dan mulut yang umum terjadi adalah karies atau gigi
berlubang yakni 45,3 % dari total penduduk Indonesia (Kemenkes, 2019).
Kecamatan Jelbuk merupakan salah satu kecamatan di Jelbuk yang memiliki tingkat
masalah karies yang tinggi. Pada tahun 2020, Kecamatan Jelbuk menduduki posisi no. 3
sebagai kecamatan dengan kasus karies tertinggi di Kabupaten Jember, menyusul posisi
Mayang dan Bangsalsari. Tingginya angka kejadian karies di Kecamatan Jelbuk menjadi
perhatian khusus untuk dilakukannya survei ini. 
Dalam rangka memberantas kasus karies di Indonesia, Indonesia mencanangkan
program “Indonesia Bebas Karies 2030”. Salah satu program yang dijalankan adalah
menggalakkan upaya promotif untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, menyikat gigi
dengan baik dan benar, dan memberdayakan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) dan puskesmas
untuk program tersebut. Penyuluhan merupakan proses dalam komunikasi dan perubahan
perilaku melalui pendidikan. Hasil dari penyuluhan yang maksimal didapatkan dengan
memperhatikan metode dan media penyuluhan yang sesuai dengan sasaran. 

1.2 Rumusan Masalah


Bagaimana tingkat perilaku masyarakat Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember dalam
menjaga kesehatan gigi dan mulut untuk mencegah karies?

1.3 Tujuan
Memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pencegahan karies gigi melalui
media penyuluhan kepada masyarakat Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember.

1.4 Manfaat
Untuk meningkatkan kesadaran perilaku masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi
dan mulut untuk mencegah karies gigi.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan cara


menyebarkan informasi-informasi pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bias melakukan suatu anjuran yang ada
hubungannya dengan kesehatan serta terjadi peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan
sikap. Tujuan dari penyuluhan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku individu,
keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara kesehatan, berperan aktif
mewujudkan kesehatan yang optimal sesuai hidup sehat baik fisik, mental dan sosial
(Notoatmodjo, 2012).
Metode kegiatan penyuluhan dapat dilakukan dengan komunikasi dua arah, di mana
komunikator (penyuluh) memberikan kesempatan komunikan untuk memberikan feedback
dari materi yang diberikan, kegiatan penyuluhan tersebut disebut juga metode sokratik. Selain
itu, terdapat metode penyuluhan didaktik yaitu penyuluhan yang dilakukan satu arah dan
peserta tidak diberikan kesempatan untuk mengemukakan pendapatnya (Nurmala, 2014).
Metode penyuluhan di bidang kesehatan ada beberapa antara lain, :
a) Metode Ceramah
Cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide pengertian ataupun pesan secara
lisan kepada sekelompok sasaran sehingga memperoleh informasi tentang kesehatan.

b) Metode Diskusi Kelompok


Pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang suatu topik
pembicaraan diantara 5-20 sasaran dengan seorang pemimpin diskusi yang telah
ditunjuk.

c) Metode Curah Pendapat


Suatu bentuk pemecahan masalah setiap anggota dapat mengusulkan semua
kemungkinan dalam pemecahan masalah yang terpikirkan oleh masing peserta, dan
evaluasi.

d) Metode Panel
Pembicaraan yang telah direncanakan di depan pengunjung atau peserta tentang
sebuah topik dimana memerlukan 3 orang atau lebih panelis sebagai pemimpin.

e) Metode Bermain Peran


Memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa diadakan latihan,
dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk dipakai sebagai bahan pemikiran oleh
kelompok.

f) Metode Demonstrasi
Metode Demonstrasi merupakan suatu cara untuk menunjukkan pengertian, ide dan
prosedur terhadap suatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti untuk bisa
memperlihatkan cara melaksanakan suatu tindakan.

g) Metode Simposium
Metode simposium merupakan serangkaian ceramah yang diberikan oleh 2 hingga 5
orang dengan topik yang berlebihan tetapi saling berhubungan erat.

h) Metode Seminar
Metode seminar merupakan cara pada sekelompok orang berkumpul untuk membahas
suatu masalah dibawah bimbingan seorang ahli yang pandai menguasai bidangnya.
BAB 3. METODE PELAKSAAN

3.1 Desain Kegiatan


a. Judul : Pencegahan Karies Gigi
b. Sasaran : Masyarakat Kecamatan Jelbuk, Jember
c. Metode : Ceramah
d. Media : Video Interaktif dan Poster
e. Evaluasi : Uji perilaku peserta penyuluhan tentang pencegahan karies
gigi melalui perbandingan hasil posttest terhadap pretest

3.2 Pelaksanaan Kegiatan


1. Menetapkan tema dan sasaran penyuluhan
2. Mempersiapkan konsep dan materi penyuluhan
3. Membuat video edukasi tentang Pencegahan Karies Gigi. Materi penyuluhan yang
diberikan antara lain:
a. Pengertian Karies Gigi
Karies gigi merupakan penyakit jaringan keras gigi yang paling sering
ditemui. Penyakit ini ditandai dengan adanya kerusakan pada jaringan keras
gigi itu sendiri (lubang pada gigi). Karies gigi adalah sebuah penyakit
infeksi yang merusak struktur gigi. Penyakit ini menyebabkan gigi berlubang.
Jika tidak ditangani, penyakit ini dapat menyebabkan nyeri, penanggalan gigi,
infeksi, dan berbagai kasus berbahaya.

b. Penyebab terjadinya karies gigi


Keberadaan bakteri dalam mulut merupakan suatu hal yang normal. Bakteri
dapat mengubah semua makanan, terutama gula, menjadi asam. Bakteri, asam,
sisa makanan, dan ludah akan membentuk lapisan lengket yang melekat pada
permukaan gigi. Lapisan lengket inilah yang disebut plak. Plak akan terbentuk
20 menit setelah makan. Zat asam dalam plak akan menyebabkan jaringan
keras gigi larut dan terjadilah karies. Bakteri yang paling berperan dalam
menyebabkan karies adalah Streptococcus mutans (Mozartha, 2012). Selain
itu, ada beberapa penyebab lain timbulnya karies gigi, yaitu:
a. Penumpukan plak pada gigi.
Keberadaan plak pada gigi akan menyebabkan lubang pada gigi dan bisa
mengakibatkan radang pada gusi.
b. Gigi berlubang.
Penyebab utama gigi berlubang adalah plak. Plak pada gigi akan menjadi
sarang berkembang biaknya bakteri yang menghasilkan asam dari
fermentasinya denga karbohidrat yang akan merusak email gigi sehingga
menyebabkan gigi berlubang.
c. Noda pada gigi.
Adanya noda pada gigi dipicu seringnya mengonsumsi makanan atau
minuman yang berwarna seperti teh, kopi dan sejenisnya.
d. Pembengkaan gusi.
Hati-hati jika sampai terjadi pembengkaan pada gusi hal ini bisa menyebabkan
diabetes, paru-paru juga jantung. Pembengkaan pada gusi disebabkan oleh
adanya bakteri yang berkumpul pada sela selagigi dan gusi sehingga
mengiritasi gusi yang menyebabkan infeksi dan meradang

c. Gejala/tanda awal terjadinya karies gigi


Karies gigi ditandai dengan adanya lubang kecil yang terdapat pada jaringan
keras gigi, biasanya berwarna hitam atau coklat. Gigi yang berlubang biasanya
akan terasa sakit sampai lubang tersebut membesar dan mengenai sistem
persyarafan pada gigi. Jika seseorang terkena karies cukup dalam, maka ia
akan merasakan ngilu jika gigi terkena rangsang panas, manis dan dingin. Jika
kondisi ini dibiarkan berlarut-larut, karies akan semakin membesar hingga
kamar pulpa, yaitu yaitu rongga dalam gigi yang berisi jaringan syaraf dan
pembuluh darah akan terjadi proses peradangan sehingga efeknya akan
menyebabkan rasa sakit gigi yang berdenyut.

d. Akibat dari karies gigi


1. Bau mulut
2. Terasa ngilu bila terkena makanan yang panas atau dingin, asam dan
manis.
3. Tidak bisa tidur atau aktivitas seharí-hari terganggu
4. Keadaan yang parah, kalau tidak dicabut menyebabkan gusi bengkak,
terdapat nanah dan demam (pilek)
5. Hilangnya gigi adalah salah satu penyebab cacatnya fungsi kunyah.

e. Pencegahan dan perawatan karies gigi


1. Melakukan pembersihan terhadap gigi. Pembersihan gigi dapat
dilakukan dengan cara menyikat gigi menggunakan pasta gigi yang
mengandung fluoride minimal dua kali sehari yakni, setelah sarapan
pagi dan menjelang tidur. Lebih efektif lagi jika setelah mengkonsumsi
makanan membiasakan berkumur dengan tujuan menghilangkan sisa-
sisa makanan yang melekat pada gigi.
2. Membersihkan gigi dari sisa makanan yang tersangkut diantara celah-
celah gigi, paling tidak dilakukan sehari sekali.
3. Hindari mengkonsumsi makanan atau minuman yang terlalu lengket
dan manis termasuk minuman manis bersoda.
4. Melakukan pemeriksaan atau perawatan gigi dengan cara mengunjungi
klinik gigi terdekat setidaknya 6 bulan sekali

4. Menyebarluaskan video edukasi tersebut kepada masyarakat khususnya penduduk


Kecamatan Jelbuk
3.3 Alur Kegiatan

Menetapkan tema dan sasaran penyuluhan

Mempersiapkan konsep dan materi penyuluhan

Membuat video edukasi dengan tema yang telah


ditentukan

Mempublikasikan video edukasi

Menyebarluaskan video edukasi tersebut kepada


masyarakat khususnya Kecamatan Jelbuk, Jember
DAFTAR PUSTAKA

Diwarta. (2012). Pengertian Penyakit Karies Gigi. Dikutip pada tanggal 10 September 2013
dari http://health.diwarta.com/pengertian-penyakit-karies-gigi/19/02/2012/

Kemenkes. 2019. Infodatin. Jakarta Selatan: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Notoatmodjo, S. 2012. Promosi kesehatan dan perilaku kesehatan.

Nurmala, I., F. Rahman, A. Nugroho, N. Erlyani, N. Laily, V.Y. Anhar. 2018. Promosi
Kesehatan. Surabaya: Airlangga University Press

Superampuh. (2013). Obat Sakit Gigi Alami Ces Pleng. Dikutip Pada Tanggal 10 September
2013 Dari http://superampuh.com/obat-sakit-gigi-alami-ces-pleng

Anda mungkin juga menyukai