Anda di halaman 1dari 10

BAB III

GAMBARAN UMUM DAN METODE PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jateng I.

3.1.1 Visi dan Misi

a. Visi

Mewujudkan Kanwil DJP Jawa Tengah I yang unggul melalui kerja dinamis dan

sinergi dalam menghimpun penerimaan negara untuk kemandirian bangsa.

b. Misi

1. Melakukan koordinasi, analisis dan evaluasi pelaksanaan tugas di bidang

perpajakan.

2. Memberikan bimbingan teknis kepada Kantor Pelayanan Pajak dalam

pelaksanaan tugas di bidang perpajakan.

3. Menyelenggarakan fungsi pengamanan rencana kerja dan rencana penerimaan

dibidang perpajakan.

4. Menyelenggarakan fungsi pengumpulan, pencarian dan pengolahan data serta

penyajian informasi perpajakan dalam rangka mendukung penerimaan Negara.

3.1.2 Nilai

a. Integritas : berpikir, bertuturkata, berperilaku yang baik sesuai dengan moral.

b. Profesionalisme : bekerja tuntas dan akurat atas dasar kopetensi terbaik dengan

penuh tanggung jawab dan komitmen tinggi

c. Sinergi : membangun dan memastikan kerja sama hubungan kerjasama yang

produktif dan harmonis.

18
d. Pelayanan : memberikan layanan dan melakukannya dengan sepenuh hati,

transparan, cepat, akurat dan aman.

e. Kesempurnaan : senantiasa melakukan upaya perbaikan disegala bidang untuk

menjadi dan memberikan yang terbaik.

3.1.3 Tongkak sejarah

a. Sejarah Berdirinya Kanwil Jateng I

Sebagaimana umumnya instansi pemerintahan lainya, Kantor Wilayah DJP

Jateng I dari waktu ke waktu mengalami perubahan dan penyempurnaan mengikuti

dinamika dan perubahan lingkungan. Pada mulanya, wilayah kantor ini adalah

meliputi seluruh provinsi Jawa Tengah dan DIY sebagai tertuang dalam Keputusan

Menteri Keuangan RI Nomor 443/KMK.01/2001 pada tanggal 23 Juli 2001, dengan

nama Kantor Wilayah X Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Jumlah satuan kerja yang berada dibawah Kantor Wilayah ini berjumlah 40 unit

kantor. Karena rentang pengawasan yang sangat luas, maka pada tahun 2003 Kantor

Wilayah X Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dibagi menjadi 2 (dua)

kantor wilayah, yaitu Kantor Wilayah DJP Jawa bagian Tengah I dan Kantor

Wilayah DJP bagian Tengah II, sebagaimana diatur dalam keputusan Menteri

Keuangan RI Nomor 519/KMK.01/2003 tanggal 2 Desember 2003. Jumlah satuan

kerja yang berada di bawah wewenang Kantor Wilayah DJP Jawa bagian Tengah I

menjadi 27 unit kantor, dan Kantor Wilayah DJP bagian Tengah II menjadi 13 unit

kantor.

19
Kemudian berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor

132/PMK.01/2006 tanggal 22 Desember 2006, 2 (dua) kantor wilayah tersebut

dibagi menjadi 3 (tiga) kantor wilayah, yaitu Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I,

Kantor Wilayah DJP Tengah II dan Kantor Wilayah DJP Daerah Istimewa

Yogyakarta, sekaligus dengan pembentukan satu satuan kerja baru yaitu Kantor

Pelayanan Pajak Madya. Akhirnya, sebagai lanjutan dari pelaksaan modernisasi

dilingkungan Direktorat Jendral Pajak seluruh satuan kerja yang berada dibawah

Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I diubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak

Pratama sebagai tertuang dalam Peraturan Menteri Kauangan Nomor

55/PMK.01/2007 tanggal 31 Mei 2007

b. Kepala Kanwil DJP Jawa Tengah I dari masa ke masa

Drs. Rahmat widodo Drs. Waluyo Daryadi Drs. Moch Soebakir Prof. DR. Gunadi

1988-1993 1993-1996 1997-1999 1999-2000

IGN Mayun Winanggun Drs. Ahmad Perris Ikhwan Fachruddin Drs. Muhammad Said

2005-2006 2003-2005 2000-2003 Feb-Des 2000

1988-1993
Dedi Rudaedi Suryo Utomo DR.Sakli Anggoro DR.Edi Slamet Irianto

2007-2009 2009-2010 2010-2013 2013-2015

Dasto Ledyanto Irawan

2015-2017 2017- sekarang

20
3.1.4 Tugas, Fungsi dan Bagian-bagian Tugas Kanwil Jateng I.

a. Tugas

Kantor Wilayah DJP Jateng I mempunyai tugas melaksanakan koordinasi bimbingan

teknis, analisi, pengendalian, penjabaran kebijakan, evaluasi, serta pelaksaan tugas

dibidang perpajakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

b. Fungsi

1. Pemberian bimbingan dan evaluasi pelaksaan tugas Direktorat Jendral Pajak.

2. Pengamanan rencana kerja dan rencana penerimaan dibidang perpajakan.

3. Menyiapkan dan pelaksaan kerjasama perpajakan, pemberian bantuan

hokum serta bimbingan pendataan penilaian.

4. Bimbingan teknis pemeriksa dan penagihan, serta pelaksaan dan

administrasi penyidikan.

5. Bimbingan pelayanan dan penyuluhan, serta pelaksaan hubungan

masyarakat.

6. Pelaksanaan administrasi kantor.

c. Bagian-bagian kinerja di Kantor Wilayah DJP Jateng I.

1. Bagian Umum

Bagian umum sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia

Nomor 62/PMK.01/2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal

Direktorat Jenderal Pajak mempunyai tugas melaksanakan urusan

21
Kepegawaian, Keuangan, Tata Usaha, Rumah Tangga, dan Bantuan Hukum.

Dalam melaksanakan tugas, Bagian Umum dibagi menjadi 4 bagian yaitu :

 Sub Bagian Keuangan

 Sub Bagian Hukum, Pelaporan dan Kepatuhan Internal.

 Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga.

 Sub Bagian Kepegawaian.

2. Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas (P2HUMAS)

Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas memiliki tugas melaksanakan

bimbingan dan memantauan penyuluhan dan pelayanan perpajakan,

melaksanakan urusan hubungan masyarakat, serta melaksanakan penyuluhan

dan pelayanan perpajakan yang menjadi tanggung jawab Kantor Wilayah DJP.

Dalam pelaksanaan tugas Bidang Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas dibagi

menjadi 3 seksi yaitu :

 Seksi Bimbingan Pelayanan dan Konsultasi.

 Seksi Bimbingan Penyuluhan dan Pengelolaan Dokumen.

 Seksi Kerjasama dan Humas.

3. Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan (DP3)

Bidang Data dan Pengawasan Potensi Perpajakan Bertugas dalam

mendukung terlaksananya pengawasan pemenuhan kewajiban perpajakan

wajib pajak dan membantu pelaksanaan pengumpulan, penerimaan,

pengolahan data, penyajian informasi dan pemeliharaan komputer dan

perangkat penunjang sistem informasi dalam rangka mendukung kelancaran

22
pelaksanaan tugas Kantor Wilayah DJP berdasarkan ketentuan yang berlaku.

Dalam melakukan tugas pokok Bidang Data dan Pengawasan Potensi

Perpajakan dibagi menjadi 3 seksi yaitu :

 Seksi Bimbingan dan Pengawasan.

 Seksi Dukungan Teknis dan Komputer.

 Seksi Data dan Potensi.

4. Bidang Pemeriksaan, Penagihan, Intelijen, dan Penyidikan (P2IP)

Bidang Pemeriksaan, Penagihan, Intelijen, dan Penyidikan bertugas

melakukan penegakan hukum terhadap Wajib Pajak dalam melaksanakan

kewajiban perpajakan. penegakan hukum dilakukan melalui serangkaian

kegiatan pemeriksaan, penyidikan, serta penagihan pajak. dengan menegakkan

hukum yang efektif, diharapkan kesadaran Wajib Pajak meningkat sehingga

optimalisasi tercapai. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya Bidang

Pemeriksaan, Penagihan, Intelijen, dan Penyidikan dibagi 4 seksi yaitu :

 Seksi Administrasi dan Bimbingan Pemeriksaan.

 Seksi Bimbingan Penagihan.

 Seksi Administrasi Bukti Permulaan dan Penyidikan.

 Seksi Intelijen.

5. Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi dan Penilaian (KEP)

Bidang Pendaftaran, Ekstensifikasi dan Penilaian bertugas

melaksanakan penyiapan dan urusan kerjasama perpajakan, melaksanakan

bimbingan ekstensifikasi, pendataan, penilaian, bimbingan dan pemantauan

23
pengenaan. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, bidang ini dibagi

3 seksi yaitu :

 Seksi Bimbingan Pendaftaran

 Seksi Bimbingan Pendataan, Penilaian, dan Pengenaan.

 Seksi Bimbingan Ekstentifikasi.

6. Bidang Keberatan, Banding, dan Pengurangan (KBP)

Bidang Keberatan, Banding, dan Pengurang bertugas melakukan

penyelesaian pembetulan surat keputusan, pengurangan atau penghapusan

sanksi administrasi, pengurangan atau pembatalan surat ketetapan pajak yang

tidak benar, pembatalan hasil pemeriksaan atau surat ketetapan pajak dari hasil

pemeriksaan atau hasil verifikasi, urusan penyelesaian keberatan, proses

banding, dan proses gugatan, serta proses peninjauan kembali Wajib Pajak

sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam menjalankan tugas pokok dan

fungsinya Bidang Keberatan, Banding, dan Pengurangan dibagi menjadi 4

seksi yaitu :

 Seksi Keberatan, Banding dan Pengurangan

 Seksi Keberatan, Banding dan Pengurangan III

 Seksi Keberatan, Banding dan Pengurangan II

 Seksi Evaluasi, Keberatan, Banding, dan Pengurangan.

24
3.1.5 Wilayah Kerja

a. Peta Operasional.

b. Batas Wilayah :

1. Sebelah Utara : Laut Jawa

2. Sebelah Selatan :Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banyumas, Kabupaten Purbalingga,

Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Temanggung, Kabupaten

Magelang, Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Sragen.

3. Sebalah Timur : Provinsi Jawa Timur.

4. Sebelah Barat : Provinsi Jawa Barat.

c. Wilayah Kerja KPP :

No Nama Unit Kode Wilayah Kerja


.
1 Tegal 501 Kota Tegal, Kab Tegal,Kab Brebes
2 Pekalongan 502 kota Pekalongan, Kab Pekalongan dan Kab Pemalang

25
3 Semarang 503 Kec Gunung Pati, Kec Mijen, Kec Ngaliyan, Kec Semarang Barat,
Barat Kec Tugu.
4 Semarang 504 Kec Semarang Timur dan Kec Semarang Utara.
Timur
5 Salatiga 505 Kec Salatiga dan Kab Semarang
6 Kudus 506 Kab Kudus
7 Pati 507 Kab Pati
8 Semarang 508 Kab Semarang Selatan
Selatan
9 Semarang 509 Kel Bangunharjo, Kel Grabagan, Kel Kauman, kel kembangsari,
Tengah II Kel Kranggan, Kel Pandansari, Kel Pendrikan kidul.
10 Semarang 511 Wilayah Kanwil DJP Jateng I
Madya
11 Semarang 512 Kel Brumbungan, Kel Pekunden,Kel Jagalan, Kel Karang Kidul,
Tengah I kel Pendrikan kidul, Kel Miroto, Kel Sekayu.
12 Batang 513 Kab Batang dan Kab Kendal
13 Blora 514 Kab Blora dan Kab Grobogan.
14 Demak 515 Kab Demak
15 Jepara 516 Kab Jepara
16 Semarang 517 Kec Banyumanik, Kec Candisari, Kac Gajahmungkur, Kec
Candisari Tembalang
17 Semarang 518 Kec Gayamsari, Kec Genuk,Kec Pedurungan
Gayamsari

26
3.2 Metode Penilitian

3.2.1 Jenis Data

Dalam penilitian ini penulis menggunakan data sekunder yaitu data yang telah diolah.
Data tersebut penulis peroleh dari Kantor Wilayah DJP Jateng I dalam bentuk SPT
tahunan PPh tahun pajak 2016 dan surat himbauan dari KPP.

3.2.2 Metode Pengumpulan Data

1. Metode Kepustakaan

Dalam metode ini penulis mencari data, membaca data, kemudian mengolahnya.
Data tersebut penulis dapat dari berbagai sumber cetak maupun elektronik.

2. Metode Wawancara

Wawancara merupakan proses memperoleh data untuk tujuan penelitian dengan


cara tanya jawab antara penulis dengan narasumber. Penulis melakukan wawancara
kepada Humas dalam Kantor Wilayah DJP Jateng I dengan cara bertanya langsung
kepada beliau mengenai sejarah singkat Kantor Wilayah DJP Jateng I beserta
struktur organisasinya.

3.2.3 Metode Analisis Data

1. Metode Deskriptif

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, metode ini
digunakan untuk menganalisis penghitungan pajak yang telah dilaporkan serta
seharusnya dilaporkan. Cara mendeskripsikannya adalah dengan membandingkan
perhitungan pajak yang sudah dilakukan dan yang seharusnya dilakukan Bapak Budi.

27

Anda mungkin juga menyukai