Selamat Mengerjakan
UJIAN SEMESTER GENAP TAHUN 2011/2012
FAKULTAS EKONOMI - UNSA
Jl. Raya Palur KM. 5 Telp (0271) 825117 Karanganayar – Surakarta
2. Bagaimana mengukur kinerja pimpinan : Pusat biaya, Pusat pendapatan, Pusat
Laba, Pusat Investasi !
4. Apa masalah dan kesimpulan anda pada kasus 8-6 Perusahaan Schoppert ?
SElamat MEngerjakan
1. Apakah perbedaan antara pengendalian internal dan sistem pengendalian manajemen.
2. Apakah yang dimaksud dengan Penilaian Kinerja. Dan Apa pula tujuan dari Penilaian
Kinerja.
3. Apakah manfaat dari Penilaian Kinerja.
4. Buatlah kerangka untuk sistem penilaian kinerja.
5. Setiap unit kerja harus memiliki tujuan, sebutkan 4(empat) perspektif yg diukur oleh
Balance Scorecard.
6. Jelaskan 4(empat) hubungan sebab-akibat antar ukuran, berupa perspektif dan
ukurannya.
7. Sebutkan 7(tujuh) faktor keberhasilan ukuran non finasial.
8. Apa sajakah faktor keberhasilan pada proses internal.
9. Jelaskan bagaimana sistem penilaian kinerja dilaksanakan, dan jelaskan pula kesulitan
yg dihadapi dalam pelaksanaan sistem penilaian kinerja.
10. Sebutkan karakteristik pengendalian interaktif.
perbedaan antara pengendalian internal dan system pengendalian manajemen terletak pada
unit yang bertanggungjawab. Jika pada pengendalian internal hanya satu unit yang
bertanggungjawab atas keberhasilan unit tersebut, sedangkan pada system pengendalian
manajemen semua unit berperan dalam pencapaian tujuan perusahaan
2. Penilaian kinerja adalah mengukur kinerja / peranan karyawan dalam kegiatan operasional
perusahaan apakah sudah sesuai dengan standar dan kriteria yang sudah ditentukan
perusahaan.
Tujuan dari penilaian kinerja yaitu untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran
organisasi dan mematuhi standar prilaku yang telah ditetapkan sebelumnya agar apa yang
diinginkan tercapai
6. -Perspektif Financial menurut Kaplan (Kaplan, 1996) pada saat perusahaan melakukan
pengukuransecara finansial, maka hal pertama yang harus dilakukan adalah
mendeteksikeberadaan industri yang dimilikinya. Kaplan menggolongkan tiga tahap
perkembanganindustri yaitu; growth, sustain, dan harvest.Dari tahap-tahap perkembangan
industri tersebut akan diperlukan strategi-strategi yang berbeda-beda.
-Perspektif Customer, dalam perspektif customer ini mengidentifikasi bagaimana kondisi
customer mereka dan segmen pasar yang telah dipilih oleh perusahaan untuk bersaing dengan
kompetitor mereka. Segmen yang telah mereka pilih ini mencerminkan keberadaan customer
tersebut sebagai sumber pendapatan mereka. Dalam perspektif ini,
-Perspektif Proses Bisnis Internal, dalam perspektif ini, perusahaan melakukan pengukuran
terhadap semua aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan baik manajer maupun karyawan
untuk menciptakan suatu produk yang dapat memberikan kepuasan tertentu bagi customer
dan juga para pemegang saham. Dalam hal ini perusahaan berfokus pada tiga proses bisnis
utama yaitu: proses inovasi, proses operasi, proses pasca penjualan.
-Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran, Perspektif yang terakhir dalam Balanced
Scorecard adalah perspektif pertumbuhan dan pembelajaran. Kaplan (Kaplan,1996)
mengungkapkan betapa pentingnya suatu organisasi bisnis untuk terus memperhatikan
karyawannya, memantau kesejahteraan karyawan dan meningkatkan pengetahuan karyawan
karena dengan meningkatnya tingkat pengetahuan karyawan akan meningkatkan pula
kemampuan karyawan untuk berpartisipasi dalam pencapaian hasil ketiga perspektif di atas
dan tujuan perusahaan.
1. Menurut saya pengendalian internal merupakan suatu sistem yang terdiri dari berbagai
macam unsur yaitu struktur organisasi,sistem wewenang dan prosedur pembukuan, praktek-
praktek yang sehat dan pegawai yang cukup cakap. Selain itu pengendalian internal memilki
tujuan untuk melindungi harta benda atau asset, melihat ketetapan dan seberapa jauh data
akuntansi dapat dipercaya, meningkatkan efisiensi usaha, dan mendorong ditaatinya
kebijakan manajemen yang telah digariskan. Sedangkan sistem pengendalian manajemen
merupakan suatu alat atau cara yang terstruktur yang digunakan oleh manajer untuk
memastikan bahwa anggota-anggota yang di awasinya mengimplementasikan strategi yang di
maksudkan, serta berfungsi untuk memotivasi anggota-anggota guna mencapai tujuan suatu
organisasi.
2. Penilaian kinerja merupakan suatu proses yang mengukur kinerja suatu anggota organisasi
yang dapat di pengaruhi oleh beberapa factor yaitu, karakteristik situasi, deskripsi pekerjaan,
spesifikasi pekerjaan, standar kinerja pekerjaan, tujuan-tujuan penilaian pekerjaan, serta sikap
para karyawan dan manajer terhadap evaluasi.
