MASSAGE OLAHRAGA
Disusun Oleh:
Muhammad Syafrudin N
NIM 17060474155
Puji syukur yang dalam penyusun sampaikan kehadirat Allah SWT, karena atas
limpahan rahmat, karunia, dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaiakan
makalah ini sesuai yang diharapkan.
Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulallah SAW, yang telah
membawa kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas mata kuliah Massage Olahraga Jurusan
Pendidikan kepelatihan olahraga Universitas negeri surabaya. Pembuatan makalah ini
diperlukan supaya penulis dan pembaca dapat memahami dan mengkaji tentang Massage
Olahraga.
Dalam proses pendalaman materi ini, tentunya kami mendapatkan bimbingan, arahan,
koreksi, dan saran. Untuk itu rasa terima kasih yang dalam kami sampaikan kepada dosen
membimbing kami dalam mata kuliah Massage Olahraga.
Penyusun sadar bahwa dirinya hanya manusia biasa yang pasti mempunyai kesalahan
dan kekurangan. Untuk itu penyusun mengharap kritik dan saran yang bersifat membangun
demi pengembangn makalah ini selanjutnya. Demikian makalah ini kami buat semoga
bermanfaat.
Penyusun,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…….…………………………………………………………..
…………….......…i
Daftar Isi……….……………………………………………………….................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………....……………….…………...………1
1.2 Rumusan Masalah…………………………...…………….…………..………............……1
1.3 Tujuan Permasalahan……………………...……………..…………...………..……………2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian, Tujuan dan Pengaruh Massage…………………..………………………….....4
2.2 Teknik Massage…………………..…………………………....……....................…………7
DAFTAR PUSTAKA…………………...........................…………..……….......................24
BAB I
PENDAHULUAN
Dewasa ini massage telah menjadi bagian yang penting dalam pembinaan olahragawan,
terutama dalam membina kondisi fisik ternasuk di dalamnya upaya mempercepat pemulihan,
mencegah dan merawat cidera serta menambah kamampuan motorik yang semuanya itu
sekarang menjadi perhatian ilmu massage. Selain itu, massage mulai merambah ke dalam
dunia bisnis, dimana banyak salon, panti pijat yang memberikan layanan massage. Dari
contoh tersebut, membuktikan bahwa massage sangat penting untuk dipelajari karena
fungsinya yang sangat penting dalam pemulihan kondisi tubuh.
Massage adalah suatu penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat
terhadap anggota tubuh yang lunak. Massage bertujuan memperbaiki sirkulasi, membantu
absorbsi, sekresi, mempelancar distribusi energi dan nutrisi kedalam jaringan, serta dapat
memperbaiki tonus otot dan fungsi syaraf. Massage umumnya dianjurkan setelah bekerja
berat karena sangat besar manfaatnya dalam membantu mengembalikan tubuh kepada
keadaan pulih. Massage membantu menghilangkan kelelahan dengan segala gejala yang
menyertainya, seperti rasa pegal, kaku, nyeri ataupun perasaan lemas.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam pembuatan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1) Apakah yang dimaksud dengan massage?
1.3 Tujuan Permasalahan
Adapun tujuan-tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah ini, yaitu sebagai
berikut:
1) Pengertian Massage
Massage adalah suatu penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat
terhadap anggota tubuh yang lunak. Gerakan tangan dalam massage disebut manipulasi atau
pegangan massage. Manipulasi-manipulasi tadi dapat berupa Urutan pijatan, dan lain-lain
yang dipilih dan disusun secara sistematis berdasarkan prinsip-prinsip Fisiologi dan Anatomi,
serta disesuaikan dengan kondisi jaringan.
2) Tujuan Massage
3) Pengaruh Massage
a) Efek Mekanis
b) Efek Reflektoris
c) Efek Khemis
Massage menyebabkan terbebasnya suatu zat sejenis histamin yang memberi efek
dilatasi terhadap pembuluh darah kapiler.
