Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN MKDU OLAHRAGA

KARDIOVASCULAR

Disusun Oleh :

Arvito Rais

121370149

Teknik Pertambangan

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2021/2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .................................................................................................................... 2

BAB I................................................................................................................................ 3

PENDAHULUAN ............................................................................................................ 3

A. Latar belakang ....................................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 4

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................... 4

BAB II .............................................................................................................................. 5

PEMBAHASAN............................................................................................................... 5

A. PENGERTIAN SISTEM KARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA .......... 5

B. SYSTEM KARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA .................................. 5

C. PEMBULUH DARAH ARTERI, VENA, DAN SISTEM KAPILER.................. 8

D. PEMBULUH LIMFE .......................................................................................... 10

E. LATIHAN KARDIOVASKULER ..................................................................... 11

F. PENGARUH OLAHRAGA PADA SISTEM KARDIOVASKULAR .............. 12

G. EFEK AKUT LATIHAN PADA SISTEM KARDIOVASKULER ................... 13

BAB III ........................................................................................................................... 14

PENUTUP ...................................................................................................................... 14

A. Kesimpulan .......................................................................................................... 14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sekarang olahraga sudah menjadi kebutuhan bagi masyarakat. Bukti nyata,


banyaknya bermunculan pusat-pusat olahraga serta dipenuhinya fasilitas umum olahraga
oleh masyarakat yang ingin berolahraga. Hal ini menunjukkan bahwa olahraga bukan
hanya sekedar kebutuhan, namun sudah menjadi gaya hidup. Pada umumnya mereka
yang melakukan olahraga untuk menjaga kebugaran serta menjaga kesehatan, akan tetapi
tidak sedikit juga mereka yang melakukannya karena hobi ataupun mencari prestasi
dibidangnya.

Pada perkembangannya, banyak masyarakat melakukan olahraga yang bertujuan


untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan. Olahraga semacam ini dapat diartikan
sebagai olahraga kesehatan., Olahraga kesehatan memiliki beberapa syarat yang harus
dipenuhi yaitu intensitas serta bebannya homogen, submaximal, serta tidak boleh ada
unsur kompetisi didalamnya. Sistem kardiovaskular merupakan sistem yang menjelaskan
proses sirkulasi yang terjadi di dalam tubuh manusia. Berdasarkan lintasan sirkulasi,ada
3 macam sirkulasi dalam tubuh manusia,sirkulasi sistemik,sirkulasi paru,dan sirkulasi
khusus (sirkulasi pada janin,sirkulasi koroner jantung). Sirkulasi tidak hanya menjelaskan
tentang sirkulasi darah saja tetapi juga ada sirkulasi cairan limfe yang berperan dalam
sistem kekebalan tubuh dan pengaturan keseimbangan cairan di ruang interstisial.

Sistem kardiovaskuler terdiri dari : jantung , pembuluh darah (vena dan arteri),
pembuluh limfe dan darah. Jantung merupakan salah satu organ tubuh manusia yang
sangat penting karena mempunyai fungsi sangat penting untuk kelangsungan hidup
manusia yaitu memompa darah ke jaringan, menyuplai oksigen dan zat nutrisi lain sambil
mengangkut karbondioksida dan sampah hasil metabolisme.Jantung berfungsi memompa
darah untuk menyediakan oksigen,nutrien dan hormone ke seluruh tubuh serta
mengangkut sisa metabolisme ke seluruh tubuh seperti karbondioksida,asam urat dan
ureum. Untuk menjalankan fungsinya sebagai pompa,jantung dapat berkontraksi dan
berlelaksasi. Proses kontraksi dan relaksasi jantung dikenal sebagai denyut jantung. Pada
saat berdenyut,setiap ruang jantung mengendur dan terisi darah,selanjutnya jantung
berkontraksi dan memompa dalam keluar dari jantung.

Sedangkan pembuluh darah berfungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan


darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke jantung .
Dan darah sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan nutrisi.
Sedangkan sistem saluran limfe berhubungan erat dengan sistem sirkulasi darah. Darah
meninggalkan jantung melalui arteri dan dikembalikan melalui vena. Sebagian cairan
yang meninggalkan sirkulasi dikembalikan melalui saluran limfe, yang merembes dalam
ruang-ruang jaringan. Sistem kardiovaskuler sangat memegang peranan penting bagi
tubuh manusia, makadari itu kita perlu mengetahui bagian-bagian serta manfaat dari
sistem kardiovaskuler.

B. Rumusan Masalah

Dari latar belakang di atas, masalah yang dapat kami kaji dalam makalah ini diantaranya:

1. Bagaimana sistem kardiovaskuler dalam olahraga?


2. Bagaimana latihan pada sistem kardiovaskuler?
3. Bagaimana pengaruh olahraga pada sistem kardiovaskular?
4. Bagaimana efek akut latihan pada sistem kardiovaskuler?

C. Tujuan Penulisan

Dalam pembuatan tugas ini, adapun tujuan yang hendak dicapai penulis yaitu:

1. Untuk mengetahui sistem kardiovaskuler dalam olahraga.


2. Untuk mengetahui latihan pada sistem kardiovaskuler.
3. Untuk mengetahui pengaruh olahraga pada sistem kardiovaskular.
4. Umtuk mengetahui efek akut latihan pada sistem kardiovaskuler?
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN SISTEM KARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA

1. Olahraga
Secara umum, olahraga adalah aktivitas yang sengaja dilakukan seseorang
yang meluangkan waktu untuk melatih tubuhnya, tidak hanya secara jasmani
seperti melatih kekuatan otot dan tubuh tetapi juga kerohanian yang difokuskan
untuk menjaga keseimbangan pikiran bagi pelaku olahraga. Olahraga juga berarti
kesungguhan kita dalam memberikan perhatian lebih pada proses latihan agar apa
yang kita lakukan sesuai dengan target yang diharapkan dan tidak memberikan
kesan membuang waktu atau menjadi beban untuk dilakukan secara
berkesinambungan.

B. SYSTEM KARDIOVASKULER DALAM OLAHRAGA

1. Jantung
Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri dari otot. Otot jantung
merupakan jaringan istimewa karena jika dilihat dari bentuk dan susunanya sama
dengan otot serat lintang, tetapi cara kerjanya menyerupai otot polos yaitu diluar
kemauan/ bekerja secaara tak sadar (dipengaruhi oleh susunan syaraf otonom).
Jantung menyerupai jantung pisang, bagian atasnya tumpul (pangkal jantung) dan
disebut juga basis kordis, disebelah bawah agak runcing disebut apeks kordis.
Jantung terletak didalam rongga dada sebelah depan (kavum mediastinum
anterior), di sebelah kiri bawah dari pertengahan rongga dada, di atas diafragma
dan pangkalnya terdapat dibelakang bagian kiri antara kosta V dan VI dua jari di
bawah papilla mamae, pada tempat ini teraba adanya pukulan jantung yang
disebut Iktus Kordis.
Jantung berukuran lebih kurang sebesar kepalan tangan dan beratnya kira-
kira 250-300 gram. Jantung terdiri dari 4 ruang yaitu serambi kiri (atrium sinistra),
serambi kanan (atrium dekstra), bilik kiri (ventrikel sinistra), bilik kanan
(ventrikel dekstra). Pada jantung terdapat katup yang berfungsi mencegah darah
kembali saat terjadi kontraksi yaitu:
➢ Valvula trikuspidalis: mencegah darah yang berada pada ventrikel dekstra
kembali ke atrium dekstra
➢ Valvula bikuspidalis: mencegah darah yang berada pada ventrikel sinistra
kembali ke atrium sinistra pada saat terjadi kontraksi .
➢ Valvula semilunaris arteri pulmonalis. Terletak antara venrtikel dekstra
dengan arteri pulmonalis.
➢ Valvula semilunaris aorta. Terletak antara ventrikel sinistra dengan aorta.

Jantung sama dengan sel jaringan organ lainnya, sel jantung juga memerlukan
energi untuk menjalankan fungsinya. Arteri coronaria adalah pembulu darah yang
menyuplai darah kejantung, untuk memenuhi kebutuhan jantung.

2. Mekanisme Jantung
Jantung adalah motor dari system peredaran darah, Jantung berfungsi
mengedarkan darah ke seluruh tubuh, membawa oksigen dan zat gizi ke semua
jaringan tubuh dan mengangkut semua zat buangan untuk dikeluarkan dari tubuh.
Jantung merupakan organ berongga dan berotot yang memompa semua darah;
sekitar 4-5 liter; ke seluruh tubuh sekitar satu putaran per menit. Darah mengalir
melalui jaringan pembuluh yang mencapai semua bagian tubuh. Arteri membawa
darah dari jantung ke pembuluh-¬pembuluh yang lebih kecil, lalu ke kapiler-
kapiler, dan kemudian berbalik memasuki jaringan vena, yang membawa darah
kembali ke jantung.

