Anda di halaman 1dari 15

“Saatnya Hati Nurani Bicara”

EKSEPSI
PERKARA PIDANA REGISTER NOMOR 27/PID.SUS/2021/PN.RHL

LEMBAGA BANTUAN HUKUM MAHATVA


Mendampingi Terdakwa dalam pemeriksaan perkara pidana khusus Register
Nomor
27/Pid.Sus/2021/PN.RHL di Pengadilan Negeri Rokan Hilir, berdasarkan surat kuasa
khusus tanggal 25 Januari 2021 terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Rokan Hilir
Register Nomor 49/SK/P/2021/PN.RHL tanggal 28 Januari 2021. Berdasarkan pada
ketentuan Pasal 156 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981
tentang Hukum Acara Pidana disingkat KUHAP bersama ini mengajukan Eksepsi (Nota
Keberatan) dalam perkara atas nama Terdakwa :

I. IDENTITAS TERDAKWA

Nama : SUMINI ALIAS SUMI BINTI ALM. MUNIJAR


Tempat Lahir : Medan - Sumatera Utara
Tanggal Lahir : 01 Juli 1979
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Tempat Tinggal : Balam Km.19 RT.009 RW.004 Dusun Maju
Jaya
Kepenghuluan Bangko Lestari Kecamatan Bangko Pusako
Agama : Islam
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga

II. TENTANG SURAT DAKWAAN

Bahwa mengenai Surat Dakwaan telah ditentukan dalam Pasal 143 ayat (2) KUHAP
yaitu: Penuntut umum membuat surat dakwaan yang diberi tanggal dan
ditandatangani serta berisi: a.nama lengkap, tempat lahir, umur atau tanggal lahir,
jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan pekerjaan tersangka; b.uraian
secara cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan dengan
menyebutkan waktu dan tempat tindak pidana itu dilakukan. Rumusan dalam Pasal
143 ayat (2) huruf a dan huruf b KUHAP merupakan syarat materil dari suatu Surat
Dakwaan yang merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam membuat dan
menyusun Surat Dakwaan, apabila syarat materil tersebut tidak dipenuhi, maka Surat
Dakwaan Penuntut Umum batal demi hukum (nul and void) dimaksud Pasal 143 ayat
(3) KUHAP, demikian pula Yurisprudensi MA RI No. 808 K/Pid/1984 tanggal 29 Juni
1985 Jo. Yurisprudensi MA RI No. 33 K/Mil/1985 tanggal 15 Februari 1986;

Bahwa Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Rokan Hilir dalam Surat Dakwaan
No.Reg.Perkara : PDM-307/N.4.20/Enz.2/12/2020 tanggal 10 Desember 2020 yang
dibacakan dalam sidang Pengadilan Negeri Rokan Hilir pada hari Kamis tanggal 5
Januari 2021 telah mendakwa Terdakwa dengan dakwaan alternative, yaitu :
KESATU : Melanggar ketentuan Pasal 114 Ayat (2) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, atau
KEDUA : Melanggar ketentuan Pasal 112 Ayat (2) Undang-Undang Republik
EKSEPSI atas nama SUMINI Binti Alm. MUNIJAR, Halaman
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika;

EKSEPSI atas nama SUMINI Binti Alm. MUNIJAR, Halaman


III. TENTANG EKSEPSI/KEBERATAN TERHADAP SURAT DAKWAAN

Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 156 ayat (1) KUHAP yang menentukan: Dalam
hal terdakwa atau penasihat hukum mengajukan keberatan bahwa pengadilan tidak
berwenang mengadili perkaranya atau dakwaan tidak dapat diterima atau surat
dakwaan harus dibatalkan, maka setelah diberi kesempatan kepada penuntut umum
untuk menyatakan pendapatnya, hakim mempertimbangkan keberatan tersebut untuk
selanjutnya mengambil keputusan. Dari rumusan Pasal 156 ayat (1) KUHAP terdapat
3 (tiga) alasan yang menjadi dasar bagi Penasihat Hukum/Terdakwa mengajukan
eksepsi/keberatan yaitu, (1) Pengadilan tidak berwenang mengadili perkaranya, atau
(2) Dakwaan tidak dapat diterima, atau (3) Surat dakwaan harus dibatalkan;
Bahwa sebagaimana telah diketahui bersama bahwasanya fungsi surat dakwaan
dalam sidang Pengadilan adalah merupakan landasan dan titik tolak pemeriksaan
Terdakwa, dimana Hakim di dalam memeriksa suatu perkara tidak boleh menyimpang
dari apa yang dirumuskan dalam surat dakwaan, oleh karena itulah Undang-Undang
mewajibkan Penuntut Umum menyusun rumusan surat dakwaan yang jelas, cermat
dan lengkap supaya mudah mengarahkan jalannya pemeriksaan sidang;
Bahwa menurut Pasal 143 KUHAP, bahwasanya surat dakwaan Penuntut Umum
harus memenuhi 2 (dua) syarat-syarat:
a. Syarat formil yang berhubungan dengan:
- Surat dakwaan di beri tanggal dan di tandatangani oleh Penuntut Umum;
- Nama lengkap, Tempat lahir, Umur atau tanggal lahir, Jenis kelamin,
Kebangsaan, Tempat tinggal, Agama dan Pekerjaaan terdakwa;
b. Syarat materil memuat dua unsur yang tak boleh dilalaikan:
- Uraian cermat, jelas dan lengkap mengenai tindak pidana yang didakwakan;
- Menyebut waktu dan tempat tindak pidana di lakukan (tempus delicti dan locus
delicti);
Bahwa Surat Edaran Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : SE-004/J.A/11/ 1993
Tentang Pembuatan Surat Dakwaan Jo Surat Jaksa Agung Muda Tindak Pidana
Umum Kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Seluruh Indonesia Nomor B-607/E/11/1993
tanggal 22 November 1993 Perihal Pembuatan Surat Dakwaan, dimana ditentukan
sebagai batasan cermat dari uraian dakwaan adalah sebagai berikut:
- Uraian secara Cermat berarti : Menuntut ketelitian Jaksa Penuntut Umum dalam
mempersiapkan surat dakwaan yang akan diterapkan bagi terdakwa. Dengan
menempatkan kata cermat paling depan dari rumusan pasal 143 ayat (2) huruf b
KUHAP, pembuat Undang-Undang menghendaki agar Jaksa Penuntut Umum
dalam membuat surat dakwaan selalu bersikap korek dan teliti;
Bahwa ketentuan Pasal 143 ayat (3) KUHAP secara tegas menyebutkan Surat
Dakwaan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksudkan dalam ayat (2)
huruf b “batal demi hukum”. Sehubungan hal tersebut bersama ini kami kemukakan
bahwasanya “Surat Dakwaan Penuntut Umum tidak jelas, tidak cermat dan tidak
lengkap” dimaksud Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP, maka Surat Dakwaan
Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Rokan Hilir yaitu Surat Dakwaan No.Reg.
Perkara : PDM-307/N.4.20/Enz.2/12/2020 tanggal 10 Desember 2020 yang dibacakan
dalam sidang Pengadilan Negeri Rokan Hilir pada hari Kamis tanggal 5 Januari 2021,
harus dinyatakan “batal demi hukum” sebagaimana diuraikan dibawah ini;
Bahwa agar lebih mudah memahami tentang pembuatan Surat Dakwaan Penuntut
Umum dalam perkara a quo, alangkah baiknya bila dicermati dengan teliti maksud
dan tujuan dari Pasal 114 Ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika, maupun Pasal 112 Ayat (2) Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang telah didakwakan kepada
Terdakwa SUMINI Alias ISUM Binti Alm. MUNIJAR;

EKSEPSI atas nama SUMINI Binti Alm. MUNIJAR, Halaman


Bahwa dalam Pasal 114 ayat (2) UU Narkotika disebutkan bahwa: Setiap orang yang
tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli,
menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika
Golongan I, dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp.
10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
Sedangkan Pasal 114 ayat (1) UU Narkotika disebutkan bahwa: Dalam hal perbuatan
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli,
menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) yang dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu)
kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman
beratnya 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur
hidup, atau pidana penjara paling singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (dua
puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditambah 1/3 (sepertiga).
Bahwa dalam Pasal 112 ayat (2) UU Narkotika disebutkan bahwa: Dalam hal
perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I
bukan tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 5 (lima)
gram, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara
paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda
maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
Sedangkan Pasal 112 ayat (1) UU Narkotika disebutkan bahwa: Setiap orang yang
tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan
Narkotika Golongan I bukan tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat
4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp.
8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).

Bahwa tempus delicti, locus delicti, cara, uraian perbuatan yang dilakukan Terdakwa
dalam melakukan tindak pidana dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum yaitu Surat
Dakwaan No.Reg. Perkara : PDM-307/N.4.20/Enz.2/12/2020 tanggal 10 Desember
2020 dibacakan dalam sidang Pengadilan Negeri Rokan Hilir pada hari Kamis tanggal
5 Januari 2021, adalah sebagai berikut :
Dakwaan Alternatif Kesatu :
----- Bahwa ia terdakwa SUMINI Als SUMI Binti (Alm) MUNIJAR pada hari Minggu
tanggal 09 Oktober 2020 sekira jam 17.00 Wib atau setidak-tidaknya pada
suatu waktu dalam bulan Oktober 2020 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2020,
bertempat di KM 08 Kab. Rohil atau setidak-tidaknya disuatu tempat yang masih
termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Rokan Hilir yang berhak
mengadili dalam perkara ini, “tanpa hak atau melawan hukum menawarkan
untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli,
menukar atau menyerahkan Narkotika Golongan I dalam bentuk bukan tanaman
yang beratnya melebihi 5 (lima) gram”, perbuatan terdakwa dilakukan dengan cara
anatara lain sebagai berikut : ----------------------------------------------------
- Bahwa pada waktu dan temapat sebagaimana tersebut diatas berawal pada hari
Sabtu tanggal 10 Oktober 2020 anggota Opsnal Narkoba Polrel Rokan Hilir yaitu
saksi DEDI NOFENDRA dan saksi ASENG NAINGGOLAN mendapat informasi
dari masyarakat yang dapat dipercaya bahwa terdakwa ada memiliki atau
menyimpan Narkotika jenis shabu-shabu selanjutnya atas informasi tersebut para
saksi penangkap mencari tau tentang keberadaan terdakwa dan kemudian
langsung menuju ke sebuah rumah yang berada di Balam KM 19 Desa Bangko
Sempurna Kec. Bangko Pusako Kab. Rohil dan pada hari Minggu tanggal 11
Oktober 2020 sekira jam 01.00 Wib para saksi penangkap tiba dirumah terdakwa

EKSEPSI atas nama SUMINI Binti Alm. MUNIJAR, Halaman


dan langsung melakukan panangkapan dan penggeledahan terhadap
terdakwa dan pada saat dilakukan penggeledahan di dalam sebuah kamar
tepatnya di dalam sebuah laci pelastik di temukan 1 (satu) buah amplop warna
putih yang mana di dalam nya berisikan 1 (satu) paket Narkotika jenis
shabu-shabu berukuran besar dan 1 (satu) paket Narkotika jenis shabu-shabu
berukuran kecil dan lakukan pencaraian ditempat lain di temuka barang bukti
berupa 1 (satu) unit timbangan digital, 21 (dua puluh satu) lembar plastic bening
bebagai ukuran, 1 (satu) lembar tisu, 1 (satu) lembar amplop warna putih, 1 (satu)
unit handphone merk VIVO warna hitam, 1 (satu) kotak plastic bertuliskan cares
spread, 1 (satu) buah sendok shabu-shabu yang terbuat dari kertas, 2 (dua) buah
sendok shabu- shabu yang terbuat dari pipet pelastik dan kemudian di tanyakan
kepada terdakwa terhadap kepemilikan Narkotika jenis shabu-shabu tersebut dan
terdakwa mengakui bahwa Narkotika jenis shabu-shabu tersebut adalah milik
tedakwa yang mana terdakwa memperoleh 1 (satu) paket Narkotika jenis shabu-
shabu berukuran besar dari saksi M. RAFI (yang dilakukan penuntutan secara
terpisah) pada hari Jumat tanggal 09 Oktober 2020 sekira jam 17.00 wib di KM 08
Kab. Rokan Hilir sementara 1 (satu) paket Narkotika jenis shabu-shabu berukuran
kecil juga di peroleh dari saksi M RAFI pada hari senin tanggal 02 Oktober 2020
tepatnya seminggu sebelum memperoleh 1 (satu) paket besar dari saksi M RAFI
kemudian para saksi penangkap menemukan 1 (satu) unit senjata air softgun
warna hitam di atas tempat tidur milik terdakwa selanjutnya sekiara jam 02.30 Wib
para saksi penangkap melakukan penangkapan terhadap saksi M RAFI yang
beralamat di Simpang Sola Banjar Xll Kec. Tanah Putih dan kemudian terdakwa
dan saksi M RAFI di bawa ke Polres Rokan Hilir guna peroses hukum lebih lanjut.
- Bahwa berdasarkan Daftar Hasil Penimbangan dari Kantor PT. Penggadaian
(Persero) Dumai Nomor : 205/10278/2020, tanggal 12 Oktober 2020 yang
ditandatangani oleh Pemimpin Cabang PT. Pegadaian (Persero) Dumai atas
nama RIZA SYAPUTRA adalah 1 (satu) paket besar dan 1 (satu) paket kecil
yang diduga berisikan Narkotika bukan tanaman jenis shabu-shabu dengan berat
kotor
20,15 (dua puluh koma lima belas) gram dan berat bersih 19,37 (Sembilan
belas
koma tiga tujuh) gram.
- Bahwa Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti
Narkotika NO. LAB.: 1235/NNF/2020, tanggal 13 Oktober 2020 setelah dilakukan
pemeriksaan secara laboratoris di Laboratorium Forensik Polda Riau dengan
kesimpulan barang bukti berupa 1 (satu) bungkus plastik pegadaian
berisikan kristal warna putih dengan berat netto 10.00 (sepuluh) gram diberi
nomor barang bukti 2095/2020/NNF milik terdakwa SUMINI Als SUMI Binti (Alm)
MUNIJAR adalah positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar sebagai
Narkotika Golongan I (satu) Nomor urut 61 pada Lampiran I Undang-undang
R.I No. 35 tahun 2009 tentang Narkotika.
- Bahwa terdakwa bukanlah orang yang diberi izin oleh Pemerintah untuk
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam
jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I jenis shabu-shabu
serta digunakan bukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
---- Perbuatan terdakwa SUMINI Als SUMI Binti (Alm) MUNIJAR, sebagaimana diatur
dan diancam pidana berdasarkan Pasal 114 ayat (2) Undang-undang R.I No. 35
tahun
2009 tentang Narkotika.
----------------------------------------------------------------------------------

Dakwaan Alternatif Kedua :


----- Bahwa ia terdakwa SUMINI Als SUMI Binti (Alm) MUNIJAR pada hari Minggu
tanggal 11 Oktober 2020 sekira jam 01.00 Wib atau setidak-tidaknya pada
suatu waktu dalam bulan Oktober 2020 atau setidak-tidaknya dalam tahun 2020,
bertempat di Balam KM 19 Kep. Bangko Sempurna Kec. Bangko Pusako Kab. Rohil
atau setidak- tidaknya disuatu tempat yang masih termasuk dalam daerah
hukum Pengadilan Negeri Rokan Hilir yang berhak mengadili dalam perkara ini
“memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I
EKSEPSI atas nama SUMINI Binti Alm. MUNIJAR, Halaman
bukan tanaman yang beratnya melebihi 5 (lima) gram” perbuatan terdakwa
dilakukan dengan cara antara lain sebagai berikut :
---------------------------------------------------------------------------------------

