Anda di halaman 1dari 18

Nama mahasiswa : Anang subandriono Tanggal pengkajian : 13 Oktober 2017

NIM : 1708229 Ruang : Asoka

A. DATA UMUM KLIEN


1. Initial klien : Ny. S Initial Suami : Tn. A
2. Usia : 23 tahun Usia : 25 tahun
3. Status perkawinan : kawin
4. Pekerjaan : karyawan garmen Pekerjaan : swasta
5. Pendidikan terakhir : SMA Pendidikan terakhir : SMK
6. Alamat : Bandungan
7. Diagnosa medis : P1A0Post SC hari ke 0

B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang Lalu
P1A0

No Tahun Jenis Penolong Jenis Keadaan bayi Masalah


Persalinan Kelamin waktu lahir kehamilan
- - - - - - -
2. Keluhan Utama
Klien mengeluh nyeri pada perut bagian jahitan post SC.
3. Riwayat Keperawatan Sekarang
Pada hari Senin, 12 Oktober 2017 klien datang ke puskesmas untuk periksa kehamilan
dan hasilnya kehamilan klien mengalami kehamilan serotinus. Kemudian klien di rujuk
ke RSUD Ambarawa untuk menjalani operasi SC. Klien kemudian opname di ruang
Asoka dan menjalani operasi SC pada hari jumat, 13 Oktober 2017 jam 11.35 WIB di
IBS menggunakan anestesi spinal. Berat bayi 3400 gram, panjang bayi 50 cm, lingkar
dada 34 cm, lingkar kepala 34 cm, lingkar lengan 12 cm dan lingkar perut 33 cm.Klien
terpasang infus RL 20 tpm, tekanan darah 128/82 mmHg, RR 20 x/menit, Nadi 78
x/menit, SO299% dan suhu 36.5oC.
4. Riwayat Kehamilan Sekarang
a. Berapa kali periksa kehamilan
Klien mengatakan melakukan periksa kehamilan sebanyak 6x saat kehamilan (3x
periksa di bidan dan 3x periksa di klinik dokter kandungan).
b. Masalah kehamilan
Kehamilan serotinus (lebih 1 minggu)
5. Riwayat Ginekologi
a. Menarche : 14 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Lama : 7 hari
d. Volume : ± 60 cc
e. Konsistensi : cair
f. Warna : merah segar
g. Disminore : kadang-kadang
6. Riwayat KB : KB Suntik 3 bulanan. Lamanya 4 tahun.

C. DATA UMUM KESEHATAN SAAT INI


1. Status Obstetri : P1A0
2. Keadaan umum : kesadaran : Compos Mentis
3. Tanda-tanda Vital
Tekanan darah : 128/82mmHg
Suhu : 36,50C
Nadi : 78 x/menit
Pernapasan : 20x/menit
4. Kepala
a. Kepala
Inspeksi : bentuk kepala mesochepal, tidak ada lesi, tidak alophesia, rambut
berwarna hitam, tidak berketombe dan tidak mudah rontok.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa.
b. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar getah bening
c. Mata
Inspeksi : tidak anemis, sklera tidak ikterik, koordinasi gerak mata simetris dan
mampu mengikuti arah tunjuk.
d. Hidung
Inspeksi : tidak ada cuping hidung
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dan tidak ada massa
e. Mulut
Inspeksi : bibir tidak sianosis, tidak ada lesi, tidak ada stomatitis, mukosa bibir
kering, gigi tidak berlubang, dan sedikit karang gigi
f. Telinga
Inspeksi : simetris dan tidak ada serumen
5. Dada
a. Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba
Perkusi : tidak terkaji
Auskultasi : Suara jantung normal, reguler, gallop (-), murmur (-)
b. Paru
Inspeksi : gerakan dada simetris
Palpasi : fremitus kanan = kiri
Perkusi : sonor seluruh lapangan paru
Auskultasi : vesikuler (+/+), Ronkhi (-/-), wheezing (-/-)
c. Payudara
Inspeksi :bentuk simetris, padat, bersih, hiperpigmentasi areola, puting susu
klien menonjol keluar, belum ada pengeluaran ASI.
Kemampuan menyusui : klien belum bisa menyusui bayinya karena bayi tidak
berada dalam satu ruangan dengan klien (di ruang pengawasan).
6. Abdomen
Inspeksi :supel, terdapat luka post SC melintang sepanjang ± 10 cm diantara
simfisis dan umbilicus tertutup kassa kering steril. Kondisi kassa tidak ada rembesan
berupa darah maupun cairan yang lain, verban tampak putih bersih.Striae gravidarum
(-), linea alba (-), tidak ada lesi.
Palpasi : involusio uterus 2 jari dibawah pusar, diastasis rektus abdominalis
panjang 10 cm, lebar 8 cm
Perkusi : Suara timpani
a. Kandung kemih : terpasang DC
b. Fungsi pencernaan : normal
c. Bila dilakukan SC : kondisi luka daerah abdomen post op SC kering dan bersih
7. Perineum dan Genetalia
a. Vagina : bersih, integritas kulit baik, tidak terdapat edema, tidak terdapat
hematoma, perineum utuh, terpasang kateter
Lochea: Jenis: rubra, banyak: ±50 cc/hari, warna: merahsegar, konsistensi: cair
8. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas: tidak terdapat edema, tangan diinfus di sebelah kiri, dapat bebas
bergerak
b. Ekstremitas bawah: tidak terdapat edema, dapat bebas bergerak, tidak terdapat
varises

