Npm:2031080087
Gen (gene), adalah unit dasar dari hereditas, yang terletak dalam kromosom, yaitu suatu struktur
yang berbentuk seperti tongkat dan terletak di tengah-tengah (nukleus) setiap sel tubuh. Setiap
sel sperma dan sel telur (ovum) memiliki 23 kromosom, bila sel sperma dan sel telur menyatu
pada saat pembuahan, sel elur yang telah di buahi dan semua sel tubuh yang akan berkembang
kemudian (kecuali sel spermadan sel telur) mengandung 46 kromosom yang tersusun dalam 23
pasang. Kromosom berisikan molekul-molekul DNA yang bentuknya menyeruai untaian benang.
Genom Manusia
Genom merupakan sebuah set lengkap gen di dalam setiap sel dari suatu organisme (kecuali sel
sperma dan sel telur) berlokasi di luar gen bersama dengan DNA noncoding.Dalam setiap gen
terdapat empat basa (unsur kimia yang membentuk DNA) yaitu adenine, timin, sitosin dan
guanine yan disingkat menjadi A, T, C, dan G. Pada tahun 1953 James Waston dan Francis Crick
menemukan bahwa DNA selalu terdiri dari dua untaian dengan basa berada di tengah untuk
menahan untaian itu agar berpasangan—double helix. Para peneliti mengawali penelitiannya
dengan mencari penanda genetis (genetic marker) yaitu segmen-segmen DNA yang sangat
bervariasi antar individu dan letaknya dalam kromosom telah diketahui, dan dapat dapat
berfungsi sebagai penanda genetis bagi sebuah gen yang terlibat pada kondisi fisik atau mental.
Epigenetika
Epigenetika merupakan tudi mengenai perubahan yang terus-menerus terjadi pada ekspresi suatu
gen tertentu tanpa perubahan pada urutan basis DNA; prefiks dari bahasa Yunani “epi“ berarti
“di atas” atau “sebagai tambahan dari”.
• Genom selalu berubah sepanjang waktu. Hal ini diakibatkan oleh mutasi yang timbul
sebelum atau sesudah kelahiran dan juga karena perubahan epigenetis yang
memengaruhi ekspresi (aktivitas) gen tertentu tanpa mengubah rangkaian basis dalam
gen-gen tersebut.
Genetika Kesamaan
Evolusi merupakan perubahan di dalam frekuensi gen di dalam sebuah populasi selama beberapa
generasi ; sebuah mekanisme di mana ciri-ciri suatu populasi yang dipengaruhi secara genetis
dapat berubah.
Seleksi alam merupakan proses evolusi di mana individu dengan trait yang dipengaruhi secara
genetis yang bersifat adaptif di dalam lingkungan tertentu cenderung dapat bertahan hidup dan
bereproduksi dengan jumlah yang lebih besar dari individu lain; sebagai hasilnya, trait mereka
menjadi lebih umum di dalam populasi.
• Banyak ahli psikolog evolusi yakin bahwa pikiran tidak dapat diibaratkan seperti sebuah
komputer yang serba bisa.
• Modul yang dapat menjadi calon modul-modul mental tersebut adalah refleks-refleks
yang kita bawa sejak lahir, ketertarikan pada hal baru, motif untuk menjelajah dan
memanipulasi objek, dorongan untuk bermain, dan kapasitas untuk menguasai
keterampilan kognitif dasar.
1. Refleksi bayi
Para ahli sosiobiologi serta para ahli psikologi evolusi menyatakan bahwa sebagai reaksi
terhadap masalah kelangsungan hidup yang dihadapi sejak dulu kala, pria dan wanita telah
mengembangkan sejumlah strategi seksual dan strategi berpasangan yang berbeda.
• Menurut pandangan ini, pria lebih mungkin beradaptasi jika ia memiliki sifat tidak
memilih-milih pasangan, tertarik pada pasangan yang lebih muda, dan menginginkan
kesenangan baru dalam seks.
• Menurut pandangan ini, wanita cenderung berlaku monogami, bersikap pemilih terhadap
pasangannya, dan lebih memilih keamanan daripada kesenangan baru.
Rahasia Genetis
2. Apa yang dikatakan vs apa yang dilakukan: bahwa peneliti sangat mengandalkan
jawaban dari kuesioner, yang sering kali tidak mencerminkan pilihan-pilihan yang
dihadapi di dunia nyata.
3. Sampel yang mudah vs sampel yang representatif: bahwa sampel-sampel “nyaman” yang
digunakan dalam kuesioner tidak merepresentasikan manusia secara umum.
