Resume Pnemothorax
Resume Pnemothorax
4. Breathing
Dari hasil pemeriksaan terdapat irama nafas yang cepat, adanya ortopnea pada pasien
sehingga tidak teraturnya pola nafas pasien. Adanya pernafasan cuping hidung dengan
bentuk dada Barrel chest, Pada pemeriksaan pulmo ditemukan bunyi vesikuler menurun
dan terdapat ronkhi basah. Dengan frekuensi pernafasan 32x/menit.
5. Circulation
Pasien mengeluh : batuk disertai sesak nafas pos ekstraksi dengan forsep alligator yang
dilakukan berulang kali sampai 5 kali
6. Disability
Pasien sadar penuh, kesadaran cosmos mentis GCS E 4 M5 V6 tidak ditemukan fraktur
dan tidak didapatkan dan tidak didapatkan adanya paralisis, pupil pasien isokor ada
respon cahaya, sensorik dan motoric pasien baik tidak ada masalah tidak ada kelumpuhan
otot pada pasien, nilai kekuatan otot tangan dan ekstremitas lima yaitu kuat dengan nilai5.
7. Exposure
Pada leher tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid.
B. Pemeriksaan skunder
1). Riwayat Kesehatan ( data diperoleh dari pasien dan keluarga)
keluhan utama: pasien mengatakan nafas agak sulit/sesak pos pemasangan WSD
Keluarga mengatakan pasien menelan tutup pencil alis 2 hari yang lalu, muntah jika
makan padat, minum masih bisa masuk, tidak ada keluhan batuk berulang, hari ke 3
dibawa ke RS dilakukan esofagoskopi ekstraksi berulangkali sampai 5 kali, pos ekstraksi
terjadi edema dan perdarahan selanjutnya dipasang WSD.
Sebelumnya pasien tidak memiliki riwayat penyakit lain seperti hipertensi, diabetes
melitus, asma, alergi, dan riwayat operasi.
2. Pengkajian fisik
Kepala: simetris, tidak ada nyeri tekan, tidak ada luka, rambut Panjang dan bersih
Mata :mata simetris, konjunctiva anemis. Pupil anisokor
Leher: tidak ditemukan pembesaran kelenjar getah bening dan kelenjar tiroid.
Dada: terdapat otot bantu nafas, dada terasa sesak nafas, terpasang pipa WSD
Ekstremitas atas dan bawah: Pada pemeriksaan ekstrimitas superior dan inferior akral teraba
hangat
4. Pathway keperawatan
f. Monitor saturasi
oksigen
g. Memberikan terapi O2
3-5 L/menit
h. Mengkaji vital sign
i. Mengkaji KU Pasien
2 - Mengkaji tanda dan gejala infeksi - Untuk mengetahui ada tidaknya tanda-tanda infeksi
- Melakukan perawatan luka WSD
- Untuk mencegah terjadinya infeksi/mempercepat
- Mengukur Vital sign
- Kolaborasi pemberian obat penyembuhan luka
- Mengetahui keadaan umum pasien
- Mempercepat penyembuhan luka
7. Catatan keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan - Mengevaluasi frekuensi pernafasan dan kedalaman/ upaya
tersumbatnya jalan nafas/cairan/perforasi usofagus. pernafasan (adanya dispnea, penggunaan alat bantu pernafasan)
- Meninggikan kepala tempat tidur pasien atau semi fowler
- Auskultasi bunyi nafas. Cacat area yang menurun/tidak ada
bunyi nafas dan adanya bunyi tambahan (krekels atau ronchi)
- Memberikan terapi O2 3-5 L/menit
- Mengkaji vital sign
- Mengkaji KU Pasien
2. Resiko infeksi berhubungan dengan pemasangan Kontrol Infeksi
benda asing/WSD - Bersihkan lingkungan
- Gunakan sabun antiseptic untuk cuci tangan
- Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawatan
- Gunakan baju,sarung tangan sebagai alat pelindung/APD
lengkap
- Pertahankan lingkungan aseptic selama pemasangan alat
- Tingkatkan intake nutrisi
- Berikan terapi antibiotika sesuai instruksi
8. Evaluasi
S: pasien mengeluh dada terasa sesak setelah dipasang O2 dan WSD nafas agak longgar
O: Pasien tampak agak rileks, K.U lemah, terpasang O2 dan WSD
A: Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan tersumbatnya jalan nafas/cairan/perforasi usofagus
Masalah belum teratasi