D. POLA FUNGSIONAL (GORDON)


1. Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Sebelum sakit : klien makan secara teratur 3x sehari dengan porsi sedang terdiri
dari nasi, lauk dan sayur. Klien minum air putih ± 2 liter.Tidak ada makanan
pantangan dan tidak ada alergi terhadap makanan.
Saat sakit : klien belum diperbolehkan makan atau minum karena belum
mengeluarkan gas post SC. Klien terpasang infus RL 500 ml 20 tpm. Injeksi
Ketorolac 30 mg/6 jam, Ceftriaxone 1 gr/12 jam, Metronidazol 500 mg/12 jam dan
Methylergometrine 0.2 mg/mL/12 jam.
a. Antropometri
BB : 65 kg
TB : 160 cm
IMT : BB/(TB)2 = 65/(1,6)2 = 65/2.56 = 25.39kg/m2 (normal)
b. Biochemical
Hemoglobin :10.3 gr/dL (L)
Hematokrit : 32.4% (L)
c. Clinical Sign
Turgor kulit <2 detik, rambut hitam ikal, tidak mudah rontok dan tidak beruban.
d. Diit
Puasa (belum flatus)
2. Kebutuhan Eliminasi
Sebelum sakit : klien BAB 1x sehari, konsistensi lunak, warna kuning, tidak ada
lendir, tidak ada darah, klien biasanya BAB dipagi/sore hari, serta tidak ada rasa nyeri
ketika BAB. Klien BAK, 4-5 kali sehari, warna urine kuning jernih, bau khas
amoniak, jumlah urin ±1500 ml, dan tidak ada hambatan saat BAK.
Saat sakit : selama di rumah sakit klien belum BAB.Terpasang DC dengan jumlah
urin 100cc.
3. Pola Aktivitas dan Latihan
Sebelum sakit : aktivitas sehari-hari klien sebelum sakit adalah sebagai karyawan
pabrik garmen dan klien bisa melakukan semua aktivitas dengan mandiri.
Saat sakit : klien tidak dapat melakukan semua ADL dengan mandiri, yaitu dengan
bantuan keluarga maupun perawat.
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan/minum v

Mandi v
Toilet v

Berpakaian v

Mobilitas ditempat tidur v


Berpindah ambulasi (ROM) v

0 = Mandiri
1= Membutuhkan alat bantu
2= Membutuhkan pertolongan orang lain
3= Menggunakan alat bantu dan pertolongan orang lain
4= Bergantung sepenuhnya
Kesimpulan : klien tidak dapat mandiri dan bergantung sepenuhnya terhadap bantuan
keluarga dan perawat.
4. Pola Istirahat dan tidur
a. Pola tidur : selama di rawat di rumah sakit, klien tidur 6-7 jam.
b. Keluhan : kadang terbangun karena timbul nyeri post SC dan suasana rumah sakit
yang kadang banyak pengunjung.
5. Pola Konsep diri
a. Citra tubuh: Klien mengatakan tidak memiliki masalah dengan tubuhnya dan
merasa tidak ada bagian tubuh yang tidak disukai.
b. Harga diri: Klien mengatakan bahwa perasaannya senang, karena kelahiran anak
ketiga yang telah melengkapi kebahagiaan keluarga kecilnya.
c. Peran: Klien mengatakan akan merawat anaknya sendiri dan siap membesarkan
anaknya.
d. Ideal diri: Klien mengatakan akan merawat anak bersama suami dan keluarganya.
e. Identitas diri: Klien sadar bahwa dirinyaadalah seorang ibu.Klien juga menyadari
tugasnya sebagai istri dan ibu rumah tangga.
6. Pola Persepsi, sensori, kognitif
a. Kognitif :klien sudah mengetahui perawatan post SC. Baik klien maupun keluarga
mengerti penuh dengan pengobatan yang diberikan.
b. Persepsi :klien dapat berorientasi dengan benar tentang waktu, tempat dan orang-
orang di sekitarnya. Klien meyakini bahwa ia akan sembuh dan dapat berkumpul
dengan keluarganya.
c. Sensori:pandangan mata klien normal. Klien bisa mendengar dengan jelas, dapat
membedakan bau yang berbeda. Klien dapat merasakan nyeri.
P : nyeri post SC
Q : disilet-silet
R : perut, luka post SC
S:6
T : hilang timbul
7. Stress dan koping
a. Perubahan psikologi ibu
Klien masih lebih berfokus kepada kondisinya sendiri (fase taking in) yaitu rasa
lemas yang masih dirasakan dan nyeri pada luka post op SC. Klien mengatakan
tidak merasa stress setelah melahirkan, perasaan cemas hanya muncul sebelum
operasi, saat ini ingin segera memulihkan kondisi agar bisa merawat
anaknya.Klien mengatakan kelelahansetelah persalinan, namun lebih besar rasa
senang karena telah melahirkan anak ketiganya.
b. Bonding attachment
Klien mengatakan senang karena telah melahirkan anak ketiga dengan sehat dan
selamat.
8. Pola Nilai dan Kepercayaan
Klien tidak sholat dahulu setelah melahirkan karena menjalani masa nifas, akan tetapi
klien selalu berdoa dan berdzikir untuk kesehatan dankeselamatan anak
sertakeluarganya.
9. Pola Hubungan dan Peran
Klien adalah seorang istri dan seorang ibu dengan tiga orang anak.Hubungan klien
dan keluarga sangat harmonis.
10. Pola Persepsi Kesehatan
Klien mengatakan kesehatan merupakan hal yang sangat penting.Klien mengatakan
jika ada keluarga yang sakit maka segera dibawa ke tempat pelayanan kesehatan
terdekat baik itu poliklinik maupun dokter. Klien mengatakan sudah tahu cara
perawatan payudara yang benar.
E. Terapi
Infus RL 20 tpm
Injeksi Ketorolac30 mg/6 jam
Ceftriaxone 1 gr/12 jam
Metronidazol 500 mg/12 jam
Methylergometrine 0.2 mg/mL/12 jam

F. Pemeriksaan Laboratorium
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN KET
Tanggal pemeriksaan 10 Oktober 2017 pukul 08:19 WIB

HEMATOLOGI

Hemoglobin 10.3 11.7 – 15.5 g/dL L

Hematokrit 32.4 35 - 47 % L
MCV 78.8 82 - 98 fL L
MCH 25.1 27 – 32 pg L
Leukosit 7.4 3.6 - 11 ribu N

MCHC 31.8 32 – 37 g/dL L

Eritrosit 4.11 3.8 – 5.2 juta N

KIMIA KLINIK

SGOT 9 0 – 35 U/L N

SGPT 6 0 – 35 IU/L N
Ureum 8.7 10-50 mg/dL L
Tanggal pemeriksaan 10 Oktober 2017 pukul 17:03 WIB
HEMATOLOGI
Hemoglobin 11.4 11.7 – 15.5 g/dL L

MCV 79 82 - 98 fL L
MCH 24.9 27 – 32 pg L
Leukosit 12.8 3.6 - 11 ribu H

MCHC 31.5 32 – 37 g/dL L

G. DAFTAR MASALAH
No. Tanggal/ Data Fokus Diagnosa
Waktu Keperawatan
1 Jumat , DS: P: nyeri post SC. Q: disilet-silet. R: perut, Nyeri akut b.d
13/10/17 luka post SC. S: 6. T: hilang timbul agens injuri
15.00 WIB DO: terlihat balutan post SC hari ke 0 di bagian fisik: insisi
perut dan klien terlihat meringis kesakitan jaringan akibat
tindakan SC
2 Selasa, DS: klien mengatakan nyeri pada balutan post SC Resiko infeksi
10/10/17 bagian perut b.d prosedur
15.10 WIB DO: terlihat balutan post SC ±10cm di bagian invasif
perut
3 Selasa, DS: klien mengatakan masih lemas dan belum Intoleransi
10/10/17 bisa menggerakkan kakinya aktivitas b.d
15.20 WIB DO: klien terlihat berbaring di tempat tidur dan kelemahan
kesulitan menggerakkan tubuhnya umum post SC

H. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut berhubungan dengan agens injuri fisik: insisi jaringan akibat tindakan SC
2. Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur invasif
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum post SC

I. RENCANA KEPERAWATAN
DIAGNOSA TUJUAN DAN TTD
NO KEPERAWATAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL

1 Nyeriakut Setelah dilakukan a. Monitor nyeri (lokasi, Abdul


berhubungan tindakan keperawatan karakteristik, durasi, salam
dengan agen injuri selama 3x24 jam frekuensi, kualitas, dan adiko
fisik: insisi jaringan diharapkan nyeri faktor presipitasi).
akibat tindakan SC berkurang dengan kriteria b. Monitor tanda-tanda vital.
hasil: c. Kontrol lingkungan yang
a. Klien melaporkan dapat mempengaruhi nyeri
nyeri berkurang seperti suhu ruangan,
minimal satu tingkat pencahayaan, dan
(dari skala 6 menjadi kebisingan.
3) d. Libatkan keluarga untuk
b. TD : 120/80 mmHg membantu memberikan
HR : 60-100x/mnt kenyamanan pada klien.
c. Ekspresi wajah klien e. Motivasi klien untuk
rileks. melakukan ambulasi dini.
d. Klien mampu f. Kolaborasi:
mendemonstrasikan pemberianKetorolac 30
teknik relaksasi nafas mg/6jam.
dalam. g. Jelaskan pada klien
e. Klien dapat memilih manfaat dari terapi.
posisi nyaman untuk h. Kaji kemampuan dan
mengurangi nyeri. kondisi klien terhadap
terapi : napas dalam,
pernapasan abdomen, atau
imagery guidance.
i. Berikan lingkungan yang
tenang, suhu ruangan, dan
cahaya yang sesuai.
j. Demonstrasikan terapi
bersama klien.
k. Instruksikan pada klien
untuk rileks agar dapat
merasakan proses relaksasi.

2 Resiko infeksi Setelah di lakukan a. kaji kondisi luka Abdul


berhubungan tindakan keperawatan b. pantau tanda dan gejala salam
DIAGNOSA TUJUAN DAN TTD
NO KEPERAWATAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL

dengan prosedur selama 3x24 jam infeksi adiko


invasif diharapkan resiko infeksi c. anjurkan kepada klien dan
tidak terjadi dengan keluarga untuk tidak
kriteria hasil : menyentuh luka operasinya
a.leukosit tetap di d. beri tahu pentingnya
pertahankan dalam batas personal hygine
normal e. pantau TTV(suhu)
b. TTV normal f. beri tahu pentingnya
c.Luka tetap kering asupan nutrisi yang
d. Tidak muncul adekuat dengan tinggi
tanda-tanda infeksi protein
seperti g. beri tahu pentingnya
(color,dolor,rubor,tumor mobilisasi.
) h. Tingkatkan mobilisasi
sesuai kemampuan klien
i. pantau hasil lab (WBC),
lakukan kolaborasi untuk
pemberian antibiotic
j. pertahankan teknik aseptic
k. lakukan perawatan luka
pada hari ke-3 dengan
teknik aseptic
3 Intoleransi aktivitas Setelah dilakukan a. Monitor status oksigenasi Abdul
berhubungan tindakan keperawatan b. Monitor tanda-tanda vital salam
dengan kelemahan selama 3x24 jam setiap jam adiko
umum post SC diharapkan kemampuan c. Monitor fungsi neurologis
aktivitas dapat motorik dan sensoris
dipertahankan atau d. Berikan stimulasi verbal
meningkat dengan kriteria dan takstil
hasil: e. Monitor adanya efek
samping operasi (mual,
e. Keluarga membantu muntah, pusing, rasa pegal
pemenuhan kebutuhan pada punggung)
sehari-hari klien f. Berikan dukungan
(Bathing, dressing, emosional dan informasi
toileting, transfering, kepada klien dan keluarga.
continance, feeding). g. Bantu klien dan keluarga
DIAGNOSA TUJUAN DAN TTD
NO KEPERAWATAN INTERVENSI
KRITERIA HASIL

f. Indeks KATZ menurun untuk menentukan


satu tingkat atau lebih kemampuan klien dalam
(menjadi E). melakukan aktivitas.
h. Ajarkan klien dan keluarga
mengenai aktivitas yang
dianjurkan post operatif
(ambulasi dini/ mobilisasi
bertahap).
i. Fasilitasi klien dalam ADL
(ambulasi, transfer,
perawatan diri) sesuai
kebutuhan klien.

J. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Hari / Implementasi Respon Klien TTD


Tgl /
Dx
Jam
1, 2, Selasa, Memonitor KU dan Keadaan umum klien baik, composmentis, klien Abdul
3 10/10/17 TTV masih terlihat lemas. salam
15.30 TD: 123/77 mmHg, N: 67 x/menit, S: 36.7 oC, adiko
WIB RR: 22 x/menit.
1 Selasa, Memonitor nyeri Klien masih terlihat kesakitan saat bergerak Abdul
10/10/17 dengan ekspresi meringis. salam
15.40 P : nyeri post SC hari ke 0 adiko
WIB Q : disilet-silet
R : perut, luka post SC
S:6
T : hilang timbul
3 Selasa, Memotivasi Klien mengatakan akan melakukan tirah baring Abdul
10/10/17 kemampuan klien setidaknya mengubah posisi selama 30 menit salam
15.50 untuk mobilisasi: tirah sekali. Miring kanan dan miring kiri. adiko
WIB baring
3 Selasa, Memberikan injeksi Klien tenang dan tidak merasa kesakitan saat di Abdul
10/10/17 Ketorolac 30mg suntik IV dengan obat Ketorolac 30 mg salam
16.00 adiko
WIB
1, 2, Rabu, Memonitor KU dan Keadaan umum klien baik, composmentis, klien Abdul
3 11/10/17 TTV masih terlihat lemas. salam
08.00 TD: 120/80 mmHg, N: 69 x/menit, S: 36.5 oC, adiko
WIB RR: 20 x/menit.
1 Rabu, Memonitor nyeri Klien terlihat sedikit kesakitan saat bergerak Abdul
11/10/17 dengan ekspresi meringis. salam
08.15 P : nyeri post SC hari ke 1 adiko
WIB Q : disilet-silet
R : perut, luka post SC
S:5
T : hilang timbul

2 Rabu, Mengkaji keadaan DS: Klien mngatakan masih nyeri di bagian luka Abdul
08. 40 luka dan tanda-tanda DO: luka tampak mengering, tidak ada pus dan salam
infeksi kemarahan. TD: 120/80 mmHg, N: 70 x/menit, S: adiko
36.6oC, RR: 23 x/menit.
3 Rabu, Mengkaji kemampuan Klien mengatakan sudah melakukan tirah baring Abdul
11/10/17 klien terhadap setidaknya mengubah posisi selama 30 menit salam
08.50 mobilisasi sekali. Miring kanan dan miring kiri. adiko
WIB
3 Rabu, Motivasi klien untuk Klien mengatakan akan berlatih untuk duduk Abdul
11/10/17 melakukan mobilisasi secara perlahan. salam
09.10 duduk adiko
WIB
3 Rabu, Motivasi klien untuk Klien mengatakan bisa mobilisasi secara mandiri Abdul
11/10/17 melakukan ADL tanpa bantuan keluarga maupun perawat. salam
09.20 secara bertahap adiko
WIB
1, 2, Kamis, Memonitor KU dan Keadaan umum klien baik, composmentis, klien Abdul
3 12/10/17 TTV terlihat lebih segar dari hari sebelumnya. salam
09.30 TD: 120/80 mmHg, N: 70 x/menit, S: 37oC, RR: adiko
WIB 20 x/menit.
2 Kamis, Melakukan perawatan Klien dan keluarga sangat memperhatikan Abdul
12/10/17 payudara (breast care) perawat saat melakukan tindakan. Kondisi salam
09.45 payudara tidak keras. adiko
WIB
1 Kamis, Mengkaji perubahan Klien sudah tidak begitu merasa kesakitan saat Abdul
12/10/17 nyeri bergerak. salam
10.15 P : nyeri post SC hari ke 2 adiko
WIB Q : disilet-silet
R : perut, luka post SC
S:4
T : hilang timbul
1 Kamis, Mengajarkan klien Klien dan keluarga mendengarkan penjelasan dan Abdul
12/10/17 untuk relaksasi nafas mengikuti instruksi perawat dengan seksama. salam
10.00 dalam adiko
WIB
3 Kamis, Mengkaji kemampuan DS: Klien mengatakan sudah bisa duduk di atas Abdul
12/10/17 klien terhadap tempat tidur salam
10.15 mobilisasi DO: - klien nampak duduk diatas tempat tidur adiko
WIB
3 Kamis, Motivasi klien untuk Klien mengatakan sudah bisa beraktifitas tanpa Abdul
12/10/17 melakukan ADL bantuan keluarga maupun perawat. salam
10.30 secara bertahap adiko
WIB

K. CATATAN PERKEMBANGAN
No Hari / Tgl Evaluasi Hari I TTD
Dx / Jam
1 Selasa S: klien mengatakan nyeri sudah berkurang. P: nyeri post SC hari ke 1, Q: Abdul
10/10/17 disilet-silet, R: perut, luka post SC, S: 6, T: hilang timbul salam
16.15 O: klien terlihat sudah tidak kesakitan saat bergerak adiko
WIB TD: 120/80 mmHg, N: 70 x/menit, S: 36.6oC, RR: 23 x/menit.
A: masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
 Memonitor KU dan TTV
 Memonitor nyeri
2 Selasa, S: klien mengatakan tubuhnya tidak begitu lemas dan nyeri di balutan post Abdul
10/10/17 SC hari ke 1 salam
10.20 O: balutan bersih, lembab adiko
WIB TD: 120/80 mmHg, N: 70 x/menit, S: 36.6oC, RR: 23 x/menit.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
 Memonitor KU dan TTV
 Mengkaji keadaan luka dan tanda-tanda infeksi
3 Selasa, S: klien mengatakan tubuhnya maisih lemas dan belum bisa bergerak Abdul
10/10/17 O:- klien belum dapat memenuhi ADL secara mandiri. Indeks KATZ F salam
10.25 - Klien dibantu oleh perawat dan keluarga adiko
WIB - TD: 120/80 mmHg, N: 70 x/menit, S: 36.6oC, RR: 23 x/menit.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
 Memonitor KU dan TTV
 Memotivasi kemampuan klien untuk mobilisasi: tirah baring
 Memberikan injeksi Ketorolac 30mg

No Hari / Tgl Evaluasi Hari ke II TTD


Dx / Jam
1 Rabu, S: klien mengatakan nyeri saat bergerak. P: nyeri post SC hari ke 2, Q: Abdul
11/10/17 disilet-silet, R: perut, luka post SC, S: 5, T: hilang timbul salam
10.15 O:- klien nampak meringis adiko
WIB - TD: 110/70 mmHg, N: 70 x/menit, S: 36.4oC, RR: 20 x/menit.
- Terlihat balutan luka post sc dibagian perut.
A: masalah belum teratasi
P: hentikan intervensi
 Memonitor KU dan TTV
 Memonitor nyeri
2 Rabu, S: klien mengatakan tubuhnya tidak begitu lemas dan nyeri di balutan post Abdul
11/10/17 SC hari ke 2 sudah berkurang salam
10.20 O: balutan bersih, luka sudah mengering adiko
WIB TD: 110/70 mmHg, N: 70 x/menit, S: 36.4oC, RR: 20 x/menit.
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
3 Rabu, S: klien mengatakan tubuhnya masih lemas dan belum bisa melakukan Abdul
11/10/17 aktifitas salam
10.25 O: - klien belum dapat memenuhi ADL secara mandiri. Indeks KATZ F adiko
WIB - TD: 110/70 mmHg, N: 70 x/menit, S: 36.4oC, RR: 20 x/menit.
A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi
 Mengkaji kemampuan klien terhadap mobilisasi
 Motivasi klien untuk melakukan mobilisasi duduk
No Hari / Tgl
Evaluasi Hari ke III TTD
Dx / Jam
1 Kamis, S: klien mengatakan nyeri sudah berkurang. P: nyeri post SC hari ke 3, Q: Abdul
12/10/17 disilet-silet, R: perut, luka post SC, S: 3, T: hilang timbul salam
10.15 O: - KU baik adiko
WIB - klien terlihat sudah tidak kesakitan saat bergerak
- TD: 118/76 mmHg, N: 68 x/menit, S: 36.6oC, RR: 20 x/menit.
A: masalah teratasi
P: hentikan intervensi
3 Kamis, S: klien mengatakan tubuhnya tidak begitu lemas dan lebih mudah untuk Abdul
12/10/17 bergerak salam
10.25 O: klien belum dapat memenuhi ADL secara mandiri. Indeks KATZ F adiko
WIB A: masalah belum teratasi
P: lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai