Anda di halaman 1dari 27

MAKALAH KIMIA

POLIMER
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kimia

DISUSUN OLEH:
ALIA
KELAS:
XII MIPA 4

SMAN 2 POLEWALI MANDAR

2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah


memberikan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kapada
nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan kita sebagai generasi penerusnya
hingga akhir zaman.

Makalah ini saya susun setelah melakukan pencarian malalui media belajar
online dengan berjudul tersebut. Melalui makalah ini, saya berharap agar kita
dapat lebih memahami dan mengerti .

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurn. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar saya
dapat menyusun makalah lebih baik lagi kedepannya. Untuk itu, saya
mengucapkan terima kasih banyak kepada ibu guru, yang telah memberi tugas
makalah ini.
DAFTAR ISI

JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Polimer
B. Reaksi Pembentukan Polimer
C. Penggolongan Polimer
D. Berbagai Macam Polimer
E. Kegunaan Polimer
F. Penanganan Limbah Plastik

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Polimer merupakan suatu golongan kimia penting dalam kehidupan


kita sehari-hari maupun dalam industry. Polimer meliputi plastik, karet,
serat, dan nilon. Beberapa senyawa penting dalam tubuh makhluk
hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida), protein, dan asam nukleat juga
merupakan polimer. Kita akan melihat bahwa polimer adalah suatu
makro molekul yang terbentuk dari molekul-molekul sederhana yang
kita sebut sebagai monomer.

Proses pembentukan polimer dari monomernya kita sebut sebagai


polimerisasi. Dalam makalah ini akan dibahas tentang reaksi
pembantukan polimer, penggolongan polimer, serta kegunaan dan
dampak polimer.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Polymer
Sering kali kita mendengarnya, namun mungkin belum tahu apa yang
dimaksud secara mendetail. Kadang bayangan kita, polimer identik
dengan plastik. Lebih jauh ingin tahu tentang polimer. Baca ulasan
singkat berikut.

2
Polimer kadang disebut pula dengan plastik. Namun plastik
sebenarnya hanya sebagian saja dari polimer karena polimer begitu
banyak ragamnya. Di antara polimer ada yang alami dan adapula yang
sintetik. Contoh bahan-bahan yang berasal dari polimer adalah sebagai
berikut:

1. PVC (Polyvinyl chloride).

2. Polyethylen.

3
3. PTFE (Polytetrafluoroethylene)

4. Rubber (karet)

4
B. Reaksi Pembentukan Polimer
Polimerisasi merupakan suatu reaksi pembentukan polimer dari
monomernya. Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah
polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang
monomernya mengalami perubahan reaksi tergantung pada strukturnya.
Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam
unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom
yang lebih sedikit karena terbentuknya produk sampingan selama
berlangsungnya proses polimerisasi.

A. Polimer Adisi
Polimerisasi adisi adalah perkaitan langsung antar monomer
berdasarkan reaksi adisi. Polimerisasi adisi terjadi pada monomer
yang mempunyai ikatan rangkap dua. Polimerisasi dapat
berlangsung dengan bantuan katalisator.
Perhatikan Gambar 1 yang menunjukkan bahwa monomer
etilena mengandung ikatan rangkap dua, sedangkan di dalam
polietilena tidak terdapat ikatan rangkap dua.

Gambar 1.Monomer etilena mengalami reaksi adisi membentuk


polietilena yang digunakan sebagai tas plastik, pembungkus
makanan, dan botol. Pasangan elektron ekstra dari ikatan rangkap
dua pada tiap monomer etilena digunakan untuk membentuk suatu
ikatan baru menjadi monomer yang lain.
5
Menurut jenis reaksi adisi ini, monomer-monomer yang
mengandung ikatan rangkap dua saling bergabung, satu monomer
masuk ke monomer yang lain, membentuk rantai panjang. Produk
yang dihasilkan dari reaksi polimerisasi adisi mengandung semua
atom dari monomer awal. Berdasarkan Gambar 1, yang dimaksud
polimerisasi adisi adalah polimer yang terbentuk dari reaksi
polimerisasi disertai dengan pemutusan ikatan rangkap diikuti oleh
adisi dari monomer-monomernya yang membentuk ikatan tunggal.
Dalam reaksi ini tidak disertai terbentuknya molekul-molekul kecil
seperti H2O atau NH3.
Contoh lain dari polimer adisi diilustrasikan pada Gambar 2.
Suatu film plastik yang tipis terbuat dari monomer etilen dan permen
karet dapat dibentuk dari monomer vinil asetat.

