Anda di halaman 1dari 1

Nefropati diabetik

Nefropati diabetik merupakan komplikasi DM yang menjadi penyebab tersering penyakit ginjal
stadium akhir di seluruh dunia. Manifestasi awal yang terdeteksi adalah mikroalbuminuria Ditandai
dengan albuminuria yang menetap >300mg/24 jam atau > 200ig/menit pada minimal 2x pemeriksaan
dalam waktu 3-6 bulan dan bila terjadi terus menerus akan menyebabkan penurunan laju filtrasi
glomerulus.
Progresivitas nefropati diabetik terjadi dalam 5 tahapan. Tahap 1 terjadi hipertrofi dan hiperfungsi
atau hiperfiltrasi, pada kondisi ini kelainan masih bersifat reversibel. Tahap 2 terjadi kelainan struktur
dimana laju filtrasi meningkat , kelainan masih mungkin reversibel. Tahap 3 mulai ada
mikroalbuminuria yang nyata dan umumnya terjadi peningkatan tekanan darah. Tahap 4 ditandai
dengan proteinuria yang persisten, laju filtrasi glomerulus menurun dan mumnya komplikasi klinis DM
lainnya sudah mulai nyata. Tahap 5 ditandai dengan penurunan laju filtrasi glomerulus secara kronik
progresif dan pada tahap ini kerusakan bersifat ireversibel. Mogensen

Penanganan nefropati diabetik secara tepat dapat mencegah progresivitas atau membalikkan kondisi
ginjal bila masih dalam tahap yang reversibel. Pada penderita DM pengelolaan DM yang tepat dalam
mengatasi kondisi hiperglikemi baik non medikamentosa yaitu dengan pengaturan, perubahan gaya
hidup, aktivitas fisik serta tatalaksana medikamentosa yaitu pemiliha obat oral antidiabetik maupun
insulin. Target kendali gula darah pada DM ditentukan dari rata-rata Gula Darah Puasa < 130mg/dl
dan Post Prandial < 160mg/dl serta HbA1c < 7. ayodele

Kondisi gangguan metabolik lain seperti hipertensi juga perlu dikendalikan, karena pada hipertensi
sistemik terjadi vasodilatasi arteriol aferen glomerulus dan menambah hiperfiltrasi yang sudah ada.
Pada pasien dengan hipertensi pemilihan obat antihipertensi juga perlu diperhatikan yaitu obat yang
bekerja pada RAAS yaitu ACE-I atau ARB. Captopril sebagai generasi pertama kelompok ini masih luas
digunakan dan dirasakan manfaatnya dalam mengatasi nefropati diabetik. Target pencapaian tekanan
darah < 130/80 mmHg dan < 125/75 mmHg bila pada pasien dengan proteinuria > 1gr/hr . ayodele

Pada pasien dengan gangguan metabolisme lemak atau dislipidemia dapat diberikan statin atau
fibrat.

Pengelolaan nefropati diabetik sendiri sesuai berat ringannya. Selain kendali pada faktor risiko
lainnya, dilakukan pemantauan berkala pada albuminuria serta laju filtrasi glomerulus. Bila kondisi
pasien sudah menunjukkan gagal ginjal tahap akhir dengan laju filtrasi glomerulus ≤ 15
ml/menit/1.73m3 maka dilakukan perbaikan kualitas hidup dengan terapi pengganti ginjal yaitu
hemodialisa, CAPD , atau transplantasi ginjal.

Mogensen CE,Andersen NH,Diabetic and Renal Disease: ACE-Inhibitors,The Diabetic


Kidney,ed Pedro Cortes,Carl Eric Mogenson,Humana Press Inc 2006,Totowa,New
Yersey,page 437-452.

Ayodele .O.E ,Alebiosu,C.O,Salako B.L 2004,Diabetic Nephropathy a review of natural


history,burden,risk factors and treatment in Journal Medical Ass:1445-54

National Kidney Foundation. Kidney Disease: Improving Global Outcomes. Kidney Int,
2013;39 (supl 1):1-163.

Anda mungkin juga menyukai