Makalah Sejarah Islam Filipina
Makalah Sejarah Islam Filipina
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
Perkembangan Islam di Filipina tepat pada waktunya. Tidak lupa shalawat dan
salam semoga tercurah limpahkan kepada junjungan kita Rasulullah SAW, yang
telah membawa umatnya dari jaman jahiliah ke zaman yang modern ini.
Dalam penyusunan makalah Perkembangan Islam di Filipina ini pastilah
kami mengalami berbagai hambatan maupun kendala. Dengan segala upaya,
makalah ini dapat terwujud dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan lebih
lanjut. Kami berharap semoga makalah Pelestarian Lingkungan Hidup ini dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan khususnya dan bagi semua pihak pada
umumnya. Kami juga berharap makalah ini mampu menjadi salah satu bahan
bacaan untuk acuan pembuatan makalah selanjutnya agar menjadi lebih baik.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar belakang...............................................................................................1
B. Rumusan masalah.........................................................................................2
C. Tujuan...........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
A. Masuknya Islam ke Filipina..........................................................................3
B. Muslim Mindanao.........................................................................................3
C. Masalah Umat Islam dan Pemerintah Filipina..............................................4
D. Penyelesaian dan masa Depan Umat Islam Filipina.....................................5
BAB III PENUTUP................................................................................................7
A. Kesimpulan...................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
meningkat kembali menjadi 6.064.744 pada tahun 2015 menurut otoritas
statistik Filipina.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah muslim di Filipina?
2. Muslim Mindanao
C. Tujuan
Makalah ini bertujuan agar penulis dan pembaca dapat memahami
bersama bagaimana perkembangan sejarah muslim di Filipina.
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. Muslim Mindanao
Region Otonomi Muslim Mindanao atau ARMM adalah salah satu
region otonomi Filipina. Region ini berlokasi di kelopok pulau Mindanao di
3
selatan negeri itu. Sesuai namanya, penduduk region ini mayoritas beragama
Islam. Region ini terdiri dari lima provinsi; yaitu Basilan (tidak termasuk Kota
Isabela), Sulu, Tawi-Tawi, Maguindanao, dan Lanao del Sur. Region ini
berpusat di Cotabato City, Maguindanao.
4
kekerasan, pujukan maupun cara-cara halus dengan memberikan hadiah dan
posisi sosial, agar orang Islam bersedia memeluk Kristian. Dan
untukselanjutnya mereka yang telah dikristiankan, akan menjadi sekutu
Spanyol dalam menambahluas lagi pengaruhnya ke selatan.
Namun tidak seluruh orang Filipina dapat dikristiankan, khususnya
umat Islam Sulu, Mindanao dan sekitarnya bukan saja menolak untuk
dikristiankan, tapi memberikan perlawanan yang tidak kenal menyerah.
Sehingga terjadilah peperangan yang abadi antara penguasa Spanyol –
kemudian penguasa Amerika Serikat dan penguasa Filipina merdeka dan
bangsa Moro di Filipina Selatan, sampai ke hari ini.
5
4. Partisipasi aktif dalam berbagai pertemuan regional dan internasional,
5. Kembalinya ratusan pelajar Muslim Filipina dari luar negeri,
6. Semakin banyaknya didirikan madaris (madrasah, sekolah agama) di
daerah-daerah yang selama ini terisolir, dan
7. Berbagai konperensi pers internasional dan peliputan perang yang sedang
berlangsung di Mindanao serta kekejaman yang dilakukan oleh beberapa
personil militer di wilayah tersebut.
Umat Islam Filipina mempunyai satu tujuan bersama, yakni
“pemberdayaan (enpowering)” umat Islam dan institusi Islam, namun mereka
berbeda dalam stategi pencapaiannya. Kelompok garis keras melakukan dua
strategi: 1). Menarik perhatian internasional, khususnya negara-negara Islam,
tentang nasib mereka yang malang, ditindas oleh penguasa Filipina yang
tirani, 2). Menjalankan perang gerilya untuk melemahkan pemerintah Filipina.
Kelompok moderat, yang didukung oleh mayoritas masyarakat Muslim,
berusaha mempertahankan diri dan identitas mereka, dengan memasuki sistem
politik Filipina, dengan menggunakan semua cara yang legal dan
konstitusional yang tersedia. Termasuk menyebarluaskan pikiran-pikiran,
mengorganisir kelompok-kelompok penekan dan berpartisipasi dalam usaha-
usaha pemerintah untuk menemukan suatu penyelesaian yang damai, adil dan
menyeluruh bagi umat Islam Filipina.
Sedang dari aspek Pemerintah Filipina sendiri, melakukan dua sikap
sekaligus: Pertama, Konsiliasi, yakni berbagai upaya damai, dialog-dialog
terbuka dengan semua kelompok yang terlibat dalam pemberontakan dan
membahas semua persoalan untuk sampai pada penyelesaian yang dapat
diterima. Kedua, pembangunan wilayah, melakukan pembangunan yang
melibatkan semua sumber-sumber daya nasional bagi penyediaan berbagai
fasilitas ekonomi, sosial, kultural dan kebudayaan serta perluasan partisipasi
penduduk dalam pembangunan tersebut. Dan tidak dapat dibantah, juga
menggunakan kekerasan dan tekanan, pada waktu dan tempat tertentu. Salah
satu implementasi dari dua sikap pemerintah adalah menubuhkan pemerintah
regional yang otonom.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Tampaknya ada dua kekuatan yang saling berbeda pendapat dalam
mengatasi kemelut dan konflik di Filipina, yakni Pihak Pemerintah di satu
pihak dan Warga Muslim di pihak lainnya. Di dalam kalangan Muslim sendiri
juga terdapat dua faksi dan pendekatan: 1). Pihak yang diidentifikasi sebagai
kelompok radikal/ garis keras yang untuk mengatasi penderitaan Umat Islam
dengan berjuang memisahkan diri dari Filipina, 2). Pihak yang diidentifikasi
sebagai kelompok moderat yang merupakan mayoritas penduduk Muslim,
yang berjuang membela nasib umat Islam dengan cara-cara yang legal,
konstitusional dan dalam kerangka kesatuan Filipina. Pemerintah mengambil
kebijakan konsili (dialog, himbauan perdamaian) sekaligus kebijakan
pembangunan wilayah (mengembangkan fasilitas dan perataan pembangunan
ke daerah-daerah yang rawan konflik), dan kadang-kadang juga kekerasan.
7
DAFTAR PUSTAKA