Dalam kerjanya jantung mempunyai 3 periode:

➢ Periode konstriksi (systole) Suatu keadaan dimana jantung bagian


ventrikel dalam keadaan menguncup.
➢ Periode dilatasi (diastole) Suatu keadaan dimana jantung mengembang.
➢ Periode istirahat Yaitu waktu diantara systole dan diastole dimana jantung
berhenti kira-kira detik. Pada keadaan istirahat jantung akan menguncup
sebanyak 70-80 kali/menit.
Latihan fisik dapat memberikan perubahan pada semua fungsi system
tubuh. Perubahan yang terjadi pada saat latihan berlangsung disebut respon.
Sedangkan perubahan yang terjadi akibat latihan yang terus-menerus dan
terprogram sesuai dengan prinsip-prinsip latihan disebut adaptasi. Kencangnya
detak jantung saat berolahraga merupakan respon dari jantung, namun setelah
lama berlatih maka perlaan-lahan detak jantung menjadi stabil karena kekuatan
otot jantung bertambah untuk memompakan daarah ini merupakan adaptasi
jantung terhadap latihan fisik yang dijalani.

Semakin berat aktifitas fisik yang dilakukan saat berolahraga maka


semakin besar kebutuhan oksigen didalam tubuh, untuk mengimbangi hal tersebut
jantung dan system peredaran darah harus bekerja lebih. untuk memenuhi
kebutuhan oksigen dan nutrien yang semakin meningkat di jaringan, dengan sisa
hasil metabolitan yang banyak seperti asam laktat dan benda-benda keton yang
mesti dikeluarkan dari dalam tubuh., dimulai dengan perubahan fisiologis dan
dalam waktu yang relative lama akan terjadi perubahan morfologis yang lebih
konsisten.

Dengan seringnya jantung diberi beban latihan yang terus-menerus dan


berkesinambungan secara otomatis otot jantung beradaptasi sehingga kekuatan
jantung dalam memompakan darah menjadi lebih meningkat dibanding sebelum
latihan, karena kinerja jantung menjadi lebih baik maka suplai oksigen bagi
organel-organel lainnya tercukupi dengan sendirinya organel-organel tersebut
dapat bekerja sesuai fungsinya menjadi lebih baik.

Beberapa manfaat olahraga terhadap kinerja jantung:

➢ Memperlancar pemasokan darah ke seluruh tubuh


Keadaan jantung pada orang yang berolahraga (terlatih) jauh berbeda
dengan orang yang tidak berolahraga. Jantung orang yang tidak
berolahraga (tidak terlatih) biasanya dalam satu kali denyutan volume
darah yang dapat dipompakan 70 cc sedangkan bagi yang terlatih dapat
mencapai 200 cc, ini dipengaruhi oleh kekuaatan kontraksi otot jantung
terutama ventrikel. Dengan demikian pasokan darah keseluruh tubuh
menjadi lancar, Karena meningkatnya volume darah yang dapat
dipompakan dalam satu kali denyutan (strocke volume)
➢ Memperbaiki kesehatan seksual.
Dengan tetap aktif melakukan olahraga yang memacu fungsi
kardiovaskuler serta melakukan latihan beban, dapat terhindar dari
hilangnya hormon testoteron, yang akan terjadi karena bertambahnya
berat badan (diatas berat badan ideal). karena berat badan mempengaruhi
prokdusi hormone tersebut. Dengan Olahraga juga dapat memperbaiki
aliran darah menuju daerah genital sehingga organ tersebut dapat
menjalankan fungsinya dengan baik.
➢ Meredam Hipertensi
Tinggi-rendahnya tekanan darah ditentukan oleh tekanan darah sistolik
(tekanan darah paling tinggi ketika jantung berkerut memompa darah ke
dalam arteri) dan tekanan darah diastolik (tekanan darah ketika jantung
istirahat sekejap di antara dua denyutan). Keduanya diukur bersama dan
hasilnya dituliskan dengan pola angka tekanan darah sistolik/diastolik.
Tekanan darah tinggi (hipertensi) termasuk penyakit yang ditakuti.
Penyakit ini disebut silent killer karena sering tidak memberikan gejala
apa-apa. Saat berolahraga jalan cepat, bersepeda, joging, berenang, atau
mengikuti aktivitas erobik lainnya, tekanan darah akan naik cukup banyak.
Pada penderita hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali. Kalau
dilakukan berulang-ulang, lama kelamaan penurunan tekanan darah tadi
berlangsung lebih lama. Itulah sebabnya latihan olahraga secara teratur
akan dapat menurunkan tekanan darah.

