8. Memindahkan ke ambulan.
9. Memberangkatkan pasien
8. Diagram Alir
9. Unit Terkait 1. UGD
2. KIA
3. Poli Gizi
4. Labaoratorium
5. Poli BP
6. Poli Gigi
7. Poli MTBS
8. Poli Sanitasi
9. PUSTU
10. POSKESDES
11. Rekaman Historis No Yang Isi perubahan Tanggal diberlakukan
Perubahan diubah
PEMBUATAN SURAT SAKIT
No. Dokumen : 362/SOP/PKM-LA/I/2015
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. UGD
2. KIA
3. Poli Gigi
4. Poli Anak
5. Poli Umum
6. Rekaman Historis No Yang Isi perubahan Tanggal diberlakukan
Perubahan diubah
PEMERIKSAAN FISIK
No.
Dokumen :370/SOP/PKM-LA/I/2015
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP. 19690310198803200
1. Pengertian Pemeriksaan fisik secara sistematis terhadap seluruh bagian tubuh
pasien atau bagian tubuh yang dianggap perlu untuk menunjang
penegakan diagnosa
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan pemeriksaan fisik pada pasien
3. Kebijakan
4. Referensi Ilmu keperawatan, jilid 2, edisi 2. Tahun 1999
Oleh : p.j.m. stevens, f. Bordui, j.a.g. van der weyde
SUHU
No. Dokumen :
374/SOP/PKM-LA/I/2015
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP. 19690310198803200
1. Pengertian Merupakan tatacara pemeriksaan suhu tubuh. Suhu tubuh merupakan
indikator untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan
pengeluaran panas. Rentang suhu tubuh dapat diukur dengan
menggunakan termometer air raksa melalui oral, rektal, maupun
axila dan menggunakan termometer digital.
2. Tujuan Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu
tubuh.
3. Kebijakan
4. Referensi Ilmu Keperawatan Tahun 1999
5. Prosedur/Langkah- Pemeriksaan Suhu Oral
langkah 1. Menjelaskan prosedur pada klien.
2. Mencuci tangan
3. Menggunakan sarung tangan
4. Mengatur posisi pasien.
5. Menentukan letak bawah lidah.
6. Menurunkan suhu termometer dibawah 34 o C – 35 o C.
7. Meletakkan termometer di bawah lidah sejajar dengan gusi.
8. Menganjurkan mulut dikatupkan selama 3 menit.
9. Mengangkat termometer dan baca hasilnya.
10. Mencatat hasil.
11. Membersihkan termometer dengan kertas tisu.
12. Mencuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air
bersih, dan keringkan.
13. Mencuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Pemeriksaan Suhu Rektal
1. Menjelaskan prosedur pada klien.
2. Mencuci tangan
3. Menggunakan sarung tangan
4. Mengatur posisi pasien.
5. Menentukan termometer dan atur pada nilai nol lalu oleskan
vaselin jelly
6. Meletakkan telapak tangan pada pada sisi glutea pasien dan
masukkan termometer ke dalam rektal jangan sampai berubah
tempatnya dan ukur suhu.
7. Setelah 3-5 menit mengangkat termometer dan baca hasilnya.
8. Mencatat hasil.
9. Membersihkan termometer dengan kertas tisu.
10. Mencuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air
bersih, dan keringkan.
11. Mencuci tangan setelah prosedur dilakukan
Pemeriksaan suhu aksila
1. Menjelaskan prosedur pada klien.
2. Mencuci tangan
3. Menggunakan sarung tangan
4. Mengatur posisi pasien.
5. Menentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila
dengan menggunakan tisu.
6. Meletakkan termometer pada daerah aksila dan
lengan pasien fleksi diatas dada.
7. Setelah 3-10 menit angkat termaometer dan membaca
hasilnya.
8. Mencatat hasil.
9. Membersihkan termometer dengan kertas tisu.
10. Mencuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas
dengan air bersih, dan keringkan.
Mencuci tangan setelah prosedur dilakukan
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. UGD
2. KIA
3. POLI DEWASA
4. POLI ANAK
5. PUSTU
6. POSKESDES
8. Rekaman Historis No Yang Isi perubahan Tanggal diberlakukan
Perubahan diubah
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
No. Dokumen : 374/SOP/PKM-LA/I/2015
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi
6.Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. Bagian pendaftaran
2. Poli MTBs/Anak
3. Poli BP/Dewasa
4. Poli KIA
5. Poli KB
6. Poli Gigi
7. Ruang Kesling
8. Ruang Gizi
9. Ruang Laboraturium
10. UGD
11. Ruang program
6.Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. Poli MTBs/Anak
2. Poli BP/Dewasa
3. Poli KIA
4. Poli KB
5. Poli Gigi
6. Ruang Kesling
7. Ruang Gizi
8. Ruang Laboraturium
UGD
IDENTIFIKASI HAMBATAN
BUDAYA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP.
19690310198803200
1. Pengertian Suatu prosedur pelayanan puskesmas dari ruang
pendaftaran sampai dengan pelayanan terakhir dengan
mengidentifikasi segala macam hambatan budayayang
terjadi selama proses pelayan berlangsung.
2. Tujuan 1. Meningkatkan pelayanan puskesmas.
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
mempunyai keterbatasan : kendala fisik, bahasa,
budaya
3.Kebijakan
4. Referensi 1. UU Kesehatan No 36 thn 2009
2. UU No 29 thn 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. PMK No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
5. Prosedur/Langkah-langkah 1. Pasien melakukan pendaftaran di ruang
pendaftaran
2. Petugas mengidentifikasi pasien yang mempunyai
hambatan dan kendala pada saat pendaftaran
(lansia, cacat ,bicara dengan berbagai bahasa
dan dialek ,budaya yang berbeda atau
penghalang lain)
3. Petugas membantu pasien tersebut dengan
mengantar pasien tersebut ke meja pendaftaran.
untuk petugas yang mengalami kendala bahasa
maka di temani oleh petugas lain yang akan
membantu
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. Bagian pendaftaran
2. Poli MTBs/Anak
3. Poli BP/Dewasa
4. Poli KIA
5. Poli KB
6.Poli Gigi
7. Ruang Kesling
8. Ruang Gizi
9. Ruang Laboraturium
10. UGD
11. Ruang program
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait Loket dan poli rawat jalan serta UGD
8. Rekaman Historis Perubahan No Yang diubah Isi Tanggal
perubahan diberlakukan
PENYULUHAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait Rawat jalan dan UGD
8. Rekaman Historis Perubahan No Yang diubah Isi Tanggal
perubahan diberlakukan
PEMELIHARAAN PERALATAN
NON MEDIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP.
19690310198803200
1. Pengertian Pemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan agar semua
barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan
secara berdaya guna dan berhasil guna
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam
memelihara peralatan non medis agar dapat dipergunakan
secara optimal
3.Kebijakan
4.Referensi Keputusan menteri dalam negeri dan otonomi daerah
nomor 11 tahun 2001 tentangpedoman pengelolaan
barang daerah.
5. Prosedur/Langkah-langkah 1. Pelaksanaan pemeliharaan / perawatan alat
dilakukan secara rutin sebelum dan setelah
pelayanan setiap harinya
2. Pelaksanaan, pemeliharaan peralatan non medis
mencakup:
3. Pembersihan peralatan non medisdari kotoran dan
debu.
4. Pengecekan keadaan / kondisi alat non medis.
Melakukan perbaikanalat non medis bila terjadi
kerusakan.
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. Penanggung Jawab Ruangan
2. Pengelola Barang
8. Rekaman Historis Perubahan No Yang diubah Isi Tanggal
perubahan diberlakukan
PEMAKAIAN ALAT
PELINDUNG DIRI
( SARUNG TANGAN )
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP.
19690310198803200
1. Pengertian Tindakan pengendalian infeksi yang dilakukuan oleh
seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko
penyebaran infeksi
2. Tujuan Mengurangi resiko penyebaran infeksi
3.Kebijakan
4.Referensi 1. UU Kesehatan No 36 Thn 2009
2. UU no 8 thn 1999 tentang Pelayanan Publik
3. PerMenKes RI No HK.02.02/Menkes/148/I/2010
tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat
5. Prosedur/Langkah-langkah Cuci tangan
1. Menyiapkan area yang cukup luas, bersih dan kering
untuk membuka pembungkus sarung tangan.
2. Membuka pembungkus sarung tangan,meminta
bantuan petugas lain untuk membuka pembungkus
sarung tangan ,meletakan sarung tangan dengan
bagian telapak tangan menghadap keatas.
3. Mengambil salah satu sarung tangan dengan
memegang sisi sebelah dalam lipatannya
4. Memposisikan sarung tangan setinggi pinggang dan
menggantungkan ke lantai sehingga bagian jari-jari
tangan terbuka masukan tangan.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Penunjang
Menegakkan Diagnose
Keputusan Pengobatan
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait Unit rawat jalan dan UGD