Gambar 2. Polietilen dan polivinil asetat adalah contoh polimer yang


dibuat melalui polimerisasi adisi. Dalam reaksi polimerisasi adisi,
umumnya melibatkan reaksi rantai. Mekanisme polimerisasiadisi
dapat dibagi menjadi tiga tahap yaitu:

6
Sebagai contoh mekanisme polimerisasi adisi dari pembentukan
polietilena:
a) Inisiasi, untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator
dan adisi molekul monomer pada salah satu radikal bebas yang
terbentuk. Bila kita nyatakan radikal bebas yang terbentuk dari
inisiator sebagai R’, dan molekul monomer dinyatakan dengan
CH2= CH2, maka tahap inisiasi dapat digambarkan sebagai
berikut:

b) Propagasi, dalam tahap ini terjadi reaksi adisi molekul monomer


pada radikal monomer yang terbentuk dalam tahap inisiasi.

Bila proses dilanjutkan, akan terbentuk molekul polimer yang


besar, dimana ikatan rangkap C = C dalam monomer etilena akan
berubah menjadi ikatan tunggal C –

C pada polimer
polietilena.

7
c) Terminasi, dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer
yang sedang tumbuh dengan radikal mula-mula yang terbentuk
dari inisiator (R’) CH2 CH2+ R�CH2– CH2- R atau antara radikal
polimer yang sedang tumbuh dengan radikal polimer lainnya,
sehingga akan membentuk polimer dengan berat molekul tinggi
R(CH2)n-CH2° + °CH2-(CH2)n-R’�R(CH2)n-CH2CH2-(CH2)n-R’.
Beberapa contoh polimer yang terbentuk dari polimerisasi adisi
dan reaksinya antara lain.

 Polivinil kloridan

CH2 = CHCl→[ - CH2 - CHCl - CH2 - CHCl - ]n Vinil klorida


polivinil klorida

 Poliakrilonitriln

CH2 =CHCN→*- CH2 - CHCN - ]n

 Polistirena

8
B. Polimer Kondensasi

disertai dengan terbentuknya molekul kecil seperti H2O, NH3, atau


HCl. Di dalam jenis reaksi polimerisasi yang kedua ini, monomer-
monomer bereaksi secara adisi untuk membentuk rantai. Namun
demikian, setiap ikatan baru yang dibentuk akan bersamaan dengan
dihasilkannya suatu molekul kecil– biasanya air – dari atom-atom
monomer. Pada reaksi semacam ini, tiap monomer harus
mempunyai dua gugus fungsional sehingga dapat menambahkan
pada tiap ujung ke unit lainnya dari rantai tersebut. Jenis reaksi
polimerisasi ini disebut reaksi kondensasi.

Dalam polimerisasi kondensasi, suatu atom hidrogen dari satu


ujung monomer bergabung dengan gugus -OH dari ujung monomer
yang lainnya untuk membentuk air. Reaksi kondensasi yang
digunakan untuk membuat satu jenis nilon ditunjukkan pada Gambar
3 dan Gambar 4.

9
Gambar 3.Kondensasi terhadap dua monomer yang berbeda yaitu
1,6 Diaminoheksana dan asam adipat yang umum digunakan untuk
membuat jenis nylon. Nylon diberi nama menurut jumlah atom
karbon pada setiap unit monomer. DalaM gambar ini, ada enam
atom karbon di setiap monomer, maka jenis nylon ini disebut nylon
66.

