Anda di halaman 1dari 5

PERPAJAKAN INTERNASIONAL

SESSION 10
11 November 2021

FUNDAMENTALS OF TRANSFER PRICING & ASSOCIATED ENTERPRISE

KONSEP TRANSFER PRICING AND ASSOCIATED ENTERPRISE


 Konsep netral untuk efisiensi alokasi sumber daya perusahaan (not penghindaran paak)
 Banyak perusahaan yg menetapkan harga jual beli antar group perusahaan tanpa mengacu
harga pasar unutk mengurangi beban pajak grup perusahaan dgn mengalihkan laba dari
negara dgn tarif pajak yang tinggi ke tarif pajak yang rendah (tax avoudance)
 Associated enterprise (Pasal 9 OECD Model)
o An enterprise in the management, control or capital of an enterprise
o Ayat 2 : 2 prinsip
- Konsep arm’s length principle
- Konsep associated enterprise
o Jadi, suatu negara hanya diperbolehkan melaksanakan kewenangan domestiknya dalam
mengoreksi transfer pricing dalam hal
- Terdapat transaksi di antara associated enterprises
- Transaksi tersebut tidak sesuai dengan arm’s length principle
o Kewenangan suatu negara untuk melakukan koreksi transfer pricing tetap harus
bersumber pada ketentuan domestik masing2 negara (OECD hanya utk koreksi tp)
o Pasal 1 : sebagai shareholder atau taro orang secara langsung atau langsung di
management
o Pasal 2 : corresponding adjustment  jika suatu company melakukan transaksi di luar
negeri, suatu negara hanya boleh melakukan koreksi transfer pricing kalau ada
transakdi intercompany dan bisa dibuktikan tidak arm’s length (harus sesuai ketentuan
domestik masing2)
o PSAK 15  investasi pada entitas asosiasi dan joint venture
- Entitas asosiasi : entitas yang mana investor memiliki pengaruh signifikan
- Pengaruh signifikan : owned >20%
 Koreksi transfer pricing
o Konsekuensi terpenuhinya Pasal 9 OECD :
- Salah satu negara P3B dapat melakukan penyesuaian (primary adjustment)
- Untuk menghindari double taxation, diatur bahwa suatu koreksi yang sepada harus
dilakukan oleh negara lawan transaksi (corresponding adjustment)  bukan
kewajiban tp consensus di anata negara2 P3B
- Correlative adjustment tdk perlu bila ada keputusan yg final  koreksi yang
dilakukan di atas telah menyebabkan salah satu perusahaan dikenai hukuman
karena melakukan penggelapan kecurangan or kesalahan yg disengaja
 Conclusion : ketentuan yg membatasi hak pemajakan suatu negara bukan pemberian
kewenangan bagi suatu negara untuk melakukan koreksi tp
 Skema penghindaran pajak dalam perpajakan internasional :
1. Transfer pricing
2. Thin capitalization (terkait pinjaman berbunga)
3. Treaty shopping (terkait ekspansi, nyari negara mana yg taxnya menguntungkan)
4. Controlled foreign corporation (mendirikan company di suatu negara utk menghindari
pajak)

ARM’S LENGTH PRINCIPLE AS THE FUNDAMENTALS OF TRANSFER PRICING AND ASSOCIATED


ENTERPRISE
 Arm’s Length Principle
o PSAK 7  hubungan berelasi
o Pasal 9 ayat 1 OECD:
- Kondisi2 independen
- Perbandingannya dgn transaksi yg sdg diuji
o Comparibility analysis : diperlukan suatu perbandingan antara kondisi yg dipengaruhi
oleh hubungan istimewa dgn kondisi yang independen
o Dalam kasus tertentu transaksi afiliasi dapat mencerminkan pasar tebuka (ex:
perusahaan mempunyai otonomi yg sangat besar)
o Otoritas pajak hanya dapat koreksi agar harga merefleksikan kondisi pasar (bisa juga
ngga misalnya faktor lain i.e. anti dumping/kontrol harga
 3 Lapisan Hierarki
o Struktur : apakah transaksi afiliasi wajar jika dibandingkan dgn transaksi independen
(group stucture, supply chain, misalnya perushaaan di indo supply chain pbagian mana,
substansi transaksi)
o Perilaku : apakah perilaku transaksi afiliasi wajar jika dibandingkan transaksi
independen (ex: harga kalo dijual intercompany 100, apakah bsia ngasih harga yg sama
ke pihak independen)  pilihan investasi, alokasi biaya
o Kinerja : apakah kinerja transaksi afiliasi wajar jika dibandingkan kinerja transaksi
independen (returnnya comparable atau tdk)  efisiensi produksi dan biaya, kinerja
laba
 International Tax Transfer Pricing Regime
o Tujuan : mencegah tax abuse & double taxation
o 3 elemen arm’s length yang harus tersedia dalam menganalisa transaksi afiliasi
- Tersedianya controlled transaction
- Reference transaction
- Diperlukan valuasi
- Example : controlled transaction adalah transaksi afiliasi dan transaksi pembanding
(dgn pihak independen), lalu valuasi berapa kira2 chargenya
 Regulasi transfer pricing
o UU PPh o Surat edaran DJP
o Peraturan DJP o PMK

