Anda di halaman 1dari 17

PENDAMPINGAN

Positive
Parenting
PENTINGNYA PENDIDIKAN ANAK
USIA
Oleh : DINI DALAM KELUARGA
1. Roechan, S.Pd
2. Iswahyudi, S.IP., M.IP

Biak, 10 Desember 2021


Balai Pertemuan SD Komboi
Kekerasan pada Anak
Pengantar
• Anak adalah generasi penerus keluarga dan sekaligus penerus
bangsa.

• Setiap anak bersifat unik, setiap anak terlahir dengan potensi yang
berbeda-beda, memiliki kelebihan, bakat dan minat sendiri.

• Pendidikan anak merupakan upaya meningkatkan potensi anak


agar berkembang secara optimal

• Keberhasilan pendidikan anak dalam keluarga sangat dipengaruhi


oleh bagaimana pola asuh orang tua terhadap anak dalam keluarga
Pengasuhan menurut Ahli
Ki Hadjar Dewantara
Semboyan ”Tut Wuri Handayani”
Memberi kebebasan yang luas selama tidak
membahayakan anak.

Sistem ”Among’’
Memberi kemerdekaan, kesukarelaan,
demokrasi, toleransi, ketertiban,
kedamaian, kesesuaian dengan keadaan dan
menghindari perintah dan paksaan.
Pengasuhan menurut Ahli
Martin Luther
• Di sekolah adalah tempat
dimana anak dapat belajar
membaca
• Sekolah tidak hanya untuk
proses sosialisasi tetapi juga
untuk pendidikan moral dan
agama
• Keluarga adalah pihak paling
penting dalam pendidikan anak
Pengasuhan menurut Ahli
PESTALOZZI (1746 – 1827)
• Pendidikan memperhatikan
kematangan anak
• Cara terbaik dalam
menanamkan konsep adalah
menggunakan benda-benda
tiruan
• Mengelompokkan anak dalam
berbagai usia
• Ibu adalah guru terbaik bagi
anaknya
Pengasuhan Orangtua
Pengasuhan merupakan suatu proses ”interaksi”
antara ayah, ibu dan anak-anak mereka serta
lingkungan masyarakatnya.

Pengasuhan orang tua kepada anak dilakukan sejak


anak dalam kandungan sampai anak tersebut siap
menjadi orang dewasa.

Perkembangan anak dipengaruhi oleh 3 hal:


(1) Latar belakang sejarah dan psikologi orangtua,
(2) Konteks sosial yang mendukung dan
(3) Karakteristik anak.
Pola Asuh Orangtua

Suatu bentuk yang diberikan orang tua


atau orang dewasa kepada anak dalam
hal membimbing serta mendidik anak
sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan anak
Macam Pola Asuh

Authoritatian / Permisif /
Pola Asuh Pola Asuh
Otoriter Memanjakan
Acuh Tak Acuh / Authoritative /
Pola Asuh Pola Asuh
Pengabaian Demokratis
Macam Pola Asuh
Authoritatian /
Pola Asuh
Otoriter
Pola asuh ini ciri utamanya,
• cenderung orangtua yang mendominasi
• banyak aturan dan batasan tanpa adanya alasan
• kata “pokoknya” disetiap aturan dan batasan
• tidak menaati aturan atau melanggar akan mendapat
hukuman.
• tuntutan dan ekspektasi tinggi terhadap anak.
• tidak adanya timbal balik antar anak dan orangtua

Kondisi pola asuh otoriter ini membuat


• anak menjadi tertekan
• percaya diri rendah
• potensi tidak berkembang baik
Macam Pola Asuh
Permisif /
Pola Asuh
Memanjakan
Tipe pola asuh permisif adalah kebalikan dari otoriter. Ciri utama
dari pola asuh permisif yaitu orangtua “serba boleh” dan tidak
banyak menuntut pada anak. Orangtua memberikan apa yang anak
mau dari kebutuhan hingga keinginannya. Namun, sangat sedikit
aturan yang diterapkan menjadikan anak berlaku semaunya.
Orangtua cenderung sibuk dengan urusan sendiri menjadikan
kurang tau tentang perkembangan anak.

Dampak dari pola asuh permisif membuat anak mempunyai sifat


egois, tidak mempunyai kontrol diri yang baik, tidak punya
motivasi, seringkali melawan orangtua dan bergantung pada orang
lain. Tidak menutup kemungkinan anak akan menerapkan pola
asuh seperti ini kepada anaknya kelak.
Macam Pola Asuh
Acuh Tak Acuh /
Pola Asuh
Pengabaian
Pola asuh acuh tak acuh, ciri utamanya orangtua hanya memberikan sedikit
dukungan emosional (terkadang tidak sama sekali). Orangtua tetap memberikan
kebutuhan anak namun kurang nya perhatian dan kehangatan. Kurang berinteraksi
pada anak dan menyediakan quality time serta tidak peduli dengan kehidupan
anak karena lebih mementingkan urusannya sendiri. Orangtua menaruh sedikit
ekspektasi pada anak tidak banyak menuntut.

Dampak yang dirasakan anak dari pola asuh acuh tak acuh ini, anak akan
mengalami kontrol diri yang rendah dan kesulitan untuk mengatasi perasaan
frustasinya. Merasa tidak pernah diperhatikan oleh orangtua menjadikan anak
abai terhadap perintah. Anak akan sulit untuk mematuhi aturan, karena
dirumahnya saja hampir tidak ada aturan yang berlaku. Dalam perkembangannya
ia akan sering berhadapan dengan masalah karena sulit untuk mengontrol rasa
emosi.
Macam Pola Asuh
Authoritative /
Pola Asuh
Demokratis
Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang paling ideal untuk
diterapkan. Lingkungan rumah yang penuh perhatian,
dukungan dan kasih sayang pada anak. Adanya timbal balik
antar orangtua dan anak memberikan kesempatan pada anak
untuk mengungkapkan pendapatnya. Begitu pula dengan
orangtua yang memberlakukan aturan dengan menyertakan
alasan mengapa sesuatu dilarang. Orangtua melibatkan anak
untuk mengambil sebuah keputusan, tidak mengikuti
kehendaknya. Mereka mau medengar dan memahami
perasaan anak. Menerapkan ekspektasi dan standar yang
tinggi pada anak, tetapi orangtua harus ada untuk menyiapkan
Macam Pola Asuh
Authoritative /
Pola Asuh
Demokratis
alam pola asuh ini orangtua menganggap hak dan
kewajiban anak sederajat. Memberikan kebebasan
berperilaku pada anak seusianya. Orangtua banyak
membimbing anak dan memberikan arahan dengan
komunikasi yang baik. Anak hasil dari pola asuh
demokratis tumbuh menjadi anak yang periang,
mempunyai kepercayaan diri yang tinggi, kemampuan
kontrol diri yang baik, berjiwa mandiri, menghargai
orang lain dan termotivasi dalam belajar. Anak-anak
yang dibesarkan dengan pola asuh demokratis
7 Cara Komunikasi Efektif

1. Banyak Mendengarkan.
2. Memberikan Aspirasi.
3. Lakukan Kontak Mata.
4. Atasi Konflik secara Sehat.
5. Menjalin Hubungan Baik.
6. Meningkatkan Rasa Empati.
7. Bangun Komunikasi Baik tapi
Jangan Terlalu Berharap Lebih.
Sayang anak
bukan berarti harus memenuhi
segala kemauan anak
tetapi berusaha
sebaik-baiknya memenuhi
kebutuhan anak

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai