Menggunakan hukum difusi Fick, transpirasi buah ditentukan oleh perbedaan tekanan uap air
antara buah dan udara sekitarnya dan juga ketahanan terhadap penguapan air melalui epidermis
buah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan transpirasi dan permeabilitas terhadap uap air
buah paprika yang dipengaruhi oleh tahap perkembangan, kematangan, dan penyimpanan buah.
03
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilakukan di Coastal Plain Experiment A. PENGUKURAN DIAMETER,
Station, Tifton, GA, USA, selama musim semi 2001 PANJANG, BERAT, DAN LUAS
dan musim gugur 2002. Paprika (Capsicum annum PERMUKAAN BUAH
L. “Camelot”) ditanam dengan tanah Tifton Sandy Diameter (D), panjang (L), dan berat (FW) diukur dengan buah berbagai
Loam (Kandiudult Plinthic termis berlempung halus) ukuran. Pengukuran D, L, dan FW dievaluasi sebagai sarana untuk
dengan pH sekitar 6,5. Buah dengan berbagai memperkirakan luas permukaan buah secara non destruktif. Luas
ukuran (5-250 g) dipanen dan dibawa ke permukaan sebenarnya (SA) kulit buah dan kelopak diukur
menggunakan fotokopi kulit buah dan bagian kelopak. SA buah utuh
laboratorium dalam waktu 15 menit setelah panen.
dihitung sebagai jumlah SA kulit ditambah SA kelopak.
05
HASIL
A. HUBUNGAN ANTARA DIAMETER, PANJANG, BERAT, DAN LUAS PERMUKAAN BUAH
KEDAI 27
www.kedai27.co.id
06
HASIL
B. PENGARUH BERAT SEGAR, TINGKAT KEMATANGAN, DAN KELOPAK PADA
KEHILANGAN AIR DAN PERMEASI BUAH
KEDAI 27
www.kedai27.co.id
07
HASIL
Permeasi terhadap uap air dari seluruh
buah dan kulit buah paling tinggi pada
stadia belum matang dan menurun
dengan bertambahnya berat dan
kematangan buah. ƥH2O kelopak juga
tertinggi pada tahap belum matang tetapi
tidak menunjukkan perubahan setelah
buah mencapai tahap MG. Pada buah
matang, pengurangan ƥH2O buah saat
buah matang sebagian besar dengan
pengurangan ƥH2O kulit.
KEDAI 27
www.kedai27.co.id
08
HASIL
C. KEHILANGAN AIR BUAH DAN KEKERASAN BUAH SELAMA PENYIMPANAN
KEDAI 27
www.kedai27.co.id
09
PEMBAHASAN
Buah paprika memiliki Rasio Kehilangan air melalui kelopak atau bekas luka batang secara signifikan
SA/FW yang tinggi karena mempengaruhi kualitas buah dan kehidupan pascapanen. Pemanfaatan waxing
buahnya berongga. Sehingga dan film polimer alami dan sintesis untuk menutupi buah membantu mengurangi
membuat paprika sangat sensitif
kehilangan air buah dan menjaga kualitas buah.
terhadap kehilangan air buah.
Buah yang lebih kecil lebih cepat kehilangan ketegasannya daripada buah yang
Dalam penelitian ini, terjadi
penurunan rasio SA/FW seiring lebih besar dikarenakan semakin tinggi WLR dan semakin tinggi PH2O nilai dan
bertambahnya ukuran buah rasio SA/FW pada buah yang lebih kecil lebih tinggi juga dibandingkan dengan
paprika. buah yang lebih besar.
Perubahan ketebalan atau Penurunan berat maksimum yang diperbolehkan pada buah paprika sebesar 4,5
komposisi kutikula buah saat pada paprika mirip dengan 5% dan 27 atau 7%.
buah matang mempengaruhi
buah PH2O yang nampak
langsung hubungannya antara
jumlah lilin epikutikular di
permukaan buah paprika.
20
Kesimpulan
Terjadi penurunan kekerasan buah, laju kehilangan air dan permeabilitas
terhadap uap air paprika dengan meningkatnya air selama penyimpanan.
Permeabilitas terhadap uap air kulit buah dan laju kehilangan air pada paprika
menurun dengan bertambahnya ukuran dan kematangan buah. Permeabilitas
uap air kulit buah sekitar 14 kali lebih kecil dari kelopak buah, dan sekitar 26%
kehilangan air pada buah paprika matang terjadi melalui kelopak.
Terima Kasih