EKSEPSI atas nama SUMINI Binti Alm. MUNIJAR, Halaman


- Bahwa pada waktu dan tempat sebagaimana tersebut diatas berawal pada hari
Sabtu tanggal 10 Oktober 2020 anggota Opsnal Narkoba Polrel Rokan Hilir yaitu
saksi DEDI NOFENDRA dan saksi ASENG NAINGGOLAN mendapat informasi
dari masyarakat yang dapat dipercaya bahwa terdakwa ada memiliki atau
menyimpan Narkotika jenis shabu-shabu selanjutnya atas informasi tersebut para
saksi penangkap mencari tau tentang keberadaan terdakwa dan kemudian
langsung menuju ke sebuah rumah yang berada di Balam KM 19 Desa Bangko
Sempurna Kec. Bangko Pusako Kab. Rohil dan pada hari Minggu tanggal 11
Oktober 2020 sekira jam 01.00 Wib para saksi penangkap tiba dirumah terdakwa
dan langsung melakukan panangkapan dan penggeledahan terhadap
terdakwa dan pada saat dilakukan penggeledahan di dalam sebuah kamar
tepatnya di dalam sebuah laci pelastik di temukan 1 (satu) buah amplop warna
putih yang mana di dalam nya berisikan 1 (satu) paket Narkotika jenis
shabu-shabu berukuran besar dan 1 (satu) paket Narkotika jenis shabu-shabu
berukuran kecil dan lakukan pencaraian ditempat lain di temuka barang bukti
berupa 1 (satu) unit timbangan digital, 21 (dua puluh satu) lembar plastic bening
bebagai ukuran, 1 (satu) lembar tisu, 1 (satu) lembar amplop warna putih, 1 (satu)
unit handphone merk VIVO warna hitam, 1 (satu) kotak plastik bertuliskan cares
spread, 1 (satu) buah sendok shabu-shabu yang terbuat dari kertas, 2 (dua) buah
sendok shabu- shabu yang terbuat dari pipet pelastik selanjutnya terdakwa
beserta barang buktinya di bawa ke Polres Rokan Hilir guna peroses hukum lebih
lanjut.
- Bahwa berdasarkan Daftar Hasil Penimbangan dari Kantor PT. Penggadaian
(Persero) Dumai Nomor : 205/10278/2020, tanggal 12 Oktober 2020 yang
ditandatangani oleh Pemimpin Cabang PT. Pegadaian (Persero) Dumai atas
nama
RIZA SYAPUTRA adalah 1 (satu) paket besar dan 1 (satu) paket kecil yang
diduga berisikan Narkotika bukan tanaman jenis shabu-shabu dengan berat
kotor
20,15 (dua puluh koma lima belas) gram dan berat bersih 19,37 (Sembilan belas
koma tiga tujuh) gram.
- Bahwa Berdasarkan Berita Acara Analisis Laboratorium Barang Bukti
Narkotika NO. LAB. : 1235/NNF/2020, tanggal 13 Oktober 2020 setelah dilakukan
pemeriksaan secara laboratoris di Laboratorium Forensik Polda Riau dengan
kesimpulan barang bukti berupa 1 (satu) bungkus plastik pegadaian
berisikan
kristal warna putih dengan berat netto 10.00 (sepuluh) gram diberi nomor barang
bukti 2095/2020/NNF milik terdakwa SUMINI Als SUMI Binti (Alm) MUNIJAR
adalah positif mengandung Metamfetamina dan terdaftar sebagai Narkotika
Golongan I (satu) Nomor urut 61 pada Lampiran I Undang-undang R.I No. 35
tahun 2009 tentang Narkotika.
- Bahwa terdakwa bukanlah orang yang diberi izin oleh Pemerintah untuk
menawarkan untuk memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan
Narkotika Golongan I bukan tanaman yang beratnya melebihi 5 (lima) gram
jenis shabu-
shabu serta digunakan bukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi.
---- Perbuatan terdakwa SUMINI Als SUMI Binti (Alm) MUNIJAR, sebagaimana diatur
dan diancam pidana berdasarkan Pasal 112 ayat (2) Undang-undang R.I No. 35 tahun
2009 tentang Narkotika. ----------------------------------------------------------------------------------

Bahwa jika diperhatikan isi dari Surat Dakwaan Penuntut Umum sebagaimanayang
disebutkan diatas, dihubungan dengan Pasal 114 ayat (2), atau Pasal 112 ayat (2)
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, maka
timbul pertanyaan “Dimanakah letak dari Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
terhadap Terdakwa yang tidak memuat dengan jelas, cermat dan tidak lengkap,
sebagaimana dimaksud Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP?”. Bersama ini kami
kemukakan argumentasi hukum tentang letak ketidakjelasan, ketidakcermatan dan
ketidaklengkapan Surat Dakwaan a quo, selanjutnya dimohon kepada Yang Mulia
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Rokan Hilir agar meneliti dan mempertimbangan
EKSEPSI atas nama SUMINI Binti Alm. MUNIJAR, Halaman
tentang argumentasi dalam eksepsi ini agar terhindar dari kekeliruan/kesalahan dalam
mengambil kesimpulan dalam menyatakan Surat Dakwaan Penuntut Umum “batal
demi hukum”;

EKSEPSI atas nama SUMINI Binti Alm. MUNIJAR, Halaman


1. EKSEPSI/KEBERATAN TENTANG SURAT DAKWAAN HARUS DIBATALKAN,
KARENA SURAT DAKWAAN PENUNTUT UMUM TIDAK BERISI URAIAN
SECARA CERMAT, JELAS DAN LENGKAP MENGENAI TINDAK PIDANA
YANG DIDAKWAKAN DENGAN MENYEBUTKAN WAKTU DAN TEMPAT
TINDAK PIDANA ITU DILAKUKAN

Bahwa Pasal 143 ayat (3) KUHAP menentukan “Surat dakwaan yang tidak
memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf b batal demi
hukum”;

Bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum tidak memenuhi ketentuan sebagaimana


dimaksud dalam Pasal 143 ayat (2) huruf b KUHAP karena ternyata surat
dakwaan a quo tidak berisi uraian secara cermat, jelas, dan lengkap dalam
menguraikan mengenai unsur tindak pidana dan cara Terdakwa melakukan tindak
pidana yang didakwakan, tentang tempus delicti, tentang locus delicti, dan tentang
peranan Terdakwa dalam melakukan tindak pidana yang didakwakan, yaitu :

Dalam dakwaan alternatif kesatu


1.1. Tentang unsur tindak pidana dan cara Terdakwa melakukan tindak
pidana yang didakwakan. Tindak pidana yang didakwakan yang dilakukan
Terdakwa yaitu “tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar
atau menyerahkan Narkotika Golongan I dalam bentuk bukan tanaman yang
beratnya melebihi 5 (lima) gram”. (vide bukti surat T-1, dan T-2);

