POLIMER
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kimia
DISUSUN OLEH:
ALIA
KELAS:
XII MIPA 4
2022
KATA PENGANTAR
Makalah ini saya susun setelah melakukan pencarian malalui media belajar
online dengan berjudul tersebut. Melalui makalah ini, saya berharap agar kita
dapat lebih memahami dan mengerti .
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurn. Oleh
karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun, agar saya
dapat menyusun makalah lebih baik lagi kedepannya. Untuk itu, saya
mengucapkan terima kasih banyak kepada ibu guru, yang telah memberi tugas
makalah ini.
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Polimer
B. Reaksi Pembentukan Polimer
C. Penggolongan Polimer
D. Berbagai Macam Polimer
E. Kegunaan Polimer
F. Penanganan Limbah Plastik
A. Latar Belakang
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Polymer
Sering kali kita mendengarnya, namun mungkin belum tahu apa yang
dimaksud secara mendetail. Kadang bayangan kita, polimer identik
dengan plastik. Lebih jauh ingin tahu tentang polimer. Baca ulasan
singkat berikut.
2
Polimer kadang disebut pula dengan plastik. Namun plastik
sebenarnya hanya sebagian saja dari polimer karena polimer begitu
banyak ragamnya. Di antara polimer ada yang alami dan adapula yang
sintetik. Contoh bahan-bahan yang berasal dari polimer adalah sebagai
berikut:
2. Polyethylen.
3
3. PTFE (Polytetrafluoroethylene)
4. Rubber (karet)
4
B. Reaksi Pembentukan Polimer
Polimerisasi merupakan suatu reaksi pembentukan polimer dari
monomernya. Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah
polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang
monomernya mengalami perubahan reaksi tergantung pada strukturnya.
Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti monomer dalam
unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom
yang lebih sedikit karena terbentuknya produk sampingan selama
berlangsungnya proses polimerisasi.
A. Polimer Adisi
Polimerisasi adisi adalah perkaitan langsung antar monomer
berdasarkan reaksi adisi. Polimerisasi adisi terjadi pada monomer
yang mempunyai ikatan rangkap dua. Polimerisasi dapat
berlangsung dengan bantuan katalisator.
Perhatikan Gambar 1 yang menunjukkan bahwa monomer
etilena mengandung ikatan rangkap dua, sedangkan di dalam
polietilena tidak terdapat ikatan rangkap dua.
6
Sebagai contoh mekanisme polimerisasi adisi dari pembentukan
polietilena:
a) Inisiasi, untuk tahap pertama ini dimulai dari penguraian inisiator
dan adisi molekul monomer pada salah satu radikal bebas yang
terbentuk. Bila kita nyatakan radikal bebas yang terbentuk dari
inisiator sebagai R’, dan molekul monomer dinyatakan dengan
CH2= CH2, maka tahap inisiasi dapat digambarkan sebagai
berikut:
C pada polimer
polietilena.
7
c) Terminasi, dapat terjadi melalui reaksi antara radikal polimer
yang sedang tumbuh dengan radikal mula-mula yang terbentuk
dari inisiator (R’) CH2 CH2+ R�CH2– CH2- R atau antara radikal
polimer yang sedang tumbuh dengan radikal polimer lainnya,
sehingga akan membentuk polimer dengan berat molekul tinggi
R(CH2)n-CH2° + °CH2-(CH2)n-R’�R(CH2)n-CH2CH2-(CH2)n-R’.
Beberapa contoh polimer yang terbentuk dari polimerisasi adisi
dan reaksinya antara lain.
Polivinil kloridan
Poliakrilonitriln
Polistirena
8
B. Polimer Kondensasi
9
Gambar 3.Kondensasi terhadap dua monomer yang berbeda yaitu
1,6 Diaminoheksana dan asam adipat yang umum digunakan untuk
membuat jenis nylon. Nylon diberi nama menurut jumlah atom
karbon pada setiap unit monomer. DalaM gambar ini, ada enam
atom karbon di setiap monomer, maka jenis nylon ini disebut nylon
66.
10
C. Penggolongan Polimer
1) Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan
berasal dari makhluk hidup.
11
Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein
bahan makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak.
Umumnya polimer alam mempunyai sifat hidrofilik (suka air),
sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar
mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan
yang lebih luas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
2) Polimer Sintesis
12
Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
1) Homopolimer
(-P-P-P-P-P-P-P-P-)n
13
2) Kopolimer
(-P-S-S-P-P-S-S-S-P-S-P-)
14
c. Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas
1)Polimer termoplas
2)Polimer termosting
15
D. Berbagai macam polimer
1.Karet Sintesis
16
2.Serat Sintetis
3. Orlon
4. Plastik
17
a)Polietena (Polietilena)
b)Polipropena (Polipropilena)
d)Teflon (Tetrafluoroetena)
18
e)Bakelit (Fenol Formaldehida)
Bakelit adalah suatu jenis polimer yang dibuat dari dua jenis
monomer, yaitu fenol dan formaldehida. Polimer ini sangat keras,
titik leburnya sangat tinggi dantahan api. Bakelit digunakan untuk
instalasi listrik dan alat-alat yang tahan suhu tinggi, misalnya asbak
dan fiting lampu listrik.
19
E. Kegunaan Polimer
Plastik PVC bersifat termo plastik dengan daya tahan kuat. Plastik
ini juga bersifat tahan serta kedap terhadap minyak dan bahan
organik. Ada dua tipe plastik PVC yaitu bentuk kaku dan bentuk
fleksibel. Plastik bentuk kaku digunakan untuk membuat konstruksi
bangunan, mainan anak-anak, pipa PVC (paralon), meja, lemari,
piringan hitam, dan beberapa komponen mobil. Adapun plastic
bentuk fleksibel, jenis ini digunakan untuk membuat selang plastik dan
isolasi listrik. Dalam hal penggunaannya, plastic PVC menempati
urutan ketiga dan sekitar 68% digunakan untuk konstruksi bangunan
(pipa saluran air).
20
d. Plastik Nilon
e. Karet Sintetik
f. Wol
Wol adalah serat alami dari protein hewani (keratin) yang tidak
larut. Struktur protein wol yang lentur menghasilkan kain dengan
mutu yang baik, namun kadang-kadang menimbulkan masalah karena
dapat mengerut dalam pencucian. Oleh karena itu, wol dicampur
dengan PET untuk menghasilkan kain yang bermutu baik dan tidak
mengerut pada saat pencucian.
g. Kapas
21
F. Penanganan Limbah Plastik
Dewasa ini plastik yang cukup banyak di daur ulang adalah jenis
HDPE dan botol- botol plastik.
2) Incinerasi (Incineration)
22
Pembakaran ban bekas menghasilkan asap hitam yang sangat
pekat dan gas-gas yang bersifat korosif. Gas- gas korosif ini membuat
incinerator cepat terkorosi.
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
24