4. Problema Fred Flinstone: bahwa penekanan evolusi pada era Pleistosin tidak dapat
dijamin.
Bukti menunjukkan bahwa hal yang berevolusi adalah pemilihan pasangan yang
didasarkan pada persamaan dan kedekatan. Masalah pokok yang memisahkan kelompok
cendekiawan penganut aliran evolusi dengan para pengkritiknya merupakan rentang “rantai
genetika”.
Genetika Perbedaan
Kewarisan adalah estimasi statistik mengenai proporsi variansi total pada beberapa trait yang
dapat dihubungkan pada perbedaan genetis di antara individu yang berada di dalam suatu
kelompok.
• Estimasi kewarisan hanya dapat diterapkan terhadap kelompok khusus yang berdiam di
lingkungan khusus.
• Perkiraan pewarisan suatu sifat tidak dapat diterapkan ke setiap individu, tetapi hanya
dapat diterapkan ke variasi-variasi dalam suatu kelompok.
• Trait dengan tingkat kewarisan yang tinggi pun dapat dimodifikasi oleh lingkungan.
Menghitung Kewarisan
Para ahli genetika perilaku kerap mempelajari perbedaan antarindividu dengan menggunakan
data dari penelitian terhadap anak-anak yang diadopsi dan anak kembar identik serta kembar
fraternal. Data-data ini memberikan perkiraan mengenai berbagai trait dan kemampuan yang
diturunkan—sejauh mana perbedaan trait atau kemampuan pada sekelompok individu dapat
dijelaskan oleh perbedaan genetis.
Kembar Identik : Anak kembar yang berkembang ketika sel telur yang dibuahi dibagi menjadi
dua bagian yang berkembang menjadi embrio yang terpisah.
Kembar Fraternal : Anak kembar yang berkembang dari dua sel telur yang terpisah yang
dibuahi oleh sprema berbeda; tidak terlalu sama secara genetis layaknya kakak-beradik lainnya.
• Perkiraan kewarisan terhadap inteligensi (sebagaimana diukur dengan tes IQ) rata-rata
adalah sekitar 0,40 hingga 0,50 untuk anak-anak dan remaja serta 0,60 hingga 0,80 untuk
orang dewasa.
• Anak-anak yang diadopsi memperlihatkan korelasi skor yang lebih tinggi dengan orang
tua biologisnya dibandingkan dengan orang tua asuhnya.
• Variansi sisa dari skor IQ yang ada sebagian besar terkait dengan pengaruh lingkungan.
Intelligence Quotient (IQ) : Ukuran inteligensi yang mulanya dihitung dengan membagi usia
mental seseorang dengan usia kronologisnya dan mengalikan hasilnya dengan 100; IQ sekarang
berasal dari norma-norma yang disediakan bagi tes inteligensi terstandardisasi.
• Pada anak yang cerdas, korteks serebral pada awalnya lebih tipis dibandingkan dengan
anak-anak lain, namun berkembang lebih cepat dan untuk waktu yang lebih lama.
• Beberapa penelitian telah memperlihatkan ciri-ciri gen yang mungkin memengaruhi hasil
IQ. Meskipun demikian, jika terbukti, masing-masing gen hanya mampu menjelaskan
sebagian kecil dari teka-teki besar mengenai variasi genetis dari inteligensi.
Perbedaan Kelompok
• Bukti yang ada tidak mampu mendukung penjelasan genetis mengenai perbedaan hasil
tes-tes IQ antara orang kulit hitam dan kulit putih.
Berikut ini beberapa pengaruh lingkungan yang berhubungan dengan menurunnya kemampuan
mental: Kurangnya perawatan selama dalam kandungan, malnutrisi, paparan bahan beracun, dan
lingkungan keluarga yang memicu stres, berkaitan dengan lebih rendahnya hasil tes inteligensi.
Di beberapa negara, peningkatan skor IQ disebabkan oleh pendidikan yang lebih baik, kesehatan
yang lebih baik, serta meningkatnya pekerjaan yang menuntut kemampuan berpikir abstrak.
• Interaksi antara gen dan lingkungan jauh lebih kompleks daripada yang dapat kita
bayangkan.
• Gen memengaruhi lingkungan mana yang dirasakan paling cocok dan faktor-faktor
lingkungan yang memengaruhi genom dengan cara mutasi dan perubahan epigenetis.
• Perkembangan seseorang adalah hasil dari dialog dinamis antara gen dan lingkungannya
—ditambah kemungkinan kejadian.
• Pengaruh genetis dan lingkungan menyatu dan tidak dapat dibedakan dalam
perkembangan seseorang.