Bahwa Penuntut Umum dalam dakwaan kesatu menguraikan tentang unsur


tindak pidana yang didakwakan kepada Terdakwa yaitu Pasal 114 ayat (2)
UU Narkotika, akan tetapi kemudian dalam uraian cara Terdakwa melakukan
tindak pidana pokoknya mengemukakan saksi DEDI NOFENDRA dan saksi
ASENG NAINGGOLAN mendapat informasi Terdakwa ada memiliki atau
menyimpan Narkotika jenis shabu-shabu. Lalu para saksi tersebut menuju
ke rumah Terdakwa di Balam KM 19 Desa Bangko Sempurna Kecamatan
Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir hingga melakukan penangkapan
terhadap Terdakwa pada hari Minggu tanggal 11 Oktober 2020 pukul 01.00
WIB, dengan hasil penggeledahan ditemukan sejumlah barang bukti yang
diantaranya :
- 1 (satu) buah amplop warna putih yang di dalamnya berisikan 1 (satu)
paket Narkotika jenis shabu-shabu berukuran besar, dan 1 (satu) paket
Narkotika jenis shabu-shabu berukuran kecil;
- 1 (satu) unit timbangan digital;
- 21 (dua puluh satu) lembar plastik bening berbagai ukuran;
- 1 (satu) lembar tisu;
- 1 (satu) lembar amplop warna putih;
- 1 (satu) unit Handphone merk VIVO warna hitam;
- 1 (satu) kotak plastik bertuliskan cares spread;
- 1 (satu) buah sendok shabu-shabu yang terbuat dari kertas;
- 2 (dua) buah sendok shabu-shabu yang terbuat dari pipet plastik;
- 1 (satu) unit senjata air softgun warna hitam;

Bahwa selanjutnya Penuntut Umum dalam uraian cara Terdakwa melakukan


tindak pidana yaitu “…..kemudian ditanyakan kepada terdakwa terhadap
kepemilikan Narkotika jenis shabu-shabu tersebut dan terdakwa mengakui
bahwa Narkotika jenis shabu-shabu tersebut adalah milik tedakwa…..”;

EKSEPSI atas nama SUMINI Binti Alm. MUNIJAR, Halaman


Bahwa Penuntut Umum dalam uraian lainnya juga menyebutkan yang pada
pokoknya Terdakwa mengakui memperoleh narkotika jenis shabu-shabu
dari saksi M. RAFI pada:
- Pada hari Jumat tanggal 09 Oktober 2020 sekira pukul 17.00 WIB di KM
08 Kab. Rokan Hilir Terdakwa memperoleh 1 (satu) paket besar narkotika
jenis shabu-shabu dari saksi M. RAFI;
- Pada hari senin tanggal 02 Oktober 2020 Terdakwa memperoleh 1 (satu)
paket kecil narkotika jenis shabu-shabu dari saksi M. RAFI;

Bahwa dengan demikian dalam Surat Dakwaan Penuntut Umum terdapat


kontradiktif antara uraian unsur tindak pidana yang didakwakan Pasal 114
ayat (2) UU Narkotika, dengan uraian mengenai cara Terdakwa melakukan
tindak pidana yang didakwakan;

1.2. Tentang tempus delicti. Waktu kejadian tindak pidana (tempus delicti)
dalam dakwaan alternatif kesatu disebutkan pada hari Minggu tanggal 09
Oktober 2020 pukul 17.00 WIB; (vide bukti surat T-1, dan T-
2);

Bahwa Penuntut Umum menyebutkan waktu kejadian tindak pidana (tempus


delicti) dalam dakwaan kesatu Pasal 114 ayat (2) UU Narkotika yaitu pada
hari Minggu tanggal 09 Oktober 2020 sekira pukul 17.00 WIB;

Bahwa dalam uraian mengenai cara Terdakwa melakukan tindak pidana,


Penuntut Umum menyebutkan “…..pada hari Sabtu tanggal 10 Oktober
2020 anggota Opsnal Narkoba Polres Rokan Hilir yaitu saksi DEDI
NOFENDRA dan saksi ASENG NAINGGOLAN mendapat informasi dari
masyarakat yang dapat dipercaya bahwa terdakwa ada memiliki atau
menyimpan Narkotika jenis shabu-shabu selanjutnya atas informasi tersebut
para saksi penangkap mencari tau tentang keberadaan terdakwa dan
kemudian langsung menuju ke sebuah rumah yang berada di Balam KM 19
Desa Bangko Sempurna Kec. Bangko Pusako Kab. Rohil…..”;

Bahwa dalam uraian lainnya Penuntut Umum menyebutkan “…..dan pada


hari Minggu tanggal 11 Oktober 2020 sekira jam 01.00 Wib para saksi
penangkap tiba dirumah terdakwa dan langsung melakukan penangkapan
dan penggeledahan terhadap terdakwa…..”;

Bahwa dalam uraian lainnya Penuntut Umum menyebutkan “….sementara 1


(satu) paket Narkotika jenis shabu-shabu berukuran kecil juga di peroleh
dari saksi M RAFI pada hari senin tanggal 02 Oktober 2020 tepatnya
seminggu sebelum memperoleh 1 (satu) paket besar dari saksi M RAFI….”;

Bahwa dengan demikian uraian Surat Dakwaan Penuntut Umum telah tidak
cermat menguraikan mengenai waktu tindak pidana kapan dilakukan apakah
pada hari Minggu tanggal 09 Oktober 2020 atau hari Sabtu tanggal 10
Oktober 2020 atau hari Senin tanggal 02 Oktober 2020 atau hari Jum’at
tanggal 09 Oktober 2020, yang tentunya hal ini menyulitkan bagi Terdakwa
dalam mempersiapkan pembelaan;