Tujuan dari penilaian kinerja dapat dilihat dari sudut pandang, pertama tujuan evaluasi
sehingga seorang manajer menilai kinerja dari masa lalu seorang anggota organisasi dengan
menggunakan rating deskriptif sehingga dengan data tersebut seorang manajer dapat
mengambil keputusan untuk promosi, demosi, terminasi dan kompensasi.
3. Manfaat penilaian kinerja dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu manfaat bagi
karyawan dan manfaat bagi suatu organisasi. Manfaat penilaian kinerja bagi karyawan
berperan sebagai umpan balik tentang berbagai hal seperti kemampuan, kelebihan,
kekurangan, dan potensi yang mampu menentukan tujuan, jalur, rencana dan pengembangan
karir. Sedangkan manfaat penilaian kinerja bagi suatu organisasi merupakan suatu hal yang
sangat penting dan berperan dalam pengambilan keputusan seperti identifikasi kebutuhan
program pendidikan dan pelatihan, recruitment, seleksi, promosi, sistem imbalan dan
berbagai aspek lain dari proses manajemen sumber daya manusia secara efektif.
5. Setiap unit kerja harus memiliki tujuan, sebutkan 4(empat) perspektif yg diukur oleh
Balance Scorecard.
1. Perspektif finansial yaitu Bagaimana kita berorientasi pada para pemegang saham.
2. Perspektif customer adalah Bagaimana kita bisa menjadi supplier utama yang paling
bernilai bagi para customer.
3. Perspektif proses, bisnis internal, yakni Proses bisnis apa saja yang terbaik yang harus kita
lakukan, dalam jangka panjang maupun jangka pendek untuk mencapai tujuan finansial dan
kepuasan customer.
4. Perspektif pertumbuhan dan pembelajaran ialah Bagaimana kita dapat meningkatkan dan
menciptakan value secara terus menerus,terutama dalam hubungannya dengan kemampuan
dan motivasi karyawan.
9. bagaimana sistem penilaian kinerja dilaksanakan, dan jelaskan pula kesulitan yg dihadapi
dalam pelaksanaan sistem penilaian kinerja.
Implemetasi Sistem Pengukuran Kinerja
Implemetasi dari suatu sistem pengukuran kinerja melibatkan empat langkah umum :
1. Mendefinisikan strategi.
2. Mendefinisikan ukuran-ukuran dari strategi.
3. Mengintegrasikan ukuran-ukuran ke dalam sistem manajemen.
4. Meninjau ukuran dan hasilnya secara berkala.
Masing-masing langkah ini bersifat iterative, memerlukan partisipasi dari manajemen senior
dan para karyawan di seluruh organisasi. Meskipun kontroler bertanggung jawab untuk
mengawasi pengembangannya, ini merupakan tugas bagi seluruh tim manajemen.
a) Mendefinisikan strategi
Scorecard membangun suatu kaitan antara strategi dengan tindakan operasional. Oleh karena
itu, proses mendefinisikan scorecard dimulai dengan mendefinisikan strategi organisasi.
Untuk perusahaan dalam satu industry (misalnya: Analog Devices, Maytag, Wrigley),
scorecard tersebut sebaiknya dikembangkan di tingkat korporasi dan kemudian diturunkan ke
tingkat fungsional dan tingkatan di bawahnya. Tetapi , untuk perusahaan
multibisnis(misalnya : General Electric, Du Pont, Corning Glass Works), scorecard sebaiknya
dikembangkan di tingkat unit bisnis. Adalah penting bahwa departemen fungsional dalam
suatu bisnis memiliki scorecard sendiri, dan bahwa scorecard unit bisnis dan scorecard di
bawah tingkat itu diselaraskan . sebagai langkah akhir, untuk organisasi multibisnis,
scorecard tingkat korporat sebaiknya dikembangkan untuk membahas, di samping hal-hal
lain, sinergi antarunit bisnis.
b) Mendefinisikan Ukuran dari Strategi
Langkah berikutnya adalah untuk mengembangkan ukuran-ukuran guna mendukung strategi
yang telah dinyatakan. Organisasi tersebut harus focus pada sedikit ukuran-ukuran penting
pada titik ini atau manajemen akan dibanjiri dengan ukuraan . demikian pula, adalah penting
bahwa masing-masing ukuran individual dapat dikaitkan satu sama lain dalam hubungan
sebab-akibat.
perbedaan antara pengendalian internal dan sistem pengendalian manajemen yaitu terletak
pada ruang lingkupnya. pengendalian internal hanya mengendalikan atau mengatur suatu
bagian dalam organisasi agar sesuai dengan aturan yang ada sedangkan sistem pengendalian
manajemen mengatur atau mengendalikan seluruh bagian organisasi agar sesuai dengan alur
sehingga mencapai tujuan dari organisasi atau perusahaan tersebut.
2. penilaian kinerja adalah suatu penilaian terhadap suatu perusahaan terutama pada kinerja
atau hasil kerja para karyawan perusahaan tersebut, berdasarkan standar, kriteria, dan sasaran
yang sudah diterapkan perusahaan pada suatu periode tertentu. tujuan dari penilaian kinerja
yaitu untuk memotivasi para karyawan agar meningkatkan kinerjanya lebih baik lagi
sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai.
6. 4(empat) hubungan sebab akibat antar ukuran, berupa perspektif dan ukurannya yaitu:
– pada bagian perspekti, Perspektif inovasi dan pembelajaran ukurannya yaitu
Keterampilan manufakturing
– Perspektif bisnis internal ukurannya yaitu Hasil kelas satu waktu siklus pemesanan
– Perspektif konsumenukurannya yaitu Survey kepuasan konsumen
– Perspektif financial ukurannya yaitu Pertumbuhan penerimaan penjualan