Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.
Pangeran jatuh cinta pada pandangan pertama kepada putri. Tetapi, ibu
pangeran hendak memastikan terlebih dahulu bahwa putri itu benar-benar
seorang putri yang memiliki keturunan bangsawan.
Untuk menemukan kebenaran, ratu menyiapkan berlusin-lusin kasur yang
ditumpuk sebagai kasur yang akan ditempati putri selama semalam. Namun,
bukan hanya menyiapkan lusinan kasur. Di antara tumpukan kasur itu, ratu
meletakkan sebutir kacang polong di dalamnya. Meskipun kacang polong
berukuran sangat kecil, putri yang sesungguhnya akan bisa merasakan
keberadaan sebutir kecil kacang polong itu di dalam kasur yang ia tiduri.
Benar saja, putri itu merasakan keberadaan kacang polong yang diletakkan
oleh ratu. Semalaman ia merasa gelisah dan selalu terbangun karena rasa
tidak nyaman. Keesokan harinya, ratu dan raja bertanya kepada putri tentang
bagaimana perasaannya tidur di istana.