Anda di halaman 1dari 7

3.

Dampak Covid-19 Multi Sector


a. Sektor Pendidikan
Akibat dari adanya pandemi Covid-19 ini, mengakibatkan dilaksanakannya
berbagai prosedur guna menghentikan mata rantai penyebaran virus Covid-19 di
Indonesia. Pendidikan di Indonesia pun menjadi salah satu sektor yang terkena
imbas karena adanya pandemi Covid-19 tersebut. Dengan adanya social distancing,
Kementerian Pendidikan di Indonesia juga mengemukakan peraturan yaitu dengan
meliburkan sekolah dan mengganti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
sistem daring (online). Dengan menerapkan sistem pembelajaran secara online ini,
terkadang terdapat berbagai masalah yang ditempuh oleh siswa maupun guru,
seperti materi pelajaran yang belum selesai diterangkan oleh guru namun guru
kemudian menggantinya dengan tugas lain. hal tersebut menyebabkan banyak
keluh kesah dari siswa dikarenakan tugas yang diberikan oleh guru lebih banyak.
Problem lain dari adanya sistem pembelajaran online ini adalah terhambatnya
akses informasi oleh sinyal yang mengakibatkan lambatnya dalam mengakses
informasi. Siswa terkadang mengalami ketertinggalan informasi akibat dari sinyal
yang tidak memadai. Akibat dari hal tersebut mereka telat dalam mengirimkan
suatu tugas yang diberikan oleh guru. Belum lagi bagi guru yang harus mengecek
banyak tugas dari siswa, membuat hp banyak yang memorinya penuh.
Di balik problem dan keluh kesah tersebut, nyatanya juga terdapat berbagai
dampak positif untuk pendidikan di Indonesia. Diantaranya, siswa maupun guru
menjadi mahir dalam mengoperasikan teknologi guna mendukung pembelajaran
secara online ini. Di era disrupsi teknologi yang semakin canggih ini, guru dan
siswa diminta agar mempunyai keahlian dalam bidang teknologi pembelajaran.
Keahlian siswa maupun guru terhadap teknologi pembelajaran yang sangat
beragam menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Dengan diterapkannya
kebijakan Work From Home (WFH), maka dapat mendesak dan mempercepat
mereka untuk menguasai teknologi pembelajaran secara digital sebagai suatu hal
yang dibutuhkan oleh mereka.
Penggunaan teknologi dalam menyelesaikan tugas bagi siswa, juga dapat
menumbuhkan daya cipta siswa dalam mengembangkan keahlian terhadap
teknologi yang sudah mereka miliki. Adanya pandemi Covid-19 juga memberikan
dampak positif lainnya. Kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan di rumah,
bisa membuat orang tua lebih mudah dalam mengawasi kemajuan belajar anak di
rumah. Orang tua juga dapat mengawasi penggunaan teknologi. Hal tersebut
memberikan imbas yang positif untuk anak, dalam mengoptimalkan penggunaan
teknologi untuk hal-hal yang bermanfaat.1

b. Sektor Perekonomian
Ekonomi meruoakan sektor yang paling penting dalam keidupan manusia.
Perekonomian di Asia Pasifik akan mengalami kemerosotan dalam waktu yang
lama disebabkan penyebaran Covid-19 yang semakin luas menyebar di belahan
dunia. Negara yang rawan mengalami resesi akibat pandemi ini antara lain
Australia, Hongkong, Singapura, Jepang, Korea Selatan dan Thailand. Pada tahun
2020 pertumbuhan ekonomi di China diperkirakan akan menghadapi penurunan
menjadi 4,8% yang semula 5,7%. Negara dengan sektor pariwisata seperti
Hongkong, Singapura, Thailand dan Vietnam merupakan negara penyokong 10%
dari Produk Domestik Bruto (PDB) tentunya juga akan mengalami imbas
perekonomian dikarenakan pandemic ini (Burhanuddin & Abdi, 2020).
Dampak perekonomian yang dihasilkan dari pandemi ini telah berlangsung
diberbagai negara secara signifikan. Selain China, Korea Selatan juga akan
mengalami negara yang terkena imbas pada sektor perekonomiannya.
Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan, yang awalnya diprediksi akan sampai pada
kuartal I dengan angka 2,1% akan mengalami kemerosotan sekitar 0,4 poin dari
persentase. Pertumbuhan ekonomi Negara Thailand dan Taiwan juga di prediksi
akan mengalami pertumbuhan ekonomi paling rendah dalam hampir setengah
dekade yang hampir mencapai angka 0,2% dan 1,3% pada kuartal saat ini.
Sedangkan Direktur Bank Dunia memperkirakan ekonomi Indonesia diprediksi
akan mengalami penurunan dibawah 5% pada kuartal I pada tahun 2020.
Banyak kerugian yang disebabkan dari pandemic ini yang berimbas pada
perekonomian Indonesia. Setelah mengalami kenaikan kasus yang melonjak dalam
kurun waktu yang singkat, pemerintah menerapkan kebijakan dalam
menanggulangi pandemic Covid-19, dengan diterapkannya PSBB yang dimuat
dalam Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 2020. Dengan diterapkannya PSBB
tersebut semua aktivitas yang biasa dilaksanakan terpaksa dihentikan. Semua

1
Matdio Siahaan, Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan, (Jakarta: Universitas Bhayangkara
Jakarta Raya, 2020), hlm. 2-4
aktivitas di bidang industri maupun perkantoran untuk sementara waktu terpaksa
dihentikan untuk bekerja (Misno et al, 2020).
Dampak pada sektor ekonomi pada masa pandemic di Indonesia, antara lain:
- Terjadinya PHK secara besar-besaran. Hasil data yang diperoleh yaitu ≥ 1,5
juta pekerja di rumahkan dan terkena PHK dimana 90% pekerja di rumahkan
dan 10% nya lagi di PHK.
- Terjadinya kemerosotan PMI Manufacturing Indonesia yang hampir mencapai
45,3% pada Maret 2020.
- Terjadinya penurunan jumlah impor sebesar 3,7% pada Januari sampai Maret
2020.
- Terjadinya inflasi yang sudah mencapai pada angka 2,96% year-on-year (yoy)
yang telah dikontribusikan dari harga emas dan komoditas pangan pada Maret
2020
- Terjadinya pembatalan penerbangan yang menyebabkan kemerosotan
pendapatan di sektor tersebut. Kerugian yang ditimbulkan mencapai Rp. 207
miliar. Batalnya penerbangan tersebut sejumlah 12.703 pada 15 bandara pada
triwulan I 2020
- Pada 6000 hotel telah terjadi penurunan penempatan hingga mencapai 50%.
Hal tersebut dapat menyebabkan kehilangan devisa pariwisata (Hanoatubun,
2020).2

c. Sektor Pariwisata
Sepanjang tahun 2019, jumlah pengunjung tempat wisata dari manca negara
yang masuk ke Indonesia mencapai 16,11 juta, jumlah ini mengalami kenaikan
sebesar 1,88% dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan pada tahun
sebelumnya yaitu 2018 yang berjumlah 15,81 juta. Kunjungan wisatawan yang ke
Indonesia yang terbanyak berasal dari Malaysia sejumlah 2,98 juta (18,51%) yang
selanjutnya diikuti oleh China sejumlah 2,07 juta (12,86%) (cnbcindonesia.com, 3
Februari 2020).
Sejak menyebarnya virus corona, selain diberlakukannya kebijakan
pembatasan impor hewan hidup yang berasal dari China, pemerintah juga
memberhentikan penerbangan dari dan ke China per 5 Februari 2020. Tentunya hal

2
Fakhrul Rozi Yamali dan Ririn Noviyanti Putri, Dampak Covid-19 Terhadap Ekonomi Indonesia, (Jambi:
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Batanghari Jambi, 2020). Hlm. 386
ini juga akan memberikan pengaruh pada sektor pariwisata di Indonesia. Banyak
perusahaan travel dan penerbangan yang saat ini banyak mengalami kerugian
dikarenakan penghentian penerbangan tersebut.
Sejak diberlakukannya kebijakan tersebut, saat ini jumlah kunjungan
wisatawan China ke Bali mengalami kemerosotan. Pada tahun 2019 dari 6,3 juta
wisatawan keseluruhan, sejumlah 1.185.519 wisatawan atau 18,2% berasal dari
China. Namun pada Januari sampai pertengahan Februari 2020 terdata 22.000
wisatawan China yang melakukan pembatalan ke Bali (tribunnews.com, 14
Februari 2020). Hal tersebut juga berpengaruh terhadap perekonomian di Provinsi
Bali.
Menurut pemerhati pariwisata, Herry Angligan, pariwisata Bali menjadi tidak
kukuh dikarenakan akibat ketergantungannya kepada wisatawan China. Sampai
ada dua perusahaan atraksi air yang mengalami penutupan dikarenakan semua
tamunya adalah wisatawan yang berasal dari China. Wisatawan yang bukan berasal
dari China pun juga ikut mengalami penurunan (voaindonesia.com, 12 Februari
2020).3

d. Sektor Perdagangan
Menurut Ketua Umum Asosiasi Eksportir Sayur dan Buah Indonesia (AESBI),
Hasan Johny Widjaja, sejak menyebarnya virus corona, para importir dan China
langsung membatalkan pembelian. Para eksportir buah yang yang paling terkena
dampaknya adalah mereka yang melaksanakan penjualan atau pengiriman barang
dengan cara CNF (Cost and Freight/CFR) atau pembayaran yang dilaksanakan
setelah barang sampai di pelabuhan tujuan ekspor.
Tak hanya impor, beberapa produk ekspor dari Indonesia ke China juga
diprediksi melemah. Secara otomatis, negeri China tersebut akan melakukan
pengurangan jumlah permintaannya. Terlebih lagi secara umum banyak pabrik di
China yang menurunkan jumlah produksi dikarenakan banyak penduduk tidak
dapat bekerja akibat adanya virus corona.
Berkaitan dengan imbas perdagangan yang diakibatkan oleh menyebarnya
virus corona, menurut Kepala Badan Pusat statistik (BPS), Suhariyanto, belum ada
pengaruh signifikan virus corona terhadap kondisi kinerja perdagangan pada

3
Eka Budiyanti, Dampak Virus Corona Terhadap Sektor Perdagangan dan Pariwisata Indonesia, (Jakarta:
Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI, 2020), hlm. 21
Januari 2020. Pihaknya belum bisa menyatakan secara mendalam terkait angka
ataupun realisasi ekspor dan impor antara Indonesia dan China pada Februari 2020
dikarenakan ekspor-impor masih tetap berlangsung hingga saat ini. Sementara itu
kondisi neraca perdagangan Indonesia mengalami defisit sebesar US$ 860 juta
pada Januari 2020. Defisit tersebut terjadi diakibatkan posisi neraca ekspor
sejumlah US$ 13,41 miliar, lebih sedikit dari neraca impor yang telah mencapai
US$ 14,28 miliar. Didasarkan dari nilai impor, terdata total nilai impor non migas
dari 13 negara selama Januari 2020 adalah sejumlah US$ 9,67 miliar. Jumlah
tersebut mengalami penurunan sebesar 3,14% dibandingkan pada Desember 2019.
Situasi ini diakibatkan oleh merosotnya nilai impor pada beberapa negara utama,
salahsatunya adalah China sebesar 3,08% menjadi US$ 125,2 juta. Sementara
untuk negara lainnya, Thailand dari 14,14% menjadi US$ 104,5 juta dan Australia
dari 26,36% menjadi US$ 86,9 juta.4

e. Sektor Kesehatan
Covid-19 merupakan virus yang berbahaya. Setidaknya kurang lebih 200
negara dari berbagai belahan dunia yang telah terkena virus ini. Di Indonesia pada
10 April 2020 terdapat 3.512 kasus yang positif, sembuh 282 orang dan meninggal
sebanyak 306 orang dengan persentase kematian sebesar 9,1%. Tingginya tingkat
kematian di Indonesia ini juga dipengaruhi oleh adanya penyakit penyerta yang
sudah dimiliki sebelumnya oleh pasien positif virus corona, usia rentan, dan sarana
prasarana kesehatan yang kurang memadai. Tingginya tingkat kematian hari demi
hari tidak hanya menyebabkan gejala dan penyakit secara fisik saja melainkan juga
akan memberikan pengaruh yang besar terhadap kesejahteraan masyarakat yang di
dalamnya mencakup kesehatan mental. Ditambah dengan adanya aturan dari
pemerintah seperti physical distancing dan PSBB untuk mengatasi covid-19 ini
bagi sebagian orang mengakibatkan timbulnya dampak negatif seperti cemas,
tertekan, hingga stress. Dengan adanya tekanan batin selama pandemi telah
mengakibatkan beberapa gangguan sepert ketakutan dan kecemasan baik pada diri
sendiri maupun orang-orang didekatnya, perubahan pola tidur dan pola makan,