Gambar 4.Pembuatan Nylon 66 yang sangat mudah dilaboratorium.


contoh lain dari reaksi polimerisasi kondensasi adalah bakelit yang
bersifat keras, dandracon, yang digunakan sebagai serat pakaian dan
karpet, pendukung pada tape– audio dan tape – video, dan kantong
plastik. Monomer yang dapat mengalami reaksi polimerisasi secara
kondensasi adalah monomer-monomer yang mempunyai gugus
fungsi, seperti gugus -OH; -COOH; dan NH3.

10
C. Penggolongan Polimer

Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer


dapat digolongkan berdasarkan asalnya, pembuatannya, jenis
monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi pembentukannya.

a. Penggolongan Primer berdasarkan asalnya

Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam


dan polimer sintesis.

1) Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan
berasal dari makhluk hidup.

Contoh polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini.

Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan.


Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat rusak, tidak
elastis, dan berombak. Hal tersebut dapat terjadi karena karet
alam tidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah
serta lama terbuka di udara.

11
Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein
bahan makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak.
Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air),
sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar
mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan
yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

2) Polimer Sintesis

Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang


tidak terdapat di alam dan harus dibuat oleh manusia. Sampai
saat ini, para ahli kimia polimer telah melakukan penelitian
struktur molekul alam guna mengembangkan polimer
sintesisnya.

Dari hasil penelitian tersebut dihasilkan polimer sintesis


yang dapat dirancang sifat-sifatnya, seperti tinggi rendahnya
titik lebur, kelenturan dan kekerasannya, serta ketahanannya
terhadap zat kimia. Tujuannya, agar diperoleh polimer sintesis
yang penggunaannya sesuai yang diharapkan.

Polimer sintesis yang telah dikembangkan guna


kepentingan komersil, misalnya pembentukan serat untuk
benang kain dan produksi ban yang elastis terhadap jalan raya.
Ahli kimia saat ini sudah berhasil mengembangkan beratus-
ratus jenis polimer sintesis untuk tujuan yang lebih luas.

12
Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

b. Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya

Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas


homopolimer dan kopolimer.

1) Homopolimer

Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis.


Contohnya, selulosa dan protein.

(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n

Pada polimer adisi homopolimer, ikatan rangkapnya


terbuka lalu berikatan membentuk polimer yang berikatan
tunggal.

13
2) Kopolimer

Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah


polimer yang monomernya tidak sejenis. Contoh dakron,
nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan
polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau
dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis strukyur molekul
yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah
untuk mengendalikan proses pembentukan struktur molekul
polimer agar lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang
diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Contoh struktur
rantai molekul polimer tidak beraturan 9 produk polimerisasi
tanpa katalis) adalah sebagai berikut :

(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)

Kopolimer tidak beraturan

Pada proses pembentukan polimer yang digunakan


katalis, struktur molekul yang terbentukakan beraturan.
Contoh struktur rantai molekul polimer teratur (produk
polimerisasi dengan katalis)adalah sebagai berikut :

- Sistem blok : (-P-P-P-S-S-S-P-P-P-S-S-S-)n (Kopolimer blok)

- Sistem berseling : (-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-S-P-)n (Kopolimer


berseling.

14
c. Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas

Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat


dibedakan atas polimer termoplas (tidak tahan panas, seperti
plastik) dan polimer termosting (tahan panas, seperti melamin).

1)Polimer termoplas

Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas.


Polimer tersebut apabila dipanaskan akan meleleh (melunak),
dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur ulang).
Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.

2)Polimer termosting

Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer


tersebut apabila dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak),
dan sukar didaur ulang. Contohnya melamin dan bakelit.

15
D. Berbagai macam polimer

Dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti banyak menggunakan


polimer buatan. Berikut ini beberapa contoh polimer buatan di sekitar
kita:

1.Karet Sintesis

Dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan ban mobil dan


motor, ahli-ahli kimia organic telah mengembangkan pembuatan
karet sintetis untuk mempercepat perolehan kebutuhan tersebut.

