Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH IPA DASAR

“MENGANALISIS DAN MEMAHAMI ENERGI BUNYI”

Dosen Pengampu :

DRA.ELFAYETTI, MP.

M.TAUFIK RAHMADI, S.Pd,M.SC

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. ERLINA TERESIA SIHOMBING (3213131014)


2. YUNDA FITRI RAMADANI (3211131016)
3. STEVAN FEDERICO SIANTURI (3213131019)

KELAS A-2021

FAKULTAS ILMU SOSIAL

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan berkat NYA kepada kita semua,
sehingga dapat menyelesaikan makalah ini.kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang
telah mebimbing kami serta pihak-pihak yang terkait dalam proses pembuatan makalah ini.

Banyak kesulitan yang mungkin kami hadapi saat pembuatan makalah ini namun kami tetap bersyukur
bisa melalui proses yang panjang. Adapun kritik dan saran yang membangun, kami butuhkan agar
membuat kami semakin baik kedepannya.

Akhir kata kami selaku penyusun makalah ini berharap agar makalah ini dapat bermanfaat sebagai
pemberi informasi dan juga sebagai bukti nyata tuntasnya pembelajaran kami di mata kuliah Geografi
Manusia.

Medan, 04 september 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………………………………………….1

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………………………2

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………………………………………….3

A. LATAR BELAKANG……………………………………………………………………………………………………………………...3
B. RUMUSAN MASALAH………………………………………………………………………………………………………………..3
C. TUJUAN….………………………………………………………………………………………………………………………………..3

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………………………………………………………….4

A. ENERGI BUNYI…………………………………………………………………………………………………………………………4
B. GETARAN………………………………………………………………………………………………………………………………..
C. PERAMBATAN BUNYI………………………………………………………………………………………………………………
D. PENYERAPAN BUNYI

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………………………………………………………….

A. KESIMPULAN…………………………………………………………………………………………………………………………..
B. SARAN…………………………………………………………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Setiap hari, kita mendengar berbagai macam suara. Atau dalam bahasa IPA disebut bunyi.
Bunyi yang kita dengar ada yang menyenangkan da nada pula yang membisingkan. Ada bunyi
yang keras, lemah, tinggi, rendah, dan sebagainya. Kita dapat mendengar bunyi dari alat music.
Alat music akan mengeluarkan bunyi jika dimainkan. Tapi, dalam keadaan diam, alat music tidak
mengeluarkan bunyi.

Energi merupakan kebutuhan pokok yang esensial bagi perikehidupan manusia. Manusia hidup
memerlukan energi. Energi tidak saja digunakan untuk menggerakkan sistem yang ada dalam
tubuhnya seperti peredaran darah, dan pencernaan makanan. Energi dibutuhkan oleh manusia
bahkan oleh semua makhluk hidup dalam upayanya mempertahankan kehidupan mencari
makan dan berkembang biak.

Manusia tidaklah sekedar ingin mempertahankan hidupnya.Ia menghendaki sesuatu yang lebih
dari itu. Manusia ingin dapat terbang seperti burung, ingin mempunyai baju yang bagus, ingin
dapat bergerak baik di darat, air maupun di angkasa. Manusia mempunyai keinginan yang tak
terbatas, dan itu semua membutuhkan energi. Sehingga dalam makalah ini akan dikaji
mengenai energi bunyi.

B. RUMUSAN MASALAH
 Apa yang dimaksud dengan energy bunyi
 Apa yang dimaksud dengan getaran
 Apa yang dimaksud dengan perambatan bunyi
 Apa yang dimaksud dengan penyerapan bunyi

C. MANFAAT
 Mengetahui pengertian energy bunyi
 Mengetahui pengertian getaran
 Mengetahui apa yang dimaksud dengan perambatan bunyi
 Mengetahui apa yang dimaksud dengan penyerapan bunyi
BAB II

PEMBAHASAN

A. ENERGI BUNYI

Menurut Anita nurki engkawati Energi bunyi adalah kemampuan untuk menghasilkan suara
yang dapat didengar. Kemampuan yang dimaksud berasal dari benda yang bergetar,
bergesekan, atau bertabrakan. Bunyi yang berasal dari sumber bunyi sampai kepada
pendengar, dengan cara merambat. Bunyi dapat merambat melalui media perantara, seperti
udara, zat cair, dan benda dapat.

Bunyi yang merambat melalui benda padat dan zat cair akan terdengar lebih jelas dibandingkan
bunyi yang merambat melalui udara. Bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa, sebab tidak
ada medium di ruang hampa tersebut.