METODE ANALISIS TRANSFER PRICING


 Comparable Uncontrolled Price (CUP)
o Membandingkan harga transaksi afiliasi dengan independen
 Resale Price (RPM)
o Membandingkan gross profit transaksi afiliasi dengan independen
o Jual ke anak perusahaan berapa persen gross profitnya, kalo ke pihak independen
berapa
 Cost Plus (C+)
o Membandingkan markup biaya transaksi afiliasi dengan independen
o Cogs terdiri dari cost of material aja atau cost packaging tambah cost lain, bandingin yg
cost yg dimasukin apa aja
 Transactional Net Margin Method (TNMM)/Comparable Profit Method (CPM)
o Membandingkan tingkat laba operasi yg diperoleh transaksi afiliasi dengan transaksi
independen
o Operating profit
 Profit Split (PSM)
o Mengukur kewajaran kompensasi (laba) yg diterima oleh perusahaan atas
kontribusinya dalam group perusahaan
o Ex : di Indo kirim barang jadi ke hongkong, ternyata ada proses packaging lg di
hongkong yg lebih bagus, nah proses ini dinilaiin berapa? (ada value added) apakah
make sense
 Metode berdasarkan analisis transaksi afiliasi
o Direct: di level harga
o Indirect: di level laba operasi
 Metode berdasarkan perpektif analisis
o One-sided : hanya tested party (RPM, C+M, TNNM)
o Two-sided : tested party dan semua pihak yg terlibat transaksi afiliasi eg seluruh group
(CUP, PSM)
 Metode berdasarkan elemen yg dianalisis
o Traditional transactional method: berbasis transaksi (CUP RPM C+)
o Transactional profit method: berbasis laba (TNNM PSM)
 Mana yg harus dipilih?
o Kenapa WP yg mempertimbangkan? Self assessment memerlukan buat TP doc yg
dibuat sebelum tahun berjalan, udh harus tau mau charge berapa, so need to do
assessment beforehand
o Hierarchy of methods: traditional dulu karena reliable, lalu transactional profit sebagai
last resort
- Dianggap usang, di indo udh ga kepake karena ribet pengaplikasiannya
o Best method rule: kewajaran yg paling dapat diandalkan
- Dipake US
- Not one size fits all
- Kekurangan: perlu uji penerapan masing2 metode
o Most appropriate method: yg digunakan saat ini, pilih yg paling sesuai dgn
pertimbahan traditional method yg ribet dan costly, dan metode berbasis laba semakin
banyak dilakukan
- Tidak harus uji penerapan masing2 metode
- Pertimbangan : keunggulan kelemahan, kesesuaian metode dgn karakter transaksi,
ketersediaan data, derajat kesebandingan transaksi afiliasi dgn pembanding
o INDO  PER 32/2011
- Most appropriate method
- Tidak sepenuhnya sama dgn OECD: 4 faktor sama, bedanya OECD
mempertimbangkan traditional method

DOKUMENTASI TRANSFER PRICING DI INDONESIA


 Dasar hukum
o UU KUP 28/11 : dokumen lain, wp perlu pembukuan
o PP 74 2011 : pembukuan yg disimpen 10 tahun (padahal skp daluarsa 5 tahun)
o PMK 213 2016 : from BEPS action 13
 Jenis TP Doc
o Master File
o Local file
o CbCR: primary (induk di indo) secondary (anak perusahaan di indo)

 A
 A
o A
o A
o A
- A
- A
- A

Anda mungkin juga menyukai