Anda di halaman 1dari 9

Nama : Fernanda Ayu Mustika Week 3

NIM / Offering : 200413623231 / K

Mata Kuliah : Sistem Informasi Manajemen

KONSEP DASAR INFORMASI MANAJEMEN PART 2

NO SUB-TOPIK PENJELASAN
1. Konsep Dasar Sistem Manajemen sekarang dituntut untuk mengetahui dan mengerti
Informasi tentang sistem informasi manajemen karena seorang manajer yang
tidak berkemampuan menggunakan komputer atau sistem akan
menjadi hambatan bagi organisasi atau perusahaan, bahkan lebih
buruk lagi tidak bermanfaat sebagai pengambil keputusan.
Peran komputer yang sebenarnya adalah menyajikan informasi untuk
pengambilan keputusan, dan untuk perencanaan, serta pengendalian
dari operasi. Jadi sistem informasi manajemen sendiri itu sebenarnya
bukan hal yang baru, yang baru adalah komputerisasinya. Jadi sistem
informasi manajemen ini merupakan penerapan sistem informasi di
dalam organisasi yang digunakan untuk mendukung informasi yang
dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen, karena informasi
merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di dalam
pengambilan keputusan.
2.A. Komponen Sistem Informasi Sistem informasi ini pasti terdiri dari komponen-komponen yang
disebut dengan Building block atau blok bangunan yang terdiri dari
atas:

INPUT HARDWARE

TEKNOLOGI

MODEL

SOFTWARE OUTPUT

BASIS KONTROL
DATA
Di mana sebagai suatu sistem keenam blok ini masing-masing saling
berinteraksi satu sama lain membentuk satu kesatuan untuk mencapai
sasaran.
• Blok Masukan / Input : mewakili data yang masuk ke dalam sistem
informasi, input disini termasuk metode dan media untuk
menangkap data yang akan dimasukkan yang dapat berupa
dokumen-dokumen dasar.
• Blok Model : model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan
matematik yang akan memanipulasi data input. Jadi input
dimanipulasi dengan cara yang sudah tertentu untuk menghasilkan
keluaran yang diinginkan, sehingga input akan mengeluarkan
output menggunakan model.
• Blok Keluaran / Output : keluaran yang merupakan informasi yang
berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan
manajemen serta semua pemakai sistem, atau merupakan sistem
informasi yang diinginkan.
• Blok Teknologi : Fungsinya adalah sebagai toolbox dalam sistem
informasi, digunakan untuk menerima input yang diteruskan ke
teknologi, di dalam teknologi akan dirancang atau di sistem
menggunakan model, lalu menyimpan dan mengakses data, serta
menghasilkan dan mengirimkan keluaran / output. Teknologi ini
terdiri dari tiga bagian utama yaitu ada teknis / brainware nya,
software software, dan hardware.
• Blok Basis Data / Database : Kumpulan data yang saling berkaitan
dan berhubungan satu sama lain, tersimpan di perangkat keras
komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk
memanipulasinya.
• Blok Kendali / Kontrol : digunakan karena banyak hal yang dapat
merusak sistem informasi seperti mungkin bencana alam, api,
curang, kegagalan sistem itu sendiri, atau mungkin sabotase.
Sehingga perlu ada pengendalian yang dirancang dan diterapkan
untuk meyakinkan bahwa hal-hal yang dapat merusak sistem itu
dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan maka dapat
langsung diatasi.
Sumber informasi untuk pengambilan keputusan manajemen ini bisa
didapat dari informasi eksternal dan informasi internal. Informasi
internal dapat diperoleh dari sistem informasi yang berupa hasil
pengolahan data elektronik (PDE maupun non-PDE) .
3.B. Perencanaan Sistem Perencanaan sistem informasi yang diterjemahkan dari perencanaan
Informasi sistem informasi (ISP) menceritakan bagaimana menerapkan
pengetahuan tentang sistem informasi ke dalam organisasi. Adanya
kesan bahwa ‘organisasi harus berubah sesuai kemajuan teknologi
informasi’ memang benar. Untuk dapat maju dan bersaing, organisasi
harus berkembang sesuai dengan teknologi dan teori organisasi yang
modern. Akan tetapi, ini tidak mengartikan bahwa sistem informasi
dan teknologi informasi yang ada adalah kaku. Sistem informasi
dapat dibentuk sesuai kebutuhan organisasi masing-masing.
Oleh karena itu, untuk dapat menerapkan sistem yang efektif dan
efisien diperlukan, pelaksanaan, pengaturan, dan evaluasi sesuai
keinginan dan nilai masing-masing organisasi. Orang tidak boleh
diizinkan mengadaptasi setiap sistem yang ditawarkan, tetapi orang
juga tidak boleh melihat ketidaktahuan dan kesempatan yang ada di
luar organisasi untuk mendapatkan sistem yang cocok. Guna sistem
yang efektif dan efisien tidak lain untuk mendapatkan keunggulan
dalam kompetisi. Semua orang dapat menggunakan sistem informasi
dalam organisasi, tetapi faktor efisiensi setiap sistem berbeda.
Perlu diingat perubahan sistem baik besar maupun kecil selalu akan
melalui tingkatan-tingkatan sebagai berikut :

IDE
DESAIN
PELAKSANAAN
KONTROL
EVALUASI
TINDAK LANJUT

I. Ide, mengetahui perlu adanya perubahan


II. Desain, merancang cara pemecahannya
III. Pelaksanaan, menerapkan design ke dalam sistem
IV. Kontrol, memeriksa tingkat pelaksanaan dijalankan sesuai
dengan desain
V. Evaluasi, memeriksa apakah perubahan yang terjadi sesuai
dengan tujuan semula
VI. Tindak lanjut, melaksanakan perubahan sesuai dengan hasil
evaluasi yang ada
Oleh karena itu, perencanaan sistem informasi yang akan dibahas
pasti berkisar pada 4 tingkatan sebagai berikut :

IDE DESIGN

EVALUASI PELAKSANAAN

4.C. Pengelolaan Sistem Informasi Pengelolaan sistem informasi ini merupakan bagian yang tidak dapat
dipisahkan dari manajemen, sebagaimana halnya pengelolaan
ketenagaan, keuangan, organisasi dan tata laksana, dan lain
sebagainya. Penggunaan sistem informasi merupakan faktor kunci
bagi keterlaksanaan dan keberhasilan manajemen.
5.D. Pengendalian Sistem Pengendalian sistem informasi ini merupakan bagian yang tidak
Informasi dapat dipisahkan dari pengelolaan sistem informasi, bahkan ia
melaksanakan fungsi yang sangat penting karena mengamati setiap
tahapan dalam proses pengelolaan informasi. Pengelolaan sistem
informasi perlu memahami dan memiliki keterampilan manajerial
dalam melaksanakan kegiatan pengendalian sistem informasi, yaitu :
• Mempunyai kemampuan mengendalikan kegiatan perencanaan
informasi
• Kemampuan mengendalikan proses transformasi informasi
• Kemampuan mengendalikan organisasi pelaksana sistem informasi
• Kemampuan melaksanakan kegiatan koordinasi
Pengendalian bertujuan untuk menjamin kelancaran pelaksanaan
pengelolaan dan produk-produk informasi baik dari segi kualitas,
kuantitas, dan ketepatan waktunya. Pengendalian sistem informasi
dilaksanakan melalui pengawasan (baik secara langsung yakni di
tempat dilaksanakannya sistem informasi itu, maupun secara tak
langsung melalui laporan secara tertulis dan secara lisan) dan
pembinaan. Pembinaan dilaksanakan melalui kegiatan sebagai
berikut :
PENGENDALIAN

PELATIHAN

PENGKAJIAN

BIMBINGAN
TEKNIS

KERJASAMA

➢ Pelatihan : Pelatihan bertujuan meningkatkan pengetahuan dan


keterampilan dalam sistem informasi. Penyelenggaraan pelatihan
sesuai dengan jenis dan kategori pelatihan, yakni latihan teknis
umum, latihan teknis khusus, dan latihan administrasi.
➢ Pengkajian : Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka mengkaji
masalah-masalah yang bertalian dengan pelaksanaan sistem
informasi, misalnya melalui referat, diskusi, dan lain sebagainya.
➢ Bimbingan Teknis : Bimbingan diberikan kepada tenaga pelaksana
dan tenaga teknis untuk meningkatkan kemam- puan dalam
memberikan pelayanan informasi.
➢ Kerja sama : Kerja sama dilaksanakan dalam berbagai kegiatan
dalam pelaksanaan sistem informasi, baik di dalam lingkungan
organisasi maupun dengan pihak luar organisasi dalam rangka
pelaksanaan mekanisme pengelolaan sistem informasi.
6.E. Penilaian Sistem Informasi Fungsi utama dari penilaian sistem informasi adalah menyediakan
informasi sebagai bahan pertimbangan untuk membuat keputusan.
Siapa pun yang membuat keputusan setelah memperoleh informasi
hasil penilaian sesuai dengan tugas dan fungsinya dalam bidang
pekerjaan yang ditekuninya, seperti pemimpin, pelaksana, penyuluh,
pelatih, tenaga teknis, dan lain sebagainya. Terdapat tiga strategi
penilaian dalam sistem informasi :
S.P INPUT

STRATEGI PENILAIAN S.P PROSES

S.P PRODUK

1. Strategi Penilaian Masukan / Input, bertujuan untuk menilai


perencanaan kepolisian dus disusun berdasarkan kebutuhan
informasi yang nyata.
2. Strategi Penilaian Proses, bertujuan untuk menilai pelaksanaan
transformasi informasi mulai dari pengumpulan data, pengolahan,
analisis dan penilaian, penyajian dan penyebarluasan, dokumentasi,
dan komunikasi yang secara keseluruhan merupakan suatu proses
yang berkesinambungan.
3. Strategi Penilaian Produk, bertujuan untuk menilai produk-
produk informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi.
Penilaian mengandung makna yang sangat luas dan sangat penting
dalam keseluruhan pengelolaan sistem informasi. Berdasarkan hasil
penilaian dapat dibuat keputusan yang tepat dan objektif tentang
berbagai kegiatan pengelolaan sistem informasi.
7.F. Konsep Dasar Manajemen Manajemen didefinisikan dengan berbagai cara, namun di sini
diartikan sebagai proses manajer dalam pada operasional organisasi,
yaitu :