Karet-karet sintetis tersebut dibuat dengan menggunakan bahan


dasar monomer, seperti butadiene dan stirena dengan cara
kopolimerisasi.

Polibutadiena-stirena disebut juga dengan Buna atau nama


dagangnya SBR (stirena- butadiena rubber). Ada dua jenis Buna, yaitu
Buna-N dan Buna-S. tidak seperti polimer lain yang monomernya 1:1,
pada Buna-N perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena adalah
3:1, sedangkan Buna-S perbandingan antara 1,3-butadiena dan stirena
adalah 7:3. polimer tersebut merupakan karet sintetis yang kuat
hampir menyamai karet alam karena resisten oksidasi dan abrasi
dibandingkan karet alam. SBR mengandung ikatan rangkap dan dapat
di cross-linked kan dengan sulfur dengan proses vulkanisasi. Saat ini
Buna banyak digunakan sebagai ban mobil.

Jika karet yang divulkanisasi ini diregangkan, jembatan belerang


menahan rantai-rantai polimer sehingga tidak mudah putus,
kemudian karet tersebut akan kembali pada bentuk semula setelah
meregang. Karet sintetis lain adalah neoprene yang berasal dari
monomer kloropropena, polibutadiena, dan Thiokol.

16
2.Serat Sintetis

Kapas merupakan serat alam yang merupakan polimer dari


karbohidrat (selulosa), dan polimer dari protein (wol dan sutera).
Seperti halnya karet, serat memiliki polimer sintetis, yaitu nilon dan
poliester (dakron).

Dakron atau tetoron merupakan polyester. Polimer ini yang sangat


kuat, sangat lentur dan transparan. Polimer ini juga digunakan untuk
membuat sintetis dan membuat lembaran film tipis yang dalam
perdagangan disebut mylar. Mylar banyak digunakan untuk pita
rekam magnetic dan untuk membuat gelembung balon yang
dimanfaatkan dalam penelitian cuaca di atmosfer.

Nilon-66 merupakan serat polimer yang titik leburnya tinggi.


Disebut nilon-66 karena polimernya tersusun dari enam atom C dari
1,6-heksametilena diamina dan enam atom C darimolekul asam 1,6
heksanadioat. Nilon-66 digunakan untuk serat kain.

3. Orlon

Orlon merupakan polimer adisi dari monomer akrilonitril. Polimer


ini merupakan serat sintetis, seperti wol digunakan dalam tekstil
sebagai campuran wol, karpet, dan kaus kaki.

4. Plastik

Plastik merupakan polimer sintetis yang paling populer karena banyak


digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan jenis
monomernya, ada beberapa jenis plastik yaitu sebagai berikut :

17
a)Polietena (Polietilena)

Polietilena merupakan polimer plastik yang sifatnya ulet (liat),


massa jenis rendah, lentur, sukar rusak apabila lama dalam keadaan
terbuka di udara maupun apabila terkena tanah lumpur, tetapi
tidak tahan panas. Polietena adalah plastik yang banyak diproduksi,
dicetak lembaran untuk kantong plastik, pembungkus halaman,
ember, dsb.

b)Polipropena (Polipropilena)

Polipropena mempunyai sifat yang sama dengan polietena. Oleh


karena plastik ini juga banyak diproduksi, hanya kekuatannya lebih
besar dari polietena dan lebih tahan panas serta tahan terhadap
reaksi asam dan basa. Plastik ini juga digunakan untuk membuat
botol plastik, karung, bakair, tali, dan kanel listrik (insulator).

c)PVC (Polivinil Klorida)

PVC mempunyai sifat keras dan kaku digunakan untuk membuat


pipa plastik, pipa paralon, pipakabel listrik, kulit sintetis, dan ubin
plastik.

d)Teflon (Tetrafluoroetena)

Teflon merupakan lapisan tipis yang sangat tahan panas dan


tahan terhadap bahan kimia. Teflon digunakan untuk pelapis wajan
(panic anti lengket), pelapis tangki di pabrik kimia, pipa antipatah,
dan kabel listrik.

