Anda di halaman 1dari 7

MODERASI BERAGAMA MENEGUHKAN

NILAI-NILAI PANCASILA

Disusun oleh:
Lailatul Karomah
NIM: 2110411253

Dosen Pengampu:
Menik Chumaida, S.H., M.H.

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGAM STUDI MANAJEMEN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JEMBER
2021-2022
KATA
PENGANTAR

Alhamdulillah saya ucapkan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpakan
Rahmat serta Hidayah-Nya sehingga kita bisa menjalankan aktifitas sebagai mana biasanya.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurakan kepada nabi Muhammad SAW. Sehingga saya
dapat meyelesaikan karya ilmiah dengan judul “MODERASI BERAGAMA MENEGUHKAN
NILAI-NILAI PANCASILA”.
Yang kedua, tak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Pacnsila yaitu Ibu “Menik Chumaida, S.H., M.H.” yang memberikan arahan dan ajaran
tentang mata kuliah Pancasila.
Adapun yang terakhir, Kami menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan karya il,iah ini. Akhir kata, saya mohon maaf apabila ada
kesalahan dalam kata pengantar ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kami. Amin

Terima Kasih.

Bondowoso, 13 November 2021

Lailatul Karomah
NIM: 2110411253
DARTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Pancasila?
2. Apa pengertian, tujuan, dan fungsi Agama?
3. Apa pengertian moderasi?
4. Bagaimana pentingnya moderasi beragama di Indonesia?
5. Bagaimana hubungan moderasi Agama dengan Pancasila?
6. Bagaimana Meneguhkan nilai-nilai Pancasila?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Pancasila.
2. Untuk mengetahui pengertian, tujuan, dan fungsi Agama.
3. Untuk mengetahui pengertian moderasi.
4. Untuk mengetahui bagaimana pentingnya moderasi beragama di Indonesia.
5. Untuk mengetahui bagaimana hubungan moderasi Agama dan Pancasila.
6. Untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai Pancasila.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pancasila
Secara etimologis, istilah pancasila menurut Muhammad Yamin berasal dari bahasa
Sansekerta “panca” yang berarti lima, dan “sila” yang dapat memiliki dua arti: “syiila”
yang berarti aturan tingkah laku yang dipandang baik atau normal atau penting; atau “syila”
yang berarti asas, dasar, atau sendi. Dengan demikian, Pancasila secara etimologis dapat
berarti “lima dasar” atau “lima aturan tingkah laku yang penting”. Arti kedua (syila) lebih
bersifat luas disbanding arti pertama (syiila) yang berkonotasi moral praktis dan terbatas
pada masalah tingkah laku.
2.2 Agama
Agama diidentikkan dengan kepercayaan, keyakinan dan sesuatu yang menjadi anutan.
Konsepsi agama menurut kamus besar bahasa indonesia adalah sistem yang mengatur tata
keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Agama
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada
Tuhan, atau juga disebut dengan nama Dewa atau nama lainnya dengan ajaran kebhaktian
dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut. Kata “agama”
berasal dari bahasa Sansekerta agama yang berarti “tradisi”. Sedangkan kata lain untuk
menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latin religio dan berakar pada
kata kerja re-ligare yang berarti “mengikat kembali”. Maksudnya dengan berreligi,
seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan. Secara teori pengertian agama dapat didekati
dengan dua cara, yaitu secara etimologi dan terminologi. Etimologi mengulas dari sisi
bahasa sedangankan terminologi adalah proses mengkaji batasan-batasan dengan definisi
atau bahasa ilmiah yang dibuat oleh para ahli agama dan ilmuwan.
Adapun penjelasan agama berdasarkan etimologi dan terminologi adalah sebagai berikut:
1. Pengertian secara Etimologis
Salah satu teori menjelaskan bahwa agama berasal dari akar kata gam,