Bahwa meskipun dalam praktik penerapan Pasal 143 ayat (2) KUHAP
membenarkan mengenai waktu tindak pidana dapat dicantumkan secara
alternatif, namun bukan pula Penuntut Umum sesuka hati menyebutkan
waktu dilakukannya tindak pidana lebih dari 1 (satu) tempus delicti. Karena
perbedaan penyebutan tersebut mengakibatkan Terdakwa sulit untuk
memahami perbuatan Terdakwa manakah yang didakwakan oleh Penuntut
Umum telah dilakukan oleh Terdakwa;
EKSEPSI atas nama SUMINI Binti Alm. MUNIJAR, Halaman
1.3. Locus delicti. Tempat Peristiwa pidana dalam dakwaan alternatif
kesatu disebutkan di KM 08 Kabupaten Rokan Hilir;

Bahwa Penuntut Umum menyebutkan tempat kejadian tindak pidana (locus


delicti) dalam dakwaan kesatu yaitu di KM 08 Kabupaten Rokan Hilir, akan
tetapi dalam uraian lainnya Penuntut Umum menyebutkan tentang cara
Terdakwa melakukan tindak pidana pada pokoknya menyebutkan Terdakwa
ditangkap di rumah Terdakwa di Balam Km.19 Desa Bangko Sempurna
Kecamatan Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir;

Bahwa sebagaimana bukti surat diberi tanda T-1 dan T-2 mengemukakan fakta
bahwasanya Terdakwa SUMINI Alias SUMI Binti Alm MUNIJAR tinggal di
RT.09 RW.04 Dusun Maju Jaya Kepenghuluan Bangko Lestari Kecamatan
Bangko Pusako Kabupaten Rokan Hilir. (vide bukti surat T-3-, dan T-4);

1.4. Tentang peranan Terdakwa dalam melakukan tindak pidana

Bahwa dalam uraian Surat Dakwaan Penuntut Umum menyebutkan pada


pokoknya Terdakwa mengakui memperoleh narkotika jenis shabu-shabu dari
saksi M. RAFI pada :
- Pada hari Jumat tanggal 09 Oktober 2020 sekira pukul 17.00 WIB di KM 08
Kab. Rokan Hilir Terdakwa memperoleh 1 (satu) paket besar narkotika
jenis shabu-shabu dari saksi M. RAFI;
- Pada hari Senin tanggal 02 Oktober 2020 Terdakwa memperoleh 1
(satu)
paket kecil narkotika jenis shabu-shabu dari saksi M. RAFI;

Bahwa berdasarkan pengakuan Terdakwa tersebut selanjutnya saksi DEDI


NOFENDRA dan saksi ASENG NAINGGOLAN sekira pukul 02.30 WIB
melakukan penangkapan terhadap saksi M RAFI di Simpang Sola Banjar Xll
Kecamatan Tanah Putih. Dimana berdasarkan SIPP (Sistem Informasi
Penelusuran Perkara) Pengadilan Negeri Rokan Hilir bahwasanya perkara saksi
M. RAFI diregister Nomor 74/Pid.Sus/2021/PN.RHL dengan dakwaan
alternative Pasal 114 ayat (2), Pasal 112 ayat (2) UU RI Nomor 35 Tahun 2009
tentang Narkotika dengan barang bukti narkotika jenis shabu-shabu seberat
10,00 (sepuluh koma nol nol) gram berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan
Laboratorium Kriminalistik No.Lab: 1236/NNF/2020 tanggal 13 Oktober 2020,
padahal sebelumnya Kapolres Rokan Hilir menyampaikan dalam media online
www.liputan6.com yang dipublikasikan pada tanggal 18 Oktober 2020
pukul
11.00 WIB dengan judul berita Kebangetan, Polisi di Rokan Hilir Edarkan
Narkoba dan Rajin Merekap Transaksinya yang dimuat dengan
link
https://www.liputan6.com/regional/read/4385168/kebangetan -polisi-di-rokan-
hilir- edarkan-narkoba-dan-rajin-merekap-transaksinya bahwasanya barang
bukti narkotika jenis shabu-shabu yang ditemukan adalah seberat 117 (seratus
tujuh belas) gram bernilai ratusan juta rupiah disita dari saksi M. Rafi;

EKSEPSI atas nama SUMINI Binti Alm. MUNIJAR, Halaman


Bahwa dengan uraian fakta tersebut seharusnya Penuntut Umum
memasukkan Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika mengenai “Percobaan atau permufakatan jahat untuk melakukan
tindak pidana Narkotika dan Prekursor Narkotika sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 111, Pasal 112, Pasal 113, Pasal 114, Pasal 115, Pasal 116,
Pasal 117, Pasal 118, Pasal 119, Pasal 120, Pasal 121, Pasal 122, Pasal
123, Pasal 124, Pasal 125, Pasal 126, dan Pasal 129” ke dalam Surat
Dakwaan baik dalam dakwaan alternatif kesatu maupun alternatif kedua;

Bahwa dengan demikian uraian Surat Dakwaan Penuntut Umum dalam


dakwaan kesatu dapat dikonstruksi fakta bahwasanya Terdakwa dihadapkan
ke muka persidangan karena diduga telah melakukan tindak pidana dalam
dakwaan Kesatu karena Terdakwa mengaku bahwa Narkotika jenis shabu-
shabu dengan berat bersih 19,37 (Sembilan belas koma tiga tujuh) gram
adalah milik Terdakwa yang Terdakwa peroleh dari saksi M. RAFI (yang
dilakukan penuntutan secara terpisah) pada tanggal 02 Oktober 2020, dan
pada tanggal 09 Oktober 2020 sekira pukul 17.00 WIB di Km.08 Kabupaten
Rokan Hilir, yang selanjutnya Penuntut Umum menyimpulkan secara sepihak
bahwa Terdakwa telah melakukan secara “tanpa hak atau melawan hukum
menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara
dalam jual beli, menukar atau menyerahkan Narkotika Golongan I dalam
bentuk bukan tanaman yang beratnya melebihi 5 (lima) gram”, namun
Penuntut Umum tidak mendakwakan Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35
Tahun 2009 tentang Narkotika. Dengan demikian dalam Surat Dakwaan
tersebut Penuntut Umum tidak menguraikan dengan tegas dan jelas sebagai
apakah peran Terdakwa dalam melakukan tindak pidana yang didakwakan
tersebut, apakah sebagai pelaku (plegen), pembuat pelaku (doen plegen)
atau pelaku peserta (medepleger);

Bahwa oleh karena Penuntut Umum di dalam Surat Dakwaan tidak


mendakwakan Pasal 132 ayat (1) UU RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang
Narkotika guna menentukan peranan Terdakwa dalam melakukan tindak
pidana yang didakwakan atas dirinya, mengakibatkan Surat Dakwaan
menjadi tidak terang dan kabur (obscuurlibel) karena tidak menguraikan
secara cermat, jelas dan lengkap mengenai peranan Terdakwa dalam
melakukan tindak pidana yang didakwakan sehingga menyulitkan bagi
Terdakwa untuk melakukan pembelaan atas dirinya (vide Yurisprudensi MA
RI No. 492 K/Kr/1981 tanggal 8 Januari 1983 dengan kaidah hukum
“Tuduhan yang samar-samar/kabur harus dinyatakan batal demi hukum”.
Oleh karena itu Surat Dakwaan Penuntut Umum tersebut beralasan hukum
untuk dinyatakan batal demi hukum (nul and void);

1.5. Tentang Surat Dakwaan tidak ditandatangani Penuntut Umum

Bahwa Surat Dakwaan Penuntut Umum pada Kejaksaan Negeri Rokan Hilir
No. Reg.Perkara : PDM-307/N.4.20/Enz.2/12/2020 tanggal 10 Desember 2020
tidak ditandatangani oleh Penuntut Umum, padahal Pasal 143 ayat (2)
KUHAP menentukan “Penuntut umum membuat surat dakwaan yang diberi
tanggal dan ditandatangani serta berisi: a.nama lengkap, tempat lahir, umur
atau tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, tempat tinggal, agama dan
pekerjaan tersangka; b.uraian secara cermat, jelas dan lengkap mengenai
tindak pidana yang didakwakan dengan menyebutkan waktu dan tempat
tindak pidana itu dilakukan” dan merupakan syarat materil dari suatu Surat
Dakwaan yang merupakan syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam
membuat dan menyusun Surat Dakwaan. (vide bukti surat T-1);

EKSEPSI atas nama SUMINI Binti Alm. MUNIJAR, Halaman


Bahwa mengenai persidangan secara elektronik telah diatur dalam
Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020
tentang Administrasi Persidangan Perkara Pidana Di Pengadilan Secara
Elektronik, menentukan :
Pasal 3
(1) Setiap Dokumen Elektronik yang disampaikan oleh Penuntut, penasihat
hukum, dan Terdakwa harus berbentuk portable document format
(PDF);
(2) Dalam proses persidangan, dokumen keberatan/eksepsi, tanggapan,
tuntutan, pembelaan, replik,dan duplik harus dikirim ke alamat pos-el
Pengadilan yang menyidangkan perkara sebelum dibacakan;
(3) Setiap Dokumen Elektronik yang dikirim, harus diunduh dan diverifikasi
antara yang dibacakan dengan yang diunduh;
(4) Sesaat setelah keberatan/eksepsi, tanggapan, tuntutan, pembelaan,
replik, dan duplik dibacakan, Pengadilan meneruskan Dokumen
Elektronik tersebut ke alamat pos-el Penuntut/Terdakwa dan/atau ke
alamat pos-el Penasihat Hukum;
Pasal 8
(1) Surat dakwaan, keberatan/eksepsi, dan pendapat Penuntut dibacakan
dalam sidang yang dilaksanakan sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat
(1) atau ayat (2).
(2) Dalam hal sidang dilaksanakan secara elektronik, dokumen
keberatan/eksepsi dikirim kepada Hakim/Majelis Hakim dan file
dokumen tersebut diteruskan kepada Penuntut dan dilakukan
sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (2) dan ayat (3).
(3) Dalam hal sidang dilaksanakan secara elektronik, pendapat Penuntut
terhadap keberatan Terdakwa/eksepsi dikirim kepada Hakim/Majelis
Hakim sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (2) dan ayat (3).
Bahwa Surat Edaran Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : SE-004/J.A/
11/1993 Tentang Pembuatan Surat Dakwaan Jo. Surat Jaksa Agung Muda
Tindak Pidana Umum Kepada Kepala Kejaksaan Tinggi Seluruh Indonesia
Nomor B-607/E/11/1993 tanggal 22 November 1993 Perihal Pembuatan
Surat Dakwaan, menentukan batasan cermat dari uraian dakwaan yaitu,
Uraian secara Cermat berarti: Menuntut ketelitian Jaksa Penuntut Umum dalam
mempersiapkan surat dakwaan yang diterapkan bagi Terdakwa. Dengan
menempatkan kata cermat paling depan dari rumusan Pasal 143 ayat (2)
huruf b KUHAP, pembuat Undang-Undang menghendaki agar Jaksa Penuntut
Umum dalam membuat surat dakwaan selalu bersikap korek dan teliti;
Bahwa Pasal 143 ayat (3) KUHAP menentukan apabila syarat materil
tersebut tidak dipenuhi, maka Surat Dakwaan Penuntut Umum batal demi
hukum (nul and void), demikian pula Yurisprudensi MA RI No. 808
K/Pid/1984 tanggal 29 Juni 1985 Jo. Yurisprudensi MA RI No. 33 K/Mil/1985
tanggal 15 Februari 1986;
Bahwa Yurisprudensi Mahkamah Agung No.808 K/Pid/1984 yang terbit
1985-1 pada halaman 74-104 didapati kaidah hukum “karena surat dakwaan
tidak dirumuskan secara cermat dan lengkap, dakwaan batal demi hukum”;
Bahwa di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud
dengan kata cermat, jelas, lengkap yaitu : 1. Cermat = seksama, teliti,
dengan penuh perhatian, 2. Jelas = terang, nyata, tegas, 3. Lengkap =
genap (tidak ada kekurangannya, komplit);

EKSEPSI atas nama SUMINI Binti Alm. MUNIJAR, Halaman


Bahwa berdasarkan seluruh uraian pertimbangan diatas maka Penasihat
Hukum menilai Surat Dakwaan Penuntut Umum tidak dapat dipertahankan
lagi dan tidak dapat dijadikan landasan untuk melanjutkan persidangan
perkara a quo karena melanggar ketentuan Pasal 143 ayat (2) KUHAP, dan
harus dinyatakan Batal Demi Hukum;

Bahwa oleh karena Terdakwa ditahan, berhubung eksepsi beralasan dan


dikabulkan maka Penuntut Umum diperintahkan untuk segera mengeluarkan
Terdakwa dari rumah tahanan Negara sejak Putusan dibacakan;

Bahwa Bersama Eksepsi ini kami lampirkan alat bukti surat yang telah dilakukan
Pemeteraian Kemudian di Kantor Pos dan disesuaikan dengan aslinya, yaitu :
T-1 : Fotokopi Surat Dakwaan No.Reg.Perkara : PDM-307/N.4.20/Enz.2/12/2020
tanggal 10 Desember 2020. (telah dilakukan Pemeteraian Kemudian di
kantor Pos sesuai aslinya);
T-2 : Fotokopi Surat Penangkapan Nommor: SP.Kap./98/X/2020/Res-Narkoba
tanggal 11 Oktober 2020; (telah dilakukan Pemeteraian Kemudian di kantor
Pos sesuai aslinya);
T-3 : Fotokopi Surat Keterangan Domisili Nomor 471/KPD/BL/I/2021 /08 tanggal
29 Januari 2021 yang dikeluarkan oleh Pemerintah Kepenghuluan Bangko
Lestari, pada pokoknya menerangkan Terdakwa tinggal di RT.09 RW.04
Dusun Maju Jaya Kepenghuluan Bangko Lestari Kecamatan Bangko
Pusako Kabupaten Rokan Hilir, dan menerangkan bahwasanya Terdakwa
dilahirkan pada tanggal 1 Juli 1979; (telah dilakukan Pemeteraian
Kemudian di kantor Pos sesuai aslinya);
T-2 : Fotokopi Kartu Keluarga No. 1407101508180019 tanggal 15 Agustus 2018
yang pada pokoknya mengemukakan Terdakwa tinggal di RT.09 RW.04
Dusun Maju Jaya Kepenghuluan Bangko Lestari Kecamatan Bangko
Pusako Kabupaten Rokan Hilir, dan menerangkan bahwasanya Terdakwa
dilahirkan pada tanggal 1 Juli 1979. (telah dilakukan Pemeteraian
Kemudian di kantor Pos sesuai aslinya);

Bahwa Prof. M. M. Djojodigoeno, S.H. menyatakan “Hakim hendaknya Ngiras


sekaligus Sujana alias sebagai seorang Sudarsana yang patut menjadi tauladan
buat sesamanya, Sarjana merupakan orang yang pintar mengolah keterampilan
otaknya, sedangkan Sujana merupakan orang yang pintar mengolah rasa
batinnya. Orang yang pintar karena otaknya tanpa pintar mengolah batinnya
dapat menjadi jahat, sebaliknya orang yang baik hatinya atau pintar mengolah
batinnya tanpa disertai keterampilan otak adalah kurang bermanfaat”;

Berdasarkan hal-hal tersebut di atas kami mohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim yang
memeriksa dan mengadili perkara ini berkenan memutuskan sebagai berikut :

1. Menyatakan menerima Eksepsi dari Penasihat Hukum Terdakwa untuk seluruhnya;


2. Menyatakan surat dakwaan Penuntut Umum No.Reg.Perkara:PDM-307/N.4.20/Enz.2/
12/2020 tanggal 10 Desember 2020 atas nama Terdakwa Sumini Alias Sumi Binti
Alm. Munijar batal demi hukum (nul and void);
3. Memerintahkan Jaksa/Penuntut Umum untuk segera mengeluarkan Terdakwa Sumini
Alias Sumi Binti Alm. Munijar dari rumah tahanan;
4. Menyatakan mengembalikan berkas perkara kepada Penuntut Umum untuk dilakukan
perbaikan syarat formil dan materil;
5. Memerintahkan Penuntut Umum untuk mengembalikan berkas tingkat penyidikan
kepada Satres Narkoba Polrs Rokan Hilir untuk dilakukan perbaikan syarat formil dan
materil;
6. Membebankan biaya perkara kepada Negara.

EKSEPSI atas nama SUMINI Binti Alm. MUNIJAR, Halaman


Demikian Eksepsi ini disampaikan pada sidang Penggadilan Negeri Rokan Hilir, atas
pertimbangan dari Majelis Hakim Yang Mulia, kami ucapkan terimakasih.

Ujung Tanjung, 15 Februari 2021

Salam Hormat,
Penasihat Hukum

KALNA SURYA SIR, S.H.

MASRIDODI MANGUNCONG, S.H.

“Fiat Justitia Ruat Coelum”


“Tegakkan Keadilan Sekalipun Langit Akan Runtuh”

EKSEPSI atas nama SUMINI Binti Alm. MUNIJAR, Halaman

Anda mungkin juga menyukai