18
e)Bakelit (Fenol Formaldehida)

Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis
monomer, yaitu fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras,
titik leburnya sangat tinggi dantahan api. Bakelit digunakan untuk
instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak
dan fiting lampu listrik.

f) Flexiglass (Polimetil Metakrilat)

Polimetil Metakrilat disingkat PMMA mempunyai nama dagang


flexiglass. Polimetil metakrilat merupakan polimerisasi adisi dari
monomer metil metakrilat (H2C = CH-COOH3). PMMA merupakan
plastik yang kuat dan transparan. Polimer ini digunakan untuk
jendela pesawat terbang dan lampu belakang mobil.

19
E. Kegunaan Polimer

Kegunaan polimer dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai


berikut :

a. Plastik Polietilentereftalat (PET)

Plastik PET merupakan serat sintetik poliester (dakron) yang


transparan dengan daya tahan kuat, tahan terhadap asam, kedap
udara, fleksibel, dan tidak rapuh. Dalam hal penggunaannya, plastik
PET menempati urutan pertama. Penggunannya sekitar 72 % sebagai
kemasan minuman dengan kualitas yang baik. Plastik PET merupakan
poliester yang dapat dicampur dengan polimer alam seperti: sutera,
wol dan katun untuk menghasilkan bahan pakaian yang bersifat tahan
lama dan mudah perawatannya.

b. Plastik Polietena/Polietilena (PE)

Terdapat dua jenis plastik PE, yaitu Low Density Polyethylene


(LDPE) dan High Density Polyethylene (HDPE). Plastik LDPE banyak
digunakan sebagai kantung plastik serta pembungkus makanan dan
barang. Plastik HDPE banyak digunakan sebagai bahan dasar membuat
mainan anak-anak, pipa yang kuat, tangki korek api gas, badan radio
dan televisi, serta piringan hitam.

c. Polivinil Klorida (PVC)

Plastik PVC bersifat termo plastik dengan daya tahan kuat. Plastik
ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan
organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk
fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi
bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari,
piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastic
bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan
isolasi listrik. Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati
urutan ketiga dan sekitar 68% digunakan untuk konstruksi bangunan
(pipa saluran air).

20
d. Plastik Nilon

Plastik nilon merupakan polimer poliamida (proses


pembentukannya seperti pembentukan protein). Plastik Nilon
ditemukan pada tahun 1934 oleh Wallace Carothers dari Du Pont
Company. Ketika itu, Carothers mereaksikan asam adipat dan
heksametilendiamin. Plastik yang bersifat sangat Kuat (tidak cepat
rusak) dan halus ini banyak digunakan untuk pakaian, peralatan
kemah dan panjat tebing, peralatan rumah tangga serta peralatan
laboratorium.

e. Karet Sintetik

Karet Sintetik yang terkenal adalah Styrene Butadiene Rubber


(SBR), suatu polimer yang terbentuk dari reaksi polemerisasi antara
stirena dan 1,3-butadiena. Karet sintetik ini banyak digunakan untuk
membuat ban kendaraan karena memiliki kekuatan yang baik dan
tidak mengembang apabila terkena minyak atau bensin.

f. Wol

Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak
larut. Struktur protein wol yang lentur menghasilkan kain dengan
mutu yang baik, namun kadang-kadang menimbulkan masalah karena
dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur
dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak
mengerut pada saat pencucian.

g. Kapas

Kapas merupakan serat alami dari bahan nabati (selulosa) yang


paling banyak digunakan (hampir 50% pemakaian serat alami berasal
dari kapas). Kain katun dibuat dari serat kapas dengan perlakuan kimia
sehingga menghasilkan kain yang kuat, enak dipakai, dan mudah
perawatannya.

21
F. Penanganan Limbah Plastik

Sekitar 20% volum sampah perkotaan berupa limbah plastik. Pada


umumnya, sampah tersebut dibuang ke tempat pembuangan sampah.
Oleh karena limbah plastik itu tidak dapat diuraikan oleh
mikroorganisme, akibatnya kita terus menerus memerlukan areal untuk
pembuangan sampah. Meskipun tidak beracun, limbah plastik dapat
menyebabkan pencemaran tanah, selain merusak
pemandangan.Beberapa cara yang dapat ditempuh dalam mengatasi
limbah plastik adalah dengan mendaur ulang (recycle), dengan
incinerasi dan dengan membuat plastik yang dapat mengalami
biodegradasi.

1) Daur Ulang (Recycle)

Penanganan limbah plastik yang paling ideal adalah dengan


mendaur ulang. Akan tetapi, hal itu tampaknya tidak mudah
dijalankan. Proses daur ulang melalui tahap-tahap pengumpulan
(sortir), pelelehan, dan pembentukan ulang. Tahapan paling sulit
adalah pengumpulan dan pemisahan. Keduatahapan ini akan lebih
mudah dilakukan jika masyarakat dengan disiplin tinggi ikut
berpartisipasi, yaitu ketika membuang sampah plastik.

Dewasa ini plastik yang cukup banyak di daur ulang adalah jenis
HDPE dan botol- botol plastik.

2) Incinerasi (Incineration)

Cara lain untuk mengatasi limbah plastik adalah dengan


membakarnya pada suhu tinggi (incinerasi). Limbah plastik
mempunyai nilai kalor yang tinggi, sehingga dapat digunakan sebagai
sumber tenaga untuk pembangkit listrik. Beberapa pembangkit listrik
membakar batu bara yang dicampur beberapa persen ban dan plastik
bekas. Akan tetapi pembakaran sebenarnya menimbulkan masalah
baru, yaitu pencemaran udara. Pembakaran plastik seperti PVC
menghasilkan gas HCl yang bersifat korosif/racun.

22
Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang sangat
pekat dan gas-gas yang bersifat korosif. Gas- gas korosif ini membuat
incinerator cepat terkorosi.

Polusi yang paling serius adalah dibebaskannya gas Dioksin yang


sangat beracun pada pembakaran senyawa yang mengandung klorin
seperti PVC. Untuk itu, pembakaran harus dilakukan dengan
pengontrolan yangbaik untuk mengurangi polusi udara.

3) Plastik Yang Mudah Diuraikan Mikroorganisme (Biodegradable


Plastics)

Sekitar setengah dari penggunaan plastik adalah untuk kemasan.


karena itu, sangat baik jika dibuat plastik yang bio- atau
fotodegradable. Hal ini diupayakan dan mulai dipasarkan. Kebanyakan
plastik biodegradable berbahan dasar Amilum (Zat Tepung).
Sayangnya, plastik jenis ini lebih mahal dan kelihatannya masyarakat
enggan untuk membayar lebih.

23
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Polimer merupakan suatu golongan kimia penting dalam kehidupan


kita sehari-hari maupun dalam industry. Polimer meliputi plastik, karet,
serat, dan nilon. Beberapa senyawa penting dalam tubuh makhluk
hidup, yaitu karbohidrat (polisakarida), protein, dan asam nukleat juga
merupakan polimer. Kita akan melihat bahwa polimer adalah suatu
makro molekul yang terbentuk dari molekul-molekul sederhana yang
kita sebut sebagai monomer. Proses pembentukan polimer dari
monomernya kita sebut sebagai polimerisasi. Dalam makalah ini akan
dibahas tentang reaksi pembantukan polimer, penggolongan polimer,
serta kegunaan dan dampak polimer.

B. Saran

Dengan adanya tugas tentang materi polymer yang telah diberikan


oleh Ibu guru disekolah. Dapat menambah dan mengembangkan
wawasan murid tentang pengertian polymer, penggolongan polimer,
pembentukan polimer dan lain-lain. Makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan, mohon kritik dan saran dari pembaca.

24

Anda mungkin juga menyukai