mendapat awalan “A” dan akhiran “A” sehingga menjadi A-gam-a. Akar kata agama
ada pula yang mendapat awalan “I” dengan akhiran yang sama (menjadi I-gam-a) dan
ada pula yang mendapat awalan “U” dengan akhiran yang sama (menjadi U-gama).
Bahasa Sansekerta masuk rumpun bahasa Indo-Jerman. Dalam bahasa Belanda dan
Inggris, anggota-anggota rumpun itu, ditemukan kata-kata ga, gaan (Belanda) dan go
(Inggris) yang pengertiannya sama dengan gam yaitu pergi. Setelah mendapat awalan
dan akhiran A pengertiannya berubah menjadi jalan. Orang Barat sendiri menyebut
agama dengan religie atau religion. Kemudian bangsa Arab dan bangsa-bangsa selain
Arab yang berbahasa dengan bahasa Arab menyebutnya dengan al-dien. Selain para
pemeluk agama Islam yang berbahasa dengan bahasa Arab menyebut agama dengan
millah dan mazhab. Kata Ad-dien berasal dari kata kerja dayanya yang berarti
hakama, yaitu hukum atau undang-undang sebagai pemegang tampuk kekuasaan dan
kewibawaan.
2. Pengertian Agama secara Terminologis
Pengertian atau batasan tentang agama merupakan dasar untuk mempelajari
agama sehingga diperlukan kajian terlebih dahulu sebelum melakukan pengkajian
aspek-aspek lainnya. Agama adalah tata aturan Tuhan yang berfungsi dan berperan,
mendorong, memberi arah, bimbingan dan isi serta warna perilaku orang yang
berakal dan mengembangkan potensi-potensi dasar yang dimiliki dan melaksanakan
tugas-tugas hidupnya yang seimbang antara lahiriah dan batiniah dalam usahanya
untuk memperoleh kesejahteraan hidup di dunia dan bekal kebahagiaan hidup di
akherat kelak.
Tujuan Agama
Suatu agama tercipta karena manusia ingin mencapai tujuan tertentu di dalam hidupnya, dan
agama dianggap dapat membantu mencapai tujuan tersebut. Adapun beberapa tujuan agama
adalah sebagai berikut:
a. Untuk membimbing manusia dalam menjalani kehidupannya dengan cara lebih baik
melalui pengajaran dan aturan, dimana ajaran dan aturan tersebut dipercaya berasal
dari Tuhan.
b. Untuk menyampaikan firman Tuhan kepada umat beragama, berupa ajaran-ajaran
kebaikan dan aturan berperilaku bagi manusia.
c. Untuk membimbing manusia menjadi individu yang berakal baik dan dapat
menemukan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
d. Untuk membuka jalan bagi manusia yang ingin bertemu dengan penciptanya, yaitu
Tuhan Yang Maha Esa, ketika mati kelak.
Fungsi Agama Secara Umum
Kehadiran agama memiliki peran dan fungsi yang cukup banyak dalam kehidupan manusia.
Adapun beberapa fungsi agama adalah sebagai berikut:
a. Sebagai pedoman hidup manusia dalam kehidupan sehari-hari, baik secara individu
maupun kelompok.
b. Sebagai sumber aturan tata cara hubungan manusia dengan Tuhannya, dan juga sesama
manusia.
c. Sebagai pedoman bagi manusia dalam mengungkapkan rasa kebersamaan dengan
sesama manusia.
d. Sebagai pedoman perasaan keyakinan manusia terhadap sesuatu yang luar biasa
(supranatural) di luar dirinya.
e. Sebagai cara manusia mengungkapkan estetika/ keindahan alam semesta dan segala
isinya.
f. Sebagai cara untuk memberikan identitas kepada manusia sebagai umat dari suatu
agama.
2.3 Moderasi
Moderasi adalah kegiatan untuk mengatur, memandu serta menengahi komunikasi
interaktif baik yang berbentuk lisan ataupun tulisan. Moderasi juga diartikan sebagai suatu
melakukan peninjauan agar tidak menyimpang dari aturan yang berlaku yang telah
ditetapkan. Adapun moderasi menurut Khaled Abou El Fald dalam The Great Theft adalah
paham yang mengambil jalan tengah, yaitu paham yang tidak ekstrim kanan dan tidak
ekstrim kiri.
2.4
Daftar Pustaka
Prawiro, M. “Pengertian Agama; Arti, Unsur-Unsur, Tujuan, dan Fungsi Agama ”13
November 2021
https://www.maxmanroe.com/vid/umum/pengertian-agama.html

Anda mungkin juga menyukai