Disamping ketiga efek itu tadi secara psikilogis massage memberikan perasaan nyaman
dan segar serta percaya diri.
2.2 Teknik Massage
Yang termasuk teknik massage ialah:
A) Manipulasi massage
B) Pelaksanaan massage
C) Posisi pasien
A) Manipulasi massage
Manipulasi adalah pegangan atau cara melakukan pijitan gosokan dan lain-lain. Dalam
mempelajari pegangan atau manipulasu ini ada dua hal yang perlu diperhatikan, yaitu
mempelajari dan berlatih melaksanakan pengangan dan berlatih meraba dan merasakan
bagaimana kondisi jaringan yang di massage. Misalnya jalur-jalur otot dan kelainan-kelainan
yang mungkin ada. Kedua hal ini harus dilatih bersama-sama dalam praktek.
a) Superfisial stroking
b) Deep stroking
2) COMPRESSION = Parasan
3) FRICTIONS = Gosokan
a) Spiral
b) Circulary
c) Rotary
4) TAPOTEMENT = Pukulan
a) Hacking (mencencang)
b) Beating (dengan kepalan)
c) Clapping (dengan talapak jari)
d) Cupping (dengan telapak tangan dicekungkan)
e) Typing (seperti mengetik)
f) Spatting (cipratan)
g) Chucking (trikan lepas)
5) VIBRATIONS = Getaran
6) SHAKING = Guncangan
Dalam praktek massage manipulasi yang sebanyak itu tidak perlu selalu digunakan
seluruhnya, melainkan disesuaikan dengan keperluan saja. Berikut ini adalah penjelasan dari
berbagai macam pegangan massage pada manipulasi.
1) STROKING
a) Superficial Stroking. Manipulasi ini merupakan elusan lembut pada permukaan kulit
sehingga menpunyai pemgaruh menenangkan (sadatif). Arah gerakan tidak tertantu. Biasanya
dilakukan dengan telapak jari atau telapak tangan. Manipulasi ini biasa dipakai untuk
memulai atau mengakhiri acara massage.
b) Deep Stroking. Manipulasi ini terdiri atas gerakan mengurut atau menggerus ke arah pusat
(centripetal) secara kontinyu dengan tekanan yang lebih dalam. Stroking merupakan
manipulasi yang merangsang secara mekanis ujung-ujung syaraf di kulit untuk menbantu
melancarkan peredaran darah dan limpa. Stroking dalam menghaluskan dan merampimgkan
otot. Untuk memberikan tekanan yang lebih dalam, masseur harus memindahkan berat badan
ke tangan yang bekerja. Untuk itu bangku massage harus diatur setinggi pusar.
Bentuk pegangan stroking ada tiga macam, yaitu:
A) Palmar (dengan telapak tangan). Jari-jari harus rapat kecuali ibu jari. Seluruh
permukaan telapak tangan harus kontak dengan permukaan kulit. pada otot yang
karena bentuknya mudah dipegang seperti pada paha dan betis pegangan harus
melingkar memegang otot agar dorongan menjadi lebih baik. Manipialsi ini dapat
dilakukan dengan satu atau dua tangan. Bila dengan dua tangan dilakukan
bergandengan atau bergantian. Gerakan harus selalu menuju ke pusat bila tekanan
cukup dalam.
B) Digital (dengan ujung atau telapak jari tangan). Manipulasi ini dikerjakan dengan
satu, Dua atau seluruh jari tangan. Keuntungan dari bentuk manipulasi ini ialah dapat
digunakan pada bagian-bagian tubuh yang sempit. Lebih dapat merasakan kelainan-
kelainan yang ada, seperti penebalan dan pengerasan jaringan dll.
C) Knuckle (kepalan). Dipergunakan terutama untuk otot-otot yang tebal dan keras
seperti misalnya tractus ilio tibialis, karena pengaruh bentuk manipulasi palmar dan
digital dirasakan kurang.
2) COMPRESSION
a) Kneading / petrissage (mengadoni dan memijat). Kedua bentuk pegangan ini pengertiannya
sering dipersamakan. Kneading atau petrissage dilakukan dengan palmar yaitu dengan
memegang otot sebanyak-banyaknya kemudian memeras / menekan tanpa menggeser. Jari-
jari harus lurus jangan bengkok untuk menghindarkan parasan sakit pada pasien. Pijatan
dilakukan berpindah-pindah dari ujung ke central. Pijatan dapat dilakukan dengan dua tangan
bersama-sama atau bergantian, dalam hal ini satu tangan memegang otot dan yang lainya
memijat.
b) Wringing (perasaan). Pagangan ini seperti memeras kain cucian, tangan bergerak
bertentangan yang satu mendorong dan yang lain menarik.
c) Rolling (menggeser). Pegangan ini dimulai dengan sikap memegang otot seperti pada
petrissage, yang dilakukan oleh tangan terjauh, sednag tangan yang lain memegang dan
mengangkat otot di bagian yang lebih dekat ke pusat. Gerakan memeras dilakukan oleh
tangan terjauh debgan merapatkan telunjuk ke ibu jari. Kemudian tangan lain tergeser ke arah
pusat sambil mengangkat otot disusul gerak perasan berikutnya.
d) Walken. Pegangan ini dikerjakan dengan dua tangan. Misalnya tangan kiri berada pada
bagian proksimal, memegang otot dengan ibu jari dan jari-jari lain terpisah. Tangan kanan
memegang otot tadi pada bagian distal dengan posisi ibu jari berada diantara telunjuk dan ibu
jari tangan kiri. Tanagan kiri lebih dulu melakukan pijatan dan sementara itu ibu jari tangan
kanan melakukan pijatan dengan ibu jari. Tangan kiri kendur dan menggeser ke atas dan
melakukan pijatan lagi yang kemudian diikuti tangan kanan. Manipulasi ini dilakukan pada
bagian tubuh yang bulat seperti pada tungkai bawah, tungkai atas dan lengan bawah, lengan
atas. Dengan manipulsi ini terjadi pengosongan dan pengisian jaringan.
3) FRICTIONS ( RUBBING)
Frictions yang berarti menggosok atau menggerus, dapat dilakukan baik dengan jari
maupun telapak tangan. Friktions digunakan untuk menggerakan lemak di bawah kulit,
memperbaiki sirkulasi, memperbaiki penyerapan, melonggarkan ikatan sendi yang kaku, serta
menghilangkan pengerasan dan penebalan. Variasi dari pegangan ini ialah:
a) Spiral, yaitu gerakan menggosok dengan jari atau telapak tangan mengikutu garis melingkar-
lingkar berbentuk spiral.
b) Circulary, menggosok dengan ibu jari atau telapak tangan menbuat lingkaran-lingkaran
tertutup hingga seluruh permukaan tergosok.
c) Rotary, yaitu gerakan menggosok membuat lingkaran yang luas seperti misalnya pada
punggung ataupun panggul. Dapat dilakukan dengan satu tangan dan dapat juga dengan dua
tangan. Dapat juga dengan menggunakan hasta untuk mengeraskan gosokan. Frictions
dengan talapak jari lebih efektif karena rabahannya lebih peka dan dapat menelusuri bagian
ataupun lekukan yang sempit.
B) Pelaksanaan massage
Ada tiga hal penting yang berhubungan dengan posisi pasien pada waktu massage:
Posisi pasien:
a) Berbaring telentang. Pada posisi telentang di bawah lutut diganjal dengan guling kecil
sehingga dinding perut dan otot=otot paha serta tungkai bawah menjadi kendur. Tangan
diletakkan diatas perut atau lurus di samping badan. Kepala dapat diberi bantal. Pada
massage perut posisi masseur sebaiknya disebelah kanan pasien.
b) Berbaring telungkup. Pada sikap ini kepala tidak perlu memakai bantal. Guling kecil
diletakkan dibawah pergelangan kaki sehingga otot-otot tungkai kendur. Kaki berada diujung
agak keluar kasur. Hal ini memudahkan pekerjaan masseur.
c) Berbaring miring. Pada sikap ini kepala perlu menggunakan bantal, demikian lutut kaki yang
diatas yang dibengkokkan ke depan. Posisi ini dipakai bila posisi lain kurang tapat.
d) Posisi duduk. Posisi duduk digunakan untuk massage kepala dan pundak. Dapat juga untuk
massage tungkai dan kaki, atau karena sesuatu hal pasien harus dalam posisi ini.
1) Ruangan massage
Ruangan massage harus cukup terang dengan ventilasi yang baik tatapi tidak terlalu
berangin. Diperlengkapi dengan:
a) Bangku massage lengkap dengan kasur, bantal, guling besar dan guling kecil serta
sprei.
b) Tempat ganti pakaian, tempat cuci tangan dengan sabun anti septik dan serbet.
c) Gunting kuku, alat PPPK yang perlu.
d) Bahan pelicin: parafine atau minyak sla, massage cream atau bedak hygienis.
Massage dewasa ini telah merupakan bagian yang penting dalam pembinaan
olahragawan, terutama dalam membina kondisi fisik ternasuk di dalamnya upaya
mempercepat pemulihan, mencegah dan merawat cidera serta menambah kamampuan
motorik yang semuanya itu sekarang menjadi perhatian ilmu massage. Di dalam pembinaan
olahragawan massage dipergunakan dalam masa latihan, sebelum pertandingan atau latihan
berat, pada masa pertandingan dan setelah pertandingan.
Dalam masa latihan, massage digunakan terhadap bagian badan atau anggota yang
dipandang perlu sehingga sifatnya itu lokal. Dalam hal demikian ada baiknya bila
olahragawan sendiri mampu melakukanya sendiri dengan auto massage. Bila dilakukan juga
massage general maka waktunya tidak boleh terlalu dekat dengan acara latihan berikutnya,
mengingat massage juga mempunyani efek melemaskan, sehingga dapat mengurangi
kemampuan. Perlu tidaknya seseorang dimassage harus bergantung kepada petunjuk pelatih
atau dokter. Massage general dapat segera dilakukan setelah selesai latihan atau sete;ah
diberikan cukup istirahat bila diketahui bahwa pasien sangat lelah. Manipulasi yang
digunakan perasaan dengan tekanan agak dalam tetapi halus seperti effleurage rolling,
petrissage dan frictions ditambah vibrasi dan shaking. Setelah massage general perlu
diberikan istirahat seperlunya. Massage general dapat berlangsung satu jam. Oleh karena itu
seorang masseur mungkin hanya mampu melakukanya terhadap dua orang berturut-turut.
Massage lokal biasanya berlangsung sekitar 10 sampai 15 menit.
Aktifitas olahraga yang sangat intensif yang berlangsung dalamwaktu yang cukup lama
mungurus segala kemampuan akan menimbulkan fenomena kelelahan yang panjang dan
kelainan fungsional lainnya. Massage setelah pertandingan berusaha membantu proses
pemulihan yang lebih cepat dan sempurna dan menghilangkan bermacam gejala yang biasa
menyertai kelelahan seperti peresaan lesu, pegal, linu, nyeri, dll. Massage sebaiknya
diberikan segera setelah berkurangnya kerja organisme yang ditandai dengan kembalinya
denyut nadi ke keadaan normal. Tetapi dalam hal kelelahan yang berlebihan atau kepayahan
maka massage ditangguhkan sampai menurunnya kelelahan akut dalam waktu yang cukup
lama. Massage diberikan terutama terhadap otot-otot besar. Perlu diberikan dengan tekanan
dalam, hati-hati, tenang dan halus. Dengan massage ini sekresi dan sirkulasi dikembalikan ke
kedaaan normal dan otot-otot yang tegang dikendurkan. Vibrasi dan shaking diberikan untuk
mengembalikan fungsi syaraf dan memperbaiki tonus otot.
2.6 Manfaat dan Tujuan Massage
Dalam kegiatan olahraga sering terjadi kelainan atau cedera baik yang barat dengan
banyak kerusakan jaringan maupun yang ringan dengan sedikit kerusakan jaringan seperti
teregangnya tendon, memar sedikit baik pada otot maupun sekitar sendi atau dislokasi ringan
yang mudah dikembalikan. Tujuan perawatan dengan massage ialah:
Cedera yang berat selalu disertai oleh robeknya jaringan, ligament dan pembuluh darah,
rusaknya urat syaraf dan mungkin juga tulang patah.
Perubahan fungsi garak mungkin terjadi pincang dan lain-lain yang disebabkan oleh
over stretching otot, tendon maupun ligament. Atau karena berubahnya latak sendi seperti
pada dislokasi. Beberapa trauma yang sering tarjadi dalam olahraga ialah:
1) Kejang otot.
Kontussi atau memar adalah trauma dengan sedikit kerusakan jaringan, biasanya diikuti
dengan bengkakan. Dalam keadaan ringan massage dapat setelah satu sampai dua hari.
Cedera demikian umumnya terjadi pada persendian.
3) Luxasio / dislocation.
Keseleo sehingga letak atau posisis tulang berubah, dalam hal ini perlu dilakukan
reposisi. Luksasi ini biasanya diikuti sobeknya kapsula sendi. Massage diberikan setelah
perawatan taga atau empat hari untuk membantu penyerapan. Massage pasa bagian otot dapat
mempengaruhi tegangan pada kapsula sendi sehingga resesi cairan intra articular dapat
diperbanyak. Luksasi pada articulatio cubiti, musculus brachialis internus perlu dimassage.
Luksasi yang agak parah dapat disembuhkan dalam dua sampai empat minggu. Walaupun
demikian biasanya masih terdapat keluhan.
4) Fraktura.
Terhadap patah tulang ini mssage diberikan sesudah sembuh, yaitu meneruskan
pekerjaan dokter. Massage perlu diberikan untuk memperbaiki sirkulasi, menghilangakn
lengketan kulit dan menyembuhkan otot yang atrophi (kaku). Manipulasi yang dipergunakan
ialah : effleurage, petrissage, rolling dan frictions pada persendian. Di ssamping itu kita
laksanakan pula latihan persendian (joint movement exercises prosedure).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sejak ribuan tahun sebelum masehi, massage telah dikenal oleh manusia. Massage
diprediksi berasal dari kebiasaan manusia yang suka mengelus-elus, menggosok-gosok atau
mengurut-urut bagian tubuh yang sakit atau kurang enak. Dengan cara tersebut, ternyata rasa
sakit atau tidak enak itu berkurang atau hilang sama sekali. Dari pengalaman inilah lahir cara
penyembuhan yang dinamakan massage. Massage adalah suatu penyembuhan yang
menggunakan gerakan tangan atau alat terhadap jaringan tubuh yang lunak. Massage
umumnya dianjurkan setelah bekerja berat karena sangat besar manfaatnya dalam membantu
mengembalikan tubuh kepada keadaan pulih. Massage membantu menghilangkan kelelahan
dengan segala gejala yang menyertainya, seperti rasa pegal, kaku, nyeri ataupun perasaan
lemas. Teknik massage Manipulasi massage, Pelaksanaan massage, Posisi pasien, dan
Penggunaan alat-alat massage.
3.2 Saran-saran
Massage merupakan suatu penyembuhan yang menggunakan gerakan tangan atau alat
terhadap anggota tubuh yang lunak. Anggota tubuh yang lunak sebaiknya diolesi dengan
baby oil atau hand body sebelum dilakukannya massage, agar kulit terasa licin dan mudah
untuk di manipulasi pada massage.
DAFTAR PUSTAKA