4
Riki Ridwan Margana, Dampak Virus Corona (Covid-19) Terhadap Perdagangan Ekspor-Impor Indonesia,
(Bandung: Supply Chain Indonesia, 2020), hlm. 1
rasa tertekan dan sulit berkonsentrasi, bosan karena terus berada di dalam rumah
serta timbulnya gangguan psikomatis.5

KESIMPULAN
A. Dengan menerapkan sistem pembelajaran secara online ini, terkadang terdapat
berbagai masalah yang ditempuh oleh siswa maupun guru, seperti materi pelajaran
yang belum selesai diterangkan oleh guru namun guru kemudian menggantinya
dengan tugas lain. Problem lain dari adanya sistem pembelajaran online ini adalah
terhambatnya akses informasi oleh sinyal yang mengakibatkan lambatnya dalam
mengakses informasi. Di balik problem dan keluh kesah tersebut, nyatanya juga
terdapat berbagai dampak positif untuk pendidikan di Indonesia. Diantaranya, siswa
maupun guru menjadi mahir dalam mengoperasikan teknologi.
B. Dampak pada sektor ekonomi pada masa pandemic di Indonesia, antara lain:
- Terjadinya PHK secara besar-besaran.
- Terjadinya kemerosotan PMI Manufacturing Indonesia
- Terjadinya penurunan jumlah impor
- Terjadinya inflasi
- Terjadinya pembatalan penerbangan
- Pada 6000 hotel telah terjadi penurunan penempatan
C. Pada Januari sampai pertengahan Februari 2020 terdata 22.000 wisatawan China yang
melakukan pembatalan ke Bali. Hal tersebut juga berpengaruh terhadap perekonomian
di Provinsi Bali. Sampai ada dua perusahaan atraksi air yang mengalami penutupan
dikarenakan semua tamunya adalah wisatawan yang berasal dari China. Wisatawan
yang bukan berasal dari China pun juga ikut mengalami penurunan
D. Sejak menyebarnya virus corona, para importir dari China langsung membatalkan
pembelian. Tak hanya impor, beberapa produk ekspor dari Indonesia ke China juga
diprediksi melemah.
E. Tingginya tingkat kematian hari demi hari tidak hanya menyebabkan gejala dan
penyakit secara fisik saja melainkan juga akan memberikan pengaruh yang besar
terhadap kesejahteraan masyarakat yang di dalamnya mencakup kesehatan mental.

5
Salma Matia Ilpaj dan Nunung Nurwati, Analisis Pengaruh Tingkat Kematian AKIBAT Covid-19 Terhadap
Kesehatan Mental Masyarakat di Indonesia, (Sumedang: Universitas Padjajaran, 2020), hlm. 16
DAFTAR PUSTAKA
1. Siahaan, Matdio. 2020. Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan.
Jakarta: Universitas Bhayangkara Jakarta Raya.
2. Yamali, Fakhrul Rozi dan Ririn Noviyanti Putri. 2020. Dampak Covid-19 Terhadap
Ekonomi Indonesia. Jambi: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Universitas Batanghari Jambi.
3. Budiyanti, Eka. 2020. Dampak Virus Corona Terhadap Sektor Perdagangan dan
Pariwisata Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI.
4. Margana, Riki Ridwan. 2020. Dampak Virus Corona (Covid-19) Terhadap
Perdagangan Ekspor-Impor Indonesia. Bandung: Supply Chain Indonesia.
5. Ilpaj, Salma Matia dan Nunung Nurwati. 2020. Analisis Pengaruh Tingkat Kematian
AKIBAT Covid-19 Terhadap Kesehatan Mental Masyarakat di Indonesia. Sumedang:
Universitas Padjajaran.

Anda mungkin juga menyukai