Merencanakan
• Menetapkan strategi, tujuan, dan arah

Mengorganisasikan
• Menyusun tugas-tugas yang diperlukan dalam kelompok
yang homogen, dan menetapkan pendelegasian wewenang
Memprakarsai

Mengendalikan operasi
• Mengendalikan prestasi kerja (performance)

Manusia dalam perjalanan hidupnya biasanya menjadi anggota suatu


organisasi. Setiap organisasi mempunyai beberapa persamaan :
Memiliki tujuan Memiliki
Memiliki
sesuai kehendak pengurus /
program kerja
anggota / sama pemimpin

8. Bentuk Kegiatan Manajemen


TOP

MIDDLE

LOW

Pramida Manajemen
Kegiatan manajemen dihubungkan dengan tingkatan dalam
organisasi, karena kegiatan manajemen mempengaruhi pengolahan
informasi, dan setiap tingkatan memerlukan informasi yang
berbeda.

PERENCANAAN (TOP)

Evaluasi lingkungan organisasi, penetapan tujuan


(jangka panjang) , dan penentuan strategi.

PENGENDALIAN MANAJEMEN (MIDDLE)


Bagaimana manajemen menjalankan taktik agar berhasil
dan bersifat jangka pendek. Prosesnya menyangkut
komunikasi informal (pertemuan dan diskusi) dan formal.

PENGENDALIAN OPERASI (LOW)

Proses penerapan program yang telah ditetapkan

9. Tipe Keputusan dan Pembuat keputusan tidak hanya manajemen tingkat atas, namun
Informasi Manajemen
tingkat menengah juga. Keputusan oleh manajemen diklasifikasikan
menjadi 3, yaitu :
Keputusan
Keputusan Tidak Keputusan
Setengah
Terstruktur Terstruktur
Terstruktur
• Tidak terjadi • Membutuhkan • Dibuat menurut
berulang pertimbangan kebiasaan,
• Dilaksanakan dari pengambil aturan dan juga
manajemen keputusan prosedur.
tingkat atas. • Bersifat rumit • Bersifat rutin
dan perlu dan berulang
analisis
• Dilakukan oleh
manajemen
tingkat
menengah.

10. Pengawasan Manajemen Dilakukan dengan feedback informasi mengenai kemajuan.


Tujuannya agar terdapat keselarasan dalam mencapai tujun. Jika
sistem pengawasan manajemen menyebabkan konflik, maka sistem
itu salah. Ada 8 subfungsi kegiatan, 4 tahap awal berlangsung
sebelum dilaksanakan, sedangkan 4 tahap terakhir berlangsung
ketika dijalankan, yaitu sebagai berikut :

Perencanaan rutin Penjadwalan

Persiapan (Peran
penting ada pada Pengabaran
informasi)

Pengarahan Pemeriksaan

Pembandingan Pembetulan

11. Konsep Dasar Organisasi Pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi yang
sesuai dengan tujuan organisasi sumberdaya yang dimiliki dan
lingkungan disekitarnya. Terdapat 2 aspek penyusunan struktur
organisasi :
DEPARTEMENISASI
(pengelompokan
kegiatan kerja)
STRUKTUR
ORGANISASI

PEMBAGIAN KERJA
(perincian tugas)

12. Model Dasar Struktur Struktur Organisasi menunjukkan kerangka dan perwujudan pola
Organisasi tetap hubungan antarfungsi, bagian, atau posisi maupun yang
menunjukkan kedudukan, tugas wewenang, dan tanggungjawab yang
berbeda-beda. Faktor yang menentukan perancangan struktur
organisasi adalah :
Strategi organisasi untuk mencapai
tujuan

Teknologi yang digunakan

Anggota dan orang yang terlibat


dalam organisasi

Ukuran organisasi

Unsur-unsur struktur organisasi :

•Spesifikasi tugas individual dan


Spesialisasi kegiatan kelompok kerja pada organisasi
yang kemudian disatukan menjadi
satuan kerja.

•Prosedur yang digunakan organisasi


Standarisasi kegiatan untuk menjamin terlaksananya
kegiatan spt yang direncanakan

• Menunjukkan prosedur yang


Koordinasi kegiatan mengintegrasikan fungsi satuan
kerja pada organisasi

Sentralisasi dan • Menunjukkan lokasi kekuasaan


desentralisasi pembuatan keputusan
pembuatan keputusan

• Jumlah karyawan dalam suatu


Ukuran satuan kerja : kelompok kerja.

Anda mungkin juga menyukai