DESKRIPSI MATERI
PERTEMUAN KE- 11 : PENGAKUAN PENDAPATAN (Lanjutan)
Mata Kuliah : Akuntansi Keunagan 2 & Lab
Team Teaching
A. PENGANTAR:
Pada pertemuan kali ini, kita akan membahas lanjutan materi tentang Pengakuan
Pendapatan. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa dalam bab ini
pembahasannya meliputi: Pengakuan Pendapatan Sebelum Penyerahan Barang Atau
Pelaksanaan Jasa, Pengakuan Pendapatan Setelah Penyerahan Barang atau Pelaksanaan
Jasa, dan Metode-metode Pengakuan Akuntansi sebelum Pengakuan Pendapatan
B. TUJUAN PERKULIAHAN:
C. URAIAN MATERI
Dalam beberapa kasus, hasil penagihan atas harga jual tidak dapat dipastikan secara
layak sehingga pengakuan pendapatan akan ditangguhkan.
Ada dua metode yang dapat digunakan dalam menagguhkan pengakuan pendapatan
sampai kas diterima, yaitu :
(1) Metode akuntansi penjualan cicilan dan
(2) Metode pemulihan biaya.
Diakui periode
Sampai periode Diakui periode
sebelumnya
(juta) sekarang (juta)
(juta)
2012
Pendapatan 315 0 315
Biaya 315 0 315
Laba kotor 0 0 0
Pertemuan ke- 12 Akuntansi Keuangan 2 & Lab
2013
Pendapatan 568 315 253
Biaya 568 315 253
Laba kotor 0 0 0
2014
Pendapatan 800 568 232
Biaya 710 568 142
Laba kotor 90 0 90
PT A mencatat pengakuan pendapatan dan laba kotor setiap tahun dan mencatat
penyelesaian dan persetujuan akhir kontrak.
2012 Rp 45 juta Rp 0
2013 27 juta 0
PT A
Laporan Laba-rugi (dalam juta) 2012 2013 2014
Pendapatan dari kontrak jangka
panjang 315 253 232
Biaya konstruksi 315 253 142
Laba kotor 0 0 90
a) Waralaba
Peruasahaan waralaba memperoleh pendapatan dari sumber-sumber berikut,
yaitu :
(1) dari penjualan waralaba awal dan aktiva atas jasa terakit; dan
(2) dari iuran (fee) berkesinambungan yang didasarkan pada pengoperasian
waralaba.
Franchisor adalah pihak yang memberikan hak bisnis dalam waralaba, dan
franchisee adalah pihak yang megoperasikan bisnis warlaba.
Dalam perjanjian waralaba iuran awal dicatat sebagai pendapatan hanya bila
dan ketika franchisor melaksanakan pelaksanaan substansial jasa yang wajib ia
laksanakan dan penagihan iuran dapat dipastikan secara layak. Iuran waralaba
yang berkesinambungan diakui sebagai pendapatan saat dihasilkan dan dapat
ditagih dari franchisee.
b) Konsinyasi
Dalam perjanjian konsinyasi, Consignor (pabrikan) mengirim barang dagang
kepada Consignee (dealer) yang bertindak sebagai agen yang menerima barang
dagang dan setuju untuk menjual dan menjaga barang tersebut. Kas yang
diterima dari pelanggan dikirim kepada consignor setelah dikurangi komisi
penjualan dan semua beban yang dapat dikenakan.