C. Pembuluh Darah Arteri, Vena, Dan Sistem Kapiler

1. Arteri
Arteri atau pembuluh darah nadi merupakan pembuluh darah yang keluar
dari jantung yang membawa darah ke seluruh tubuh dan alat tubuh.Pembuluh
darah yang paling besar keluar dari ventrikel sinistra, disebut aorta.Arteri
mempunyai dinding yang tebal dan kuat tetapi mempunyai sifat yang sangat
elastis, terdiri dari tiga lapisan:
➢ Tunika intima (interna): lapisan yang paling dalam, berhubungan dengan
darah, terdiri dari lapisan endothelium dan jaringan fibrosa.
➢ Tunika media: lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot polos sifatnya
sangat elastis, mempunyai sedikit jaringan fibrosa, karena susunan otot
tunika ini arteri dapat berkontraksi dan berdilatasi.
➢ Tunika eksterna (adventitia): lapisan yang paling luar terdiri dari jaringan
ikat gembur untuk memperkuat dinding arteri, jaringan fibrotic yang
elastis.

Arteri mendapat darah dari pembuluh darah halus yang mengalir di dalanya,
berfungsi memberi nutrisi pada pembuluh tersebut yang disebut vosa
vasorum.Arteri dapat berkontraksi dan berdilatasi disebabkan pengaruh susunan
saraf otonom.

2. Vena
Pembuluh darah vena merupakan kebalikan dari pembuluh darah
arteriyang membawa darah dari alat-akat tubuh masuk ke jantung. Bentuk dan
susunannya hampir sama denga arteri. Katup pada vena terdapat di sepanjang
pembuluh darah untuk mencegah darah tidak kembali lagi ke sela atau
jaringan.Vena yang terbesar adalah vena pulmonalis. Vena mempunyai cabang
yaitu venolus, selanjutnya menjadi kapiler.

3. Sistem Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil sehingga disebut juga
pembuluh rambut. Pada umumnya kapiler-kapiler meliputi sel-sel jaringan karena
secara langsung berhubungan dengan sel.

Fungsi kapiler:

➢ Sebagai penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena.


➢ Tempat terjadinya pertukaran zat antara darah dan cairan jaringan.
➢ Mengambil hasil dari kelenjar.
➢ Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus.
➢ Menyaring darah yang terdapat di ginjal.
Mekanisme pergeseran cairan kapiler mengatur tekanan darah. Ini
meurpakan mekanisme perpindahan cairan kapiler yaitu perubahan tekanan arteri
disertai dengan perubahan tekanan kapiler yang menyebabkan cairan mulai
bergerak melintasi membrane kapiler diantara darah dengan ruangan cairan
interstisial. Jiak tekanan arteri naik terlalu tinggi mengakibatkan hilangnya cairan
melalui kapiler ke dalam ruangan interstisial, menyebabkan volume darah turun.
Dengan demikian tekanan arteri kembali normal. Sebaliknya bila tekanan turun
terlalu rendah, cairan diabsorpsi ke dalam darah dan peningkatan volume cairan
akan menaikkan kembali tekanan menjadi normal.

D. Pembuluh Limfe

Struktur pembuluh limfe serupa dengan vena kecil, tetapi memiliki lebih banyak
katup sehingga pembuluh limfe tampaknya seperti rangkaian petasan. Pembuluh limfe
yang terkecil atau kapiler limfe lebih besar dari kapiler darah dan terdiri hanya atas selapis
endotelium. Pembuluh limfe bermula sebagai jalinan halus kapiler yang sangat kecil atau
sebagai rongga-rongga limfe di dalam jaringan berbagai organ. Sejenis pembuluh limfe
khusus, disebut lacteal (khilus) dijumpai dalam vili usus kecil.

Fungsi Pembuluh Limfe ( getah bening )

Sistem sirkulasi limfe juga mempunyai beberapa fungsi penting di dalam tubuh di
antaranya sebagai berikut.

➢ Mengambil kelebihan cairan di dalam jaringan dan mengirimkannya ke darah.