Energi bunyi adalah suatu getaran yang bisa menghasilkan suara. Namun demikian, sumber
getaran itu tidak semata-mata berasal dari alat musik saja. Apabila terdapat dua buah benda
yang bergesekan atau bertabrakan maka akan menghasilkan suara yang dapat didengar.
Jenis-jenis Energi Bunyi:
1. Infrasonik
Infrasonik merupakan bunyi yang amat lemah. Jumlah getaran bunyi dalam energi
infrasonik kurang dari 20 getaran per detik. Tentu saja kita tidak bisa mendengarkan
bunyi jenis ini. Namun, hewan-hewan seperti jangkrik, angsa, anjing ataupun gajah bisa
mendengarkan bunyi tersebut.
2. Audiosonik
Audiosonik merupakan jenis bunyi yang bisa kita dengar karena jumlah getaran
bunyinya berkisar antara 20 hingga 20.000 getaran per detik. Tak hanya manusia, hewan
pun dapat mendengarkan jenis bunyi ini.
3. Ultrasonik
Ultrasonik merupakan bunyi yang amat kuat dan levelnya di atas audiosonik. Jumlah
getaran bunyi ultrasonik tercatat lebih dari 20.000 getaran per detik. Bunyi tersebut
tidak bisa kita dengar. Hanya hewan lah yang bisa menangkap bunyi tersebut, misalnya
kelelawar ataupun lumba-lumba.

Energi bunyi memiliki sifat bisa berpindah ke tempat lain melalui cara merambat ke media
tertentu. Selain itu, suatu bunyi juga bisa dipantulkan dan diserap. Berikut adalah sifat-sifat
bunyi yang perlu diketahui.

1. Bunyi Bisa Merambat Melalui Zat Padat, Zat Cair, dan Gas Getaran bunyi merambat
dalam bentuk gelombang. Oleh sebab itulah, bunyi yang merambat disebut gelombang
bunyi. Gelombang bunyi bisa merambat melalui zat padat, cair, dan gas. Sementara,
bunyi bisa merambat melalui benda padat. Perambatan bunyi lewat benda padat bisa
kita temukan pada mainan, misalnya ponsel mainan. Kemudian, perambatan bunyi
lewat benda cair dapat kita temukan ketika dua batu diadu di dalam air maka bunyi
yang ditimbulkan tersebut dapat kita dengar.Perambatan berlangsung paling cepat
lewat udara. Suatu bunyi tidak bisa terdengar di ruangan yang hampa udara seperti di
luar angkasa. Misalnya, seorang astronot tidak bisa mendengarkan suara astronot lain
apabila tidak menggunakan alat bantu. Mereka bisa saja mengobrol dengan bantuan
alat komunikasi radio. Kesimpulannya, bunyi bisa merambat apabila ada zat perantara
yang dilaluinya. Semakin rapat atau padat medium perantara, maka kecepatan rambat
bunyi semakin besar.
2. Bunyi Bisa Diserap dan Dipantulkan. Bunyi juga bisa mengalami pemantulan atau
refleksi. Hal ini dikarenakan bunyi merupakan gelombang longitudinal. Saat merambat
ke tempat lain, bunyi akan mengenai benda-benda di sekitarnya. Bunyi yang mengenai
permukaan suatu benda bisa dipantulkan ataupun diserap. Apabila bunyi mengenai
dinding, bunyi tersebut akan dipantulkan. Oleh sebab itu, bunyi akan mengalami
pemantulan. Hal ini bisa terjadi pada benda yang keras, rapat, dan mengkilat.
Berdasarkan jarak sumber bunyi serta dinding pemantul, bunyi pantul dibedakan
menjadi tiga jenis yaitu, bunyi Pantul yang Jaraknya Tidak Jauh, gaung, dan gema.
3. Bunyi Bisa Dibiaskan. Pembiasan atau refraksi adalah salah satu sifat gelombang yang
juga berlaku pada bunyi. Kita ambil contoh, terjadinya petir yang terdengar lebih keras
saat malam hari dibanding siang. Mengapa hal itu bisa terjadi? Ya, suhu udara atas pada
siang hari memang lebih dingin apabila dibanding suhu udara bawah. Sementara, hal
sebaliknya terjadi pada malam hari.
4. Gelombang Bunyi Bisa Mengalami Pelenturan. Gelombang bunyi bisa mengalami
difraksi atau pelenturan dengan mudah. Sebab, gelombang bunyi di udara memiliki
panjang dalam rentang sentimeter hingga beberapa meter. Gelombang yang panjang
tersebut akan lebih mudah mengalami pelenturan.
5. Bunyi atau gelombang bunyi mengalami perpaduan. Bunyi juga bisa mengalami
interferensi atau perpaduan. Interferensi tersebut dibagi menjadi dua, yakni
interferensi konstruktif atau penguatan bunyi dan interferensi destruktif atau
pelemahan bunyi. Sebagai contoh, saat kita berada di antara dua loud speaker dengan
frekuensi dan amplitudo yang sama, maka kita akan mendengar bunyi yang keras atau
lemah secara bergantian.
B. GETARAN

Getaran adalah gerak bolak – bolik secara berkala melalui suatu titik keseimbangan. Pada
umumnya setiap benda dapat melakukan getaran. Suatu benda dikatakan bergetar bila benda
itu bergerak bolak bolak secara berkala atau teratur melalui satu titik keseimbangan. Karena
terjadi dengan teratur, getaran sering juga disebut dengan gerak periodik. Kuat atau lemahnya
pergerakan benda tersebut dipengaruhi oleh jumlah energi yang diberikan.

Semakin besar energi yang diberikan maka semakin kuat pula getaran yang terjadi. Satu
Getaran sama dengan satu kali gerakan bolak balik penuh dari benda tersebut. Contoh
sederhana getaran yaitu gerakan pegas yang diberikan beban, misalnya pemanfaatan pegas
untuk menjadi ayunan anak. Adapun ciri-ciri getaran terbagi atas tiga yakni periode, frekuensi
dan amplitudo.
 Periode getaran adalah waktu yang diperlukan dalam melakukan satu getaran lengkap.
Ciri getaran ini yakni Priode dilambangkan dengan T. Satuan periode dalam SI adalah
sekon.
 Frekuensi sendiri adalah banyaknya getaran sempurna yang dilakukan selama satu
satuan waktu seperti satu sekon. Ciri getaran frekuensi ini disimbolkan dengan f dan
adapun satuan frekuensi dalam SI adalah Hertz (Hz) atau S-1.
 Amplitudo getaran adalah jarak antara titik keseimbangan dengan posisi maksimum.
Pada jenis ciri getaran Amplitudo ini, dilambangkan dengan A dan bersatuan dalam SI
adalah meter.

Peristiwa getaran selalu ditandai oleh amplitudo atau simpangan maksimum dan frekuensi.
Periode tidak bergantung dari amplitudo. Periode tidak bergantung pada Amplitudo. Periode
berbanding terbalik dengan frekuensi.

Adapun jenis-jenis getaran terbagi dua. Jenis getaran tersebut adalah getaran mekanis dan
getaran nonmekanis.

 Getaran mekanis sebagai salah satu jenis-jenis getaran memiliki arti. Pengertian getaran
mekanis adalah getaran suatu benda yang bergetar mengalami suatu pergeseran linear
atau pergeseran sudut.Adapun contoh dari salah satu jenis-jenis getaran atau contoh
getaran mekanis adalah jung pegas, getaran pada bandul, getaran senar gitar saat
dipetik, getaran atom pada zat padat, dll.
 Sedangkan getaran nonmekanis yang juga jenis-jenis getaran selain dari getaran
mekanis memiliki pengertian sebagai suatu gerakan yang melibatkan adanya perubahan
pada besaran-besaran fisika. Adapun contoh gerakan nonmekanis adalah medan listrik
dan juga medan magnet.
Selain dari pada itu, jenis-jenis getaran juga disebut dengan getaran bebas dan getaran paksa.

 Getaran Bebas, adalah getaran yang terjadi saat sistem mekanis dimulai dengan adanya
gaya awal yang bekerja pada sistem itu sendiri, kemudian dibiarkan dengan bergetar
secara bebas. Getaran bebas kemudian akan menghasilkan frekuensi yang natural
karena dapat bersifat dinamika dan disitribusi massa dan kekuatan yang membuat
getaran. Contohnya bandul pada saat ditarik kemudian dilepaskan dan dibiarkan hingga
menghasilkan suatu getaran sampai pergeran bandul tersebut dapat berhenti.
 Getaran Paksa, adalah getaran yang terjadi saat gerakan bolak-balik karena terdapat
gaya luar yang secara paksa menciptakan suatu getaran pada sistem. Contohnya getaran
rumah yang roboh ketika gempa.

Rumus Getaran adalah :

Rumus Frekuensi

F=n/t

Keterangan :

f = Frekuensi (Satuannya Hertz disingkat Hz)

n = Jumlah Getaran

t = Waktu (Satuannya Sekon disingkat s)

Rumus Periode

T=t/n

Keterangan :

T = Periode (Satuannya Sekon disingkat s)

t = Waktu (Satuannya Sekon disingkat s)

n = Jumlah Getaran

Rumus Hubungan Priode dan Getaran

T = 1 / f dan F = 1 / T

Keterangan :

T = Periode (Satuannya Sekon disingkat s)


f = Frekuensi (Satuannya Hertz disingkat Hz)

Anda mungkin juga menyukai