Anda di halaman 1dari 5

Definisi

Nasopharyngeal airway (NPA) adalah salah satu airway adjuncts yang dapat dipakai pada
mereka yang berisiko obstruksi pada jalan nafas namun tidak dapat memakai OPA. Menurut
Neumar, et al. (2010), NPA ditoleransi lebihbaik pada mereka yang kesadarannya tidak turun
terlalu dalam.
Tujuan
1. Membebaskan Jalan Nafas
2. Untuk memelihara kepatenan jalan nafas terutama bagi pasien yang baru mengalami
pembedahan oral atau facial trauma.
Indikasi
1. Pasien sadar membutuhkan alat lebih lanjut
2. Cedera kepala
3. Cedera jalan udara langsung
4. Syok
5. Cedera thoraks
6. Sadar/tidak sadar
7. Napas spontan
8. Ada reflex muntah
9. Kesulitan dengan OPA
Kontraindikasi
1. FBC
2. Fraktur wajah
3. Fraktur tulang dasar tengkorak
Hal yang perlu diperhatikan
1. Perhatikan untuk menggunakan chin lift atau jaw thrust teknik untuk membuka anteriol
mandibular pasien. Segera setelah memasukan, mengkaji respirasi pasien. Jika ada yang
kurang atau tidak cukup adekuat, inisial artifisial posisi tekan ventilasi dengan
menggunakan teknik mouth to mask, handheld resuscitation bag, atau oxygen powered
breating device.
2. Jika pasien batuk atau gags, pipa akan butuh sangat panjang, jika pergantian jalan udara
dan masukan bagian yang lebih pendek
Masalah keperawatan yang terkait
1. Kerusakan pertukaran gas spontan
2. Ketidakefektifan bersihan jalan nafas
3. Kerusakan menelan
4. Resiko infeksi
PROSEDUR PEMASANGAN NASOPHARYNGEAL AIRWAY (NPA)
KOMPONEN

PENGKAJIAN
1. Kaji adanya obstruksi jalan nafas bagian atas oleh lidah atau jaringan lunak (epiglottis)
pada pasien yang sadar atau tidak sadar dengan refleks batuk yang baik
2. Pemasangan OPA yang sulit dilakukan atau tidak mungkin dilakukan karena trauma
massive sekitar mulut (mandibulomaksilaris), operasi daerah mulut, trauma pada wajah,
gigi yang terlepas
3. Kaji pasien dengan edema nasopharyngeal ata sekresi nasal yang berlebihan pada anak-
anak
4. Tidak dilakukan bila pasien mendapatkan terapi antikoagulan atau gangguan perdarahan,
sepsis atau deformitas nasopharyngeal patologik.

PERENCANAAN
PERSIAPAN ALAT
1. NPA sesuai ukuran pasien : sesuai dengan ukran diameter hidung pasien, diukur dari
cuping hidung ke telinga bawah. Ukuran yang direkomendasikan adalah dewasa : 8-9
mm , Remaja : 7-8 mm, anak : 6-7 mm

2. Spatel dilapisi kassa


3. Sarung tangan disposible
4. Xylokain jelly
5. K/p suction

PERSIAPAN PASIEN
1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
2. Berikan pasien posisi supine atau fowler
3. Pilih lubang hidung yang lebih besar dan mudah terbuka, kaji lubang hidung teradap
trauma, benda asing, deviasi septum, atau polip
4. Laukan suction jika diperlukan

IMPLEMENTASI
1. Gunakan sarung tangan
2. Ambil NPA sesuai ukuran dan lumasi dengan xylokain
3. Utamakan pemasangan pada lubang hidung sebelah kanan (pemilihan lubang hidung
sebelah kiri bisa tetapi bevel tidak dapat menghadap ke septum hidung kecuali ujung
dipotong pada sudut yang berlawanan

4. Masukkan melalui dasar hidung dimana bevel menghadap septum nasal. Masukkan terus
kebelakang terus sambil dirotasi sedikit miring kearah telinga sampai seluruh bagian
NPA masuk lubang hidung
5. Jika ada tahanan, sedikit dirotasi tube NPA dapat membantu memasukkan alat mencapai
hypopharing.
6. KAji kembali kepatenan jalan nafas

EVALUASI
1. Observasi adanya epistaksis, aspirasi dan hypoksia akibat aspirasi atau kesalahan
pemasangan
2. Jika pasien batuk , tube mungkin terlalu panjang, maka NPA diangkat dan diganti yang
lebih pendek

DOKUMENTASI
1. Waktu pelaksanaan pemasangan NPA
2. Respon pasien
3. Catat ukuran NPA yang digunakan
4. Nama perawat yang melaksanakan
EVIDENCE BASE

Anda mungkin juga menyukai