➢ Mengabsorpsi lemak dan asam laktat di usus halus dan mengangkutnya ke darah.
➢ Membantu mempertahankan tubuh dari penyakit yaitu dengan melawan bibit
penyakit yang masuk, menyaring racun yang dihasilkan oleh bibit penyakit
tersebut, serta membentuk antibodi.
E. LATIHAN KARDIOVASKULER

Ada banyak jenis latihan fisik kardiovaskular (cardiovascular exercise). Latihan


fisik untuk kardiovaskular adalah latihan yang melibatkan penggunaan otot-otot besar
seperti otot kaki.Sehingga bisa bayangkan ada banyak cara yang berbeda untuk
melakukan latihan fisik ini. Latihan fisik ini dibagi menjadi beberapa kategori yaitu,
latihan di dalam ruangan (indoor) dan luar ruangan (outdoor), serta latihan dengan atau
tanpa peralatan olahraga khusus.

1. Latihan Fisik untuk Kardiovaskular di Luar Ruangan


Termasuk dalam latihan ini diantaranya adalah lari, jalan, jogging, bersepeda,
lompat tali, berenang, dan beberapa jenis ski.
2. Latihan Fisik untuk Kardiovaskular di Dalam Ruangan
Jenis latihan kardiovaskular di dalam ruangan beberapa diantaranya antara lain
latihan dengan menggunakan treadmill, sepeda statis, naik-turun tangga, elliptical
trainers, dan mesin dayung statis.Mungkin jika kita perhatikan dari daftar di atas,
untuk sebagian besar jenis latihan fisik untuk kardiovaskular yang dilakukan di
luar ruangan cenderung tidak memerlukan jenis peralatan khusus.Secara umum
mungkin memang benar. Namun, ketika berlari atau berjalan kita harus
memastikan bahwa kita mengenakan sepatu yang tepat – atau kaki kita akan
terluka. Saat bersepeda, supaya lebih aman tentu kita harus memakai helm sepeda.
Dan tentu saja, kita butuh tali khusus supaya bisa berlatih lompat tali.

Latihan kardiovaskular adalah latihan yang dapat meningkatkan detak jantung


dan membuat anda berkeringat. Minimal latiha kardiovaskular dilakukan selama 20 menit
sebanyak 3-4x/minggu. Apabila tujuan anda adalah untuk menurunkan berat badan, anda
sebaiknya melakukan latihan kardiovaskular lebih dari 4 x/minggu dan masing-masing
selama 30-45 menit atau lebih lama.

Latihan kardiovaskular ideal adalah latihan yang dimulai dengan 5-10 menit
pemanasan sehingga secara perlahan meningkatkan detak jantung anda. Dilanjutkan
dengan latihan selama 20 menit atau lebih dengan jenis latihan seperti jogging, treadmill,
aerobik, atau berjalan untuk mencapai Target Detak Jantung. Target detak jantung adalah
panduan untuk mengukur kondisi anda sebelum olahraga dan membantu mengetahui
progresifitas dari latihan yang anda lakukan.
Pada saat latihan, anda tidak mungkin langsung mencapai target denyut jantung
karena otot dan sistim sirkulasi membutuhkan waktu untuk melakukan pemanasan secara
perlahan. Tingkatkan latihan fisik yang anda lakukan secara perlahan sampai tercapai
target detak jantung. Akhiri latihan dengan melakukan pendinginan selama 5-10 menit
yang akan membantu menurunkan detak jantung perlahan dan mencegah otot menjadi
keram.Sangat penting untuk menjaga asupan cairan (minum air dalam jumlah cukup)
ketika berolahraga karena cairan tubuh akan keluar melalui keringat (mekanisme alami
untuk mendinginkan tubuh).

F. PENGARUH OLAHRAGA PADA SISTEM KARDIOVASKULAR

Olahraga teratur membuat sistem kardiovaskular lebih efisien memompa darah


dan menyalurkan oksigen ke otot-otot yang bekerja. Pelepasan adrenalin dan asam laktat
ke darah akan meningkatkan denyut jantung. Olahraga meningkatkan kerja beberapa
komponen berbeda pada sistem kardiovaskular, seperti stroke volume (SV), cardiac
output, tekanan darah sistolik, dan tekanan arterial rata-rata. Saat istirahat, otot menerima
kurang lebih 20% dari aliran darah total, tetapi selama olahraga, aliran darah ke otot
meningkat sampai 80-85%. Untuk memenuhi kebutuhan metabolik otot rangka selama
olahraga, dua penyesuaian utama dari aliran darah harus muncul. Pertama, meningkatnya
cardiac output jantung. Kedua, aliran darah dari organ dan jaringan inaktif harus
diredistribusi ke otot rangka yang aktif. Olahraga menimbulkan beberapa respon tubuh
terhadap stress fisik yang dilakukan. Respon tersebut termasuk peningkatan HR, SV,
cardiac output.

1. Kontrol dari cardiac output (HR)


Denyut jantung (Heart rate=HR) dikontrol oleh dua sistem saraf, yaitu
parasimpatik dan simpatik. Saraf parasimpatik mengeluarkan Ach dan
menurunkan HR, sedangan saraf simpatik melepaskan norepinefrin dan
meningkatkan HR. Saat istirahat, stimulasi saraf simpatik dan parasimpatik dalam
keadaan seimbang. Selama olahraga, stimulasi parasimpatik menurun dan
stimulasi simpatik meningkat.
2. Kontrol dari cardiac output (SV)
Stroke volume (SV) dikontrol oleh volume akhir diastolik, tekanan darah rata-rata
aorta dan kekuatan kontraksi ventrikel. Volume akhir diastolik = jika volume
akhir diastolik meningkat, SV juga meningkat. Dengan meningkatnya volume
akhir diastolik, peregangan ringan pada serat otot jantung akan meningkatkan
kekuatan kontraksinya.Tekanan darah rata-rata aorta= BP pada aorta
merepresentasikan barrier/tahanan dari darah yang dikeluarkan jantung. SV
berbanding terbalik secara proporsional dengan BP aorta. Selama olahraga,
tekanan darah rata-rata aorta menurun sehingga meningkatkan SV. Kekuatan
kontraksi ventrikel= epinefrin dan norepinefrin dapat meningkatkan kontraktilitas
jantung dengan meningkatkan konsentrasi kalsium pada serat otot jantung.
Epinefrin dan norepinefrin memudahkan masukan kalsium yang lebih besar
melalui kanal kasium di membran serat otot jantung. Hal ini membuat interaksi
yang lebih besar dari aktin dan myosin dan meningkatkan kekuatan produksi.
3. Kontrol cardiac output (venous return)
Venokonstriksi muncul sebagai respon dari stimulasi sistem saraf simpatis.
Stimulasi simpatik mengkonstriksikan vena yang mengalir dari otot rangka. Hal
ini menyebabkan lebih banyak darah mengalir kembali ke jantung. Pompa otot
adalah kontraksi ritmis dan relaksasi dari otot rangka yang mengkompresi /
menekan vena dan karena itu mengeringkan otot rangka. Hal ini menyebabkan
aliran darah kembali ke jantung yang lebih besar. Pompa otot sangat penting, baik
selama kondisi relaksasi ataupun olahraga. Selama olahraga, pompa respiratori
membantu meningkatkan venous return. Tekanan pada dada menurun dan tekanan
diabdomen meningkat dengan inhalasi, dan karena itu memfasilitasi darah
mengalir kembali ke jantung. Karena meningkatnya respiratory rate dan
kedalaman bernapas selama olahraga, hal ini adalah cara yang efektif untuk
meningkatkan venous return.

G. EFEK AKUT LATIHAN PADA SISTEM KARDIOVASKULER

Latihan akan berefek akut atau sesaat pada tubuh yang memengaruhi: sistem otot,
sistem hormonal, sistem peredaran darah dan pernafasan, sistem pencernaan,
metabolisme, dan sistem pembuangan. Efeknya tidak dapat dirasakan langsung oleh
tubuh, namun dapat terungkap melalui pemeriksaan laboratoris (Sebastianus, 2011:3).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan seringnya jantung diberi beban latihan yang terus-menerus dan


berkesinambungan secara otomatis otot jantung beradaptasi sehingga kekuatan jantung
dalam memompakan darah menjadi lebih meningkat dibanding sebelum latihan, karena
kinerja jantung menjadi lebih baik maka suplai oksigen bagi organel-organel lainnya
tercukupi dengan sendirinya organel-organel tersebut dapat bekerja sesuai fungsinya
menjadi lebih baik. Olahraga sangat bermanfaat bagi tubuh. Diantara banyak manfaat
olahraga, salah satunya adalah bahwa olahraga dapat meningkatkan kerja jantung dan
pembuluh darah. Respon fisiologis terhadap olahraga adalah meningkatnya curah jantung
yang akan disertai meningkatnya distribusi oksigen ke bagian tubuh yang membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai