Anda di halaman 1dari 41

MERUJUK PASIEN

No. Dokumen : 357


SOP/PKM-LA/I/2015
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Rohayati, S.Si
Labuapi NIP. 19690310198803200
1. Pengertian Proses mengalihkan pasien dari Puskesmas ke Rumah Sakit yang dilaksanakan
terhadap pasien yangmemerlukan pelayanan yang kompetensinya tidak dimiliki
oleh yang merujuk
2. Tujuan Pasien mendapatkan pelayanan yang lebih optimal.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas No 001/Kep/I/2015 tentang Jenis-Jenis
Layanan
4. Referensi U11. Kesehatan No 36 Thn 2009
U 2. UU no 8 thn 1999 tentang Pelayanan Publik
3. PerMenKes RI No HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang Ijin dan
Penyelenggaraan Praktik Perawat.
7. Prosedur/Langkah- 1. Petugas memberitahu pasien atau keluarga bahwa pasien
langkah perlu dirujuk dan menjelaskan alasannya

2. Petugas menanyakan status pasien.menyuruh pasien


menyiapkan kartu BPJS bagi peserta BPJS.

3. Petugas mengusahakan agar pasien dalam kondisi


memungkinkan untuk dirujuk.

4. Petugas menulis surat rujukan.

5. Petugas menyiapkan transportasi(untuk pasien gawat


darurat)

6. Dokter menetapkan petugas untuk mendampingi pasien


menuju Rumah Sakit.
7. Untuk pasien gawat petugas menghubungi Rumah Sakit
tempat pasien akan dirujuk.

8. Memindahkan ke ambulan.

9. Memberangkatkan pasien

8. Diagram Alir
9. Unit Terkait 1. UGD
2. KIA
3. Poli Gizi
4. Labaoratorium
5. Poli BP
6. Poli Gigi
7. Poli MTBS
8. Poli Sanitasi
9. PUSTU
10. POSKESDES
11. Rekaman Historis No Yang Isi perubahan Tanggal diberlakukan
Perubahan diubah
PEMBUATAN SURAT SAKIT
No. Dokumen : 362/SOP/PKM-LA/I/2015
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /

UPT Puskesmas Rohayati, S.Si


Labuapi NIP. 19690310198803200
1. Pengertian Surat keterangan yang dibuat oleh dokter pemeriksa sebagai bukti bahwa
pasien memang benar sakit dan harus beristirahat dari sekolah atau dari
pekerjaannya untuk sementara waktu.
2. Tujuan Sebagai bukti bahwa pasien benar sakit dan memerlukan waktu untuk
istirahat
3. Kebijakan
4. Referensi 1. U11. UU Kesehatan No 36 Thn 2009
2. UU no 8 thn 1999 tentang Pelayanan Publik
3. PerMenKes RI No HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang Ijin dan
Penyelenggaraan Praktik Perawat

5. Prosedur/Langkah- 1. Memeriksa pasien danmenentukan diagnosa penyakitnya.


langkah
2. Menuliskan nama ,umur,pekerjaan,alamat dan lama
waktu yang dibutuhkan oleh pasien untuk istirahat pada
blangko surat keterangan sakit.

3. Menandatangani Surat keterangan oleh dokter.

6. Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. UGD
2. KIA
3. Poli Gigi
4. Poli Anak
5. Poli Umum
6. Rekaman Historis No Yang Isi perubahan Tanggal diberlakukan
Perubahan diubah

PEMERIKSAAN FISIK
No.
Dokumen :370/SOP/PKM-LA/I/2015
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP. 19690310198803200
1. Pengertian Pemeriksaan fisik secara sistematis terhadap seluruh bagian tubuh
pasien atau bagian tubuh yang dianggap perlu untuk menunjang
penegakan diagnosa
2. Tujuan Sebagai pedoman dalam melakukan pemeriksaan fisik pada pasien
3. Kebijakan
4. Referensi Ilmu keperawatan, jilid 2, edisi 2. Tahun 1999
Oleh : p.j.m. stevens, f. Bordui, j.a.g. van der weyde

5. Prosedur/Langkah- 1. Persiapan Pasien


langkah a. Memeriksa Pasien dalam posisi berbaring di bed periksa. Atau
sesuai kondisi pasien.
b. Menginformasikan kepada pasien/keluarga tentang
pemeriksaan fisik yang akan dilakukan
c. Melakukan Pemeriksaan fisik secara sistematis baik secara
general atau bagian tubuh tertentu yang dianggap perlu,
meliputi :
a) Kepala meliputi rambut, wajah, mata, hidung, rongga
mulut,gigi, lidah, tenggorok, telinga.
b) Leher
c) Dada/thorax.
d) Perut / Abdomen
e) Genetalia
f) Extremitas
Selain pemeriksaan di atas perlu diperhatikan juga gejala-gejala
objektif pasien, misalnya :
a. Tingkat kesadaran ( compos mentis, apatis, delirium,
somnolen,sopor, koma) , nilai dengan skala GCS
b. Kondisi kejiwaan pasien : tenang, ketakutan, mengamuk,
paranoid, dan sejenisnya.
2. Cara Pemeriksaan :
a. Melihat (inspeksi)
b. Mengetuk (perkusi )
c.Meraba ( palpasi)
d. Auskultasi
3. Pelaksanaan
a.Gorden dan sampiran dipasang.
b. Melakukan pemeriksaan fisik mulai dari bagian kepala (mata,
hidug, mulut, tenggorok, telinga)
c.Membantu Pasien membuka baju, kemudian dilakukan
pemeriksaan daerah dada. Setelah selesai baju dipasang
kembali.
d. Menurunkan Pakaian pasien bagian bawah, kemudian
dilakukan pemeriksaan bagian perut dan sekitarnya, setelah
selesai pakain bawah dipasang kembali.
e. Melakukan Pemeriksaan Genital dilakukan bila dianggap
perlu untuk menunjang diagnosa.
f. Selanjutnya melakukan pemeriksaan extremitas pasien baik
bagian atas maupun bagian bawah. Menggunakan refleks
hammer untuk menilai reflek pasien.
g.Merapikan kembali pasien setelah pemeriksaan selesai
h. Membereskan kembali dan dikembalikan ke tempat semula
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. Dokter Umum
2. Perawat
3. Buku Register UGD
4. PUSTU
5. POSKESDES
6. Rekaman Historis No Yang Isi perubahan Tanggal diberlakukan
Perubahan diubah

SUHU
No. Dokumen :
374/SOP/PKM-LA/I/2015
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP. 19690310198803200
1. Pengertian Merupakan tatacara pemeriksaan suhu tubuh. Suhu tubuh merupakan
indikator untuk menilai keseimbangan antara pembentukan dan
pengeluaran panas. Rentang suhu tubuh dapat diukur dengan
menggunakan termometer air raksa melalui oral, rektal, maupun
axila dan menggunakan termometer digital.
2. Tujuan Pengukuran suhu tubuh dilakukan untuk mengetahui rentang suhu
tubuh.
3. Kebijakan
4. Referensi Ilmu Keperawatan Tahun 1999
5. Prosedur/Langkah- Pemeriksaan Suhu Oral
langkah 1. Menjelaskan prosedur pada klien.
2. Mencuci tangan
3. Menggunakan sarung tangan
4. Mengatur posisi pasien.
5. Menentukan letak bawah lidah.
6. Menurunkan suhu termometer dibawah 34 o C – 35 o C.
7. Meletakkan termometer di bawah lidah sejajar dengan gusi.
8. Menganjurkan mulut dikatupkan selama 3 menit.
9. Mengangkat termometer dan baca hasilnya.
10. Mencatat hasil.
11. Membersihkan termometer dengan kertas tisu.
12. Mencuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air
bersih, dan keringkan.
13. Mencuci tangan setelah prosedur dilakukan.
Pemeriksaan Suhu Rektal
1. Menjelaskan prosedur pada klien.
2. Mencuci tangan
3. Menggunakan sarung tangan
4. Mengatur posisi pasien.
5. Menentukan termometer dan atur pada nilai nol lalu oleskan
vaselin jelly
6. Meletakkan telapak tangan pada pada sisi glutea pasien dan
masukkan termometer ke dalam rektal jangan sampai berubah
tempatnya dan ukur suhu.
7. Setelah 3-5 menit mengangkat termometer dan baca hasilnya.
8. Mencatat hasil.
9. Membersihkan termometer dengan kertas tisu.
10. Mencuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas dengan air
bersih, dan keringkan.
11. Mencuci tangan setelah prosedur dilakukan
Pemeriksaan suhu aksila
1. Menjelaskan prosedur pada klien.
2. Mencuci tangan
3. Menggunakan sarung tangan
4. Mengatur posisi pasien.
5. Menentukan letak aksila dan bersihkan daerah aksila
dengan menggunakan tisu.
6. Meletakkan termometer pada daerah aksila dan
lengan pasien fleksi diatas dada.
7. Setelah 3-10 menit angkat termaometer dan membaca
hasilnya.
8. Mencatat hasil.
9. Membersihkan termometer dengan kertas tisu.
10. Mencuci dengan air sabun, desinfektan dan bilas
dengan air bersih, dan keringkan.
Mencuci tangan setelah prosedur dilakukan
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. UGD
2. KIA
3. POLI DEWASA
4. POLI ANAK
5. PUSTU
6. POSKESDES
8. Rekaman Historis No Yang Isi perubahan Tanggal diberlakukan
Perubahan diubah
PENGUKURAN TEKANAN DARAH
No. Dokumen : 374/SOP/PKM-LA/I/2015
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi

1. Pengertian Tatacara mengukur tekanan darah dengan menggunakan Tensimeter


Untuk mengetahui ukuran tekanan darah pasien.
2. Tujuan Sebagai acuan untuk pengukuran tekanan darah.
3. Kebijakan
4. Referensi Ilmu Keperawatan Tahun 1999
5. Prosedur/Langkah- Penatalaksanaan :
langkah 1. Memberi tahu pasien.
2. Membuka atau menggulung Lengan baju.
3. Memasang Manset tensimeter pada lengan atas dengan pipa karetnya berada disisi
luar tangan.
4. Memasang Pompa tensimeter .
5. Meraba Denyut arteri brachialis lalu menempatkan stetoskope pada daerah
tersebut.
6. Menutup Sekrup balon karet ,membuka pengunci air raksa, selanjutnya balon
dipompa sampai denyut arteri tidak terdengar lagi dan air raksa didalam pipa gelas
naik.
7. Membuka secara perlahan-lahan Sekrup balon dibuka perlahan-lahan sambil
memperhatikan turunnya air raksa, dengarkan bunyi denyutan pertama dan
terakhir.
8. Hasil dicatat.
12. Diagram Alir
13. Unit Terkait 1. UGD
2. Ruang KIA
3. Poli Gigi
4. PUSTU
5. POSKESDES
11. Rekaman Historis No Yang diubah Isi perubahan
Perubahan
PENOLAKAN TINDAKAN
No. Dokumen : 375/SOP/PKM-
LA/I/2015
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP. 19690310198803200
1.Pengertian Pembuatan surat bukti penolakan dari pasien untuk dilakukan
tindakan tertentu
2.Tujuan Sebagai bukti bahwa pasien menolak untuk dilakukan tindakan
3.Kebijakan
4.Referensi ILMU KEPERAWATAN, Jilid 2, Edisi 2. Tahun 1999 Oleh : P.J.M.
Stevens, F. Bordui, J.A.G. Van der Weyde
5.Prosedur/Langkah- 1. Petugas menjelaskanpada pasien tentang kondisi
langka medisnya ,menjelaskan tindakan yang harus
h dilakukan,efek samping dan komplikasi yangmungkin
terjadi dari tindakan tersebut
2. Jika pasen tidak setuju,petugasmembuatkan surat
keterangan penolakan dengan menuliskan identitas
yang membuat pernyataan beserta alasannya menolak
tindakan
3. Petugas membacakan isi dari surat penolakan secara
lengkap.
4. Petugas meminta tandatangan dari pasien atau
keluarga dekat pasien.
6.Diagram Alir
7.Unit Terkait 1. UGD
2. KIA
3. PUSTU
4. POSKESDES
5. POLI GIGI

8. Rekaman Historis No Yang Isi perubahan Tanggal diberlakukan


Perubahan diubah
PENDAFTARAN PASIEN
No. Dokumen : 145/SOP /PKM-
LA/I/2015
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP.
19690310198803200
1. Pengertian Tata cara penerimaan pasien yang pertama kali berkunjung ke
puskesma untuk berobat
2. Tujuan Sebagai acuan umtuk menerapkan langkah-langkah penerimaan
pasien baru
3. Kebijakan
4. Referensi Pedoman Rekam Medis

5. Prosedur/Langkah-langkah 1. Pasien Umum dan Pasien BPJS (Askes/Jamkesmas/JKN)


a. Pasien dating mengambil nomer antrian
b. Pasien menunggu dipanggil sesuai nomer antrian
c. Menyapa pasien dengan budaya dengan 3 s ( senyum,
sapa, salam )
d. Menanyakan keperluan pasien
e. Menanyakan identitas pasien
f. Menanyakan kartu berobat pengunjung dan kartu
BPJS pasien
g. Mencatat identitas pasien di buku register
h. Membuat rekam medis baru bagi pasien baru dan
mencari rekam medis bagi pasien lama
i. Mengarahkan pasien dan mengantarkan rekam medis
ke poli yang dituju
j. pasikepada pasien tentang poli yang dituju
2. Pasien UGD
a. Memberikan pertolongan pertama kegawatdaruratan
b. memberikan petugas Loket bahwa ada pasien UGD
Petugas UGD mengarahkan keluarga/ penanggungjawab
pasien untuk melengkapi administrasi ke Loket
6.Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. Bagian pendaftaran
2. Poli MTBs/Anak
3. Poli BP/Dewasa
4. Poli KIA
5. Poli KB
6. Poli Gigi
7. Ruang Kesling
8. Ruang Gizi
9. Ruang Laboraturium
10. UGD
11. Ruang program

8.Rekaman Historis Perubahan No Yang Isi perubahan Tanggal diberlakukan


diubah
ALUR PELAYANAN PASIEN
No. Dokumen :
153/SOP/PKM-LA/I/2015
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP.
19690310198803200
1.Pengertian Alur atau siklus pelayanan pasien dari pasien dating ke
UPT PUSKESMAS Labuapi mendapatkan pelayanan
sampai pulang.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam alur
pelayanan pasien.
3.Kebijakan
4.Referensi Pergub NTB No 02 Tahun 2015

5.Prosedur/Langkah-langkah 2. Pasien datang dan mendaftar ke UPT


PUSKESMAS
3. Bagi Pesien sehat diarahkan ke poli yang dituju
oleh petugas (poli umum, poli anak, poli gigi,
poli KIA, UGD dll) saat pasien mendapat
pelayanan di poli yang di tuju, memungkinkan
pasien dapat dirujuk ke ruang perawatan lain,
laboratorium, ruang konseling untuk
pemeriksaan lanjutan.
4. Bagi pasien difable, diantar oleh petugas ke poli
yang dituju
5. Hasil pemeriksan menetukan pilihan
pengobatan (rawat jalan, pemeriksaan
penunjang , atau pasien di rujuk kerumah sakit)
6. Untuk kasus penyakit yang tidak dapat ditangani
di UPT PUSKESMAS maka akan di rujuk ke
rumah sakit, dan pasien yang datang membawa
rujukan balik dari rumah sakit dapat melakukan
kontrol kembali ke UPT PUSKESMAS.
7. Kasus yang dapat ditangani di UPT PUSKESMAS
akan dibarikan pengobatan rawat jalan menuju
layanan apotek untuk mendapatkan obat dan
pulang.
8. Pasien kembali datang kontrol di kemudian hari
ke UPT PUSKESMAS sesuai anjuran dokter,
perawat atau bidan yang merawat

6.Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. Bagian pendaftaran
2. Poli MTBs/Anak
3. Poli BP/Dewasa
4. Poli KIA
5. Poli KB
6. Poli Gigi
7. Ruang Kesling
8. Ruang Gizi
9. Ruang Laboraturium
10. UGD
11. Ruang program

8.Rekaman Historis Perubahan No Yang Isi perubahan Tanggal


diubah diberlakukan
PELAYANAN MEDIS
No. Dokumen :
158/SOP/PKM-LA/I/2015
SOP No. Revisi :
Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP.
19690310198803200
1.Pengertian Suatu prosedur dalam sebauh pelayanan medis guna
memberikan pelayanan terhadap pasien.
2.Tujuan Memudahkan tenaga medis dalam memberikan
pelayanan klinis.
3.Kebijakan
4.Referensi 1.UU Kesehatan No 36 thn 2009
2. UU No 29 thn 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3.PMK No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
4. PKK
a. Prosedur/Langkah-langkah 1. Anamnesis
2. Pemeriksaan vital sign
3. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik meliputi:
1. Inspeksi,
2. Palpasi.
3. Perkusi.
4. Auskultasi,.
4. Pemeriksaan Penunjang
5. Diagnosa
6. Diagnosa Banding
7. Terapi
Terapi dapat berupa:
a. Terapi medikamentosa,
b. Terapi suportif,
c. Terapi invasif,
8. Edukasi
9. Prognosis
Kemungkinan yaitu:
a. Cenderung baik (dubia ad bonam)
b. Cenderung memburuk (dubia ad malam)
( menyertakan lampiran sop 10 penyakit terbanyak,
sop pelayanan bidan, sop pelayanan
laboratorium, sop obat)

6.Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. Poli MTBs/Anak
2. Poli BP/Dewasa
3. Poli KIA
4. Poli KB
5. Poli Gigi
6. Ruang Kesling
7. Ruang Gizi
8. Ruang Laboraturium
UGD

8.Rekaman Historis Perubahan No Yang Isi perubahan Tanggal


diubah diberlakukan
PENDELEGASIAN
WEWENANG
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP.
19690310198803200
1. Pengertian Memberikan wewenang kepada perawat dan bidan
untuk melakukan tindakan medis apabila dokter tidak
ada.
2. Tujuan 1.Memberi tugas, wewenang, dan tanggung jawab
kepada perawat/ bidan secara proporsional
2. Memberi kesempatan kepada perawat/ bidan untuk
mengembangkan diri
3. Meningkatkan mekanisme kerja organisasi
4. Mendorong perawat/ bidan untuk berorientasi
pada target dan sekaligus kualitas
3. Kebijakan
4. Referensi 1. UU Kesehatan No 36 thn 2009
2. UU No 29 thn 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. PerMenKes RI No HK.02.02/Menkes/148/I/2010
tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat

5. Prosedur/Langkah-langkah 1. Petugas melakukan semua tindakan medis apabila


dokter tidak ada
2. Petugas melakukan konsul apabila diperlukan.
6.Diagram Alir
7. Unit Terkait 1.Perawat
2.Bidan
8. Rekaman Historis Perubahan No Yang Isi Tanggal
diubah perubahan diberlakukan

IDENTIFIKASI HAMBATAN
BUDAYA
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP.
19690310198803200
1. Pengertian Suatu prosedur pelayanan puskesmas dari ruang
pendaftaran sampai dengan pelayanan terakhir dengan
mengidentifikasi segala macam hambatan budayayang
terjadi selama proses pelayan berlangsung.
2. Tujuan 1. Meningkatkan pelayanan puskesmas.
2. Memberikan pelayanan kepada masyarakat  yang
mempunyai  keterbatasan :  kendala fisik,  bahasa, 
budaya

3.Kebijakan
4. Referensi 1. UU Kesehatan No 36 thn 2009
2. UU No 29 thn 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. PMK No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
5. Prosedur/Langkah-langkah 1. Pasien melakukan pendaftaran di ruang
pendaftaran
2. Petugas mengidentifikasi pasien yang mempunyai
hambatan  dan  kendala pada saat pendaftaran
(lansia, cacat ,bicara dengan  berbagai bahasa 
dan dialek ,budaya yang berbeda atau 
penghalang lain)
3. Petugas membantu pasien tersebut dengan
mengantar pasien tersebut ke meja pendaftaran.
untuk petugas yang mengalami kendala bahasa
maka di temani oleh petugas lain yang akan
membantu
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. Bagian pendaftaran
2. Poli MTBs/Anak
3. Poli BP/Dewasa
4. Poli KIA
5. Poli KB

6.Poli Gigi

7. Ruang Kesling

8. Ruang Gizi

9. Ruang Laboraturium
10. UGD
11. Ruang program

8. Rekaman Historis Perubahan No Yang diubah Isi Tanggal


perubahan diberlakukan
PELIBATAN PASIEN DALAM
PENYUSUNAN RENCANA
PELAYANAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP.
19690310198803200
1. Pengertian Standar prosedur operasional yang mengatur mengenai
pelibatan pasien dalam penyusunan rencana pelayanan
Puskesmas
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk
penyusunan rencana pelayanan dimana didalamnya
terdapat keterlibatan dari pasien (baik itu informasi,
kritik atau saran ) sehingga tercipta suatu pelayanan
puskesmas yang komprehensif.
3.Kebijakan
4.Referensi 1. UU Kesehatan No 36 thn 2009
2. UU No 29 thn 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. PMK No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.

5. Prosedur/Langkah-langkah Suatu perencanaan pelayanan medis harus melibatkan


semua pihak termasu dalam hal ini adalah pasien
sebagai sasaran dari pelayanan itu sendiri. Pasien
dalam hal ini tidak terlibat secara langsung didalam
membuat suatu perencanaan, tetapi berperan secara
pasif melalui feed back (timbal balik) terhadap
pelayanan puskesmas melalui informasi, kritik saran
atau pendapat.
1. Petugas menerima saran dan masukan dari
masyarakat melalui media yang telah di sebutkan dia
atas
2. Petugas meyampaikan masukan atau saran
tersebut pada rapat untuk di kaji dan di
tindaklanjuti
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. Kepala PKM Labuapi
2. Tim Manajemen Informasi PKM Labuapi
3. Tim Manajemen Pengaduan PKM Labuapi
4. Dokter
5. Perawat
6. Bidan
7. Segenap tenaga medis dan non medis yang terkait.
8. Rekaman Historis Perubahan No Yang diubah Isi Tanggal
perubahan diberlakukan
PENCATATAN REKAM MEDIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /

UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si


NIP.
19690310198803200
1. Pengertian Menerima pasien Puskesmas untuk dirawat sesuai yang
berlaku dan mendokumentasikan dalam status rekam
medis pasien
2. Tujuan 1. Menjamin kesinambungan pelayanan dan
pemantauan kemajuan respon terhadap asuhan yang
diberikan dengan melengkapi rekam isi rekam
medis.
2. Untuk menunjang tercapainya tertib administrasi
dalam rangka upaya peningkatan pelayanan
kesehatan ,Aspek administrasi , Aspek medis ,
Aspek hukum, Aspek keuangan, Aspek penelitian,
Aspek pendidikan, Aspek dokumentasi
3. Menjaga privasi dan kerahasiaan data serta
informasi, terutama data informasi yang sensitif
mengenai pasien
3.Kebijakan
4.Referensi 1. UU Kesehatan No 36 thn 2009
2. UU No 29 thn 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. UU No. 29/2004 tentang praktik kedokteran
pada pasal 46 dan Pasal 48 tentang persyaratan
membuka rekam medis kedokteran
5. Prosedur/Langkah-langkah 1. Pencatatan rekam medis mencakup melengkapi isian
identitas pasien, diagnosis, pengobatan, hasil
pengobatan dan kontinuitas asuhan yang diberikan.
2. Catatan yang mendokumentasikan segala tindakan
medik yang diberikan kepada seorang pasien
Dilakukan oleh petugas kesehatan yang memberikan
pelayanan/tindakan kepada pasien serta petugas
catatan medis
3. Syarat Pencatatan Rekam Medik Benar, mencatat
sebenarnya sesuai dengan apa yang dilihat, diamati
maupun diperiksa Sahih atau valid, diberikan oleh
ahlinya atau mereka yang berwenang, memberikan
informasi yang relevan dengan keadaan yang
sebenarnya
4. Catatan harus jelas, mudah dibaca . Uraian harus
jelas, medah dimengerti. RECENT (UP DATE) yaitu
Harus segera dibuat , Harus segera dilaporkan,
karena Rekam Medik harus segera diserahkan dan di
kembalikan
5. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut kelengkapan
dan ketepatan isi rekam medis
6. Melakukan prosedur kerahasiaan rekam medis

6. Diagram Alir
7. Unit Terkait Loket dan poli rawat jalan serta UGD
8. Rekaman Historis Perubahan No Yang diubah Isi Tanggal
perubahan diberlakukan
PENYULUHAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /

UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si


NIP.
19690310198803200
1. Pengertian Proses pendidikan non formal yang diberikan kepada
pasien yang berkaitan dengan upaya peningkatan
derajat kesehatan pasien, keluarga dan masyarakat.
2. Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
maupun perorangan
3.Kebijakan
4.Referensi 1. UU Kesehatan No 36 thn 2009
2. UU No 29 thn 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. PerMenKes RI No HK.02.02/Menkes/148/I/2010
tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat
5. Prosedur/Langkah-langkah Melakukan Komunikasi Informasi Edukasi yang di
perlukan oleh pasien.
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait Pasien dan tenaga Kesehatan
8. Rekaman Historis Perubahan No Yang diubah Isi Tanggal
perubahan diberlakukan
IDENTIFIKASI PENANGANAN
KELUHAN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP.
19690310198803200
1. Pengertian Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
mengidentifikasi dan menangani keluhan
pelanggan.Penanganan keluhan pelanggan
dilaksanakan berdasarkan keluhan yang masuk
melalui kotak saran, maupun survey kepuasan
pelanggan
2. Tujuan Memberikan tanggapan dan penanganan yang
cepat dan tepat terhadap semua keluhan pelanggan
3.Kebijakan
4.Referensi 1. UU Kesehatan No 36 thn 2009
2. UU No 29 thn 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. PMK No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
5. Prosedur/Langkah-langkah 1. Petugas menyiapkan kertas untuk menulis saran
untuk perbaikan pelayanan.
2. Petugas memantau kotak saran
3. Petugas mencatat keluhan pelanggan dalam
buku register keluhan
pelanggan.
4. Petugas juga mencatat keluhan pelanggan
yang berasal dari survey kepuasan pelanggan
2 kali dalam setahun.
5. Petugas menganalisa keluhan pelanggan dan
membuat tindak lanjut.
6. Petugas membuat LKP diberikan kepada unit
terkait.
7. Petugas melakukan evaluasi, tindak lanjut dan
verifikasi kepada unit terkait bahwa keluhan sudah
ditangani.

Petugas menuliskan keluhan pelanggan dan


tindak lanjut di papan keluhan pelanggan
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait Petugas berwenang
Team mutu
TU
8. Rekaman Historis Perubahan No Yang diubah Isi Tanggal
perubahan diberlakukan
PENOLAKAN PASIEN
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /

UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si


NIP.
19690310198803200
1. Pengertian Suatu penyataan yang menyatakan bahwa pasien
menolak tindakan medis yang dilakukan walaupun telah
diberikan penjelasan oleh dokter yang  berwenang
2. Tujuan Sebagai bukti yang sah bagi puskesmas, pasien dan
dokter.
Menjaga/mencegah kemungkinan-kemungkinan yang
akan terjadi dikemudian hari
3.Kebijakan
4.Referensi 1. UU Kesehatan No 36 thn 2009
2. UU No 29 thn 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. PMK No. 75 tahun 2014 tentang Puskesmas.
5. Prosedur/Langkah-langkah 1. Dokter/perawat meyakinkan pasien dan
keluarganya untuk mempertimbangkan
keputusannya dalam menolak tindakan medis yang
akan dilakukan.
2. Jika pasien tetap menolak, perawat menyerahkan
formulir  penolakan tindakan medis kepada
pasien/keluarga untuk dibaca.
3. Perawat mempersilahkan pasien/keluarga untuk
menandatangani dan membubuhkan nama jelas
juga sertakan tandatangan dan nama jelas saksi
dibawah tanda tangan  pasien/keluarga.
Saksi terdiri atas 3 orang
- 1 orang perawat
- 1 orang dari dokter
- 1 orang dari pihak lain
Jika pasien tidak dapat menandatangani, pasien
dapat membubuhkan cap jempol ibu jari

6. Diagram Alir
7. Unit Terkait Rawat jalan dan UGD
8. Rekaman Historis Perubahan No Yang diubah Isi Tanggal
perubahan diberlakukan
PEMELIHARAAN PERALATAN
NON MEDIS
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP.
19690310198803200
1. Pengertian Pemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan agar semua
barang selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan
secara berdaya guna dan berhasil guna
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam
memelihara peralatan non medis agar dapat dipergunakan
secara optimal
3.Kebijakan
4.Referensi Keputusan menteri dalam negeri dan otonomi daerah
nomor 11 tahun 2001 tentangpedoman pengelolaan
barang daerah.
5. Prosedur/Langkah-langkah 1. Pelaksanaan pemeliharaan / perawatan alat
dilakukan secara rutin sebelum dan setelah
pelayanan setiap harinya
2. Pelaksanaan, pemeliharaan peralatan non medis
mencakup:
3. Pembersihan peralatan non medisdari kotoran dan
debu.
4. Pengecekan keadaan / kondisi alat non medis.
Melakukan perbaikanalat non medis bila terjadi
kerusakan.
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. Penanggung Jawab Ruangan
2. Pengelola Barang
8. Rekaman Historis Perubahan No Yang diubah Isi Tanggal
perubahan diberlakukan
PEMAKAIAN ALAT
PELINDUNG DIRI
( SARUNG TANGAN )
No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /
UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si
NIP.
19690310198803200
1. Pengertian Tindakan pengendalian infeksi yang dilakukuan oleh
seluruh tenaga kesehatan untuk mengurangi resiko
penyebaran infeksi
2. Tujuan Mengurangi resiko penyebaran infeksi
3.Kebijakan
4.Referensi 1. UU Kesehatan No 36 Thn 2009
2. UU no 8 thn 1999 tentang Pelayanan Publik
3. PerMenKes RI No HK.02.02/Menkes/148/I/2010
tentang Ijin dan Penyelenggaraan Praktik Perawat
5. Prosedur/Langkah-langkah Cuci tangan
1. Menyiapkan area yang cukup luas, bersih dan kering
untuk membuka pembungkus sarung tangan.
2. Membuka pembungkus sarung tangan,meminta
bantuan petugas lain untuk membuka pembungkus
sarung tangan ,meletakan sarung tangan dengan
bagian telapak tangan menghadap keatas.
3. Mengambil salah satu sarung tangan dengan
memegang sisi sebelah dalam lipatannya
4. Memposisikan sarung tangan setinggi pinggang dan
menggantungkan ke lantai sehingga bagian jari-jari
tangan terbuka masukan tangan.

5. Memasang sarung tangan yang kedua dengan cara


memasukkan jari-jari tangan yang belum memakai
sarung tangan,kemudian meluruskan lipatan dan atur
posisi sarung tangan sehingga terasa pas di tangan
6. Setelah selesai melakukan tindakan ,melepas sarung
tangan dengan cara masukan sarung tangan yang
masih dipakai kedalam klorin,menggosokkan untuk
mengangkat bercak darah dan cairan tubuh yang
menempel.
7. Memegang salah satu sarung tangan padal lipatan lalu
tarik kearah ujung-ujung jari tangan sehingga bagian
dalam dari sarung tangan pertama menjadi sisi luar
8. Jangan dibuka sampai terlepas sama sekali,
membiarkan sebagian masih berada pada tangan
sebelum melepas sarung tangan yang tangan k e dua.
9. Memegang sarung tangan yang ke dua
padalipatannya lalu menariknya kearah ujung jari
sehingga bagian dalam sarung menjadi sisi
luar ,demikian dilakukan secara bergantian.
10. Setelah.hampir.di.ujung.jari,maka.secara.bersamaan..
sarung tangan dilepas
11. Mencuci tangan.
6. Diagram Alir
7. Unit Terkait 1. UGD
2. KIA,
3. Labaoratorium
4. Poli BP
5. Poli Gigi
6. MTBS.
7. PUSTU
POSKESDES
8. Rekaman Historis Perubahan No Yang diubah Isi Tanggal
perubahan diberlakukan

PENGKAJIAN AWAL KLINIS


No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP Tanggal terbit :
Halaman : /

UPT Puskesmas Labuapi Rohayati, S.Si


NIP.
19690310198803200
1. Pengertian Prosedur pengkajian awal yang paripurna, meliputi anamnesa/
pengkajian, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang serta
kajian sosial.
2. Tujuan Mengidentifikasi sebagai kebutuhan pasien dan keluarga
pasien yang mencakup pelayanan medis.
3.Kebijakan
4.Referensi 1. UU Kesehatan No 36 thn 2009
2. UU No 29 thn 2004 Tentang Praktik Kedokteran
3. Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas 2007
(Kementrian Kesehatan RI)
5. Prosedur/Langkah-langkah 1. Melakukan anamnese yaitu memperkenalkan diri dan
berkomunikasi dengan pasien untuk menggali kebutuhan
dan keluhan pasien.
2. Melakukan pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan tanda-
tanda vital antara lain pemriksaan tekanan darah, suhu
tubuh, pernafasan nadi, dan turgor kulit,
3. Melakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan
laboratorium untuk menegakkan diagnose yang akurat jika
di perlukan.
4. Menegakkan diagnose yaitu kesimpulan dari hasil
pengkajian dari semua macam pemeriksaan yang di lakukan
Kepuasan pengobatan atau terapi
anamnese

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Penunjang

Menegakkan Diagnose

Keputusan Pengobatan

Dengan Obat Tanpa Obat

6. Diagram Alir
7. Unit Terkait Unit rawat jalan dan UGD

8. Rekaman Historis Perubahan No Yang diubah Isi Tanggal


perubahan diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai