a. Visi
Mewujudkan Kanwil DJP Jawa Tengah I yang unggul melalui kerja dinamis dan
b. Misi
perpajakan.
dibidang perpajakan.
3.1.2 Nilai
b. Profesionalisme : bekerja tuntas dan akurat atas dasar kopetensi terbaik dengan
18
d. Pelayanan : memberikan layanan dan melakukannya dengan sepenuh hati,
dinamika dan perubahan lingkungan. Pada mulanya, wilayah kantor ini adalah
meliputi seluruh provinsi Jawa Tengah dan DIY sebagai tertuang dalam Keputusan
Jumlah satuan kerja yang berada dibawah Kantor Wilayah ini berjumlah 40 unit
kantor. Karena rentang pengawasan yang sangat luas, maka pada tahun 2003 Kantor
Wilayah X Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dibagi menjadi 2 (dua)
kantor wilayah, yaitu Kantor Wilayah DJP Jawa bagian Tengah I dan Kantor
Wilayah DJP bagian Tengah II, sebagaimana diatur dalam keputusan Menteri
kerja yang berada di bawah wewenang Kantor Wilayah DJP Jawa bagian Tengah I
menjadi 27 unit kantor, dan Kantor Wilayah DJP bagian Tengah II menjadi 13 unit
kantor.
19
Kemudian berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
dibagi menjadi 3 (tiga) kantor wilayah, yaitu Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I,
Kantor Wilayah DJP Tengah II dan Kantor Wilayah DJP Daerah Istimewa
Yogyakarta, sekaligus dengan pembentukan satu satuan kerja baru yaitu Kantor
dilingkungan Direktorat Jendral Pajak seluruh satuan kerja yang berada dibawah
Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah I diubah menjadi Kantor Pelayanan Pajak
Drs. Rahmat widodo Drs. Waluyo Daryadi Drs. Moch Soebakir Prof. DR. Gunadi
IGN Mayun Winanggun Drs. Ahmad Perris Ikhwan Fachruddin Drs. Muhammad Said
1988-1993
Dedi Rudaedi Suryo Utomo DR.Sakli Anggoro DR.Edi Slamet Irianto
20
3.1.4 Tugas, Fungsi dan Bagian-bagian Tugas Kanwil Jateng I.
a. Tugas
b. Fungsi
administrasi penyidikan.
masyarakat.
1. Bagian Umum
21
Kepegawaian, Keuangan, Tata Usaha, Rumah Tangga, dan Bantuan Hukum.
dan pelayanan perpajakan yang menjadi tanggung jawab Kantor Wilayah DJP.
22
pelaksanaan tugas Kantor Wilayah DJP berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Seksi Intelijen.
23
pengenaan. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, bidang ini dibagi
3 seksi yaitu :
tidak benar, pembatalan hasil pemeriksaan atau surat ketetapan pajak dari hasil
banding, dan proses gugatan, serta proses peninjauan kembali Wajib Pajak
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Dalam menjalankan tugas pokok dan
seksi yaitu :
24
3.1.5 Wilayah Kerja
a. Peta Operasional.
b. Batas Wilayah :
25
3 Semarang 503 Kec Gunung Pati, Kec Mijen, Kec Ngaliyan, Kec Semarang Barat,
Barat Kec Tugu.
4 Semarang 504 Kec Semarang Timur dan Kec Semarang Utara.
Timur
5 Salatiga 505 Kec Salatiga dan Kab Semarang
6 Kudus 506 Kab Kudus
7 Pati 507 Kab Pati
8 Semarang 508 Kab Semarang Selatan
Selatan
9 Semarang 509 Kel Bangunharjo, Kel Grabagan, Kel Kauman, kel kembangsari,
Tengah II Kel Kranggan, Kel Pandansari, Kel Pendrikan kidul.
10 Semarang 511 Wilayah Kanwil DJP Jateng I
Madya
11 Semarang 512 Kel Brumbungan, Kel Pekunden,Kel Jagalan, Kel Karang Kidul,
Tengah I kel Pendrikan kidul, Kel Miroto, Kel Sekayu.
12 Batang 513 Kab Batang dan Kab Kendal
13 Blora 514 Kab Blora dan Kab Grobogan.
14 Demak 515 Kab Demak
15 Jepara 516 Kab Jepara
16 Semarang 517 Kec Banyumanik, Kec Candisari, Kac Gajahmungkur, Kec
Candisari Tembalang
17 Semarang 518 Kec Gayamsari, Kec Genuk,Kec Pedurungan
Gayamsari
26
3.2 Metode Penilitian
Dalam penilitian ini penulis menggunakan data sekunder yaitu data yang telah diolah.
Data tersebut penulis peroleh dari Kantor Wilayah DJP Jateng I dalam bentuk SPT
tahunan PPh tahun pajak 2016 dan surat himbauan dari KPP.
1. Metode Kepustakaan
Dalam metode ini penulis mencari data, membaca data, kemudian mengolahnya.
Data tersebut penulis dapat dari berbagai sumber cetak maupun elektronik.
2. Metode Wawancara
1. Metode Deskriptif
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, metode ini
digunakan untuk menganalisis penghitungan pajak yang telah dilaporkan serta
seharusnya dilaporkan. Cara mendeskripsikannya adalah dengan membandingkan
perhitungan pajak yang sudah dilakukan dan yang seharusnya dilakukan Bapak Budi.
27